Anda di halaman 1dari 69

&

Ns. SABAR, S.Kep


E-mail: sabar_mas@yahoo.com
phone: 08128294599

Disampaikan pada:
SEMINAR KEPERAWATAN
Lingkup Pokok Bahasan
Prinsif Dasar Triase Bencana

Pelaksanaan Triase Bencana

Metode Triase Bencana

Pelabelan (Tagging)

Evakuasi

Simulasi Kasus
Prinsif Dasar
Triase Bencana
Definisi
Kata Triase (Triage) berasal
dari Bahasa Prancis:

Trier :
memilah
• Triage dilakukan saat jumlah
korban tidak sebanding
dengan jumlah penolong.
• Sumber daya (resources)
terbatas.
6 PHASES • PRIMARY CARE
EMERGENCY
MANAGEMENT

The successful management of severe emergency is


dependent on the following six steps.

1. Triage
2. Primary survey
3. Secondary survey
4. Stabilization
5. Transfer
6. Definitive care.

The sequence of PCEM :


 Start resuscitation at the same time as making the
primary survey
 Do not start the secondary survey until you have
completed the primary survey
 Do not start definitive treatment until the secondary
survey is complete.v
Prinsip Triase
Time Saving is Life
Saving

Put The Right Patient,


• to The Right Place
• at The Right Time

Daily Emergencies:
Do the best for each
individual

Disaster:
the greatest good for the
greatest number
Pelaksanaan
Triase Bencana

Utamanya
dilakukan oleh
PERAWAT dan

DOKTER
Namun di
Lokasi bencana,
SIAPA PUN
harus bisa
muhamad.adam31@ui.ac.id
PELAKSANAAN TRIASE BENCANA

Utamanya dilakukan oleh


PERAWAT dan DOKTER

Namun di
Lokasi bencana,
SIAPA PUN
harus bisa
PROSES PENANGANAN
KORBAN MASAL
• Rescue (penyelamatan segera)
• Triage (seleksi berdasarkan kegawatan utk memberikan prioritas pelayanan)
• Life support (melakukan upaya agar tetap hidup)
• Evacuation (melakukan tranportasi ketempat yang dibutuhkan dengan cepat dan
aman)

Chain off survival


Early
Early Early Early
definitive
life evacuatio
rescue n
care
support
Pelaksanaan Triase Bencana (Lanjutan)

Waktu Triase
Pelaksanaan Triase Bencana (Lanjutan)

Peralatan yang Dibutuhkan


• Label triase (Triage Tag)
• Pulpen
• Jam tangan / stopwatch
• Verban
• Gunting verban
• Oropharyngeal atau
nasopharyngeal airways
• Tandu dan selimut
Pelaksanaan Triase Bencana (Lanjutan)

Area Triase
Pelaksanaan Triase Bencana (Lanjutan)
Area Triase

muhammuhaamda.daa. ddaamm313@1u@ai.c
ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN
(satu arah tidak bersilang, “3 T rule” ; TAG/TRIASE – TREAT – TRANSFER )

DISASTER

TRIASE EVAKUASI Ke
Pos medis
Lanjutan
(Rumah sakit)

Hot zone Warm Cold zone


zone
Pelaksanaan Triase Bencana (Lanjutan)

Area Triase

muhamad.adam31@ui.ac.id
Metode Triase
Bencana
Metode Triage Bencana

START

• Simple Triage And Rapid Treatment

SALT

• Sort Assess Lifesaving


interventions
Treatment/Transport
Metode Triase START
• Simple Triage And Rapid Treatment
• Fokus penilaian:
• R (RESPIRATION / Pernapasan)
• P (PERFUSION / Pengisian kapiler / Denyut nadi)
• M (MENTAL STATUS / Tingkat kesadaran)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Metode Triase START (Lanjutan)

Korban dipilah menjadi 4 kategori warna:

• MERAH (IMMEDIATE)
1 • Mengancam nyawa, membutuhkan pertolongan segera

• KUNING (DELAYED)
2 • Serius, tidak mengancam nyawa, pertolongan dapat ditunda

• HIJAU (MINOR)
3 • Dapat berjalan, cedera dapat diatasi dengan pertolongan minor

• HITAM (EXPECTANT)
0 • Nadi tidak teraba, tidak bernapas

muhamad.adam31@ui.ac.id
Prosedur Triase START LANGKAH
• Teriak “Yang dapat mendengar suara
1 saya, berjalan ke arah saya (atau ke
arah tertentu yang disediakan)!”
• Jika mampu berjalan  HIJAU
• Jika tidak mampu  ke LANGKAH 2

LANGKAH 2 • Periksa PERNAPASAN


• Buka jalan napas
• Tidak ada napas setelah 2 kali usaha
membuka jalan napas  HITAM
• > 30  MERAH
• < 30  ke LANGKAH 3
Prosedur Triase START LANGKAH
3 • Periksa PERFUSI
• Cek nadi radialis atau pengisian kapiler
• Jika tidak ada nadi atau > 2 detik 
MERAH

LANGKAH 4
• Periksa STATUS MENTAL
• Instruksikan “angkat tangannya!” atau
“remas tangan saya!”
• Jika tiidak ikut instruksi  MERAH
• Jika ikut instruksi  KUNING

muhamad.adam31@ui.ac.id
Prosedur Triase START

muhamad.adam31@ui.ac.id
Alur Triase START
Ingat RPM !

muhamad.adam31@ui.ac.id muhamad.adam31@ui.ac.i
d
Model Triase SALT
• Sort Assess Life-saving
interventions Treatment/Transport
• Dikembangkan oleh Center of Disease Control
dan Prevention (CDC)
• Berdasarkan evidence-based
Metode Triase SALT (Lanjutan)

Korban dipilah menjadi 5 kategori warna:


MERAH (IMMEDIATE)
1 • Mengancam nyawa, membutuhkan pertolongan segera

KUNING (DELAYED)
2 • Serius, tidak mengancam nyawa, pertolongan dapat ditunda

HIJAU (MINIMAL)
3 • Dapat berjalan, cedera dapat diatasi dengan pertolongan minor

HITAM (EXPECTANT)
• Nadi tidak teraba, tidak bernapas, kemungkinan hidup kecil walaupun
4 dengan pertolongan maksimal

MENINGGAL (DEAD)
0 • Nadi tidak teraba, tidak bernapas
Prosedur Triase SALT
Walk
Assess 3rd

Step 1 : Sort Wave/Purposeful Movement


Assess 2nd
Global Sorting
Still/Obvious Life Threat
Assess 1st

Step 2 : Assess
Individual Assessment
Step 2 : Assess Prosedur Triase SALT
Individual Assessment (Lanjutan)
LIFE SAVING INTERVENTION No
• Control mayor hemorrhage Breathing DEAD
• Open airway
• Chest compression Yes
• Auto injector antidotes • Obeys commands or
makes purpuoseful Minor
movements? All MINI
Yes -
• Has peripheral pulse? Yes injuries MAL
• Not in respiratory only?
distress? No
• Mayor hemorrhage is
DELAYE
controlled?
D
Any No

Likely to survive given current Yes IMMEDIAT


resources E

No

Step 3 : EXPECTANT
Treatment/Transport
muhamad.adam31@ui.ac.id
Alur Triase SALT
Diadaptasi dari:
Lerner EB, et al. Mass casualty triage: an
evaluation of the science and refinement of a
national guideline. Disaster Med Public Health
Prep. 2011 Jun;5(2):129-37.
Perbandingan Kategori START dan SALT
Kategori START Kategori SALT
• MERAH (IMMEDIATE) MERAH (IMMEDIATE)
• Mengancam nyawa, membutuhkan • Mengancam nyawa, membutuhkan
1 pertolongan segera 1 pertolongan segera

• KUNING (DELAYED) KUNING (DELAYED)


• Serius, tidak mengancam nyawa, • Serius, tidak mengancam nyawa,
2 pertolongan dapat ditunda 2 pertolongan dapat ditunda

• HIJAU (MINOR) HIJAU (MINIMAL)


• Dapat berjalan, cedera dapat diatasi dengan
• Dapat berjalan, cedera dapat diatasi
3 dengan pertolongan minor
3 pertolongan minor

HITAM (EXPECTANT)
• HITAM (EXPECTANT) • Nadi tidak teraba, tidak bernapas,
0 • Nadi tidak teraba, tidak bernapas 4 kemungkinan hidup kecil walaupun dengan
pertolongan maksimal

MENINGGAL (DEAD)
0 • Nadi tidak teraba, tidak bernapas

muhamad.adam31@ui.ac.id
Pelabelan /
tagging
Triase Bencana
Pelabelan (Tagging) Triase Bencana

Hasil pemilahan korban harus


diketahui tim lain sehingga
perlu dilakukan pelabelan.
Karakteristik Label Triase
(Triage Tag)
• Mudah dilihat
• Standar
• Cukup aman
• Mudah diubah sesuai
perubahan kondisi korban
• Dapat dipakai untuk
catatan klinis pasien
Label (Tag) Triase Bencana

Cruciform Label
Single Label (Tape)

Single Label (Card) Mettag Label


Simulasi
Laki-laki berusia 72 tahun tampak
melambaikan tangan kepada Anda.
Korban tidak dapat berjalan karena
napasnya terasa sesak, RR 38 x/menit
dan merasakan nyeri dada

Kasus 1

IMMEDIATE
MERAH

muhamad.adam31@ui.ac.id
Laki-laki berusia 43 tahun, tampak
tidak bergerak dan tidak ada
napas. Jalan napas dilakukan
reposisi, namun korban tetap
apnea.

Kasus 2

EXPECTANT
HITAM

muhamad.adam31@ui.ac.id
Perempuan berusia 55 tahun
menyangkal sulit bernapas, RR 16
x/menit, tidak tampak perdarahan
eksternal. Nadi radialis teraba kuat.
Korban tidak dapat berdiri, namun
dapat mengikuti instruksi mengangkat
tangan kanan. Tungkai bawah tampak
deformitas.
Kasus 3

DELAYED
KUNING

muhamad.adam31@ui.ac.id
Perempuan berusia 24 tahun berjalan
mencari-cari saudaranya. Korban
mengikuti instruksi untuk berjalan ke
area perawatan. Korban tidak ada
keluhan dan tampak abrasi minor pada
lengan kanan.

Kasus 4

Kategori Triase?

Silakan tuliskan jawaban di kolom komentar!

muhamad.adam31@ui.ac.id
Laki-laki tampak tidak bergerak,
bernapas lambat dan nadi lemah.
Korban tidak menanggapi
rangsangan nyeri. Sepotong logam
menembus tengkoraknya.

Kasus 5

Kategori Triase?

Silakan tuliskan jawaban di kolom komentar!

muhamad.adam31@ui.ac.id
• Anak berusia 15 bulan dibawa ke
area perawatan. Korban tidak dapat
dibangunkan dan tampak memar di sisi
kepalanya.
Kasus 6

Kategori Triase?

Silakan tuliskan jawaban di kolom komentar!

muhamad.adam31@ui.ac.id
Perempuan berjalan ke area
perawatan. Korban merasa
dirinya baik-baik saja dan tidak
ada keluhan. Korban hamil 23
minggu dan ingin diperiksa.

Kasus 7

Kategori Triase?

Silakan tuliskan jawaban di kolom komentar!

muhamad.adam31@ui.ac.id
Seorang laki-laki mengikuti perintah
untuk berjalan ke area perawatan.
Tampak laserasi yang besar pada
paha. Pendarahan terkontrol dan
denyut nadi radialis teraba.

Kasus 8

Kategori Triase?

Silakan tuliskan jawaban di kolom komentar!

muhamad.adam31@ui.ac.id
EVAKUASI
TRANSPORTASI PASIEN G.D.
PRA RUMAH SAKIT

• Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan RS


dengan segera
• Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD (mampu
melakukan life support, mengawasi stabilisasi korban)
• Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem)
• Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan berikan
info kedatangan dan kasusnya, melaporkan perkembangan
keadaan pasien bl perlu)
TRANSPORTASI PASIEN
TIDAK G.D.
• Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu pertolongan
segera, dapat dievakuasi tanpa menggunakan ambulans,
digunakan kendaraan tergantung fasilitas transport tersedia.
Tujuan ke tempat penampungan yg ditentukan

• Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas forensik,


sebaiknya menggunakan dgn kendaraan jenazah atau bila tdk
memungkinkan dapat diguanakan kendaraan yg tersedia
(sebaiknya menggunakan ktg jenasah)
EVAKUASI
Pemindahan korban dari Lokasi kejadian ke tempat lain
yg.lebih aman, atau untuk mendapatkan pertolongan medis
yg.lebih baik/ lengkap.
PRINSIF EVAKUAS
I

1. Stabilisasi
2. Do not further harm
1. Pemindahan Darurat / EMERGENCY MOVE

2. Pemindahan Non Darurat / NON EMERGENCY


MOVE
Pemindahan darurat :
Evakuasi yg harus dilakukan krn situasi situasi yg
khusus seperti :

• Lokasi kejadian yang berbahaya


• Kebakaran
• Kemungkinan adanya gas beracun
• Kemungkinan akan terjadi ledakan
• Serangan massa / serangga

9
Pemindahan non darurat
Evakuasi yg.masih bisa ditunda, dilakukan stabilisasi terlebih
dahulu, Tidak hrs segera seperti :

• Lokasi kejadian relatif aman


• Mengevakuasi untuk tujuan pertolongan lanjut
• Penyintas masih belum stabil

• Penolong memiliki waktu untuk merencanakan


pemindahan serta meminta tolong untuk bantuan
pengangkatan dan pemindahan
10
Tujuan Evakuasi (Pemindahan)

• Memindahkan korban dari tempat yang berbahaya


• Memberikan pertolongan awal dan lanjutan

11
MANFAAT EVAKUASI
• Korban
• Mendapatkan pertolongan
• Tidak mendapatkan cidera tambahan sewaktu pengangkatan
dan pemindahan

• Penolong
• Memberikan pertolongan sesuai kemampuan
• Bila teknik benar tidak membuat cidera penolong

12
KEBERHASILAN MENOLONG KORBAN
TERGANTUNG PD 3 KECEPATAN :

• 1. Kecepatan ditemukannya korban


• 2. Kecepatan minta tolong
• 3. Kecepatan dan kualitas pertolongan
H a l d a s a r yang s e l a l u d i i n g a t dalam
melakukan pengangkatan dan pemindahan
korban

• Do Not Further Harm


• Tidak Boleh Menjadi Lebih Cidera

14
SEBELUM
DIANGKAT :
 Gangguan pernafasan & Cardio vascular telah
ditangani : Perdarahan telah dihentikan
 Luka telah dibalut/dirawat
 Fraktur tlh.difiksasi /balut- Airway
bidai.
SELAMA DLM Breathing
PERJALANAN : Circulatio
 Harus
Pernafasan
dimonitor Kesadaran
 Tekanan darah
n
 Denyut nadi / keadaan luka Disability
EVAKUASI

 PENDIDIKAN
 Pendidikan di masyarakat
 Pendidikan petugas
kesehatan
TEKNIK EVAKUASI
 EVAKUASI TANPA ALAT
1. THE ONE –RESCUE ASSIST.
( Tekhnik pertolongan 1 orang )
2. THE FIREMAN’S CARRY
( Tekhnik mengangkat cara petugas PMK )
3. THE PACK STARP CARRY
( Tekhnik mengangkat peti / kemasan )
4. ONE RESCUER DRAGS
( Tekhnik menolong dgn.tarikan :
- Shoulder drag/pundak- Selimut, Ankle
5. DIRECT – GROUND LIFT
6. D.L.L.
TEKNIK EVAKUASI
 EVAKUASI DENGAN
ALAT
o SCOOP STRECHER
o LSB, BASKET
o KED
o VACUM MATRAS
o TANDU, TANDU BASKET
o DLL
Head Stabilizer
LSB
Tandu
Tandu Basket
VACUM
MATRAS
ALAT EVAKUASI
KED
Lanjutan

EVAKUASI

 TRANSPORT
 Jenis Ambulan
 Ambulan darat
o Transport
o Gawat darurat / Medical Emergency
o Kereta jenazah
 Ambulan Air
 Ambulan Udara

Anda mungkin juga menyukai