Melitus 2
Oleh:
Larasati Aulia Anasah
19360193
Pembimbing:
dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD, FINASIM
Penyaji Pembimbing
PENDAHULUAN
klinis anemia terjadi akibat hipoksia jaringan dengan tanda dan gejala
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41%, pada pria
menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
Terdapat dua kategori utama diabetes melitus yaitu diabetes tipe 1 dan tipe
yang kurang efektif oleh tubuh.Diabetes tipe 2 merupakan 90% dari seluruh
diabetes. Orang dengan IGT atau IFG berisiko tinggi berkembang menjadi
kejadian ulkus kaki,infeksi dan bahkan keharusan untuk amputasi kaki. Retino
penyebab utama gagal ginjal dan resiko kematian penderita diabetes secara umum
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. P
Tanggal Lahir : 03 Agustus 1974
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonesia
No.RM : 133870
Masuk RSPBA : 02/10/19, pukul 09.00 WIB
2.2 Anamnesis
Pasien post amputasi kaki kanan sebulan yang lalu,sejak post operasi
menurun
namun tidak segera berobat. Keluhan bertambah berat dua hari sebelum
masuk rumah sakit disertai dengan nyeri pada luka post amputasi,keluhan
memberat walaupun pasien tidak melakukan aktivitas.Nafsu makan yang
Frekuensi/hari : 2 x/ hari
Jumlah/hari : 1 porsi
Variasi/hari : Bervariasi
C. Status Generalisata
Kulit
Kepala
Rambut : Normal
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Faring : Normal
Leher
Thorak
Perkusi : sonor
Jantung
Palpasi : Nyeri tekan perut regio epigastrik (-), hepar dan limpa
Ekstremitas
(-), eritem palmar (-), akral dingin (+), krepitasi (-), whitenails(-)
Satua
n
No. Pemeriksaan Hasil Normal
gr/dl
1. Hemoglobin 8,7 LK 14–18 Wn 12–16
Ul
2. Leukosit 9.700 4.500–10.700
Hit. Jenis Leukosit %
3. Basofil 0 0–1
Hit. Jenis Leukosit %
4. Eosinofil 0 0–3
Hit. Jenis Leukosit %
5. Batang 1 2–6
Hit. Jenis Leukosit %
6. Segmen 76 50–70
Hit. Jenis Leukosit %
7. Limfosit 17 20–40
Hit. Jenis Leukosit %
8. Monosit 6 2–8
Ul
9. Eritrosit 3,2 Lk 4,6–6,2 Wn 4,2–6,4
%
10. Hematokrit 26 Lk 40–54 Wn 38–47
Ul
11. Trombosit 408.000 159.000–400.000
Fl
12. MCV 93 80-96
Mg/dl
13. MCH 28 27-31
gr/dl
14. MCHC 34 32–36
2.2.11 Resume
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit dan disertai nyeri pada luka post
Amin pada tanggal 02 Oktober 2019 pada pukul 09.00 WIB. Keadaan
pasien saat pertama kali datang ialah lemas, tampak sakit sedang tekanan
darah pertama kali diperiksa yaitu 110/60 mmHg, nadi 84 kali per menit,
respirasi 20 kali per menit, suhu tubuh pasien diukur peraksila 36, derajat
Pada tanggal 02 Oktober 2019 di dapatkan Hemoglobin: 6,6 gr%, GDS: 155
mg/dL dan cek hb post transfusi 1 kolf. Pada tanggal 3 Oktober 2019
dilakukan terapi lanjutan dan cek hb post transfusi 2 kolf. Pada tanggal 5
oktober didapatan hasil lab dengan hb: 8,7 gr/dl, leukosit: 9.700 µl,eritrosit:
Daftar Masalah
2.2.14 Penatalaksanaan
A. Non Farmakologi
Tirah baring
Pengaturan diet seimbang
Olahraga
B. Farmakologi
IVFD RL
Ceftriaxone 2x1 gr/iv
PCT 3X1 tab
Omeprazole 2x1 vial
Novorapid 10-10-10
Ketorolac 1 amp
Tranfusi darah PRC (Packed Red Blood Cell) sebanyak 2 kolf.
ANALISIS KASUS
Gejala Klinis
akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
Gejala klinis dari diabetes melitus adalah poliuria adalah keadaan dimana
volume air kemih dalam 24 jam meningkat melebihi batas normal. Poliuria timbul
sebagai gejala DM dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga
melalui urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan
haus) Polidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar glukosa
terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan asupan cairan
(Subekti, 2009). Timbul rasa lapar (Polifagia) Pasien DM akan merasa cepat lapar
dan lemas, hal tersebut disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis
Terdapat dua kategori utama diabetes melitus yaitu diabetes tipe 1 dan tipe
yang kurang efektif oleh tubuh.Diabetes tipe 2 merupakan 90% dari seluruh
diabetes. Orang dengan IGT atau IFG berisiko tinggi berkembang menjadi
kejadian ulkus kaki,infeksi dan bahkan keharusan untuk amputasi kaki. Retino
penyebab utama gagal ginjal dan resiko kematian penderita diabetes secara umum
3.2 Kasus
mengalami lemas yang bertambah berat ± 7 hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit dan disertai nyeri pada luka post amputasi,keluhan memberat walaupun
riwayat diabetes mellitus tipe II,pada tanggal 02 Oktober pada pukul 09.00 WIB.
Keadaan pasien saat pertama kali datang ialah lemas disertai nyeri pada luka post
op. Keadaan tampak sakit sedang tekanan darah pertama kali diperiksa yaitu
100/60 mmHg, nadi 84 kali per menit, respirasi 20 kali per menit, suhu tubuh
pasien diukur peraksila 36,0 derajat celcius. Pasien dicurigai mengalami anemia +
selanjutnya pasien direncanakan untuk transfusi darah PRC ( Packed Red Blood
Cell) sebanyak 2 kolf dikarenakan hb pasien 6,6% g/dL. Pasien diberikan obat
Ceftriaxone 2x1 gr/iv antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri , PCT
untuk obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit ringan sampai sedang 3X1
tab, Omeprazole 2x1 vial untuk mengatasi gangguan lambung, Novorapid 10-10-
10 Obat ini digunakan untuk mengurangi tingkat gula darah tinggi pada orang
dewasa, remaja dan anak-anak yang berusia 10 tahun ke atas dengan diabetes
Bargman JM, Skorecki K. 2015. Chronic Kidney Disease. In: Kasper DL, Fauci
AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrison’s Principles
Erlangga.
Kowalak, Welsh, Mayer. 2014. editor. Buku ajar patofisiologi. Jakarta: Penerbit
Publishing.
Suwitra K. 2009. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi
I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.