Anda di halaman 1dari 49

NAMA: Ns. Elina Ira, S.

Kep
LAHIR : PADANG, 28 OKT 1980
TEMPAT TUGAS: IGD RSUP
DR M DJAMIL
NO HP: 08126790997
WELLCOME TO EMERGENCY DEPARTMENT

Merupakan Tempat /ruangan pelayanan RS yang memberikan pelayanan pertama pada pasien
dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin
• Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada
pasien sesuai dengan tingkat kegawat daruratan,tanpa
membedakan sosial,ekonomi,agama,dan ras,akan menurunkan
angka kematian dan kecacatan
IGD ...
SEMUA ORANG SAKIT??
SEMUA INGIN SEGERA
DITANGANI
PANIK??
SUMBERDAYA TERBATAS??

DALAM 30 DETIK
TRIASE
TRIASE???
TRIAGE

• trier (Perancis, memilah). Dari sinilah istilah triage (Inggris), dan triase (Indonesia)
diturunkan.
• Saat ini triase sudah mengalami banyak perkembangan. Berbagai jenis sistim triase
dibuat. Di Inggris dikenal Smart Incident Command System sedangkan di Amerika
Serikat dikenal START (Simple Triage and Rapid Treatment) (Wikipedia,2007).
KONSEP DASAR

Tries : menyortir / memilh


Diperkenalkan oleh Dominique Jean Larrey, seorang ahli bedah pada pasukan napoleon
Dirancang untuk menempatkan pasien yang tepat diwaktu yang tepat dengan pemberi
pelayanan yang tepat
TUJUAN

Mencegah kematian dan kecacatan pd penderita Gadar,hingga dapat hidup dan berfungsi
kembali
Menerima rujukan/merujuk penderita Gadar melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang lebih memadai
APAKAH ITU??

• Tingkatan klasifikasi pasien berdasarkan penyakit, keparahan, prognosis, dan


ketersediaan sumber daya
• SKALA PRIORITAS??
• Sistem pengambilan keputusan yang kompleks berdasarkan derajat keparahan pasien 
Skala Prioritas
• BAIK DI RS ATAU KEADAAN BENCANA
DO GOOD FOR MOST PEOPLE

• MELAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK SEMUA PASIEN DENGAN SEGALA


KETERBATASAN YANG ADA??
TRIASE

• Sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih menggunakan sistem triase "klasik".
Sistem triase ini sebenarnya mengadaptasi sistem triase bencana, dengan warna
hitam, merah, kuning, dan hijau. Hitam untuk pasien meninggal, merah untuk pasien
gawat (ada gangguan jalan nafas, pernafasan, atau sirkulasi), kuning untuk pasien darurat,
dan sisanya hijau
DI SELURUH DUNIA

• Sistem tersebut antara lain Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) dari Canada,
Manchester Triage Scale (MTS) dari Inggris,
• Austraian Triage Scale (ATS) dari Australia, dan
• Emergency Severity Index (ESI) dari Amerika Serikat.
• Berbeda dengan sistem triase "klasik", sistem-sistem ini mengelompokkan pasien ke
dalam lima level berjenjang
KLASIFIKASI
ESI MTS CTAS ATS
(Emergency (Manchester Triage Scale) (Canadian Triage (Australian Triage System)
Severity Index) Acquity System)

Level 1 Merah Resusitasi Segera Mengancam Nyawa

Level 2 Oranye Emergensi Mengancam Nyawa

Level 3 Kuning Urgen Potensi Mengancam Nyawa

Level 4 Hijau Semi Urgen Segera

Level 5 Biru Tidak Segera Tidak Segera


PROSEDUR UMUM TRIASE (PMK 47 TAHUN 2018)
• Pasien datang diterima oleh tenaga kesehatan di IGD.
• Di ruang triase dilakukan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatdaruratannya oleh tenaga kesehatan
• Penilaian dilakukan secara singkat dan cepat dengan cara:
• Menilai tanda vital dan kondisi umum Pasien
• Menilai kebutuhan medis
• Menilai kemungkinan bertahan hidup
• Menilai bantuan yang memungkinkan
• Jika melebihi kapasitas, triase dilakukan di luar ruang triase
TATALAKSANA

• Klasifikasi  HANYA MEMBANTU


• Keputusan Klinis  TENAGA KESAHATAN
• TATALAKSANA AWAL  BHD, ACLS, ATLS, Kompetensi Klinis
ditingkatkan
• SISTEM TRIASE  SKALA PRIORITAS
ATS

Pasien masuk IGD

Dokter/perawat triase

ATS I1 (Merah) ATS I1I (Kuning) ATS IV (hijau)


ATS I (Merah) keaadan 30mnt 60 menit
keaadan mengancam ATS V (hijau)
mengancam harus Berpotensi Berpotensi
harus segera dilakukan 120 menit
segera dilakukan mengancam mengancam
tindakan tindakan kehidupan kehidupan

Kriteria Kriteria
•Henti jantung Kriteria: Kriteria:
•Resiko gangguan •Krisis hipertensi Kriteria:
•Henti nafas •Sesak sedang 90- •Aspirasi benda asing
penafasan Nyeri ringan
•Sumbatan jalan nafas mendadak yg 95% (tampa distres
•Ganguan sirkulasi Luka lecet ringan (tidak
beresiko menimbulkan ht jantung •Muntah pernafasan)
nd< 50x/>150 memerlukan jahitan
•RR<10x/mt persisten,dehidrasi •Perdarahan sedang
•Perdarahan hebat Kontrol ulang jahit/rawat
•Td sistolik <80 sedang, •CK tampa penurunan
•Nyeri dada cariak luka
•Anak dengan klins syok berat •cedera kepala kesad
•Nyeri hebat Imunisasi
•sesak berat •Trauma dengan •Nyeri sedang
•Gangguan jiwa •Penurunan •Perdarahan ringan
kesadaran riwayat resiko tinggi
•Hipotensi •Chest pain non •Trauma dada tampa
•Kejang berkelanjutn •Multiple trauma distres nafas
•Keracunan obat cardiak
•gcs<9
•Overdosis obat
PROSEDUR UMUM TRIASE (PMK 47 TAHUN 2018)
• Mengkategorikan status Pasien menurut kegawatdaruratannya, =merah, kuning, hijau atau
hitam berdasarkan prioritas atau penyebab ancaman hidup. (prioritas 1-2-3-0)
• Tindakan berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,
Environment).
• merah: prioritas pertama (area resusitasi) Pasien cedera berat mengancam jiwa yang kemungkinan
besar dapat hidup bila ditolong segera.
• kuning: prioritas kedua (area tindakan) Pasien memerlukan tindakan defenitif tidak ada ancaman
jiwa segera.
• hijau: prioritas ketiga (area observasi) Pasien degan cedera minimal, dapat berjalan dan menolong
diri sendiri atau mencari pertolongan.
• hitam: prioritas nol Pasien meninggal atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi.
STATUS TRIASE IGD RSUP DR.M.DJAMIL PADANG
TRIASE BUTUH APA???

• SDM: dokter dan perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlatih
• Ruangan TRIASE yang terstandar
• Tempat tidur (BRANKAR)
• SOP dan panduan TRIASE
• Lembar Rekam Medis: Status TRIASE
• Pencatatan (log book, lembar response time TRIASE, atau Komputer)
SDM TRIASE DI IGD
• Mengacu pada SDM IGD RS
• Tipe RS???
• Semua Rumah Sakit harus melakukan TRIASE dalam pelayanannya (Tipe D-A)

• RS tipe A: tim TRIASE terdiri dari dokter dan perawat khusus TRIASE
• RS tipe B-D: tim TRIASE merangkap TIM Jaga IGD.  petugas yang
pertama berkontak dengan pasien TRIASE
• Pada dasarnya triase dapat dilakukan oleh:
• Dokter Triase
• Perawat Triase
RS HARUS MAMPU
• Mengkategorikan status Pasien,
• apakah masuk ke dalam kategori merah, kuning, hijau atau hitam berdasarkan
prioritas atau penyebab ancaman hidup. Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE
(Airway, Breathing, Circulation, Disability, Environment).

• Menilai ulang terus menerus


• (status triase karena kondisi Pasien berubah maka dilakukan retriase).

• Menggunakan Tag Triase (pemberian label pada Pasien)


• Bisa tag pada pasien, tempat tidur, ruangan
• sangat penting untuk menentukan prioritas pelayanan apabila Rumah Sakit tersebut
melayani Pasien saat terjadi bencana alam ataupun kejadian bencana lainnya yang
terdapat Pasien dalam jumlah banyak
SDM IGD LEVEL IV
Dokter Onsite 24 Jam

Spesialis 4 dasar+
anesthesia onsite dan
spesialis lainnya on
call
Subspesialis
onsite/oncall
Perawat on site 24 jam

Tenaga kesehatan lain


dan tenaga
nonkesehatan sesuai
kebutuhan
PRIORITAS KEGAWATAN

MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)

• Masalah A-B-C Nyeri dada,


• Kesulitan bernafas, Cedera multipel
• Cedera kepala berat, Trauma
• Cedera tulang belakang,
dada/abdomen
terbuka,
• Syok,
Kelainan persalinan,
• Kejang
Perdarahan tidak
terkontrol 26
PRIORITAS KEGAWATAN…

KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit)

• Nyeri karena gangguan paru


• Luka bakar
• Penurunan kesadaran (GCS > 8)
• Diare dengan dehidrasi sedang
• Muntah terus menerus
• Panas tinggi

27
PRIORITAS KEGAWATAN…

HIJAU: Tidak gawat tidak darurat (waktu respon: 60


menit )
• Fraktur tertutup, dislokasi, luka minor, batuk,

Hitam: DOA (death on arrival) (waktu respon:


120 menit)
• Meninggal
TRIAGE PADA KORBAN MASSAL/ BENCANA

• Bencana
 Jumlah korban banyak > 30 orang.
 Pelayanan terbaik sesuai kondisi bencana.
 Sangat tergantung dari kondisi yang dibutuhkan saat itu.

• Kategorinya
1. Pelayanan cepat ( merah )
2. Pelayanan ditunda ( kuning )
3. Pasien berjalan ( hijau )
4. Meninggal – tak tertolong ( hitam )
SETELAH TRIASE DI IGD, WHAT’S NEXT???

• Survei Primer
• Resusitasi dan Stabilisasi
• Survei Sekunder
• Tatalaksana Definitif
• Rujukan
RESUSITASI
• Resusitasi merupakan upaya yang dilakukan terhadap penderita atau korban
yang berada dalam keadaan gawat atau kritis untuk mencegah terjadinya
kematian.
• Resusitasi dapat berupa resusitasi jantung paru, otak, resusitasi cairan dsb.

• Untuk mencapai keberhasilan resusitasi diperlukan


• kerjasama yang baik dalam satu tim,
• keterampilan dalam tindakan resusitasi,
• kelancaran komunikasi dan dinamika kelompok.

• Resusitasi diperuntukkan bagi pasien yang mengalami henti jantung ataupun


krisis tanda vital (jalan nafas), pernafasan, sirkulasi dan kejang)
TIM RESUSITASI

ATLS ACLS
• Leader (Airway) • Leader
• Breathing • Circulation/Compression
• Circulation/Compression • Airway
• Drugs • Drugs
• Notulen • Notulen
• Runner • Runner
SURVEI SEKUNDER
• Melakukan anamnesa (alloanamnesa/autoanamnesa) untuk mendapatkan informasi mengenai
apa yang dialami Pasien pada saat kejadian, mekanisme cidera, terpapar zat-zat berbahaya,
riwayat penyakit terdahulu dan riwayat obat yang dikonsumsi.
• Glasgow Coma Scale (GCS).
• Menginstruksikan agar dilakukan pemeriksaan penunjang saat Pasien sudah berada dalam
kondisi stabil. Pasien dikatakan stabil apabila: tanda-tanda vital normal, tidak ada lagi
kehilangan darah, keluaran urin normal 0,5-1 cc/kg/jam, dan tidak ada bukti kegagalan fungsi
organ.
• Pemeriksaan penunjang yang dimaksud adalah pemeriksaan laboratorium dan pencitraan yang
diinstruksikan oleh dokter berdasarkan hasil kesimpulan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
• Tindakan restraint sesuai indikasi dan teknik terstandar yang aman, dengan tujuan untuk
mengamankan Pasien, orang lain , dan lingkungan
KLASIFIKASI PENANGGULANGAN GADAR MASSAL

• Penanggulangan Gadar Massal di rumah sakit :


→Petugas melayani korban di IGD
• Penanggulangan gadar massal dilokasi musibah :
→Petugas melayani korban dilokasi musibah.
PENUNTUN LAPANGAN START ( SIMPLE TRIAGE RAPID
TREATMEN )
Penilaian pasien 60 detik, mengamati :
o ventilasi.
o Perfusi.
o Status mental.
Untuk memastikan kelompok korban :
 Perlu transport segera/ tidak.
 Tidak mungkin diselamatkan.
 Mati
“ START “ ( SIMPLE TRIAGE RAPID TREATMENT )

• AWAL
1. Panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi ke suatu
tempat.
2. Semua korban ditempat ini dapat kartu hijau.
 AIRWAY
• Penderita terdekat ------------masih bernafas ??
• Tidak bernafas ------ buka airway
• Tetap tidak bernafas ------ Hitam
• Bila kembali bernafas --------- Merah
• Bernafas Spontan ------ Tahap berikutnya
“ START “ ( SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT

2. BREATHING
• Nafas spontan
• > 30 X / menit. Merah
• < 30 X / menit Tahap berikutnya.
3. SIRKULASI
• Capillary refill.
• > 2 detik : Merah.
• < 2 detik : Tahap berikut.
Gelap capilarry refill dinilai, periksa nadi pergelangan tangan
 Tidak teraba : Merah
 Teraba : Tahap berikut
“ START “ SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT

4. KESADARAN :
 Tidak dapat mengikuti perintah : Merah
Dapat mengikuti perintah : Kuning.
Panduan/Guideline TRIASE
• Prehospital
– Bencana  METTAGS, START Triage, Jump START Triage
• Intrahospital
– IGD pada waktu biasa
• TRIASE dengan SOP biasa yang ada (Australian Triage Scale)
– Skala Triase 1-5
– IGD/RS saat terjadi bencana
• METTAGS (Mass Emergency Triage Tag),
• START (Simple Tiage and Rapid Treatment) Triage,
• Jump START Triage
SKALA PRIORITAS PERTOLONGAN MENURUT “ START “

• Merah →Prioritas Pertama : Gangguan ABC


• Kuning → Prioritas Sedang.
- Tanpa gangguan ABC tapi bisa
memburuk ( pt. TI paha )
• Hijau →Prioritas Rendah
- Luka ringan
• Hitam → Bukan Prioritas
- Meninggal
Selalu mulai dengan Survay Premary

• (mencari keadaan yang mengacam nyawa

Konsep penilaian
A. Airway dengan proteksi servikal
B. Breathing dengan oksigennisasi
C. Circulasi dengan kontrol perdarahan
D. Disability, keadaan neorologis
E. Exposure dan kontrol hipoterm
AIRWAY WITH CERVICAL SPINE CONTROL.
• Penilaian.
a. Pastikan patensi.
b. Penilaian obstruksi cepat.
2. Pengelolaan.
a. Chin lift atau jaw thrust.
b. Bebaskan jalan nafas.
c. Pasang jalan nafas.
d. Jalan nafas definitif.
3. Pertahankan leher posisi netral
.B. BREATHING: Ventilasi - Oksigenasi.
1. Penilaian.
a. Tampilkan leher & dada, immobilisasi b. Frekuensi dan dalamnya
pernafasan.
• Pengelolaan :
• Berikan onsigen .
C. CIRCULATION WITH HEMORRHAGE CONTROL
c. Penilaian.
a. Pastikan sumber perdarahan
dalam atau eksternal.
b. Nadi : Kualitas, frekuensi,
regularitas, paradoks.
c. Warna kulit.
d. Tekanan darah.
Pengelolaan.
a. Tekan langsung pada sisi
perdarahan eksternal.
b. Pasang dua kateter IV besar.
c. Saat sama, ambil darah untuk
hematologis dan kimia, tipe dan
x-match, analisa gas darah.
d. Mulai infus cepat cairan& darah pengganti.
D.DISABILITY :
Pemeriksaan Neurologis Cepat.
1. Tentukan tingkat kesadaran
secara AVPU atau GCS.
2. Nilai pupil : Ukuran, ekualitas,
reaksi cahaya.
E. . EXPOSURE / ENVIRONMENT :
Telanjangi pasien, namun tetap dengan mencegah hipotermia.
• NILAI ULANG ABCD PASIEN DAN PIKIRKAN
KEMUNGKINAN TRANSFER PASIEN.
• SURVEI SEKUNDER DAN PENGELOLAANNYA.

A. Riwayat AMPLE dan


Mekanisme Cedera.
1. Dapatkan riwayat AMPLE (alegic,medication,past illness,last
meal,event) dari pasien,
keluarga, petugas pra Rumah Sakit.
2. Dapatkan riwayat kejadian sebabkan
cedera, pastikan mekanisme cedera.
• 3. pemeriksaan fisik

Anda mungkin juga menyukai