Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

STROKE HEMORAGIK
Pembimbing : dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S

Disusun oleh : Ismiyati Tanjung (2016730053)


Anamnesa
Heteroanamnesis istri dan pasien pada tanggal 11 Januari 2021

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 46 Tahun
Alamat : Jl. Pondok Permai No 10 Rempoa
Pekerjaan : Supir grab
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2021
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2021
Ruang Rawat : Matahari Dua
Anamnesa
KU Kelemahan sisi tubuh bagian kiri sejak satu jam SMRS

Pasien datang diantar oleh keluarganya ke RSIJ Cempaka Putih untuk


RPS mendapatkan perawatan HCU dengan keluhan adanya pada sisi kiri ± 1
jam SMRS dengan rujukan dari RS Primaya Evasari. Pasien mengeluhkan
lemas sisi kiri ± 1 jam SMRS dengan durasi lebih dari 6 jam, progresif
yang cepat sehingga terjadinya lemah pada sisi kiri, mulanya pasien masih
bisa mengendarai mobilnya namun beberapa jam kemudian tubuh bagian
kiri tidak bisa digerakkan. Pandangan tidak focus, keluhan mual, muntah,
kejang, pandangan gelap, pusing disangkal.
Anamnesa
Pada jam 16.30 WIB pasien pamit ke istri untuk mengambil orderan
penumpang ke Cawang. Sekitar jam 21.00 WIB istri pasien di hubungi oleh
RPS rekan driver mengenai kecelakaan lalu lintas yang dialami suaminya.

Saat kecelakaan pasien selesai menurunkan penumpang dan hendak


menepi sejenak di Jl. Pancasila untuk beristirahat namun sebelum sampai
ketempat istirahat pasien merasakan kehilangan keseimbangan dan tangan
kirinya tiba-tiba tidak bias digerakkan sehingga dibantu oleh tangan
kanannya. Karena kehilangan keseimbangan pasien tanpa sadar saat
hendak menepi ditabrak oleh mobil pickup dari belakang kemudian
menancap ke arah depan dan menabrak taksi yang sedang parkir
didepannya, kemudian pergi dan menyenggol motor yang dikendarai ibu-ibu
yang berhenti, saat menabrak motor pasien mengatakan saat itu hendak
mengambil barang yang dibawah mobil, dan akhirnya rekan driver yang
berada disana mengambil kunci mobil pasien dan menghubungi istri pasien.
Anamnesa
Setelah saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut pasien dibawa ke Klinik
Medisari pertigaan di Jl. Rawasari namun ditolak dikarenakan tekanan darah
RPS pasien saat itu terlalu tinggi sekitar 220/110 mmHg. Pasien langsung
meminum obat tekanan darah tinggi amlodipine 10mg karena pasien
menduga kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi tadi diakibatkan oleh
tekanan darahnya yang terlalu tinggi. Rekan driver lainnya akhirnya
menyarankan untuk ke RS Primaya Evasari dengan penangan awal kepada
pasien. Setelah hari ketiga di IGD RS Primaya Evasari pasien di rujuk ke
RSIJ Cempaka Putih dengan alasan rujuk butuh ruangan HCU (non-isolasi)
dan konsul SP.BS (bedah saraf).
Anamnesa
• Pasien memiliki hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, terkontrol dengan baik
serta rutin mengkonsumsi obat
RPD • Pasien memiliki riwayat lemah satu sisi 1 tahun yang lalu, namun tidak
terdapat penurunan kesadaran ataupun muntah setelah pasien terjatuh
hanya merasakan lemas
• Pasien memiliki riwayat ginjal 10 tahun yang lalu didiagnosa Acute
Kidney Injury dan telah dinyatakan sembuh
• Riwayat DM, asma, jantung disangkal

RPK • Hipertensi (+), Diabetes Melitus (-), asma (-), jantung (-), ginjal (-)
Anamnesa
RObat • Pasien sebelum sarapan mengkonsumsi 2 amlodipin dan 1 amlodipin
setelah sarapan dengan anjuran dokter puskesmas tempat pasien tinggal

RAlergi • Pasien memiliki alergi debu namun tidak memiliki alergi terhadap obat

• Seorang driver online


RPsikososial •

Minum alcohol dan rokok disangkal
Aktivitas lainnya main basket
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Sakit Sedang (gelisah)
GCS : 15  Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.5oC
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Normochepal, Hematoma pada bagian temporal sinistra (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-), darah (-)
Telinga : Darah (-/-), sekret (-/-), mikrotia (+/+)
Mulut : Simetris, mukosa bibir kering, darah (-), lesi (-)
Leher : Nyeri (-), krepitasi (-)
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, hematom (-)
Palpasi : Vocal fremitus normal, nyeri (-), krepitasi (-)
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga ke-5 line axillaris anterior sinistra
Perkusi :
Batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV line parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC IV linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1-SII normal, tidak ada murmur dan gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar, supel, tidak ada lesi maupun hematom
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi : Timpani di seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas
Superior : Akral dingin, CRT > 2 detik, edema (-), sianosis (-), lesi (-/-)
Inferior : Akral dingin, CRT > 2 detik, edema (-), sianosis (-), lesi (-/-)
Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran : E4M6V15
Gerakan Abnormal : Adanya kekauan pada kaki kiri pasien
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : - (tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)
Brudzinski 1 : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Brudzinski II : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Kernig : -/- (tidak terdapat tahanan sebelum mencapai 1350/ tidak terdapat
tahanan sebelum mencapai 1350)
Laseque : -/- (tidak timbul tahanan sebelum mencapai 700/ tidak timbul tahanan
sebelum mencapai 700)
Pemeriksaan Neurologis
Nervus Kranialis
N I (Olfaktorius): : Tidak diperiksa
N II (Optikus)
Visus : 1/60
Warna : Normal
Funduskopi : Tidak dilakukan
Lapang pandang: Dalam batas normal (+/+)
N III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)
Gerakan bola mata : atas (+/+), bawah (+/+), lateral (+/-), medial (+/+), atas lateral (+/+)
Ptosis : +/+
Pupil : Isokor, bulat, 3 mm/3mm
Refleks Pupil
Langsung : +/+
Tidak Langsung : +/+
N V (Trigenimus)
Sensorik (Pasien dapat menunjukkan tempat rangsang raba)
N-V1 (Ophtalmicus) :+
N- V2 (Maksilaris) :+
N- V3 (Mandibularis) : +
Motorik : + (Pasien dapat merapatkan gigi dan membuka mulut)
Refleks kornea :+
Pemeriksaan Neurologis
Nervus Kranialis
NVII (Fasialis)
Sensoris (Indra pengecap) : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Motorik
Angkat Alis : Tidak ada kelemahan kanan dan kiri
Menutup mata : +/+
Menggembungkan pipi : kelemahan kiri dan kanan
Menyeringai : kanan (baik), kiri (lemah)
Mencucukan bibir : kelemahan kanan dan kiri
Gerakan involunter : -/-
N-VIII (Vestibulocochlearis)
Keseimbangan
Nistagmus : Tidak ditemukan
Tes Romberg : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Pendengaran
Pasien dapat merespon terhadap suara
Tes Rinne : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Tes Schwabach : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Tes Weber : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan Neurologis
Nervus Kranialis
N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)
Refleks menelan :+
Refleks Batuk :+
Perasat lidah (1/3 Posterior) : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Refleks muntah : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Posisi Uvula : Normal
Posisi Arkus faring : Simetris
N-XI (Aksesorius) : Sulit dinilai, pasien kurang memahami perintah
N-XII (Hipoglosus) : Tremor pada lidah, tidak ada atrofi maupun fasikulasi pada lidah
Pemeriksaan Neurologis
Motorik
Postur, gait : Pasien tidak dapat berjalan
Tonus, trofi : Tidak terdapat atrofi otot ekstrimitas atas maupun bawah dextra
sinistra, tonus baik dan simetris pada keempat ekstremitas, terdapat rigiditas pada
tangan kiri saat diminta menurunkan tangan dan menaikkan tangan
Kekuatan motorik:
Anggota Gerak Atas Anggota Gerak Bawah

  Dextra Sinistra   Dextra Sinistra


Bentuk Tidak ada deformitas Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 4 4 4 4 Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Reflex Bisep +++ ++ Reflex Patella +++ ++
Reflex Trisep +++ ++ Reflex +++
++
Achilles  
Pemeriksaan Neurologis
Sensorik
  Dextra Sinistra
Rasa Raba Rasa Suhu
• Ekstremitas Atas • Ekstremitas Atas

• Ekstremitas Bawah + + • Ekstremitas Bawah


Tidak dilakukan
• Thorakal + + • Thorakal
+ +
• Abdomen + + • Abdomen
Rasa Nyeri Rasa Getar
• Ekstremitas Atas • Ekstremitas Atas
• Ekstremitas Bawah + + • Ekstremitas Bawah Tidak dilakukan
• Thorakal + +
+ + • Thorakal
• Abdomen + + • Abdomen
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis : +3 |+ 2
+3 | +2
 
Refleks Patologis: Babinski negatif, Oppenheim negatif, chaddock negatif, schaeffer
negatif, Hoffman-Tromner negative
 
Pemeriksaan Sistem Koordinasi
Romberg Test : Tidak dilakukan
Tandem Walking : Tidak dilakukan
Finger to Finger Test : tidak dilakukan
Finger to Nose Test : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Fungsi Luhur


Fungsi bahasa : Dalam Batas Normal
Fungsi orientasi: Dalam Batas Normal
Fungsi memori : Dalam Batas Normal
Fungsi emosi : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium di RS Primaya Evasari, 04-01-2021

PEMERIKSAAN
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI RUTIN

Hemoglobin 12.5 g/dl 13.5 – 18.0 MCV/VER 86 fL 80 – 100

Leukosit 9.2 103/цL 3.6 – 10.6 MCH/HER 28 Pg 26 – 34


MCHC/KHER 33 g/dL 32 – 36
Hitung Jenis
RDW 13.7 % 11.5 – 14.5
Basophil 0.5 % 0–2
Limfosit Absolut 0.73 103/цL >1.5
Eosinophil 1.6 % 1–3 Ratio Neutrofil /
10.72    
Neutrophil 84.7 % 50 – 70 Limfosit

Limfosit 7.9 % 18 – 42 KIMIA KLINIK      


Natrium (Na) Darah 134 mEq/L 135 – 155
Monosit 5.3 % 2 – 11
Kalium (K) Darah 3.2 mEq/L 3.6 – 5.5
Hematokrit 37.8 % 40 – 54
Klorida (Cl) Darah 96 mEq/L 96 – 111
Trombosit 283 103/цL 150 – 440 Glukosa Darah
106 mg/dl 70 – 140
Eritrosit 4.40 106/цL 4.40 – 5.90 Sewaktu
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium RSIJ Cempaka Putih, 18-01-2021

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Faal Ginjal      
Kreatinin darah 1.5 mg/dL < 1.4

Pemeriksaan Radiologi di RS Primaya Evasari


CT-Scan – tidak dapat dibaca
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi di RS Primaya Evasari
USG Whole Abdomen

Kesimpulan
Hepar tk membesar parenkim homogen kasar
(proses kronik)
Peningkatan ekogenisitas korteks kedua ginjal
(proses kronik)
Sonomorfologi organ solid intra abdomen dbn
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi di RSIJ Cempaka Putih
Thoraks, 07 Januari 2021

Kesimpulan: Cardiomegali, Elongasi aorta


Tak tampak edema paru atau pneumonia
Diagnosa
Siriraj Stroke Score :
= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik)
– (3 x petanda ateroma) – 12
= (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 90) – (3 x 1) – 12
= -4

Kesimpulan:
Meragukan
Diagnosa
Algoritma Gajah Mada

Pada Tn. A terdapat nyeri kepala (+),


penurunan kesadaran (+) reflex Babinski (-)
Kesimpulan:
Stroke Hemoragic
Diagnosis Klinis
Stroke Hemoragic
Hipertensi
Paresis N VII sinistra sentral
Hemiparesis sinistra
Diagnosis Topis: Hemisfer cerebri kanan
Diagnosis Etiologi: Ruptur Pembuluh Darah
Diagnosis Patologis: Subarachnoid
Diagnosis Tambahan : Hipertensi grade II
Resume
Seorang laki-laki berusia 46 tahun, diantar oleh keluarganya ke RSIJ Cempaka Putih untuk
mendapatkan perawatan HCU dengan keluhan adanya pada sisi kiri ± 1 jam SMRS dengan rujukan
dari RS Primaya Evasari. Pasien mengeluhkan lemas sisi kiri ± 1 jam SMRS dengan durasi lebih dari
6 jam, progresif yang cepat sehingga terjadinya lemah pada sisi kiri, mulanya pasien masih bisa
mengendarai mobilnya namun beberapa jam kemudian tubuh bagian kiri tidak bisa digerakkan.
Pandangan tidak focus, keluhan mual, muntah, kejang, pandangan gelap, pusing disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan rigiditas pada ekstremitas atas dan bawah pada pasien serta
adanya tremor pada lidah. Pemeriksaan penunjang CT-Scan tidak dapat dibaca.
Tatalaksana
Non-Medikamentosa :
Tipe perawatan:
Perawatan ruang HCU
Penggunaan kateter urin
Program hidrasi:
Jumlah cairan yang dibutuhkan
Medikamentosa :
Predipin stop dulu
Mannitol 4x125 cc
Transamin injeksi 3x1
Citicolin 2x500 mg
Ranitidine injeksi 2x1
Ceftriaxone 1x2 gr
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanactionam : Dubia ad malam
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Stroke hemoragik, atau dengan nama lain perdarahan intraserebral (PIS) merupakan salah
satu patologi yang mendasari stroke yaitu disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
intracranial.

Epidemiologi
Berdasarkam data dari Global Burden of Disease (GBD) 2016 Lifetime Risk of Stroke
Collaborators, Estimasi risiko stroke untuk mereka yang berusia 25 tahun atau lebih adalah
24,9%, meningkat dari 22,8% pada tahun 1990. Perkiraan ini mencakup risiko stroke yang
hampir sama antara wanita dan pria, dan risiko 18,3% stroke iskemik dan 8 · 2% risiko stroke
hemoragik.

Menurut RISKESDAS prevalensi kasus stroke di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2013 sebanyak 7% menjadi 10,9%. Dimana perbandingan antara laki-laki dan (11.0)
perempuan (10,9) tidak berbeda jauh.
Etiologi
a. Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)
b. Ruptur kantung aneurisma
c. Ruptur malformasi arteri dan vena
d. Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma)
e. Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP, gangguan fungsi hati,
komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
f. Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
g. Septik embolisme, myotik aneurisma
h. Penyakit inflamasi pada arteri dan vena
i. Amiloidosis arteri
Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri vertebral, dan acute
necrotizing haemorrhagic encephalitis.
Patofisiologi
Lokasi perdarahan SH CT –Scan pada Perdarahan akibat Hipertensi
Diagnosa
Skor Stroke Siriraj

Siriraj Stroke Score :


= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri
kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x petanda
ateroma) – 12

Intepretasi:
-1 s/d +1 : Lihat hasil CT Scan/meragukan
< -1 : Non Hemorragik
>1 : Hemorragik
Diagnosa
Algoritma Gajah Mada
Diagnosa
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Identitas, kronologis terjadinya keluhan faktor
risiko, Keluhan biasanya terjadi secara tiba-tiba Menilai keadaan umum, penilaian tingkat
saat pasien beraktifitas atau pada saat pasien kesadaran, tanda-tanda vital, pola pernafasan
bangun tidur pada stoke hemoragik pasien (Chyene stokes, hiperventilasi neurogenic,
umumnya berada dalam kondisi sedang klaster, apneustik, atau ataksik), pemeriksaan
beraktivitas atau emosi yang tak terkontrol, neurologis (refleks pupil, refleks kornea, refleks
dapat ditemukan gejala peningkata tekananan okulosefalik, pemeriksaan nervus kranialis,
intrrakranial seperti sakit kepala, muntah dan motoric, sensorik, tonus, kekuatan otot, refleks
penurunan kesadaran. Dan gejala penekanan fisiologis dan refleks patologis).
parenkim otak (perdarahan intraserebral),
memberikan gejala tergantung daerah otak
yang tertekan atau terdorong oleh bekuan Pemeriksaan Penunjang
darah
CT-Scan
Tatalaksana
Tatalaksana Umum

Stabilisasi jalan nafas


Stabilisasi Hemodinamik
Pemberian cairan kristaloid
Pemasangan central venous catheter
Optimalisasi tekanan darah
Pemantauan berkala status neurologis, ttv, dan saturasi oksigen dalam 72 jam
Tata Laksana Peningkatan TIK
Pengendalian Suhu Tubuh
Tatalaksana cairan
Nutrisi
Pencegahan dan Penanganan Komplikasi
Penatalaksanaan Medik Lain
Pengendalian Kejang
Tatalaksana
Tatalaksana Khusus

Perawatan di Unite Stroke


Koreksi Koagulopati
Tekanan Darah
Mempertahankan Cerebral Perfusiion Presure (CPP)
Penatalaksanaan Bedah
Pemberian Obat Antiepilepsi (OAE)
Pencegahan Perdarahan Intraserebral Berulang
Rehabilitasi Medik

Tatalaksana Operatif

Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi


Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi
VP Shunt / external drainage
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai