Hyaline
Membrane
Disease
Arya Maulana, S.Ked
71 2019 057
Manfaat Penulisan
Referat ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mendiagnosis dan pengelolaan HMD.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(European Perinatal Health Report. Health and care of pregnant women and babies in Europein, 2010)
ETIOLOGI
Terdengar
2 See – saw jelas jelas jelas tanpa
stetoskop
*air entry represents the quality of inspiratory breath sound as heard in the midaxillary line
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS
DIAGNOSIS
Riwayat Kehamilan
(Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan)
o Radiologi
o Radiologi
Diagnosis yang tepat hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan foto Rontgen toraks.
1 2
Terdapat 4 stadium:
a. Test Biokimia
Rasio lesithin dibandingkan sfingomyelin ditentukan dengan thin-layer chromatography (TLC).
L/S untuk kehamilan normal adalah < 0,5 pada saat gestasi 20 minggu.
Level 1 pada usia gestasi 32 minggu. Rasio L/S = 2 dicapai pada usia gestasi 35 minggu
Neonatal RDS sangat tidak mungkin terjadi bila rasio L/S > 2.
b. Test Biofisika
Shake Test
TDX- Maturasi paru janin (FLM II)
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit Gejala Radiologi
HMD Sianosis, apnea, nafas cuping Ateletaksis, air broncogram,
hidung, infitrat granular
TERAPI
OKSIGEN
SUPORTIF
PEMBERIAN
CAIRAN
ANTIBIOTIKA EDUKASI
KOMPLIKASI
KRONIK :
Bronchopulmonary dysplasia
Retinopati pada bayi prematur
Gangguan neurologis
• Hyalin Membrane Disease merupakan suatu sindroma gawat napas yang disebabkan
oleh defisiensi surfaktan, sehingga alveoli berada pada keadaan kolaps.
• Insidens penyakit ini berbanding terbalik dengan usia gestasi neonatus, angka kejadian
RDS pada neonatus dengan usia gestasi 24-25 minggu berkisar 92%, pada usia gestasi
26- 27 minggu turun menjadi 88%, sedangkan usia gestasi 28-29 minggu angka
kejadian RDS berkisar 76% dan menjadi 57% pada usia gestasi 30-31 minggu.
• HMD terjadi ketika suatu substansi paru yang disebut surfaktan tidak cukup.
• HMD dapat diketahui dari anamnesis dan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang.
KESIMPULAN
• Dari anamnesis dan berbagai pemeriksaan, dapat disingkirkan penyakit lainnya seperti
Transient Tachypnoea of the newborn (TTNB) dan meconium aspiration syndrome
• Untuk penatalaksanaan suportif sama pada semua gawat napas; pemberian cairan dan
terapi oksigen (intranasal, headbox, bubble CPAP, ventilator). Selain itu dapat diberikan
surfaktan
• komplikasi dapat terjadi pada pasien HMD berupa ruptur alveoli, timbul infeksi,
perdarahan intrakranial dan leukomalacia periventricular, PDA, bronchopulmonary
dysplasia.