STROKE HAEMORAGIK
Ismiyati Tanjung
2016730053
Pembimbing:
dr. Wiwin Sundawiyani, Sp. S
Dengan sebenar-benarrnya menyatakan bahwa makalah ini saya susun tanpa tindakan
Plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jika kemudian hari ternyata kami terbukti melakukan tindakan plagiarisme sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya akan menerima sanksi
yang dijatuhkan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta kepada saya.
Ismiyati Tanjung
2016730053
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dengan ini, dinyatakan bahwa makalah laporan kasus yang diajukan oleh:
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia, sekitar 15,4%. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013
menunjukkan telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 per mil (tahun
2007) menjadi 12,1 per mil (tahun 2013). Prevalensi penyakit Stroke tertinggi di Sulawesi
Utara (10,8per mil), Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka Belitung (9,7 per mil) dan DKI
1
darurat). Diharapkan laporan kasus ini dapat menambah informasi dan wawasan mengenai
stroke, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
BAB II
STATUS PASIEN
STATUS ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN MUHAMMADITAH JAKARTA
SMF NEUROLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
Nama Mahasiswa : Ismiyati Tanjung
NIM : 2016730053
Dokter Pembimbing : dr. Wiwin Sundawiyani, Sp. S
Data diperoleh heteroanamnesis dengan pasien serta istri pasien dan pemeriksaan fisik
yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021. Data tambahan pemeriksaan penunjang
diperoleh dari RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 46 Tahun
Alamat : Jl. Pondok Permai No 10 Rempoa
Pekerjaan : Supir grab
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2021
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2021
Ruang Rawat : Matahari Dua
B. Anamnesis
Heteroanamnesis dengan pasien serta istri pasien di Matahari Dua pada tanggal 11 Januari
2021.
2.1 Keluhan Utama
2
Kelemahan sisi tubuh bagian kiri sejak satu jam SMRS
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar oleh keluarganya ke RSIJ Cempaka Putih untuk mendapatkan
perawatan HCU dengan keluhan adanya pada sisi kiri ± 1 jam SMRS dengan rujukan
dari RS Primaya Evasari. Pasien mengeluhkan lemas sisi kiri ± 1 jam SMRS dengan
durasi lebih dari 6 jam, progresif yang cepat sehingga terjadinya lemah pada sisi kiri,
mulanya pasien mengeluhkan nyeri kepala dan masih bisa mengendarai mobilnya
namun beberapa menit kemudian tubuh bagian kiri tidak bisa digerakkan. Adanya
pandangan tidak focus, keluhan mual, muntah, kejang, pandangan gelap, pusing
disangkal.
Pada jam 16.30 WIB pasien pamit ke istri untuk mengambil orderan penumpang ke
Cawang. Sekitar jam 21.00 WIB istri pasien di hubungi oleh rekan driver mengenai
kecelakaan lalu lintas yang dialami suaminya.
Saat kecelakaan pasien selesai menurunkan penumpang dan hendak menepi sejenak di
Jl. Pancasila untuk beristirahat namun sebelum sampai ketempat istirahat pasien
merasakan kehilangan keseimbangan dan tangan kirinya tiba-tiba tidak bias
digerakkan sehingga dibantu oleh tangan kanannya. Karena kehilangan keseimbangan
pasien tanpa sadar saat hendak menepi ditabrak oleh mobil pickup dari belakang
kemudian menancap ke arah depan dan menabrak taksi yang sedang parkir
didepannya, kemudian pergi dan menyenggol motor yang dikendarai ibu-ibu yang
berhenti, saat menabrak motor pasien mengatakan saat itu hendak mengambil barang
yang dibawah mobil, dan akhirnya rekan driver yang berada disana mengambil kunci
mobil pasien dan menghubungi istri pasien.
Setelah saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut pasien dibawa ke Klinik Medisari
pertigaan di Jl. Rawasari namun ditolak dikarenakan tekanan darah pasien saat itu
terlalu tinggi sekitar 220/110 mmHg. Pasien langsung meminum obat tekanan darah
tinggi amlodipine 10mg karena pasien menduga kejadian kecelakaan lalu lintas yang
terjadi tadi diakibatkan oleh tekanan darahnya yang terlalu tinggi. Rekan driver
lainnya akhirnya menyarankan untuk ke RS Primaya Evasari dengan penangan awal
kepada pasien. Setelah hari ketiga di IGD RS Primaya Evasari pasien di rujuk ke RSIJ
Cempaka Putih dengan alasan rujuk butuh ruangan HCU (non-isolasi) dan konsul
SP.BS (bedah saraf).
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
3
Pasien memiliki hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, terkontrol dengan baik serta
rutin mengkonsumsi obat
Pasien memiliki riwayat lemah satu sisi 1 tahun yang lalu, namun tidak terdapat
penurunan kesadaran ataupun muntah setelah pasien terjatuh hanya merasakan
lemas
Pasien memiliki riwayat ginjal 10 tahun yang lalu didiagnosa Acute Kidney
Injury dan telah dinyatakan sembuh
Riwayat DM, asma, jantung disangkal
2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi, riwayat lain Diabetes Melitus, asma, ginjal
2.5 Riwayat Pengobatan
Pasien sebelum sarapan mengkonsumsi 2 captopril dan 1 amlodipin setelah
sarapan dengan anjuran dokter puskesmas tempat pasien tinggal.
2.6 Riwayat Alergi
Pasien memiliki alergi terhadap bau menyengat, alergi lainnya terhadap obat,
makanan, debu disangkal.
2.7 Riwayat Psikososial
Pasien merupakan seorang driver online dengan makanan yang sembarangan.
Merokok dan minum alcohol disangkal.
C. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang (gelisah)
GCS : 15 Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.5oC
Status Generalis
o Kepala : Normochepal, Hematoma pada bagian temporal sinistra (+)
o Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
o Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-), darah (-)
o Telinga : Darah (-/-), sekret (-/-), mikrotia (+/+)
4
o Mulut : Simetris, mukosa bibir kering, darah (-), lesi (-)
o Leher : Nyeri (-), krepitasi (-)
o Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, hematom (-)
Palpasi : Vocal fremitus normal, nyeri (-), krepitasi (-)
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
o Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga ke-5 line axillaris anterior sinistra
Perkusi
Batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV line parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1-SII normal, tidak ada murmur dan gallop
o Abdomen
Inspeksi : Datar, supel, tidak ada lesi maupun hematom
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi : Timpani di seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepatomegali (-), splenomegali (-)
o Ekstremitas
Superior : Akral dingin, CRT > 2 detik, edema (-), sianosis (-), lesi (-/-)
Inferior : Akral dingin, CRT > 2 detik, edema (-), sianosis (-), lesi (-/-)
D. Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran : E4M6V5
Gerakan Abnormal : Adanya kelemahan pada sisi kiri pasien
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : - (tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)
Brudzinski 1 : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Brudzinski II :-/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Kernig : -/- (tidak terdapat tahanan sebelum mencapai 1350/ tidak
terdapat tahanan sebelum mencapai 1350)
5
Laseque : -/- (tidak timbul tahanan sebelum mencapai 700/ tidak timbul
tahanan sebelum mencapai 700)
Nervus Kranialis
1. N I (Olfaktorius) : Tidak diperiksa
2. N II (Optikus)
a. Visus : 1/60
b. Warna : Normal
c. Funduskopi : Tidak dilakukan
d. Lapang pandang : Dalam batas normal (+/+)
3. N III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)
a. Gerakan bola mata : atas (+/+), bawah (+/+), lateral (+/-), medial (+/+), atas
lateral (+/+)
b. Ptosis : +/+
c. Pupil : Isokor, bulat, 3 mm/3mm
d. Refleks Pupil
Langsung : +/+
Tidak Langsung : +/+
4. N V (Trigenimus)
a. Sensorik
N-V1 (Ophtalmicus) :+
N- V2 (Maksilaris) : +
N- V3 (Mandibularis) :+
(Pasien dapat menunjukkan tempat rangsang raba)
b. Motorik :+
(Pasien dapat merapatkan gigi dan membuka mulut)
c. Refleks kornea :+
5. NVII (Fasialis)
a. Sensoris (Indra pengecap) : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
b. Motorik
Angkat Alis : kelemahan kanan dan kiri
Menutup mata : +/+
Menggembungkan pipi : kelemahan kiri dan kanan
Menyeringai : kanan (baik), kiri (lemah)
Mencucukan bibir : kelemahan kanan dan kiri
6
Gerakan involunter : -/-
6. N-VIII (Vestibulocochlearis)
Keseimbangan
Nistagmus : Tidak ditemukan
Tes Romberg : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Pendengaran
Pasien dapat merespon terhadap suara
Tes Rinne : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Tes Schwabach : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Tes Weber : Tidak dilakukan Pemeriksaan
7. N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)
a. Refleks menelan :+
b. Refleks Batuk :+
c. Perasat lidah (1/3 Posterior) : Tidak dilakukan Pemeriksaan
d. Refleks muntah : Tidak dilakukan Pemeriksaan
e. Posisi Uvula : Normal
f. Posisi Arkus faring : Simetris
8. N-XI (Aksesorius) : Sulit dinilai, pasien kurang memahami perintah
9. N-XII : Tremor, ada atrofi maupun fasikulasi pada
lidah
Motorik
Postur, gait : Pasien tidak dapat berjalan
Tonus, trofi : Tidak terdapat atrofi otot ekstrimitas atas maupun bawah dextra
sinistra, tonus baik dan simetris pada keempat ekstremitas, terdapat
rigiditas pada tangan kiri saat diminta menurunkan tangan dan
menaikkan tangan
Kekuatan motorik:
Anggota Gerak Atas
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 4 4 4 4
Reflex Bisep +++ ++
7
Reflex Trisep +++ ++
Anggota Gerak Bawah
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Reflex Patella +++ ++
Reflex Achilles +++ ++
Sensorik
Dextra Sinistra
Rasa Raba
• Ekstremitas Atas + +
• Ekstremitas Bawah + +
• Thorakal + +
• Abdomen + +
Rasa Nyeri
• Ekstremitas Atas + +
• Ekstremitas Bawah + +
• Thorakal + +
• Abdomen + +
Rasa Suhu
• Ekstremitas Atas
• Ekstremitas Bawah Tidak dilakukan
• Thorakal
• Abdomen
Rasa Getar
• Ekstremitas Atas
• Ekstremitas Bawah Tidak dilakukan
• Thorakal
• Abdomen
Refleks Fisiologis : +3 |+ 2
+3 | +2
8
Pemeriksaan Sistem Koordinasi
Romberg Test : Tidak dilakukan
Tandem Walking : Tidak dilakukan
Finger to Finger Test : tidak dilakukan
Finger to Nose Test : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Fungsi Luhur
Fungsi bahasa : Dalam Batas Normal
Fungsi orientasi : Dalam Batas Normal
Fungsi memori : Dalam Batas Normal
Fungsi emosi : Dalam Batas Normal
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium di RS Primaya Evasari, 04-01-2021
PEMERIKSAAN
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 12.5 g/dl 13.5 – 18.0
Hitung Jenis
Neutrophil 84.7 % 50 – 70
Limfosit 7.9 % 18 – 42
Monosit 5.3 % 2 – 11
Hematokrit 37.8 % 40 – 54
MCV/VER 86 fL 80 – 100
MCH/HER 28 Pg 26 – 34
MCHC/KHER 33 g/dL 32 – 36
9
Limfosit Absolut 0.73 103/цL >1.5
KIMIA KLINIK
Faal Ginjal
10
F. Diagnosis
Skor Stroke Siriraj
= -4
Intepretasi:
>1 : Hemorragik
Kesimpulan:
Meragukan
11
Algoritma Gajah Mada
Pada Tn. A terdapat nyeri kepala (+), penurunan kesadaran (+) reflex Babinski (-)
Kesimpulan:
Stroke Hemoragic
Diagnosis Klinis
Hemiparesis sinistra
Hipertensi
Paresis N VII sinistra sentral
Paresis N XII sinistra LMN
Diagnosis Topis : Hemisfer cerebri kanan
Diagnosis Etiologi : Ruptur Pembuluh Darah
Diagnosis Patologis : Hemorrhage, Edema
G. Tata Laksana
Non-Medikamentosa :
Tipe perawatan:
Perawatan ruang HCU dan ruang biasa
12
Penggunaan kateter urin
Program oksigenasi:
Nasal kanul O2 3L/menit
Program hidrasi:
Jumlah cairan yang dibutuhkan
Terapi rehab
Medikamentosa :
Predipin stop dulu
Mannitol 4x125 cc
Transamin injeksi 3x1
Citicolin 2x500 mg
Ranitidine injeksi 2x1
Ceftriaxone 1x2 gr
H. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanactionam : Dubia ad bonam
13
BAB III
ANALISA KASUS
Definsi Stroke hemoragik, atau dengan nama lain Pada kasus pasien
perdarahan intraserebral (PIS) merupakan salah mengalami kelemahan
satu patologi yang mendasari stroke yaitu pada sisi kiri yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah merupakan salah satu
intrakranial tanda disfungsi neurologi
pada otak
Factor a. Tidak dapat dimodifikasi Terdapat riwayat
Risiko Usia hipertensi pada
Jenis kelamin ayah pasien
Riwayat penyakit keluarga Riwayat acute
b. Dapat dimodifikasi kidney injury 10
Tekanan darah tinggi tahun yang lalu
Tinggi kadar koleserol Gaya hidup
Obesitas karena pasien
Gaya hidup (makanan dairy food, seorang driver
alcohol, merokok) online
Diabetes
Klasifikasi a. Stroke infak Menurut score
Trombotik Siriraj
Emboli dikategorikan
lakunar meragukan
b. Stroke hemoragik Menurut score
Subarachnoid hemorrhagic Gajah Mada
Intracranial hemorrhagic dikategorikan
stroke
hemorrhagic
Hasil CT-scan
tidak dapat
dibaca (masih
dalam bentuk
CD)
Tatalaksana a. Umum Perawatan di HCU
ABC selama 4 hari, kemudian
Pengendalian TIK, kejang dipindahkan ke ruangan
Pengendalian suhu tubuh biasa (Matahari Dua),
Tatalaksana cairan, nutrisi, dan diberikan tatalaksana
mencegah komplikasi dll sesuai yang telah
b. Spesifik dipaparkan sebelumnya
Trombolisis intravena
Terapi
neurointervensi/endovascular,antikogula
n sebagai pencegahan sekunder,
antiagregasi trombosit, dll
14