VASA PREVIA
OLEH :
K1A1 12 105
SUPERVISOR
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
VASA PREVIA
Dwi Pascawitasari, Mono Valentino Yohanis
A. PENDAHULUAN
yang terletak melintang pada ostium internum cervix. Keadaan ini menyertai
plasenta letak rendah dan insersi vilamentosa tali pusat. 1 Pada keadaan
terakhir ini, tali pusat berinsersio ke dalam selaput ketuban dan pembuluh
darah yang bercabang berjalan di antara amnion dan chorion sebelum masuk
tersebut amat rapuh. Jika tertekan, janin akan mengalami asfiksia. Jika
pecah, fetus akan menderita perdarahan. Pada kedua keadaan ini sering
sekali terjadi kematian janin. Vasa previa merupakan kejadian yang jarang
dijumpai yaitu terjadi pada kurang dari 1:5000 kelahiran. Namun demikian,
B. DEFINISI
Vasa Previa adalah suatu kondisi pembuluh darah janin yang menyilang
atau berjalan pada ostium internum cervix. Pembuluh pembuluh darah ini
berada dalam membran (tidak didukung oleh tali pusat atau jaringan plasenta)
akurat dan persalinan dengan seksio sesarea sebelum ketuban pecah. Bila tak
2
terdiagnosis prenatal, maka mortalitas perinatal 56%, dan 97% janin bertahan
satu pada tahun 2000 dan satu pada 6000 kehamilan, Tidak seperti plasenta
previa, vasa previa tidak membawa risiko ibu yang besar, tetapi dikaitkan
dengan risiko yang signifikan terhadap janin. Ketika selaput ketuban pecah,
baik secara spontan atau artifisial, pembuluh darah yang tidak terlindung
itu, vasa previa sering disertai perdarahan vagina segar pada saat ketuban
pecah dan kelainan denyut jantung janin seperti deselerasi, bradikardia, jejak
sinusoidal atau kematian janin. Angka kematian dalam situasi ini sekitar
mencapai kavum uteri dalam bentuk morula, yang secara cepat menjadi
pada hari ke-5 sampai hari ke-6 fertilisasi. Lapisan luar blastokist yang
akan menjadi plasenta, berubah menjadi sel trofoblas yang akan bercampur
3
sinsitiorofoblas masuk ke dalam kelenjar endometrium dan pembuluh darah
endometrium.4
Proliferasi ini akan tampak sebagai gambaran hiperekoik pada USG, walau
terbentuk dari mesenkin, dan pembuluh darah masuk ke vili primer yang
endometrium menjadi atrofi dan menjadi permukaan yang rata dan disebut
korion leave. Korion secara normal bersatu dengan amnion kira-kira pada
12-16 minggu.4
4
Aliran darah ibu yang sebenarnya dibentuk setelah 12 minggu,
sebelum itu maka plasma (bukan darah) masuk ke ruang intervili. Sirkulasi
yang bertekanan rendah dan mempunyai tahanan alilran darah yang rendah;
aliran darah intervili tampak pada Doppler berwarna. Pada 14-15 minggu,
berwarna.
b. Plasenta
dalam endometrium uterus. Plasenta terdiri dari pars fetal, dibentuk oleh
lempeng korionik dan vili korionik bercabang dan pars maternal, dibentuk
oleh desidua basalis endometrium. Darah janin dan ibu berada saling
5
berdekatan di vili plasenta. Pertukaran nutrient, elektrolit, hormon, antibody,
produk berbentuk gas, dan metabolit sisa berlangsung ketika darah mengalir
umbilikalis.2
lonjong (oval), mempunyai ukuran 20x15 cm dan tebal 1,5 sampai 2,0 cm.
Berat plasenta yang biasanya 20 persen dari berat janin, berkisar antara 425
kondisi kesehatan dan ukuran janin. Plasenta yang tipis dapat menjadi
plasenta biasanya karena DM, anemia, hidrops, infeksi dan aneuploidi. Bila
6
tampak ruang kistik kecil pada plasenta yang menebal, diagnosis
Pada sisi uterus terdapat delapan atau lebih cotyledon maternal yang
bagian plasenta yang mendapat suplai darah dari pembuluh villus utama dan
fibrin yang ikut keluar bersama-sama plasenta pada kelahiran. Sisi fetal
terletak di atas cervix. Keadaan terakhir ini disebut dengan istilah plasenta
7
Kadang-kadang pemeriksaan ultrasonic pada kehamilan dini menunjukkan
yang ditempati oleh plasenta secara proporsional akan semakin kecil. Belum
asesorius yang berada dengan jarak tertentu dari plasenta utama. Pembuluh
darah yang mensuplai lobus ini berjalan menembus selaput ketuban dan
dapat terputus ketika selaput ketuban tersebut robek atau pada saat
terletak di sisi janin plasenta lebih kecil daripada lempeng basal yang
terletak di sisi ibu. Jika permukaan janin dari plasenta semacam ini
8
abuan tebal disekelilingnya, keadaan ini disebut plasenta sirkumvalata. Jika
kehamilan.12 Hal ini tampak pada USG, sebagai jaringan plasenta yang
untuk kondisi ini adalah pembuluh dara umbilikalis melintasi ostium uteri
4cm, yang terletak pada permukaan fetal-amnion. Nodulus ini berisi vernix,
oligohidramnion.1
9
kehamilan. Salah satu sisi plasenta melekat pada dinding uterus, dan sisi
lainnya melekat pada janin melalui tali pusat. Darah ibu masuk ke plasenta
hormon, dan air dipindahkan dari sirkulasi janin ke sirkulasi ibu. Oksigen,
10
bertahap mengambil alih produksi estrogen progesterone dari korpus
Penyebab utama vasa previa adalah insersi velamentous (di mana tali
11
Gambar 4. Plasenta Succenturiata6
Gambar menunjukkan pembuluh darah diantara lobus utama dan
succenturiata melintasi ostium internum cervix
12
Gambar 6. Plasenta marginal dengan pembuluh darah yang berjalan di tepi
plasenta dan melintasi ostium internum cervix.
Dengan trophotropism, tepi marginal dari plasenta mengalami kemunduran,
meninggalkan pembuluh darah di depan ostium internum cervix.6
F. FAKTOR RISIKO
Kondisi yang terkait dengan pembuluh darah yang mendekati cervix, seperti
plasenta letak rendah, plasenta previa, kehamilan multipel, dan terlebih lagi
kondisi ini hadir dengan perdarahan vagina yang harus dianggap sebagai
13
Gambar 7. Gambaran makroskopik plasenta bilobate dengan insersi
vilamentous6
G. MANIFESTASI KLINIS
2) Perdarahan pervaginam
Jika proses persalinan telah dimulai dan servik telah membuka, ketuban
tidak terlindungi lagi, maka rupture vasa previa hamper tidak dapat
kekuatan) di atas serviks. Aliran arteri dan vena dapat dikenali. Meskipun
Dalam kasus insersi tali pusat dan tidak ada lobus succenturiate,
14
plasenta rendah seharusnya diperiksa lebih hati-hati. Dalam prakteknya,
biasanya akan mendeteksi pembuluh abnormal di atas cervix. Jika ada sesuatu
dengan warna Doppler sangat ideal, tidak hanya karena proksimal transduser
ke ostium dan pembuluh tetapi juga pembuluh darah yang berada dalam
diperlukan dan invasif, ini hanya dibenarkan ketika ada praduga yang cukup
pada pemindaian perut atau faktor risiko (plasenta dataran rendah, plasenta
tidak teridentifikasi, atau aliran abnormal di atas serviks) atau ketika ada
amnioskopi dapat dilihat pembuluh darah yang melintang pada ostium uteri
Pada USG, vasa previa tampak sebagai struktur ekolusen linier pada
pembuluh darah pada cervix ini. Sebagian besar kasus vasa previa pada
15
Doppler warna, jika insersi tali pusat plasenta tidak dapat diidentifikasi atau
jika plasentanya letak rendah. Sebagian besar kasus vasa previa didiagnosis
trimester kedua adalah faktor risiko yang penting untuk vasa previa, bahkan
jika plasenta letak rendah atau previa tampak pada trimester ketiga. Pada satu
seri, 69% vasa previa pada persalinan memiliki plasenta previa pada trimester
plasenta letak rendah sebagai target evaluasi dengan Doppler untuk menilai
kemungkinan vasa previa, memberi dampak yang dramatis ketika kondisi ini
perinatal.2
Marginal: 2 Intra-uterine
fetal death &
preterm delivery
Specificity of 20-24
Catanz 33,208 sonographic Abdominal Velamentou Scimitar 10 of 11 cases
arite et diagnosis of wks and s: 2 syndrome identified
al. vasa previa transvaginal (91%)
(2001) and pregnancy approach +
color or 1 marginal
power Multilobar Ventriculomeg plasenta
Doppler plasenta: 8 aly Delivery at
32-37 wk
Identifying Color Doppler Infant with 825/832 (99%)
Sepulv 832 velamentous 2nd ultrasound transient cord insertion
Velamentou
eda et and tachypnea detected
insertion of the + (2D) + (3D) s: 7/8
al. 3rd
cord in routine Eccentric:
(2003) trimest
obstetric 1/8
er Cephalocele
ultrasound
(at Trisomy 21
least
16 wk
Respiratory
Mean distress
=23 wk syndrome
Hasega 340 Detection of 9-11 Gray-scale 4/283 + SGA = 4/35 Cord insertion
wa et al. cord insertion weeks transvaginal 10/35 = PROM = 9/35 in ower 1/3 of
(2006) site sonography velamentous the
(in the lower cord luterus in 1st
third insertion trimester lead
Emergency to frequent
C.S. = 2/35 developmental
of uterus) abnormalities
during the late of plasenta &
first trimester 4/283 + 5/35
= accessory cord.
plasenta Useful for the
identification of
high-risk
pregnancies
Gray-scale Pregnancy
Hasega 3446 Umbilical cord 18-20 ultrasonograp Velamentou Fetal heart rate with
wa et insertion weeks hy s 25/40 and abnormalities velamentous
al. 10/3367 cord
(2006) and color-flow Low Apgar insertion
imaging Marginal should be high
28/39 scores risk pregnancy
and 10/3367
I. DIAGNOSIS BANDING
banding dengan presentasi tali pusat, yaitu tali pusat berada di dekat ostium
dan observasi pergerakan aliran darah, adanya perubahan posisi tali pusat,
18
atau tali pusat mengambang, jatuh lebih jauh dari serviks interna ibu dengan
perubahan posisi maternal. Hal berikut ini, juga dapat membantu yaitu
umbilical. Poin klarifikasi lainnya, vasa previa harus dibedakan dari observasi
vena marginal atau sinus venosus pada tepi plasenta inferior, dekat serviks
interna ostium, yang merupakan salah satu bentuk dari plasenta previa.2
atau vena janin jika itu adalah vasa previa. Kadang-kadang sinus plasenta
marginal dapat hadir dengan aliran, tetapi akan menjadi frekuensi jantung
ibu.6
J. KOMPLIKASI
19
Komplikasi utama dari vasa previa adalah pecahnya pembuluh darah
yang membawa janin. Ini terjadi pada atau dekat pengiriman jika kondisi
tidak terdeteksi. Hasil ini dalam kematian perinatal 56% pada kasus yang
versus hanya 1 dan 4 untuk yang selamat dari kasus yang tidak terdeteksi.
Lebih lanjut, transfusi diperlukan pada 58% bayi baru lahir tanpa diagnosis
Komplikasi yang kurang baik dikuantifikasi adalah kompresi vasa previa oleh
komplikasi transfusi.6
K. PENATALAKSANAAN
2) Jika tidak ada perdarahan, mungkin diperlukan sectio caesarea tetapi bila
20
4) Post partum gambaran darah pada bayi harus diteliti dan kalau perlu
diagnosis prenatal diikuti oleh bedah caesar dilakukan pada 35 minggu atau
lebih awal jika tanda-tanda persalinan atau ketuban pecah terjadi. Beberapa
yang dapat terjadi ketika selaput ketuban pecah atau persalinan terjadi.
dihindari.7
Evaluasi ultrasound lokasi plasenta dan hubungan antara plasenta dan ostium
internum cervix harus dimasukkan pada ultrasound trimester kedua, dan
insersi tali pusat didokumentasikan bila mungkin secara teknis.
Tindak lanjut USG harus dilakukan pada 32 minggu kehamilan untuk wanita
yang didiagnosis
plasenta previa atau plasenta letak rendah pada pertengahan trimester
pemeriksaan ultrasound. Sejak plasenta previa terdeteksi pada pertengahan
trimester kedua yang kemudian hilang dan plasenta yang letaknya rendah
bahkan jika kemudian sembuh adalah terkait dengan vasa previa dan
akibatnya tinggi angka kematian perinatal, ultrasonografi transvaginal
21
dengan warna dan Doppler berdenyut direkomendasikan untuk
menyingkirkan vasa previa
Jika seorang wanita dengan diagnosis antenatal berupa vasa previa dan
kemudian mengalami ketuban pecah dini atau persalinan, kelahiran caesar
harus dilakukan.
Rawat inap antenatal untuk seorang wanita dengan diagnosis prenatal vasa
previa dapat dipertimbangkan dari
30-34 minggu kehamilan.
Pemberian kortikosteroid antenatal dapat dipertimbangkan dari usia
kehamilan 28-32 minggu
Dijadwalkan kelahiran caesar untuk kehamilan dengan vasa previa dapat
dianggap dari 34-37 minggu kehamilan.
Proses persalinan yang dipersulit oleh vasa previa harus terjadi dengan
kelahiran caesar di pusat yang mampu memberikan transfusi darah segera.
Manajemen Emergensi11
perdarahan vagina berasal dari janin. Karena volume darah janin yang kecil,
yang terkait dengan perdarahan dari pembuluh darah janin buruk. Bagian
transfusi pada neonatus yang masih hidup dari vasa praevia yang tidak
22
perlu diberitahu tentang dugaan diagnosis perdarahan vasa previa sebelum
L. PROGNOSIS
lebih sedikit darah dan oksigen jika pembuluh darah di membran berada di
bawah tekanan. Selain itu, ketika selaput ketuban pecah (yaitu ketika air
(jumlah darah rendah), dan / atau kematian bayi. Dengan deteksi dini
terhadap kondisi vasa previa dan manajemen yang baik, risiko yang dapat
terjadi selama kehamilan dapat kurang dari 5% namun jika tidak dideteksi
sampai terjadi proses persalinan, risiko kematian pada bayi dapat meningkat
M. KESIMPULAN
23
penilaian lebih lanjut dari insersi tali pusat oleh orang yang terlatih dengan
operasi caesar darurat untuk vasa previa yang dicurigai, dokter anak harus
Meskipun tidak ada penelitian prospektif skala besar yang ada untuk
kasus dan penelitian yang lebih kecil semua setuju bahwa deteksi vasa previa
substansial dalam hasil hanya akan bergantung pada deteksi prenatal. Hal ini
melibatkan kesadaran yang lebih besar dari kondisi dan upaya untuk
mendeteksi vasa previa.6 Jika diagnosis vasa previa dapat ditegakkan sebelum
24
DAFTAR PUSTAKA
2. Pribadi, Adhi dkk. 2011. Ultrasonograf Obstetri & Ginekologi. Jawa Barat:
Divisi Kedokteran Fetomaternal Departemen Obgin RSHS FK Universitas
Padjajaran.
3. Eroschenko, Victor P. 2012. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
4. Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
6. Derbala, Yasmine, Frantisek Grochal and Philipe Jeanty. Vasa Previa. Journal
of Prenatal Medicine. 2007. Pages 1-13
7. Ramsey, Patrick S. and Dena Goffman. Vasa Previa. Society for Maternal
Fetal Medicine.
25
8. Morin, Lucie et al. Guidelines for the Management of Vasa Previa. SOGC
Cinical Practice Guidelines. August 2009. No.231 Pages 748-753.
10. Sinkey, Rachel et al. Diagnosis and Management of Vasa Previa. SMFM Consult
Series. American Journal of Obstetric and Gynecology. November 2015. Pages
615-619.
11. The Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and
Gynecologists. Vasa Praevia. July 2016. Pages 1-13
12. Cunningham dkk. Williams Obstertics, 21rd Edition. New York: McGraw-
Hill. 2010.
26