Hidronefrosis
Oleh :
Tri Wahyuni Tanjung Saragih, S.Ked
Preseptor :
dr. Heny Damajanti, Sp.Rad,Msc
1
LEMBAR PENGESAHAN
Penyaji
Preseptor
2
BAB I
LAPORAN KASUS
2.1 IdentitasPasien
Nama : Ny. R
Tanggal Lahir : 15/03/1958
Usia : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pesawaran
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
No.RM : 111328
Masuk RSPBA : 22/06/2019 pukul 21.09
2.2 Anamnesis
A. KeluhanUtama
B. KeluhanTambahan
tanggal 22 juni 2019, lalu pasien merasakan nyeri pada ulu hati dan
kencing terasa nyeri sebelum masuk IGD rumah sakit pasien sudah
3
diperiksa oleh pelayanan kesehatan terdekat tetapi berlum ada
perubahan.
RSPBA dengan keluhan demam yang tidak turun seharian serta adanya
nyeri ulu hati dan sulit kencing. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
obat-obatan herbal.
Batu ginjal/saluran
- Cacar - Malaria -
kemih
+ Gastritis - Disentri - Burut (hernia)
- Difteri - Hepatitis - Penyakitprostat
- Batukrejan - Tifus abdomen - Wasir
- Campak - Hipotensi - Diabetes
- Influenza - Sifilis - Alergi
- Tonsilitis - Gonore - Tumor
- Kholera + Hipertensi - PenyakitJantung
Demamrematika
- - Ulkus - AsmaBronkhial
kut
- Pneumonia - Pleuritis - GagalGinjalKronik
- Tuberkulosis - Batuempedu - RiwayatOperasi
Keadaan Penyebab
Hubungan Diagnosa
Kesehatan Meninggal
4
Kakek – – –
Nenek – – –
Ayah _ _ –
Ibu – – –
Saudara – – –
Anak-anak – – –
F. Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal Gelisah (-), Lemah (+), demam (+), sakit kepala
(-)
G. Riwayat Kebiasaan
5
-Riwayat konsumsi jamu : disangkal
Frekuensi/hari : 3 x/ hari
Variasi/hari : Bervariasi
Nafsumakan : Menurun
2.3 PemeriksaanFisik
A. Pemeriksaan Umum
C. Status Generalisata
Kulit
6
Pertumbuhan rambut : Normal Pembuluh darah : Normal
Kepala
Rambut : Normal
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
7
Tidak ada kelainan
Thorak
Selaiga : Normal
Perkusi : timpani
Ekstremitas
8
Tidak ada kelainan
9
B. Pemeriksaan USG
Kesimpulan
Sulit Kencing
10
Hasil USG Ren sinistra: ukuran tak tampak membesar, batas
batu/massa
Nefrolithiasis
2.7 Penatalaksanaan
A. Non Farmakologi
Tirahbaring
B. Farmakologi
Infus RL XX TPM
Inj Omeprazole 1x1
Inj Ketorolac 3x1
Erlamol tab 3x
Ceftriaxon tab 2X1
Inj Ondancetron 1x1
2.9 Prognosis
11
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
ANALISIS KASUS
12
I. DIAGNOSIS HIDRONEFROSIS
Teori Hidronefrosis
1.1.1 Definisi
semua tingkat saluran kemih, dari uretra sampai pelvis ginjal. Obstruksi
1.2.1 Etiologi
1.2.2 Patofisiologi
tetapi jika obstruksi terjadi di salah satu ureter akibat adanya batu atau
13
Obstruksi dapat diakibatkan oleh tumor yang menekan ureter atau berkas
jaringan parut akibat abses atau inflamasi dekat ureter dan menjepit
pangkal ureter atau posisi ginjal yang salah, yang menyebabkan ureter
berpilin atau kaku. Pada pria lansia , penyebab tersering adalah obstruksi
menyebabkan distensi piala dan kaliks ginjal. Pada saat ini atrofi ginjal
2. IVP
14
Kaliks (a) Normal pada kalik. Setiap kaliks berbentuk cangkir atau ‘cup
shaped’. (b) banyak dari kaliks berbentuk clubbing. (c ) semua kaliks
berdilatasi, dilatasi sistem pengumpul yang sampai ke titik penyumbatan
(panah).
Pada gambaran IVP suatu kasus hidronefrosis, tampak
3. USG
15
1. Pelvis renalis normal, 3 calyx mayor dan 4 calyx minor.
2. Hydronephrosis
2. Deformasi pada calyx pool atas dan bagian atas pool tengah karena
jaringan parut. Hal ini bisa terjadi karena pyelitis lama atau mungkin
tuberkolosa ginjal.
4. Papillar necrosis
16
Penatalaksanaan
nefrostomi atau tipe disertasi lainnya. Infeksi ditangani dengan agen anti
mikrobial karena sisa urin dalam kaliks akan menyebabkan infeksi dan
obstrukstif (batu, tumor, obstruksi ureter). Jika salah satu fungsi ginjal
dilakukan .
1. Jika fungsi ginjal menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka
air kemih yang terkumpul diatas penyumbat akan segera dikeluarkan bisa
17
2. Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu,
maka bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu.
disambung kembali.
2. Pembedahan
demam, rasa mual tanpa muntah, nyeri perut dan adanya nyeri pada
punggung.
KASUS
Pada kasus didapatkan nyeri abdomen, demam, lemas, tidak nafsu makan
18
II. DIAGNOSIS HIDRONEFROSIS
Gambaran usg yang dicurigai hidronefrosis grade dua yaitu tampak dilatasi
KASUS
mayor dan pelvis renalis, tidak adanya hiperekoik dan tidak tampak akustik
shadow.
1. Non-Farmakologi
Istirahat total
2. Farmakologi
kuman yang umum. Pada kasus ini di berikan obat Ceftriaxon. Obat
tersebut berkembang.
19
b. Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor) adalah
diberikan omeprazole.
diberikan ketorolac.
untuk mengatasi nyeri dan demam. Pada kasus ini pasien diberikan
erlamol.
20
BAB III
PENUTUPAN
nyeri ulu hati SMRS, mual tanpa muntah, perut kembung (-), kecing berdarah
normal 12-16 gr/dl, leukosit masih dalam batas normal, hematokrit 30% dari
normal 38-47%. Dan pada pemeriksaan urin didapatkan kejernihan urin bening.
Dari hasil USG didapatkan ren sinistra ukuran tak tampak membesar, batas kotiko
DAFTAR PUSTAKA
21
Abdullah, M., Gunawan, J., 2012. Dispepsia. Jurnal Kesehatan
Ramadani, A., Sari, A., Ikwal., 2013. Hidronefrosis dan Nefrolithiasis Sinistra
Dengan Infeksi Saluran Kemih Atas. Medula, 1(14), pp.1-12.
22