Anda di halaman 1dari 16

Kehamilan

Ganda
Pembimbing : dr. Helmina, Sp.Og
Ismiyati Tanjung (2016730053)
Definisi

Kehamilan ganda umumnya terjadi akibat pembuahan dua ovum yang


berbeda (dizigotik atau fraternal), dan kembar yang berasal dari satu ovum
yang dibuahi, kemudian membelah menjadi dua struktur yang sama,
masing-masing berpotensi berkembang menjadi individu terpisah
(monozigotik atau identik).
Epidemiologi
Selama 29 tahun terakhir didorong terutama terapi infertilitas, frekuensi,
dan jumlah kelahiran kembar dua atau lebih di Amerika Serikat telah
meningkat pesat. Antara tahun 1980 dan 2009 angka bayi kembar dua
meningkat dari 18,9 menjadi 33,2 per 1000 kelahiran hidup dengan
presentasi 76 persen.
Insiden kehamilan kembar di Indonesia tergolong kecil sehingga tidak
cukup banyak data yang didapatkan. Menurut Badan Perhitungan
(Statistika) Angka Kehamilan Kembar tahun 2009 di Indonesia adalah 33
persen.
Faktor Predisposisi
• Faktor Ras
• Herediter / Keturunan
• Nutrisi
• Hipofisis Gonadtropin
• Usia Ibu dan Paritas
• Terapi Interfitilitas
• Hormon
Klasifikasi

• Monozigotik
• Dizigotik
• Superfetasi dan Superfekundasi
Mekanisme
Monozigotik
Dizigotik
Pertumbuhan Janin
• Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan
dari janin tunggal.
• Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gram triplet
dibawah 2000 gram, kuadriplet dibawah 1500 gram dan kuintuplet dibawah
1000 gram.
• Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama
umumnya berselisih antara 50 – 100 gram, karena pembagian sirkulasi darah
tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
Letak dan Presentasi Janin
• Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47 %).
• Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
• Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
• Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
• Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
• Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
• Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi kunci- mengunci
(interlocking).
Diagnosis Auskultasi DJJ
terdengar dua punctum maximum detak jantung janin letaknya berjauhan
dengan perbedaan kecepatan 10 dpm. Pada trimester pertama, kerja
jantung janin dapat terdeteksi dengan Ultrasound Doppler. Setelah itu,
Anamnesis kedua denyut jantung janin dapat dideteksi jika kecepatan kedua denyut
janin jelas berbeda.
• Riwayat kembar pada ibu atau
keluarga dengan kehamilan ganda
• Usia maternal lanjut
Pemeriksaan USG
• Paritas tinggi dan penggunaan obat Pada USG, kemungkinan suatu kehamilan kembar dapat diketahui sejak
fertilitas usia kehamilan 5 minggu, dengan melihat jumlah kantung gestasi di
dalam kavum uteri. Diagnosis definitif kehamilan kembar baru boleh
• Gejala klinis hamil muda sudah ditegakkan bila terlihat lebih dari satu mudigah yang menunjukkan
manifestasi sejak usia kehamilan aktivitas denyut jantung.
masih muda
• Derajat gejala hamil muda lebih Pemeriksaan Radiologi
hebat daripada hamil tunggal
• Perut terasa cepat membesar
Foto rontgen abdomen membantu jika belum diketahui pasti jumlah janin
pada kehamilan dengan jumlah janin banyak. Namun cara ini sudah
jarang dilakukan karena bahaya penyinaran. Pemeriksaan ini juga dapat
menyebabkan kesalahan diagnosis dan tidak bermanfaat apabila
terdapat hidramnion, obesitas dan gerak janin selama penyinaran, atau
waktu pajanan yang kurang sesuai.
Tatalaksana
Tatalaksana awal
• Asuhan antenatal sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
• Persalinan untuk kehamilan ganda sedapat mungkin dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas seksio sesarea.
• Untuk mengurangi angka morbditas dan mortalitas perinatal pada kehamilan dengan penyulit kembar penting
untuk diperhatikan bahwa kelahiran neonatus yang sangat kurang bulan dapat dicegah, hambatan
pertumbuhan janin diidentifikasi dan janin yang terkena dilahirkan sebelum sekarat, trauma janin selama
persalinan dan pelahiran harus dihindari, tersedia perawatan neonatus intensif.
Janin Pertama Janin kedua dan selanjutnya
• Siapkan peralatan resusitasi dan perawatan bayi.
• Segera setelah bayi pertama lahir, lakukan palpasi
• Pasang infus dan berikan cairan intravena. abdomen untuk menentukan letak janin kedua atau
• Pantau keadaan janin dengan auskultasi denyut berikutnya.
jantung janin. Jika denyut jantung janin <100 • Jika perlu, lakukan versi luar agar letak janin kedua
kali/menit atau >180 kali/menit, curigai adanya gawat memanjang.
janin. • Periksa denyut jantung janin.
• Jika presentasi janin verteks, usahakan persalinan
• Lakukan periksa dalam vagina untuk menentukan:
spontan dan monitor persalinan dengan partograf.
Presentasi janin kedua
• Jika presentasi bokong atau letak lintang, lakukan
seksio sesarea. Selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah
• Tinggalkan klem pada ujung maternal tali pusat dan Ada tidaknya prolapsus tali pusat.
jangan melahirkan plasenta sebelum janin kedua
dilahirkan.
Presentasi Vertex Presentasi Bokong
• Pecahkan ketuban dengan klem kokher jika ketuban belum • Apabila taksiran berat badan janin tidak lebih dari janin
pecah. pertama dan serviks tidak mengecil, rencanakan partus
spontan.
• Periksa denyut jantung janin antara kontraksi uterus untuk
menilai keadaan janin. • Jika his tidak ada atau tidak adekuat setelah kelahiran
janin pertama, berikan infus oksitosin secara cepat untuk
• Jika his tidak adekuat setelah kelahiran bayi pertama, menimbulkan his yang baik (tiga kontraksi dalam 10 menit,
berikan infus oksitosin dengan cara cepat untuk dengan lama setiap his lebih dari 40 detik).
menimbulkan his yang baik (tiga kontraksi dalam 10 menit,
dengan lama stiap his lebih baik 40 detik). • Pecahkan ketuban dengan klem kokher jika ketuban belum
pecah dan bokong sudah turun.
• Jika janin tidak lahir dalam 2 jam dengan his yang baik,
atau terdapat tanda-tanda gawat janin (denyut jantung • Periksa denyut jantung janin di antara 2 kontraksi uterus.
janin <100 kali/menit atau >180 kali/menit), lakukan seksio Jika <100 kali/menit atau >180 kali/menit, lakukan
sesarea. ekstraksi bokong.
• Jika persalinan per vaginam tidak mungkin, lahirkan bayi
dengan seksio sesarea.
Tatalaksana Khusus

Letak Lintang:
• Apabila selaput ketuban utuh, lakukan versi luar.
• Jika versi luar gagal dan pembukaan lengkap dan selaput ketuban masih utuh, lakukan versi dalam dan
lanjutkan dengan ekstraksi (lakukan versi dalam podalik). Jangan lakukan versi dalam jika penolong
persalinan tidak terlatih, selaput ketuban telah pecah dan cairan amnion telah berkurang, atau jika ada
jaringan parut pada uterus. Jangan teruskan jika janin tidak dapat berputar dengan mudah.
• Dengan memakai sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan satu tangan ke dalam uterus
dan raihlah kaki janin.
• Secara perlahan tarik janin ke bawah.
• Lanjutkan dengan ekstraksi sungsang.
• Periksa denyut jantung janin di antara his.
• Jika versi luar gagal dan versi dalam tidak dianjurkan atau gagal, segera lakukan seksio sesarea.
• Berikan oksitosin 10 unit IM atau ergometrin 0,2 mg IM dalam waktu 1 menit setelah bayi terakhir lahir dan
teruskan penanganan aktif kala III untuk mengurangi perdarahan pascapersalinan.
Komplikasi Prognosis
• Prematuritas Rata-rata berat badan anak kembar kurang dari
berat badan anak tunggal, hal ini terjadi karena
• Hyalin Membrane Disease (HMD)
lebih sering terjadi persalinan kurang bulan.
• Asfiksia saat Kelahiran/Depresi Napas Terjadinya persalinan ini meningkatkan angka
Perinatal kematian diantara bayi – bayi kembar. Hal ini
dikarenakan terjadinya prematuritas, prolaps tali
• Infeksi Streptococcus group B pusat dan solusio plasenta.
• Vanishing Twin Syndrome Prognosis anak kembar yang lahir kurang bulan
• Kelainan Kongenital/Akardia/Rangkaian lebih baik dibandingkan dengan anak tunggal yang
Perfusi Balik Arteri pada Janin Kembar (twin sama beratnya. Cara terbaik mengurangi kematian
reverse-arterial-perfusion/TRAP) bayi kembar adalah mencegah persalinan kurang
bulan. Cacat bawaan dikatakan lebih sering
• Twin-to-twin Transfusion Syndrome (TTTS) ditemukan diantara anak kembar.Prognosis ibu
• Kembar Siam sedikit kurang baik, disebabkan komplikasi yang
mungkin timbul pada kehamilan kembar terutama
• Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) gestosis dan perdarahan pasca salin.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai