Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Abses Mastoid adalah kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi di
sebuah kavitas jaringan, sel-sel mastoid yang terletak di tulang temporal karena adanya
proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit ) atau karena adanya benda asing (misalnya
serpihan, luka peluru, atau jarum suntik).
Abses mastoid lebih sering terjadi pada anak-anak disebabkan beberapa faktor, yaitu
sistem imun anak kecil yang belum kuat sehingga daya tahan tubuh urang, posisi bayi dan
anak kecil yang sering horizontal, tuba yang pendek dan horizontal, orangtua yang merokok
(infeksi saluran pernafasan atas).
Abses mastoid sebagai komplikasi dari otitis media yang berbahaya karena penyebaran
proses radang tidak hanya terbatas pada tulang mastoid saja namun dapat meluas ke tempat
lain yaitu pada bagian posterior ke sinus sigmoid (yang dapat menyebabkan thrombosis),
penyebaran ke posterior juga dapat mencapai tulang oksipital yang kemudian menyebabkan
osteomielitis calvaria atau abses Citelli. Penyebaran ke superior dapat mencapai fossa
posterior cranium, subdural, dan meningen. Penyebaran ke anterior pus menyebar melalui
aditus ad antrum ke telinga tengah, ke lateral dapat membentuk subperiosteal abses, ke
inferior dapat terbetuk Bezold abscess; suatu abses pada bagian belakang insertion muskulus
sternocleidomastoideus, dan medial menyebar ke apex petrous menyebabkan petrositis.
Komplikasi mastoiditis intratemporal dapat berupa gangguan pada nervus facialis dan atau
labirin.
Penatalaksanaan abses mastoid yaitu Medikamentosa seperti antibiotik ,
miringotomi/timpanosentesis, tujuan yaitu tindakan ini untuk mengambil spesiamen dalan
kavum telinga tengah dang menguragi keluhan rasa tidak nyaman pada otitis media akut.
Proses penyembuhan setelah prosedur ini akan dicapai dalam beberapa hari, Tympanostomy
tube placement membantu memasukkan antibiotic topical liang telinga tengah.,
Mastoidektomi.

Anda mungkin juga menyukai