Pre Operatif
Ringkasan hasil anamnese preoperatif:
Saat dilakukan pengkajian tgl 25 Sept 2019 di ruang penerimaan
OK RS. Airan Raya, pasien mengeluh sakit perut. Nyeri dirasakan pasien
menjalar sampai ke pinggang sejak setelah kecelakaan 1 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan pasien
bertambah berat saat pasien bergerak dan berkurang saat istirahat. Skala
nyeri 6.
Hasil pemeriksaan fisik
Tanda- tanda vital, Tgl: 25 Sept 2019 Jam: 10.30 WIB
Kesadaran: Composmentis GCS: E4 V5 M6 Orientasi: Baik
Suhu: 37,2 0c Tensi: 130/90 mmHg Nadi: 99x/menit RR: 22x/mrnit
26
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala & Leher:
Kepala pasien tampak simetris, tidak ada luka/lesi, pupil
ishokor, fungsi pendengaran (+), fungsi penciuman (+), pada leher
tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembengkaan kelenjar
thyroid.
b. Thorax (Jantung & Paru):
1) Pemeriksaan paru
a) Inspeksi: pengembangan dada kanan kiri sama, tidak ada bekas
luka, tidak nampak penggunaan otot bantu nafas dan retraksi
b) Palpasi: pengembangan dada kanan dan kiri sama, tidak ada
krepitasi tulang iga,
c) Perkusi: sonor lapang paru,
d) Auskultasi: bunyi paru vesikuler tanpa adanya bunyi paru
tambahan.
2) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi: ictus cordis tidak nampak,
b) Palpasi: ictus cordis teraba,
c) Perkusi: pekak seluruh lapang jantung,
d) Auskultasi: bunyi jantung reguler S1 dan S2 tanpa adanya
bunyi jantung tambahan.
c. Abdomen:
1) Inspeksi: perut datar, tidak ada luka bekas operasi,
2) Auskultasi: bising usus 12x/menit,
3) Perkusi: tympani,
4) Palpasi: teraba keras, terdapat nyeri tekan pada perut kanan.
d. Ekstremitas (atas & bawah):
Ekstremitas atas pasien terpasang IVFD RL 500 cc pada tangan
kiri, tidak ada keluhan baik ekstremitas atas maupun ekstremitas
bawah, kekuatan otot ektremitas atas 5:5, ekstremitas bawah 5:5. CRT
2 detik, akral hangat, ROM aktif.
e. Genetalia & Rectum:
Pasien mengatakan daerah genetalia & rectum nya bersiih, tidak
ada luka/lesi, terpasang urine kateter no.18, warna urine kuning jernih.
Pemeriksaan Penunjang
ECG tgl: 24 Sept 2019
Sinus Rhythm
Hasil Laboratorium tgl: 24 Sept
2019 BT : 3 Menit
CT : 7 Menit
Hemoglobin : 13 g/dl
Eritrosit : 4,3 sel/mm3
Leukosit : 16.900 MM3
Hematokrit : 37 %
Trombosit : 168.000 sel/mm3
SGPT : 610 µ/L
SGOT : 564 µ/L
HbsAg : NEGATIF
USG Abdomen tgl: 24 Sept 2019
Kesan:
f. Fluid collection dengan internal echo di perihepatika dan perivesika
g. Irreguleritas pada permukaan hepar sisi posterolateral kanan disertai
fluid collection disekitarnya suspek perihepatic hematoma
h. Tidak tampak laserasi pada lien dan kedua ginjal
Prosedur khusus sebelum pembedahan
Tabel Prosedur Khusus Sebelum Pembedahan
No Prosedur Ya Tdk Waktu Keterangan
1 Tindakan persiapan psikologis 14.00 Ruang ranap
Pasien
2 Lembar informed consent 07.00 Ruang ranap
3 Puasa 24.00 Ruang ranap
4 Pembersihan kulit (pencukuran 07.30 Ruang ranap
rambut)
5 Pembersihan saluran 13.00 Ruang ranap
pencernaan ( obat pencahar)
6 Pengosongan kandung kemih 08.00 Ruang ranap
7 Transfusi darah - -
8 Terapi cairan infus 08.00 Ruang ranap
9 Penyimpanan perhiasan, 09.00 Ruang ranap
asesoris, kacamata, anggota
tubuh palsu
10 Memakai baju khusus operasi 10.30 Ruang pre OP
Pemberian obat-obatan
Tabel 3.2 Obat Pra Pembedahan (diberikan 1-2 jam sebelum pembedahan)
Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute
Ceftriaxone Antibiotik 1gr/12 jam Iv
Intra Operatif
Tanda-tanda vital, tgl: 25 Sept 2019 jam: 11.00 WIB
TD : 120/70 mmHg
HR : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36, 0 0c, (akral dingin)
Posisi pasien di meja operasi: Supinasi
Jenis operasi : Mayor
Nama operasi : Laparatomi eksplorasi
Tahap-tahap/kronologis pembedahan
Tabel 3.4 Tahap-tahap Pembedahan
Waktu Kegiatan
11. 00 WIB 1. Mengatur posisi pasien supinasi
2. Dilakukan pembiusan general anastesi oleh tim anastesi
3. Mencuci daerah yang akan dilakukan operasi
4. Melakukan scrub, memakai gowning dan gloving
5. Melakukan desinfeksi area operasi dengan betadine dan
alkohol
6. Melakukan drapping
7. Dilakukan incisi midline dan diperdalam lapis demi lapis
sampai peritonium
8. Keluar darah ±500 cc
9. Dilakukan eksplorasi, ditemukan ruptur hepar gr III dan
IV
10. Dilakukan laparatomi repair hepar dan solutio dengan
cromic no. 2
11. Mengontrol perdarahan
12. Membersihkan dan membilas rongga perut menggunakan
cairan NaCl 0,9% sebanyak 2000 cc dan dilakukan
pemasangan drain dengan selang NGT no. 18
13. Drain difiksasi
14. Jahit luka lapis demi lapis, dimulai dari peritonium
dengan cromic 2/0, kemudian fasia dengan PGA no. 1,
dan subkutis dengan PGA no. 1, serta kulit dengan side
2/0 cut.
15. Bereskan alat yang digunakan, lepas gowning dan
gloving.
16. Cuci tangan
Post Operasi
Pasien pindah ke:
Pindah ke RR/PACU, jam 12.20 WIB
Keluhan saat di RR/PACU: Tampak menggigil kedinginan, dan mengeluh
nyeri perut dengan skala nyeri 4.
Air Way: Terdapat secret pada jalan napas pasien, suara napas ronchi,
pasien masih terpengaruh obat anastesi.
Breathing: RR: 25x/menit, pergerakan dinding dada simetris, pasien masih
terpengaruh obat anastesi.
Sirkulasi: TD: 130/80 mmHg, N: 92x/menit, nadi teratur, CRT: 2 detik,
akral dingin, suhu tubuh pasien: 35,9 0c.
Observasi recovery room (RR)
Tabel 3.5 Aldrete Scoring (Dewasa)
No Kriteria Score Score Score Keluar
Masuk RR RR
1 Warna kulit:
Kemerahan / normal 2
Pucat 1 2 2
Cianosis 0
2 Aktivitas motorik
Gerak 4 anggota tubuh 2
Gerak 2 anggota tubuh 1 1 2
Tidak ada gerakan 0
3 Pernafasan
Nafas dalam, batuk dan tangis 2
kuat 1 1 2
Nafas dangkal dan adekuat 0
Apnea atau nafas tidak
adekuat
4 Tekanan darah
± 20 mmHg dari pre operasi 2
20 – 50 mmHg dari pre 1 1 2
operasi 0
+ 50 mmHg dari pre operasi
5 Kesadaran
Sadar penuh mudah dipanggil 2
Bangun jika dipanggil 1 1 1
Tidak ada respon 0
JUMLAH 5 9
Catatan: pasien dapat dipindah ke bangsal jika score minimal 8, dan
dipindah ke ICU jika score < 8 setelah dirawat selama 2 jam
Keadaan umum: Baik
Tanda-tanda vital: Masuk ruang
RR TD : 130/80 mmHg
HR : 92x/menit
RR : 25x/menit
T : 35,9 0c
SpO2 : 97%
Kesadaran : Apatis dengan E3 V4 M5
Tanda-tanda vital: Keluar ruang RR
TD : 130/80 mmHg
HR : 90x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,1 0c
SpO2 : 98%
Kesadaran : Composmentis dengan E4 V5 M6
Balance cairan:
Tabel 3.6 Balance Cairan
Pukul Intake Jml (cc) Output Jml (cc)
12.30 Oral Urine 50 cc
Enternal Muntah
Parenteral 500 cc IWL 25 cc
Jumlah 500 cc Jumlah 75 cc
Pengobatan:
1) Ambacim inj 1gr/12 jam
2) Dexketoprofen inj. 25 mg/8 jam
3) Asam traneksamat inj. 100 mg/12 jam
4) Infus RL 20 tpm
Catatan penting lain:
1) Observasi drain
2) Observasi nyeri
3) Observasi bising usus
4) Puasa sampai bising usus positif/platus
Analisa Data
Tabel 3.8 Analisa Data
Data subyektif dan obyektif Masalah Etiologi
keperawatan
Pre Operasi
DS :
Pasien mengeluh nyeri pada perutnya dan Nyeri Akut Trauma
menjalar ke pinggang. Nyeri dirasakan tumpul
pasien seperti ditusuk-tusuk dan memberat abdomen
saat bergerak
DO :
Pasien tampak menahan nyeri
Terdapat nyeri tekan pada perut pasien
Skala nyeri diuukur dengan VAS : 6
Tanda – tanda vital:
TD : 130/90 mmHg
HR : 99x/menit
RR : 22x/menit
T : 37,2 0c
Hasil laboratorium
Leukosit : 16. 900
SGPT : 610 µ/L
SGOT : 564 µ/L
Kesan Hasil USG :
Irreguleritas pada permukaan hepar sisi
posterolateral kanan disertai fluid collection
disekitarnya suspek perihepatic hematoma.
DS :
Pasien mengeluh lemas
DO :
Pasien dengan diagnosa medis trauma Risiko syok Perdarahan
tumpul abdomen hipovolemik intra
Perdarahan intra abdomen abdomen
Suhu tubbuh pasien 36,0 0c
Akral dingin
Kesan Hasil USG :
Irreguleritas pada permukaan hepar sisi
posterolateral kanan disertai fluid collection
disekitarnya suspek perihepatic hematoma.
Intra Operasi
DS:
-
Risiko cedera Prosedur
DO : operasi
Pasien dilakukan operasi laparatomi
Posisi pasien supine
Posisi tangan kanan ekstensi
Pasien general anastesi
Durasi operasi ±2 jam
Pasien operasi menggunakan couter
Post Operasi
DS :
-
Bersihan jalan Penumpukan
DO : napas tidak secret
Terdapat secret pada jalan napas pasien efektif
Suara napas ronchi
Pasien masih pengaruh obat anastesi
(general anastesi)
RR : 25x/menit
SpO2 97%
DS :
pasien mengeluh kedinginan
DO : Hipotermi Pasca
pasien tampak menggigil kedinginan pembedahan
warna kulit pucat
suhu tubuh 35, 9 0c
DS :
pasien mengeluh nyeri pada perutnya
DO :
Terdapat luka jahitan post operasi dan luka
pemasangan drain pada perut pasien Nyeri Akut Luka post
Pasien tampak gelisah operasi
Skala nyeri 4
Tanda – tanda vital
TD : 130/80 mmHg
HR : 92x/menit
RR : 25x/menit
T : 35, 9 0c
A : nyeri akut
P:
1. Observasi tanda-tanda
vital
2. Anjurkan pasien untuk
relaksasi napas dalam
saat yeri timbul
3. Pindahkan pasien ke
kamar operasi
S:
2. Risiko syok Setelah dilakukan 25-09- 1. Mengobservasi tanda- Pasien masih mengeluh
hipovolemik tindakan keperawatan 2019/10.3 tanda vital lemas
b.d perdarahan diharapkan syok 0 2. Mengobservasi
intra abdomen hipovolemik dapat pemasukan dan O:
dicegah dengan pengeluaran cairan TD : 120/70 mmHg
kriteria hasil: 3. Menghentikan perdarahan HR : 88x/menit
c. Perdarahan dapat pada kontnuitas jaringan RR : 22x/menit
diatasi 4. Mengkolaborasi T : 36,0 0 c
d. Tanda-tanda vital
pemberian terapi cairan Masuk cairan RL 500
dalam batas cc
intravena
normal Pasien terpasag infus
dengan cairan
kristaloid.
A:-
P:
1. Observasi tanda-tanda
vital
2. Pertahankan cairan
infus intravena
3. Pindahkan pasien ke
kamar operasi
P:
Observasi tanda-tanda
vital
Lakukan sign out
Pindahkan pasien ke
ruang RR (Ruang
pemulihan)
A:-
P:
1. Pertahankan posisi
pasien supinasi dengan
kepala diekstenskan
2. Pertahankan O2 4L/M
selama pemulihan
S:
2. Hipotermi Setelah dilakukan 25-09- 1. Mengidentifikasi Pasien mengatakan
berhubungan tindakan keperawatan 2019/ penyebab hipotermi sudah tidak dingin
dengan pasca diharapkan hipotermi 12:45 2. Mengkaji tanda-tanda setelah diberi selimut
pembedahan teratasi dengan kriteria vital pasien hangat
hasil : 3. Memberi selimut hangat
a. Pasien elektrik kepasien O:
mengatakan tidak 4. Mengatur suhu ruangan Terpasang selimut
dingin lagi rendah elektrik pada pasien
b. Pasien tidak Tanda-tanda vital :
menggigil TD : 130/80 mmHg
kedinginan HR : 90x/menit
c. Suhu tubuh pasien RR : 22x/menit
36,5-37,5 0c T : 36, 3 0c
Suhu ruangan 240c
A:-
P:
1. Observasi suhu tubuh
pasien
2. Anjurkan pasien
megguakan selimut
diruangan
A : Nyeri akut
P:
1. Anjurkan pasien napas
dalam dan
menggunakan teknik
distraksi latihan 5 jari
2. Kolaborasi pemberian
terapi analgesik