STROKE HEMORAGIK
Pembimbing : dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 46 Tahun
Alamat : Jl. Pondok Permai No 10 Rempoa
Pekerjaan : Supir grab
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2021
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2021
Ruang Rawat : Matahari Dua
Anamnesa
KU Kelemahan sisi tubuh bagian kiri sejak satu jam SMRS
RPK • Hipertensi (+), Diabetes Melitus (-), asma (-), jantung (-), ginjal (-)
Anamnesa
RObat • Pasien sebelum sarapan mengkonsumsi 2 amlodipin dan 1 amlodipin
setelah sarapan dengan anjuran dokter puskesmas tempat pasien tinggal
RAlergi • Pasien memiliki alergi debu namun tidak memiliki alergi terhadap obat
PEMERIKSAAN
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI RUTIN
Faal Ginjal
Kreatinin darah 1.5 mg/dL < 1.4
Kesimpulan
Hepar tk membesar parenkim homogen kasar
(proses kronik)
Peningkatan ekogenisitas korteks kedua ginjal
(proses kronik)
Sonomorfologi organ solid intra abdomen dbn
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi di RSIJ Cempaka Putih
Thoraks, 07 Januari 2021
Kesimpulan:
Meragukan
Diagnosa
Algoritma Gajah Mada
Epidemiologi
Berdasarkam data dari Global Burden of Disease (GBD) 2016 Lifetime Risk of Stroke
Collaborators, Estimasi risiko stroke untuk mereka yang berusia 25 tahun atau lebih adalah
24,9%, meningkat dari 22,8% pada tahun 1990. Perkiraan ini mencakup risiko stroke yang
hampir sama antara wanita dan pria, dan risiko 18,3% stroke iskemik dan 8 · 2% risiko stroke
hemoragik.
Menurut RISKESDAS prevalensi kasus stroke di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2013 sebanyak 7% menjadi 10,9%. Dimana perbandingan antara laki-laki dan (11.0)
perempuan (10,9) tidak berbeda jauh.
Etiologi
a. Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)
b. Ruptur kantung aneurisma
c. Ruptur malformasi arteri dan vena
d. Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma)
e. Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP, gangguan fungsi hati,
komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
f. Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
g. Septik embolisme, myotik aneurisma
h. Penyakit inflamasi pada arteri dan vena
i. Amiloidosis arteri
Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri vertebral, dan acute
necrotizing haemorrhagic encephalitis.
Patofisiologi
Lokasi perdarahan SH CT –Scan pada Perdarahan akibat Hipertensi
Diagnosa
Skor Stroke Siriraj
Intepretasi:
-1 s/d +1 : Lihat hasil CT Scan/meragukan
< -1 : Non Hemorragik
>1 : Hemorragik
Diagnosa
Algoritma Gajah Mada
Diagnosa
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Identitas, kronologis terjadinya keluhan faktor
risiko, Keluhan biasanya terjadi secara tiba-tiba Menilai keadaan umum, penilaian tingkat
saat pasien beraktifitas atau pada saat pasien kesadaran, tanda-tanda vital, pola pernafasan
bangun tidur pada stoke hemoragik pasien (Chyene stokes, hiperventilasi neurogenic,
umumnya berada dalam kondisi sedang klaster, apneustik, atau ataksik), pemeriksaan
beraktivitas atau emosi yang tak terkontrol, neurologis (refleks pupil, refleks kornea, refleks
dapat ditemukan gejala peningkata tekananan okulosefalik, pemeriksaan nervus kranialis,
intrrakranial seperti sakit kepala, muntah dan motoric, sensorik, tonus, kekuatan otot, refleks
penurunan kesadaran. Dan gejala penekanan fisiologis dan refleks patologis).
parenkim otak (perdarahan intraserebral),
memberikan gejala tergantung daerah otak
yang tertekan atau terdorong oleh bekuan Pemeriksaan Penunjang
darah
CT-Scan
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
Tatalaksana Operatif