Stroke Non-Hemoragik
DISUSUN OLEH:
Wisnu Narendratama
030.11.311
PEMBIMBING :
dr. Wisnu Aji Ariwibowo, Sp.S
LAPORAN KASUS
Stroke Non-Hemoragik
Disusun oleh :
Wisnu Narendratama
030.11.311
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Wisnu Aji Ariwibowo, Sp.S
selaku dokter pembimbing
Departemen Ilmu Saraf Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal
Pembimbing
dr. Wisnu Aji Ariwibowo, Sp.S
1
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...................................................................……………... i
Daftar isi……………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan………………………………………….....……………... 3
Bab II Laporan kasus………………………………………………………… 4
Bab III Tinjauan pustaka……………………………………………………... 19
Bab IV Kesimpulan……………………………………………………….…. 30
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 31
2
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan
tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi
klinis stroke dapat berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu
mata, afasia atau gejala lain sesuai daerah otak yang terganggu
Stroke Iskemik atau Non Hemoragik disebabkan oleh oklusi fokal
pembuluh darah otak yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke
bagian otak yang mengalami oklusi. Munculnya tanda dan gejala fokal atau global
pada stroke disebabkan oleh penurunan aliran darah otak. Oklusi dapat berupa
trombus, embolus, atau tromboembolus, menyebabkan hipoksia sampai anoksia
pada salah satu daerah percabangan pembuluh darah di otak tersebut.
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SNT
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Pagongan, RT 01, RW 04
Dukuhturi, Kab. Tegal, Jawa Tengah.
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Menikah
Asuransi : UMUM
No. RM : 919095
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara auto-anamnesis dengan pasien pada tanggal 6
Juni 2018 pada pukul 13.00 WIB di ruang Lavender Atas Wanita RSU
Kardinah Kota Tegal.
Keluhan Utama :
Kepala Pusing seperti berputar-putar sejak 3 hari SMRS.
Keluhan Tambahan :
Mual (+), Muntah (+) 2 Kali/hari.
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Pasien datang diantar keluarga ke UGD RS Kardinah tanggal 22
Juni 2018 pada pukul 10.05 dengan keluhan kepala pusing seperti
berputar-putar sejak 3 hari SMRS. Pusing dirasakan terus-menerus serta
tidak mereda setelah beristirahat atau meminum obat sakit kepala. Pasien
mengeluhkan sulit tidur sejak 3 hari terakhir, badan juga dikatakan terasa
lemas. Pasien juga mengeluhkan adanya kelemahan pada lengan sebelah
kiri serta sering kebas. Pasien mengaku mual, muntah 2 kali/hari sejak 3
hari yang lalu. Demam disangkal. Nafsu makan dirasakan menurun sejak
awal muncul keluhan. Nyeri perut disangkal, BAB dan BAK lancar.
4
Riwayat Batuk dan Pilek serta sesak napas disangkal. Tidak didapatkan
riwayat pingsan, kejang, diare, dan trauma pada pasien. Pasien
mengatakan sering pegal-pegal dan terasa kaku pada daerah leher sejak
lama.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Hipertensi (+), DM (-), Riw. Penyakit Jantung (-), Riwayat
Penyakit Paru-Paru (-), alergi (-), asma (-), keganasan (-), Riwayat Stroke
(-), Riwayat Kejang (-). Pasien pernah kontrol ke Puskesmas + 1 tahun
yang lalu dan dikatakan memiliki riwayat kolestrol tinggi, namun jarang
meminum obat dan tidak berobat rutin.
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami gejala serupa,
Riwayat Hipertensi (+), Diabetes Mellitus (--), alergi (-), asma (-),
keganasan (-)
Riwayat Pengobatan:
Pasien mengkonsumsi obat Paramex dan Bodrex migra untuk
menghilangkan keluhan pusing berputar. Namun gejala tidak mereda.
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat merokok disangkal. Pasien mengatakan jarang
berolahraga. Riwayat makan 2-3 kali/hari. Pasien sering mengkonsumsi
emping dan makanan berlemak.
