, CWCS
HIPGABI LAMPUNG
Disampaikan pada seminar workshop gadar dan kritis, graha bintang malahayati 23-03-19
Triase berasal dari bahasa Perancis “trier” yang artinya menyusun
atau memilah.
Menurut sejarah, proses pemilahan di dunia medis diawali tahun
1792 oleh Baron Dominique Jean Larrey, seorang ahli bedah di
Napoleon’s Imperial Guard.
Sejak tahun 1950 an diterapkan metode triase di rumah sakit di
Amerika Serikat
Konsep awal triage adalah fokus terhadap situasi korban masal
Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari 1950 an karena 2 alasan :
Kunjungan
penggunaan utk non urgen
Triase
adalah proses penilaian dan
pemilahan pasien yang bersifat segera.
START :
• Simple Triage and Rapid Treatment
SAVE :
• Secondary Assessement of Victims
Endpoint
Petugas
Tindakan dg
Non Urgent
persiapan
Meninggal Km Mayat
Untuk korban dalam jumlah banyak.
Triase dan tindakan singkat untuk
diagnostik maupun resusitasi.
Triage officer bisa lebih dari satu orang.
Kategori korban pada START adalah:
Walking wounded
Delay
Meninggal
Tag ditempatkan pada
setiap pasien setelah
mereka dinilai.
Tag ini menampilkan
status pasien saat ini dan
menyarankan mereka
yang memberikan
perawatan dengan salah
satu dari empat prioritas
perawatan yang
mungkin.
Tag triase
dirancang
dengan tab
sobek. Tab yang
tidak digunakan
dihilangkan dan Tab yang tersisa terakhir
tab terakhir menunjukkan prioritas
yang tersisa pasien, dalam hal ini
immediate (segera)
menunjukkan
prioritas pasien.
Tab yang tidak
digunakan
dirobek
Pastikan lingkungan aman.
Mulailah dengan mengarahkan pasien yang bisa
berjalan menjauh dari tempat kejadian menuju ke
area evaluasi dan perawatan yang telah ditentukan.
Beri mereka dengan tag hijau.
Mulailah dari tempat Anda berdiri - mulailah proses
triase dengan pasien terdekat dengan Anda.
Mintalah bantuan para pengamat dan / atau korban
yang tidak terluka. Mereka dapat digunakan untuk
mengendalikan perdarahan, membantu
mempertahankan jalan napas terbuka atau menahan
traksi tulang belakang.
Jangan menghabiskan terlalu banyak
waktu untuk satu pasien. Bergerak cepat
dari satu pasien ke pasien berikutnya.
Nilai
RPM (Respirasi, Perfusi, Mental
status) masing-masing pasien.
Kaji respirasi
Jika pasien tidak bernapas
maka buka jalan napas
Jika pasien masih tidak
bernafas maka tandai
dengan tag hitam
Pindah ke pasien
berikutnya
Jika ada nafas, hitung
RR
RR >30 maka tandai
sebagai IMMEDIATE
(merah)
Pindah ke pasien
berikutnya
RR <30 maka nilai
Perfusi
Jika tidak ada nadi
radial (atau) pengisian
kapiler > 2 detik lalu
beri tag mereka
IMMEDIATE (merah)
Pindah ke pasien
berikutnya
Jika ada nadi radial
(atau) pengisian kapiler
kurang dari <2 detik
kemudian nilai STATUS
MENTAL
Kaji mental status
Jika pasien tidak dapat
mengikuti perintah
sederhana (atau) memiliki
status mental yang berubah
(atau) tidak sadar lalu beri
tag mereka SEGERA (merah)
Pindah ke pasien berikutnya
Jika pasien mampu
mengikuti perintah
sederhana kemudian tandai
sebagai TERTUNDA (kuning)
Pindah ke pasien berikutnya
START
Triage : Simple Triage and Rapid
Treatment
START Triage
Minimal
Able to Yes Secondary
Triage
walk?
No Spontaneous
No
Spontaneou breathing
Immediate
s Position Airway
Breathing?
APNEA
Expectant
Yes
Immediate
Respiratory >30
Rate?
<30
Immediate
Mental
Status?
Doesn’t obey
commands
Obey s
commands Delayed
• Dilakukan bila jumlah korban luar biasa
dan jauh melampaui kapasitas penolong.
• Kategori korban :
– Yang akan selamat apapun tindakan yang
dilakukan
– Yang akan tidak selamat apapun tindakan
yang dilakukan
– Yang tidak termasuk kedua golongan
diatas
RS mulai merubah mindset triase dari konvensional
(menggunakan triase bencana: merah, kuning, hijau, hitam) ke
triase modern.
Setiap pasien yang masuk ke unit gawat darurat akan diterima
oleh petugas triase (trier).
Proses pengambilan keputusan oleh petugas triase
berdasarkan metode terstruktur yang ditetapkan dan
dilakukan dalam waktu singkat (kurang dari 2 menit) lalu
mengarahkan pasien ke zona pelayanan medik yang sesuai
kategori triase.
Petugas triase harus menetapkan skala prioritas pasien, tidak
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mendalam, tidak
perlu menetapkan rumusan masalah apalagi menetapkan
diagnosis.
Australasian Triage Scale (ATS)
120 min
240 min
RED (immediate) :
1. Airway compromize
2. Inadecuate breathing
3. Exsanguinating haemorrhage
4. Syok
5. Currently fitting
6. Unresponsive child
ORANGE (very urgent) :
1. Severe pain
2. Uncontroled major haemorrhage
3. Altered consious level
4. Hot child
5. Cold
6. Very high febris in adult
YELLOW (urgent) :
1. Moderate pain
2. Unconrollable minor haemorrhage
3. History of unconsciousness
4. Febris in adult
GREEN (standard) :
1. Recent mild pain
2. Warmth recent
BLUE (non Urgent)
Diperkenalkan tahun 1999
Bertujuan utk memberikan guideline
triase 5 level di Kanada
Meningkatkan patient care
“Critical
first look” dimulai segera
setelah pasien tiba di IGD.
lakukan pemeriksaan cepat terhadap:
• Airway
• Breathing
• Circulation
• Disability (neurological)
Harus memakan waktu hanya 2-5 detik
Beri tindakan sesuai kondisi
Prosedur skrining bervariasi tergantung
kebijakan RS dan guideline
Jika pasien positif infeksi seperti ILI
(influenza like illness) atau ARI (acute
respiratory infection) atau FRI (febrile
respiratory illness) maka gunakan
standar pemeriksaan yang sesuai (etika
batuk, cuci tangan, isolasi)
Apa yang dikatakan oleh pasien terkait:
• Alasan datang ke RS
• Gejala yang dialami
• Nyeri yang dirasakan
• Riwayat injuri
• Keluhan pasien
Mengacu pada indikator yang bisa
diamati (tanda klinis):
• Luka, kemerahan, perdarahan, batuk, dll
• Tanda-tanda vital
• Reaksi terhadap nyeri
• Indikator lain
Berdasarkan critical look, keluhan utama,
data subjektif, data objektif, dan
pemeriksaan-pemeriksaan yang telah
dilakukan, maka: