KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
Oleh:
Muhammad Alfarizi Nasution, S.Ked 04084822225147
Pembimbing:
dr. Aidyl Fitrisyah, Sp.An
Laporan Kasus
KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
Oleh:
Muhammad Alfarizi Nasution, S.Ked 04084822225147
Dosen Pembimbing:
dr. Aidyl Fitrisyah, Sp.An
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin
Palembang periode 27 Februari- 25 Maret 2023
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Ketidakseimbangan
Elektrolit” sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dr. Aidyl Fitrisyah, Sp.An
selaku pembimbing laporan kasus ini yang telah memberikan bimbingan dan
nasihat dalam penyusunan telaah ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan kasus ini menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga
laporan kasus ini bias membawa manfaat bagi semua orang dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Pemeriksaan laboratorium RSMH.............................................................5
Tabel 2. Kriteria admisi ICU berdasarkan diagnosis.............................................16
Tabel 3. Kriteria admisi pasien berdasarkan parameter objektif............................17
Tabel 4. Kriteria masuk GICU (SOP RSMH)........................................................19
Tabel 5. APACHE II Score....................................................................................21
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
keseimbangan cairan dan elektrolit dapat dengan cepat dapat membahayakan
sistem kardiovaskular, saraf, dan fungsi neuromuskular, dan penyedia anestesi
harus memiliki pemahaman yang jelas cairan normal dan fisiologi elektrolit.1
2
3
BAB II
STATUS PASIEN
2.1 Identitas
Nama : Ny. SH
No RM : 0000906801
Usia : 66 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lorong Manggis, RT001/RW005, Plaju, Palembang
MRS : 07 Maret 2023 Pukul 16.27 WIB
Masuk ICU : 20 Maret 2023 Pukul 19.23 WIB
2.2 Anamnesis
Alloanamnesis pada tanggal 21 Maret 2023
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran ± 3 jam sebelum masuk ICU.
Riwayat perjalanan penyakit
Pasien dirawat di bangsal penyakit dalam sejak tanggal 7 Maret 2023
dengan keluhan bab berdarah, lemas, pucat, dan mau cuci darah.
Sejak ± 4 hari yang lalu penderita mengalami penurunan kesadaran secara
perlahan-lahan, awalnya penderita sulit dibangunkan. Sejak ± 3 jam yang lalu
penurunan kesadaran dirasakan semakin memberat penderita semakin sulit
dibangunkan. sebelumnya sakit kepala tidak ada, muntah menyemprot tidak ada,
kejang ada, sebanyak 3 kali, durasi ± 3 menit, kejang berupa kekakuan diseluruh
tubuh, saat kejang mata mendelik ke atas ada, lidah tergigit tidak ada, mulut
berbusa tidak ada, mengompol tidak ada, sebelum kejang penderita tidak sadar
saat kejang tidak sadar setelah kejang tidak sadar, kelemahan kedua sisi tubuh
ada, mulut mengot tidak ada, bicara pelo tidak ada, gangguan sensibilitas berupa
rasa baa dan kesemutan BDD, kemampuan penderita untuk mengerti is pikiran
4
orang lain dan mengungkapkan isi pikiranya balk secara lisan, tulisan dan isyarat.
Pasien dibawa ke ICU RSMH.
Riwayat Kebiasaan
- Riwayat merokok disangkal
- Riwayat mengonsumsi alkohol disangkal
Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva palpebra pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
diameter 3mm/3mm, RC (+/+).
Hidung : Napas cuping hidung (-), Deviasi septum (-), plica nasolabialis
simetris, polyp (-), epistaksis (-).
Telinga : Sekret (-), nyeri tekan (-), nyeri tarik (-)
Mulut : Sianosis (-), pucat (+)
Leher : Simetris, benjolan (-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung atas ICS II linea parasternalis sx
batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dx
batas jantung kiri ICS V linea midsternalis sx
6
Auskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-), splitting (-), M1>M2,
T1>T2, A2>A1, P2>P1
Abdomen
Inspeksi : datar, lemas, icterus (-), venektasi (-), caput medusa (-)
Auskultasi : BU (+) 5x normal,
Palpasi : lemas, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Ekstremitas: akral hangat, pucat (-), CRT <2”
Genitalia : tidak diperiksa
10
Pemeriksaan Radiologi
Foto toraks (6 Maret 2023)
Kesan:
Cor dan pulmo dalam batas
2.5 Diagnosis
Respiratory Failure on Mechanical Ventilation dengan Ca Cervix stadium V meta
recti + CKD Stage V + Anemia perdarahan + Hipoalbuminemia + Hiponatremia
+ Hematoschezia
2.6 Tatalaksana
Non Farmakologis :
- Intubasi endotracheal
12
- Mechanical ventilator
- Pasang NGT
- Rencana hemodialisis
Farmakologis :
- Meropenem 500 mg/12 jam/ IV
- Inj Omeprazole 40 mg/24 jam/IV
- Domperidone 3 x 10 mg
- Salofalk 3 x 500 mg PO
- Sucralfat 3 x15 mg PO
- Asam traneksamat 3 x 500 IV
- Vit. K 3x 20 mg IV
- Albumin 20% 1x1 fls
- Folic acid 1 gr/8 jam/PO
- Halloperidol 1 g /12 jam/IV
- Furosemid 10mg/jam
- KCL 25 ml dalam KAEN 3B
Rencana pemeriksaan:
Manajemen nyeri, Observasi TTV, observasi kejang.
13
BAB III
ANALISIS KASUS
Ny. SH, Perempuan, 66 tahun, datang ke IGD RSMH dengan keluhan utama
penurunan kesadaran sejak 3 jam SMRS. Pasien dirawat di bangsal penyakit
dalam sejak tanggal 7 Maret 2023 dengan keluhan bab berdarah, lemas, pucat, dan
mau cuci darah. Sejak ± 4 hari yang lalu penderita mengalami penurunan
kesadaran secara perlahan-lahan, awalnya penderita sulit dibangunkan. Sejak ± 3
jam yang lalu penurunan kesadaran dirasakan semakin memberat penderita
semakin sulit dibangunkan. sebelumnya sakit kepala tidak ada, muntah
menyemprot tidak ada, kejang ada, sebanyak 3 kali, durasi ± 3 menit, kejang
berupa kekakuan diseluruh tubuh, saat kejang mata mendelik ke atas ada, lidah
tergigit tidak ada, mulut berbusa tidak ada, mengompol tidak ada, sebelum kejang
penderita tidak sadar saat kejang tidak sadar setelah kejang tidak sadar, kelemahan
kedua sisi tubuh ada, mulut mengot tidak ada, bicara pelo tidak ada, gangguan
sensibilitas berupa rasa baa dan kesemutan BDD, kemampuan penderita untuk
mengerti is pikiran orang lain dan mengungkapkan isi pikiranya balk secara lisan,
tulisan dan isyarat. Pasien dibawa ke ICU RSMH
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran pasien GCS 3 on ventilator
(E1M2VT), tekanan darah 116/56 mmHg, nadi 131x/menit, suhu 36,6 oC dan
saturasi 98% dengan ETT. Pada pemeriksaan fisik juga ditemukan kongjungtiva
anemis, bibir pucat. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
laboratorium darah didapatkan penurunana hemoglobin (7,4), hematokrit (22%),
eritrosit (2,59 x 106) serta penurunan albumin (2,6 g/dL).Terdapat peningkatan
ureum (60 mg/dL) dan kreatinin (3,65 mgdL). Sedangkan dalam pemeriksaan
elektolit darah, ditemukan penurunan natrium 121 mEq/L (135-145 mEq/L) dan
kalium 2,0 mEq/L (3,5 -5,0 mEq/L).
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosis sebagai Ca Cervix stadium V meta recti + CKD Stage V + Anemia
perdarahan + Hipoalbuminemia + Hiponatremia + Hipokalemia + Hematoschezia.
14
Kalium yang meningkat atau disebut juga hiperkalemia terjadi saat kadar
kalium plasma melebihi 5,5 mEq/L. Hiperkalemia jarang terjadi pada individu
normal karena kapasitas ginjal yang luar biasa untuk mengekskresi kalium. Akan
tetapi terdapat penyebab yang dapat menyebabkan hiperkalemia diantaranya
1. Perpindahan kalium interkompartemen
2. Penurunan ekskresi kalium di urine, dan
3. Peningkatan intake kalium.
Peningkatan palsu konsentrasi kalium plasma dapat terjadi jika terdapat
hemolisis sel darah merah pada spesimen darah (kebanyakan disebabkan torniquet
yang lama ketika mengambil darah).
Dalam penurunan kalium pada pasien, diduga terjadi karena coexisting
disease berupa Ca serviks, perdarahan akut, dan gagal ginjal kronis yang dialami
pasien. Penggunaan obat kemoterapi seperti agen alkylating dapat menyebabkan
penurunan kadar kalium, obat-obatan seperti diuretik juga dapat menurunkan
kadar kalium.4
Manifestasi Klinis Hipokalemia ialah
1. Mual dan muntah
2. Hilang nafsu makan
3. Sembelit atau konstipasi
4. Tubuh terasa lemah
5. Kesemutan
6. Kram otot
7. Jantung berdebar
Kadar kalium dalam darah yang sangat rendah, yaitu kurang dari 2,5
mmol/L, dapat berakibat fatal. Kondisi ini tergolong hipokalemia berat. Beberapa
gejala hipokalemia berat yang dapat muncul adalah:
1. Ileus paralitik
2. Kelumpuhan
3. Gangguan irama jantung (aritmia)
4. Henti napas
16
20