5
STATUS GENERALIS
Kepala & Leher
Bentuk : Normosefali, tidak ada kelainan bentuk.
Kelainan pada wajah : Tidak ada
Kelainan pada mata : Tidak ada
Sklera ikterik : -/-
Conjungtiva Anemis : -/-
Pupil mata : 3mm/3mm, bulat, isokor, reflex cahaya langsung
positif pada mata kanan dan kiri, reflex cahaya tidak langsung positif pada
mata kanan dan kiri.
Sekret hidung : -/-
Nafas cuping hidung : Tidak ada
Bentuk hidung : Normal, tidak terdapat deformitas, tidak terdapat
deviasi septum
Kelainan pada telinga : Tidak ada
Bentuk telinga : Normotia
Kelainan bibir/mulut : Bibir kering
Oral hygiene : Baik
Kelainan uvula/faring : Tidak dapat diperiksa
Tonsil : Tidak dapat diperiksa
Pembesaran KGB : Tidak teraba pembesaran
Pembesaran tiroid : Tidak teraba pembesaran
Thorax
Inspeksi
- Bentuk : Simetris
- Kelainan : Tidak ada luka, tidak ada skar
- Iktus kordis : Tidak terlihat
Palpasi
- Simetris : +, kanan dan kiri
- Kelainan : Tidak ada benjolan
- Iktus kordis : Teraba (ICS VI garis aksilaris anterior kiri)
6
- Vocal fremitus : Tidak dapat diperiksa
- Thrill : Tidak ada
Perkusi
- Hemithorax sonor : +/+
- Batas paru-hepar : Sela iga VI garis midklavikularis kanan
- Batas paru-lambung : Sela iga VII garis aksilaris anterior kiri
- Batas jantung sinistra : Sela iga VII garis aksilaris anterior kiri
- Batas jantung dextra : Sela iga VI garis parasternalis kanan
Auskultasi
- Suara Napas Vesikuler: +/+
- Wheezing : -/-
- Ronkhi : -/-
- BJ I &II : Reguler
- Murmur : Tidak ada
- Gallop : Tidak ada
Abdomen
Inspeksi
- Simetris :+
- Ascites : Tidak ada
- Kelainan : Tidak ditemukan kelainan
Palpasi
- Defens Muskular : Tidak ada
- Nyeri tekan : Negatif
- Undulasi : Negatif
- Oedem : Tidak ada
- Teraba
o Hepar : Tidak teraba
o Murphy sign : Tidak teraba
o Lien : Tidak membesar
o Ballotement :-
- Kelainan : Tidak ada
Auskultasi
- Bising Usus : 2 x/menit
- Arterial Bruits :-
- Venous Hum :-
Perkusi
7
- Suara : Timpani
- Shifting dullness : Negatif
- Puddle sign : Negatif
- Nyeri kostovetebral : Negatif
Ekstremitas
- Akral hangat : Positif di keempat ekstremitas
- Capillary Refill time : <2 detik
- Edema : -/-
- Kelainan : Tidak terdapat luka dan skar
STATUS NEUROLOGIS
KANAN KIRI
Nervi kranialis
N.I Daya penghiduan + +
Daya penglihatan + +
8
Reflek cahaya tdk langsung (+) (+)
Strabismus divergen (-) (-)
Gerakan mata ke lateral bawah + +
N.IV Strabismus konvergen (-) (-)
Menggigit + +
Membuka mulut + +
Dalam batas Dalam batas
Sensibilitas muka normal normal
Reflek kornea Tidak dinilai Tidak dinilai
N.V Trismus Tidak dinilai Tidak dinilai
Gerakan mata ke lateral + +
Strabismus konvergen (-) (-)
N.VI Diplopia Tidak dinilai
Kedipan mata (+) (+)
Dalam batas Dalam Batas
Lipatan nasolabial normal normal
Sudut mulut Simetris
N.VII Mengerutkan dahi + +
Mengangkat alis + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Menggembungkan pipi + +
9
Daya kecap lidah 1/3 belakang Tidak dinilai Tidak dinilai
Reflek muntah Tidak dinilai
Tidak ada Tidak ada
Sengau sengau sengau
Tersedak Tidak dinilai Tidak dinilai
10
Rangsang Meningeal Hasil
Kaku kuduk (-)
Kernig’s sign (-)
Brudzinski I (-)
Brudzinski II (-)
11
LED 1 jam 18 mm/jam 0 – 20 mm/jam
LED 2 jam 43 mm/jam 0 – 35 mm/jam
Kimia Klinik
Ureum 16.3 mg/dL 17-43
Kreatinin 1.17 mg/dL 0.7-1.3
SGPT 16.6 U/L <34 u/L
SGOT 12.8 U/L <34 u/L
Glukosa 185 mg/dL 82.0-115.0 mg/dL
Sewaktu
V. RESUME
Anamnesis
Keluhan utama kepala pusing seperti berputar-putar sejak 3 hari SMRS.
Pusing dirasakan terus-menerus serta tidak mereda setelah beristirahat atau
meminum obat sakit kepala.
Pasien mengeluhkan sulit tidur sejak 3 hari terakhir, badan juga dikatakan
terasa lemas
Pasien juga mengeluhkan adanya kelemahan pada lengan sebelah kiri serta
sering kebas
Pasien mengaku mual, muntah 2 kali/hari sejak 3 hari yang lalu
Pasien mengatakan sering pegal-pegal dan terasa kaku pada daerah leher
sejak lama.
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Parese N. XII sinistra
Motorik sebelah kiri pada ekstremitas atas 4
Sensorik: hipoestesi pada anggota gerak kiri atas
Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan: -
12
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Hemiparesis Sinistra, parese N. XII sinistra UMN
Diagnosis topis : Hemisfer Dextra
Diagnosis etiologi : Stroke Non Hemoragik
VII. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul
Inj. Ondansentron 3 x 4 mg
Inj. Furosemide 1 x 1 ampul
Inj. Citicolin 2 x 1 gram
Inj. Mecobalamin 1 x 1 ampul
Mertigo 3 x 1 Tab PO
Amlodipin 1 x 10 mg PO
Candesartan 2 x 16 mg PO
Dimenhidrinat 2 x 1 Tab PO
Clonidin 1 x 1 mg PO
Non-Medikamentosa
Infus RL 20 tpm
Observasi TTV
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
13
FOLLOW UP
22/6/2018 23/6/2018
Perawatan hari ke-1 Perawatan hari ke-2
S Pusing berputar (+), Mual (+), Muntah S Pusing Berputar (+), nyeri perut (+).
(+), Lemas (+)
O KU: Tampak lemas (+), tidak sesak KU: Tampak lemas (+), tidak sesak
Kes : Compos mentis Kes : Compos mentis
TTV: TD 170/100 mmHg, HR 100x/m, TTV: TD 200/110 mmHg, HR 100x/m,
RR 20x/m, S 36,40C RR 20x/m, S 36,50C
Status generalis: Status generalis:
Kepala: Normocephali Kepala: Normocephali
Mata : SI -/- , CA -/- Mata : SI -/- , CA -/-
Thoraks : Thoraks :
- Inspeksi: dbn - Inspeksi: dbn
- Perkusi: dbn - Perkusi: dbn
- Auskultasi paru: SNV (+/+), - Auskultasi paru: SNV (+/+),
rh (-/-), wh (-/-). rh (-/-), wh (-/-).
- Auskultasi jantung: BJ I-II - Auskultasi jantung: BJ I-II
reguler, m (-), g (-) reguler, m (-), g (-)
Abdomen: BU (+) , NT (-) Abdomen: BU (+) , NT (-)
Ekstremitas: AH(+/+), OE (-/-), lemah Ekstremitas: AH(+/+), OE (-/-), lemah
pada lengan kiri pada lengan kiri
GDS : 160
14
24/6/2018 25/6/2018
Perawatan hari ke-3 Perawatan hari ke-4
S Pusing Berputar (+), tangan kiri masih S Pusing Berputar (+), tangan kiri terasa
terasa lemah (+), pasien mengeluh pegal- lemah dan sering kebas (+)
pegal. Lemas (+).
O KU: Tampak lemas (+), tidak sesak KU: Tampak lemas (+), tidak sesak
Kes : Compos mentis Kes : Compos mentis
TTV: TD 190/110 mmHg, HR 100x/m, TTV: TD 180/100 mmHg, HR 100x/m,
0
RR 20x/m, S 36,5 C RR 20x/m, S 36,50C
Status generalis: Status generalis:
Kepala: Normocephali Kepala: Normocephali
Mata : SI -/- , CA -/- 26/6/2018 Mata : SI -/- , CA -/-
Thoraks : Perawatan hari ke-5 Thoraks :
- Inspeksi: dbn - Inspeksi: dbn
- Perkusi: dbn
S Pusing Berputar (+). Lemas (+), Tangan - Perkusi: dbn
- lemas
Kiri Auskultasi paru:
(+). Mual (-),SNV (+/+),
Muntah (-), - Auskultasi paru: SNV (+/+),
rh
Demam (-)(-/-), wh (-/-). rh (-/-), wh (-/-).
O KU: - Tampak
Auskultasi lemasjantung:
(+), tidakBJsesak
I-II - Auskultasi jantung: BJ I-II
reguler, m
Kes : Compos mentis (-), g (-) reguler, m (-), g (-)
Abdomen: BU (+) , NT (-)
TTV: TD 140/80 mmHg, HR 100x/m, Abdomen: BU (+) , NT (-)
Ekstremitas:
RR 20x/m,AH(+/+),
S 36,5 COE (-/-), lemah
0 Ekstremitas: AH(+/+), OE (-/-), lemah
pada lengan kiri.
Status generalis: pada lengan kiri
GDS :Kepala:
198 Normocephali GDS : 186
Mata : SI -/- , CA -/-
A Thoraks
Hipertensi: Grade II A Hipertensi Grade II
Vertigo - Inspeksi: dbn Vertigo
- Perkusi: dbn
HPS dd Stroke SNH
P Terapi Lanjut- Auskultasi paru: SNV (+/+),
P Terapi Lanjut
rh (-/-), wh (-/-).
Usul CT Scan Kepala
- Auskultasi jantung: BJ I-II Inj. Citicolin 2 x 1 gram
reguler, m (-), g (-)
Abdomen: BU (+) , NT (-) Inj. Mecobalamin 1 x 1
Ekstremitas: AH(+/+), OE (-/-), lemah Konsul Saraf
pada lengan kiri
A Hipertensi Grade II
SNH
P Inj. Citicolin 1000 mg / 8 jam
Clopidogrel 1 tab / hari
CT Scan Kepala
Ro Thoraks
Cek : Kolesterol, Trigliserida, HDL,
LDL, Asam urat, GDS.
2.1 Definisi
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan
tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi
klinis stroke dapat berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu
10
mata, afasia atau gejala lain sesuai daerah otak yang terganggu.
Stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakterisitik
tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau global yang berkembang dengan
cepat, adanya gangguan fungsi serebral, dengan gejala yang berlangsung lebih
dari 24 jam atau menimbulkan kematian tanpa terdapat penyebab selain yang
berasal dari vaskular.1, 2
Sedangkan stroke iskemik atau non-Hemoragik
merupakan stroke yang disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah otak
berupa obstruksi atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak
terjadi perdarahan.
2.2 Epidemiologi
Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 795.000 orang mengalami stroke
yang baru atau berulang. Dari jumlah tersebut, sekitar 610.000 mewakili serangan
awal, dan 185.000 mewakili stroke berulang. Studi epidemiologi menunjukkan
bahwa sekitar 87% dari stroke di Amerika Serikat adalah iskemik, 10% adalah
sekunder untuk perdarahan intraserebral, dan lain 3% mungkin menjadi sekunder
untuk perdarahan subarachnoid. Namun, tingkat kematian stroke hemoragik lebih
tinggi daripada stroke iskemik.3, 4
Kasus stroke di Indonesia menunjukkan peningkatan baik dalam kejadian,
kecacatan , maupun kematian. Insidens stroke sebesar 51,6/100.000 pneduduk.
Sekitar 4,3% penderita stroke mengalami kecacatan yang memberat. Angka
kematian berkisar antara15-27% pada semua kelompok usia. Stroke lebih banyak
dialami laki-laki dibanding perempuan. Jumlah penderita stroke meningkat seiring
dengan bertambahnya usia.5
2.3 Etiologi
Etiologi stroke bervariasi, Sekitar 80-87% dari stroke adalah dari infark
iskemik yang disebabkan oleh thrombosis atau oklusi emboli serebrovaskular.
Sedangkan stroke hemoragik dihasilkan oleh pembuluh darah yang pecah akibat
hipertensi kronik atau karena pecahnya aneurisma subarakhnoid.6, 7, 8, 9
Stroke non hemoragik terjadi akibat penutupan aliran darah ke sebagian otak
Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan bentuk
sel yang diikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas susunan sel yang
infark kordis akut dan embolus yang berasal dari vena pulmonalis.
seperti berolahraga.
b. Stroke Non Hemoragik Trombus
Terjadi karena adanya penggumpalan pembuluh darah ke otak. Dapat
Na & K influk
Retensi cairan
Oedem serebral
1. Hong KS, Bang OY, Kang DW, Yu KH, Bae HJ, Lee JS, et al. Stroke
statistics in Korea: part I. Epidemiology and risk factors: a report from
the korean stroke society and clinical research center for stroke. J
Stroke 2013;15:2–20.
2. WHO MONICA Project Investigators. The World Health Organization
MONICA Project (Monitoring trends and determinants in cardiovascular
disease). J Clin Epidemiol 41, 105-114. 1988.
3. Adams HP Jr, Bendixen BH, Kappelle LJ, Biller J, Love BB, Gordon DL,
et al. Classification of subtype of acute ischemic stroke. Definitions for use
in a multicenter clinical trial. TOAST. Trial of Org 10172 in Acute Stroke
Treatment. Stroke. 1993 Jan. 24(1):35-41.
4. Murray CJ, Lopez AD. Mortality by cause for eight regions of the world:
Global Burden of Disease Study. Lancet. 1997 May 3. 349(9061):1269-76.
5. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: Media Aesculapius, 2014.
6. Roger VL, Go AS, Lloyd-Jones DM, Benjamin EJ, Berry JD, Borden WB,
et al. Heart disease and stroke statistics--2012 update: a report from the
American Heart Association. Circulation. 2012 Jan 3. 125(1):e2-e220.
7. Adams HP Jr, Bendixen BH, Kappelle LJ, Biller J, Love BB, Gordon DL,
et al. Classification of subtype of acute ischemic stroke. Definitions for use
in a multicenter clinical trial. TOAST. Trial of Org 10172 in Acute Stroke
Treatment. Stroke. 1993 Jan. 24(1):35-41.
8. Thrift AG, Dewey HM, Macdonell RA, McNeil JJ, Donnan GA. Incidence
of the major stroke subtypes: initial findings from the North East
Melbourne stroke incidence study (NEMESIS). Stroke. 2001 Aug.
32(8):1732-8.
9. Donnan GA, Fisher M, Macleod M, Davis SM. Stroke. Lancet. 2008 May
10. 371(9624):1612-23.
10. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: Media Aesculapius, 2014.
11. Gilroy J. Basic Neurology. Third Edition. Mc Graw Hill. New York, 2000 ;
225 -306
nd
12. Adam HP, Del Zoppo GJ, Kummer RV. Management of stroke. 2 Ed,
Professional communications inc New York, 2002
13. Pusinelli W.: Pathophysiology of acute ischemic stroke. Lancet 1992, 339:
533-6.
14. Feigin V. Stroke Panduan bergambar tentang pencegahan dan pemulihan
stroke (terjemahan). cetakan kedua. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2006