Anda di halaman 1dari 40

Primary Survey

Secondary Survey
dr. Joan Willy Ansar, Sp.An

FK UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Concepts of initial assessment
• Preparation
• Triage
• Primary survey (ABCDEs)
• Resuscitation
• Adjuncts of primary survey and resuscitation
• Secondary survey (Head – to – toe evaluation and history)
• Adjuncts to the secondary survey
• Continue post resuscitation monitoring and reevaluation
• Definite care
Persiapan
A. Fase Pra-Rumah Sakit
1. Koordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dan
petugas lapangan
2. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah
sakit seperti waktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme
kejadian dan riwayat penderita.
B. Fase Rumah Sakit
1. Perencanaan sebelum penderita tiba
2. Perlengkapan airway sudah dipersiapkan, dicoba dan
diletakkan di tempat yang mudah dijangkau
TRIASE
Adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan
terapi dan sumber daya yang tersedia. Ada dua jenis :
A. Multiple Casualties (korban multiple)
•Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui
kemampuan rumah sakit. Penderita dengan masalah yang
mengancam jiwa dan multi trauma akan mendapatkan
prioritas penanganan lebih dahulu.
B. Mass Casualties (korban massal)
•Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui
kemampuan rumah sakit.
•Penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar
dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga yang
paling sedikit akan mendapatkan prioritas penanganan
lebih dahulu.
Triage
• Triage harus dilakukan
SECEPATNYA

• Gunakan START/
JumpSTART untuk
menentukan prioritas

• 30–60 detik per pasien

• Pasang pita di bagian kiri


atas lengan atau kaki
START/JumpSTART
Pengelompokan pasien dengan menilai
RPM
Simple Triage And Rapid Treatment
Respirations

Pulse/perfusion

Mental Status
Combined START/JumpSTART Triage
CAN YOU YES ** Using the JS algorithm
MINOR SECONDARY TRIAGE ** evaluate all children first
WALK ?
who did not walk under
NO
their own power.
BREATHING
NO Position Upper Airway IMMEDIATE Evaluate infants first in
Breathing ? !
secondary triage using
APNEIC entire JS algorithm
PEDIATRIC ADULT
HAS A NO PULSE
PULSE
APNEIC PEDI Neurological Assessment
YES 5 Rescue Breaths Expected /
Deceased A Alert
BREATHING
V Responds to
IMMEDIATE Verbal Stimuli
Responds to
Respiratory > 30 ADULT P
IMMEDIATE Painful Stimuli
Rate? PEDI Unresponsive
45 > OR < 15
< 30 ADULT U To Noxious
15 - 45 PEDI ADULT Stimuli
CR >2 Sec or NO PALPABLE PULSE
Perfusion ? IMMEDIATE
PEDI - NO PALPABLE PULSE
YES “P” INAPPROPRIATE POSTURING OR “U”
( PEDIATRIC )
Mental DOESN’T OBEY COMMANDS IMMEDIATE
Status ? ADULT
OBEY COMMANDS - ADULT
DELAYED
“A”, “V”, OR “P” ( APPROPRIATE) - PEDIATRIC

Http ://www . starttriage. com Http:// www . jumpstarttriage . com


Pemberian label kondisi pasien pada
musibah massal
D. Label biru
A. Label hijau
•Penderita tidak luka . Ditempatkan di ruang
•Penderita dalam keadaan berat
tunggu untuk dipulangkan. terancam jiwanya. Ditempatkan di
B. Label kuning ruang
•Penderita hanya luka ringan. Ditempatkan di •resusitasi UGD disiapkan untuk
kamar bedah minor UGD. masuk intensive care unit atau
C. Label merah masuk kamar
•Penderita dengan cedera berat.
Ditempatkan di ruang resusitasi UGD dan
•operasi.
•disiapkan dipindahkan ke kamar operasi E. Label hitam
mayor UGD apabila sewaktu-waktu •Penderita sudah meninggal
•akan dilakukan operasi
ditempatkan di kamar jenazah
PRIMARY SURVEY
Primary survey adalah suatu penilaian sistematis dari suatu
keadaan yg mengancam jiwa
Keadaan yg mengancam jiwa didefinisikan sebagai berikut :
•Sumbatan jalan napas (Obstructed Airway)
•Tidak bernapas (No Breathing)
•Tidak ada sirkulasi ( No Circulation)
•Perdarahan yg besar (Profuse Bleeding)
•Syok (Shock)
Airway  Bersihkan jalan napas
(dengan control trauma servikal)
Tanda objektif sumbatan jalan napas
• Look
Penurunan kesadaran, sianosis, berontak, gelisah
• Listen
Suara-suara abnormal : snoring, gurgling, crowing
• Feel
Rasakan adanya hembusan napas, raba posisi trakea
SUMBATAN JALAN NAPAS
TOTAL
Chocking  tersedak benda asing
PARSIAL
 Cairan  Gurgling
 Pangkal lidah  Snoring
Chocking management
• Mendadak tidak bisa berbicara, batuk dan bernapas
• Berontak sambil memegangi leher
• Sianosis
• Mendadak tidak sadar
CHOCKING MANAGEMENT  pasien
sadar

HEIMLICH MANEUVER BACK BLOW CHEST THRUST


CHOCKING MANAGEMENT  pasien
tidak sadar

CHEST THRUST FINGER SWAB


CHOCKING MANAGEMENT  PADA
BAYI

CHEST THRUST BACK BLOW


Sumbatan cairan  darah, secret, air liur,
muntah
• Suctioning
• Bila banyak miringkan kepala
• Tidak berhasil  airway definitif
Two Content Layout with Table
• First bullet point here Class Group A Group B
• Second bullet point here Class 1 82 95
• Third bullet point here Class 2 76 88

Class 3 84 90
Breathing  Menilai seberapa
baik ventilasi dan oksigenasi
pasien
• Look  pergerakan dada
• Listen  suara napas
• Feel  hembusan napas
Penilaian
1. Buka leher dan dada penderita, • Palpasi
dengan tetap memperhatikan Krepitasi
control servikal in-line immobilisasi
• Perkusi
2. Pemeriksaan fisik
•Inspeksi sonor/hipersonor
• Auskultasi
a.Rate, Gerakan (Ritme), Bentuk
pernapasan a. Bising napas  vesikuler,
b.Simetris ronchi
c.Dispneu b. Simetris
d.Luka memar
Gangguan pada ventilasi
• Hipoksia
• Tension pneumothoraks
• Open pneumothoraks
• Flail chest
• Massive hemothoraks
Oxymetri
Ventilasi
• Mouth to mouth ventilation
• Mouth to Mask ventilation
• Bag Valve Mask
Circulation  dengan control
perdarahan
Penilaian
• Menilai sirkulasi darah pasien:
 Tingkat kesadaran
 Warna kulit
 Raba nadi pasien pada Arteri Carotis, hitung selama 10
detik
 Tekan ujung kuku pasien untuk mengetahui Capillary
Refill Time (CRT)
 Nilai tanda vital pasien
Treament
• Stop Perdarahan  penekanan manual langsung diatas
luka
• Pemberian cairan intra vena untuk penggantian cairan,
terutama karena perdarahan. Tipe cairan kristaloid seperti
RL dapat dijadikan pilihan terapi.
• Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok maka dapat
diarahkan pada syok karena perdarahan dan harus dibantu
dengan pemberian transfusi darah.
• Resusitasi cairan
• Cegah hipotermia
Disability (neurologic
evaluation)
Penilaian
• Nilai tingkat kesadaran pasien
A  Alert (sadar)
V  response to Voice
P  response to Pain
U  Unresponsive
• Lakukan pemeriksaan pupil mata dan pergerakan ekstremitas
• Evaluasi dan Re-evaluasi airway, oksigenasi, ventilasi, dan
circulation
Exposure/environment
• Buka pakaian untuk pemeriksaan
• Kenali sumber perdarahan aktif lainnya
• Setelah pemeriksaan selesai tutup pasien dengan selimut
hangat untuk mencegah hipotermi
• Beri cairan infus yang dihangatkan
Adjuncts of primary survey
• Pasang EKG
• Pasang kateter urin, NGT
• Monitoring kualitas pernapasan
• Temperature & pulse oxymetri
• Pemeriksaan foto rontgen
 ABC didapatkan PENDERITA STABIL
 DILAKUKAN SETELAH PRIMARY SURVEY
SELESAI DAN MASALAH TERATASI, dan PASIEN
SUDAH STABIL
 PEMERIKSAAN TELITI KEPALA SAMPAI KAKI
 BERTUJUAN MENCARI CEDERA YANG
MENGANCAM JIWA ATAU DAPAT
MENYEBABKAN KECACATAN
 SEGERA KEMBALI KE PRIMARY SURVEY JIKA
ABC MEMBURUK
Secondary survey
• Anamnesa
• Head to Toe
• B1 : Breathing
• B2 : Bleed
• B3 : Brain
• B4 : Blader
• B5 : Bowel
• B6 : Bone
ANAMNESA
 MUNGKIN DARI PENDERITA SENDIRI TIDAK MUNGKIN, SERING
DARI PETUGAS LAPANGAN ATAU KELUARGA
 RIWAYAT PERLUKAAN
 RIWAYAT AMPLE
- A = ALLERGIC/RIWAYAT ALERGI
- M = MEDICATION/OBAT YANG TELAH ATAU SEDANG
DIKONSUMSI OLEH KORBAN
- P = PAST ILLNES
(PENY.DAHULU)/PREGNANCY(KEHAMILAN)
- L = LAST MEAL/MAKANAN YANG DIKONSUMSI TERAKHIR
- E = EVENT/ENVIRONT (LINGKUNGAN) YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PERLUKAAN
Tambahan pada secondary survey
A. Sebelum dilakukan pemeriksaan tambahan, periksa keadaan
penderita dengan teliti dan pastikan hemodinamik stabil
B. Selalu siapkan perlengkapan resusitasi di dekat penderita karena
pemeriksaan tambahan biasanya dilakukan di ruangan lain
C. Pemeriksaan tambahan yang biasanya diperlukan :
1. CT scan kepala, abdomen
2. USG abdomen, transoesofagus
3. Foto ekstremitas
4. Foto vertebra tambahan
5. Urografi dengan kontras
Re-evevaluasi penderita
A. Penilaian ulang terhadap penderita, dengan
mencatat dan melaporkan setiap perubahan
pada kondisi penderita dan respon terhadap
resusitasi.
B. Monitoring tanda-tanda vital dan jumlah urin
C. Pemakaian analgetik yang tepat diperbolehkan
Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
 Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu
menangani pasien karena keterbatasan SDM maupun
fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan
untuk dirujuk.
 Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan dan
kebutuhan penderita selama perjalanan serta
komunikasikan dengan dokter pada pusat rujukan yang
dituju.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai