Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN BENCANA BERBASIS

KEGAWATDARURATAN SEHARI-HARI

1. Tahap Triase
2.Tahap Primary survey
3.Tahap Secondary survey
4.Tahap stabilization
5.Tahap transfer
PENANGANAN GAWAT
DARURAT

TRIAGE
TRIASE
 Triase adalah proses khusus memilah pasien
berdasar beratnya cedera atau penyakit untuk
menentukan jenis perawatan gawat darurat
serta transportasi.
 Proses triase inisial harus dilakukan oleh
petugas pertama yang tiba ditempat kejadian
dan tindakan ini harus dinilai ulang terus
menerus karena status triase pasien dapat
berubah.
 Metode triase yang dianjurkan bisa secara
METTAG (Triage tagging system) atau sistim
triase Penuntun Lapangan START (Simple
Triage And Rapid Transportation).
Triage adalah suatu konsep pengkajian
yang cepat dan terfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan
pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling
efisien dengan tujuan untuk memilih
atau menggolongkan semua pasien
yang memerlukan pertolongan dan
menetapkan prioritas
penanganannya ( Kathleen dkk,2008)
Tujuan
1. Untuk memastikan bahwa pasien dirawat di
sesuai keadaan darurat

2. Untuk memastikan perawatan yang tepat


dan tepat waktu

3. Untuk mengalokasikan pasien untuk dapat


penilaian dan pengobatan daerah yang
paling tepat
Prinsip Triage
1. Segera dan tepat waktu (<60”)
2. Pengkajian adekuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan
pengkajian.
4. Intervensi sesuai kekuatan
kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien
TAHAP I TRIASE

 Meode untuk mendapatkan hasil yang


sebaik
mungkin pada kondisi jumlah pasien besar
dengan
sarana yang terbatas

Dasar-Dasar Triase
1. Derajat cedera
2.Jumlah cedera
3.Sarana dan kemampuan
4. Kemungkinan bertahan hidup
Digunakan pada kegawat daruratan sehari-
hari
serta jumlah korban massal untuk penilaian
status pasien terhadap ;
1.Penilaian TV dan kondisi
2.Penilaian tindakan yang diperlukan
3.Penilaian harapan hidup
4.Penilaian kemampuan medis
5.Prioritas penanganan
 morbidias,mortalitas,kecacatan
6.Pemberian label
Klasifikasi
1. Prioritas I ( merah) :mengancam
jiwa,perlu resusitasi dan tindakan segera
dan mempunyai kesempatan hidup yang
besar
2. Prioritas II (kuning) :potensi mengancam
nyawa atau fungsi vital bila tidak segera
ditangani dalam waktu singkat.
3. Prioritas III (hijau) : perlu penanganan
seperti pelayanan biasa, tidak perlu
segera.
4. Priorotas 0 (hitam)kemungkinan untuk
hidup sangat kecil, luka sangat parah
TAHAP II PRIMARY SURVEY
-> Suatu kegiatan untuk menilai kondisi
penderita (diagnostik) sekaligus tindakan
resusitasi untuk menolong nyawa

Keadaan yang mengancam nyawa ;


1. Airway ; menjaga airway dengan kontrol
servikal
2. Breathing ; menjaga pernafasan dengan
ventilasi
3. Cirkulation ; kontrol perdarahan
4. Disability ; status neurologis
5. Exposure ; buka baju, tetapi jangan sampai
hipotermi
1. AIRWAY

A. Kerusakan otak terjadi 6 – 8 menit.

B. Pastikan kelancaran jalan nafas, ventilasi yang adekuat

dan oksigenisasi.

C. Airway definitif  tindakan intubasi endotrakeal,

penentuan pemasangan ini .


PENUNTUN LAPANGAN START

penilaian pasien 60 detik, mengamati :


     1. ventilasi,
     2. perfusi,
     3. status mental,

 untuk memastikan kelompok korban :  


     a. perlu transport segera / tidak,      
     b. tidak mungkin diselamatkan,
     c. mati.

 Penuntun Lapangan START :


  Memungkinkan penolong secara cepat
mengidentifikasikan korban yang  dengan risiko besar akan
kematian segera atau apakah tidak memerlukan  transport
segera.
Jump CAN YOU WALK?

YES NO

BREATHING?
MINOR
YES NO

STAR RESPIRATORY RATE? OPEN


AIRWA
Y
15-45/MIN <15/MIN

TTriage Regular >45/MIN


or Irregular
BREATHING?

YES NO
PALPABLE PULSE?
PALPABLE PULSE?

YES NO YES NO

Perform 15
MENTAL STATUS ? sec. mouth to
mask
ventilations

Awake Verbal Pain (inappropriate)


SPONTANEOUS
Pain (appropriate) Unresponsive RESPIRATIONS?
*Used in children
YES NO
shorter than the
Broselow tape,
generally about age 8. DELAYED IMMEDIATE DECEASED
2. BREATHING = ventilasi

A. AGD dan Pulse Oximetri

B. Kegagalan ventilasi  hipoxia dan hipercarbia

C. Kegagalan oksigenisasi dapat dinilai dengan melakukan


observasi dan

auskultasi pada leher dan dada


A. Penilaian status hemodinamik penting

B. Penyebab utama terjadinya gg.sirkulasi karena perdarahan,


ada 4 klasifikasi

perdarahan ;

1.Perdarahan kelas I ; vol.darah hilang sampai 15 %, takikardi


minimal,

tekanan darah tidak berubah secara berarti

2. Perdarahan kelas II ; 15 – 30 % , takikardi, takipnoe,


nadi menurun,

cemas, ketakutan

3. Perdarahan kelas III ; 30 – 40 % (2000 ml), takikardi,


takipnoe dan

sistolik menurun

4. Perdarahan kelas IV ; lebih dari 40% hilang, diastolik tidak


teraba, tekanan

sistolik urun drastis, urin tidak ada, kesadaran menurun


4. DISABILITY (Evaluasi Neurologis)
-Tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil
- Metode AVPU ;
A ; Alert (sadar)
V ; Respon terhadap rangsangan vokal (suara)
P ; Respon terhadap rangsangan nyeri (pain)
U ; Unresponsive (tidak ada respon)

5. EXPOSURE (kontrol lingkungan)


Setelah tindakan ini dilanjutkan dengan tindakan

TAHAP III ; Secondary Survey yaitu pemeriksan secara


keseluruhan
mulai dari ujung rambut hingga ujung jempol kaki

TAHAP IV ; Stabilisasi dan

TAHAP V ; Transfer

Anda mungkin juga menyukai