Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Vaskularisasi retina
Arterial system
Arteri retina sentral: arteri akhir yang memasuki
nervus opticus. Lapisan:
Intima : lapisan paling dalam, satu lapis endotelium
Internal elastic lamina: antara intima dan media
Media: sebagian besar otot polos
Adventitia : paling luar, jaringan ikat longgar
Arteriol retina: berasal dari arteri retina sentral yang
mengandung otot polos
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Kapiler: terdiri atas sel endotel dan perisit
(autoregulasi sirkulasi mikrovaskular, kemampuasn
kontraktilitas)
Sistem vena :
Venula kecil: memiliki struktur yg sama dengan kapiler
namun lebih besar
Venula besar: mengandung otot polos
Vena: otot polos dan jaringan elastis
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Fundus normal
Retinopati
Retinopati kelainan pada retina yang tidak
disebabkan oleh radang.
Terdapat beberapa macam, seperti :
Retinopati Diabetik
Retinopati Hipertensi
Retinopati Prematuritas
Retinopati Radiasi
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Retinopati Diabetikum
Pendahuluan
Salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif
di negara barat (20 – 65 tahun)
Faktor resiko
Hiperglikemia
Hipertensi
Kehamilan
Neuropati
Lainnya hiperlipidemia, merokok, operasi katarak,
obesitas dan anemia
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Skrining
DM tipe I DM tipe II Ibu Hamil dg DM
Maks. 3 tahun sejak Setiap tahun Trisemester pertama,
diagnosis diulang setiap 3 bulan
ditegakan sampai persalinan
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Patogenesis
Kapilaropati : degenerasi dan kehilangan perisit,
proliferasi sel endotel
Perubahan haematologi : deformasi eritrosit dan
pembentukan rouleaux, peningkatan agregasi platelet,
peningkatan viskositas plasma
Oklusi mikrovaskular : neovaskularisasi
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Gejala Klinis
Seringkali pasien tidak mengeluhkan apa-apa pada
tahap awal penyakit.
Gejala penglihatan baru muncul setelah stadium lanjut.
●
Mikroangiopati progresif
kerusakan/sumbatan ●
Neovaskularisasi
pembuluh darah kecil
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Retinopati Nonproliferatif
Merupakan suatu mikroangiopati progresif
kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah
kecil.
Kelainan awal : penebalan membran basal endotel dan
berkurangnya jumlah perisit terbentuknya kantung
mikroaneurisma.
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Mikroaneurisma
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Klasifikasi RD Non Proliferatif
RDNP Ringan RDNP Sedang RDNP Berat
●
Mikroanerisma
luas ●
Cotton wool
●
Mikroaneuris ●
Perdarahan ●
Kelainan
ma intraretina mikrovaskular
(dot/blot) intraretina (IRMA)
●
Cotton wool
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Perdarahan Retina
Anonymous. Diseases of the Retina. http://web1.ncoptometry.org/nonpro.aspx. 2012 [cited on March 18, 2013].
Anonymous. Vitreus and Retina. Available on: http://dro.hs.columbia.edu/fshem.htm. 2003. [cited on March 18, 2013].
Hard Eksudat
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Retinopati Proliferatif
Pembentukan pembuluh-pembuluh darah baru
kebocoran protein serum
Kelainan awal: pembuluh darah baru pada diskus
optikus (NVD) atau bagian retina lainnya (NVE).
Risiko tinggi:
Neovaskularisasi pada diskus optikus yang meluas > 1/3
diameter diskus
NVD disertai perdarahan vitereous
NVE > ½ diameter diskus
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Retinopati Proliferatif
Neovaskularisasi yang terbentuk berproliferasi ke
permukaan posterior vitreous rapuh rusak
perdarahan viterous penurunan penglihatan
mendadak
Neovaskularisasi perubahan menjadi fibrosa
fibrovaskular rapat traksi vitreoretina ablasio
retina
Neovaskularisasi iris (rubeosis iris)
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Tatalaksana
Pengendalian hiperglikemia, hipertensi, dan
hiperkolesterolemia.
Terdapat edema makula focal laser (lesi setempat) atau grid
laser (lesi setempat). Micropulse laser memberikan hasil sama
efektif dengan jaringan parut lebih sedikit.
Penyuntikan intravitreal triamcinolone atau anti-VEGF.
Fotokoagulasi laser pan-retina (PRP) menurunkan insidensi
gangguan penglihatan.
Pasien nonproliferatif berat dengan gula darah yang sulit
dikrontrol
Vitrektomi dilakukan segera pada perdarahan vitreous luas
pasien DM tipe I, ablasio retina,
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Retinopati Hipertensi
Pendahuluan
Retinopati hipertensi kelainan-kelainan retina dan
pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi.
Dari penelitian epidemiologi sejak tahun 1990
didapatkan bahwa kelainan ini banyak ditemukan pada
usia 40 tahun ke atas.
Retinopati hipertensi arteri yang besarnya tidak
teratur, eksudat pada retina, edema retina dan
perdarahan retina.
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4 th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Levanita, S. Prevalensi Retinopati Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Agustus 2008-Agustus 2010. [Skripsi]. Medan: Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara;2010.
Patogenesis
Spasme Peningkatan Penebalan intima pembuluh
pembuluh tekanan darah darah, hiperplasia dinding tunika
darah retina persisten media dan hialinisasi
Levanita, S. Prevalensi Retinopati Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Agustus 2008-Agustus 2010. [Skripsi]. Medan: Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara;2010.
Theng Oh K. Ophthalmologic Manifestation of Hypertension. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1201779-overview. [cited on
March 18, 2013].
Retinopati Prematuritas
Pendahuluan
Retinopati prematuritas suatu retinopati
vasoproliferatif yang mengenai bayi prematur dan bayi
berat lahir rendah yang terpapar oksigen konsentrasi
tinggi.
Vaskularisasi retina baru terbentuk pada usia empat
bulan setelah gestasi.
Vaskularisasi yang inkomplit sangat rentan terhadap
kerusakan akibat oksigen.
Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology [ebook]. 17 th Ed. USA: The McGrawHill Company; 2007.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: a systemic approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Patogenesis
Avaskular retina memproduksi VEGF (Vascular
Endothel Growth Factor) yang pada utero merupakan
stimulus bagi migrasi pembuluh darah pada
pembentukan retina.
Kelahiran prematur produksi VEGF akan ditekan
oleh hiperoksia dan migrasi pembuluh darah terhenti
peningkatan kebutuhan metabolik pada mata yang
tumbuh menyebabkan produksi VEGF yang
berlebihan komplikasi neovaskular dari retinopati
prematuritas.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: a systemic approach [ebook]. 7 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Deteksi Dini
American Academy of Pediatrics (AAP) dan American
Academy of Ophthalmology (AAO) :
Bayi dengan berat lahir < 1500 gram atau usia
gestasi < 32 minggu, dengan atau tanpa terapi
oksigen
Bayi dengan berat lahir 1500-2000 gram atau usia
gestasi lebih dari 32 minggu dengan keadaan klinis
yang tidak stabil dan membutuhkan alat penunjang
paru-jantung.
Rundjan L. Deteksi Dini dan Tatalaksana Retinopati pada Prematuritas. Available from:
http://www.idai.or.id/buletinidai/view.asp?ID=754&IDEdisi=70.
Tatalaksana
Pada 80% kasus terjadi regresi spontan melalui proses
involusi, atau oleh evolusi dari vasoproliferatif ke fase
fibrosis yang meninggalkan sedikit residu.
Tatalaksana dengan laser fotokoagulasi, agen
intravitreal anti-VEGF (bevacizumab), lens-sparing
pars plana vitrectomy.