Anda di halaman 1dari 72

1 AGD 118

INITIAL ASSESSMENT

PENDERITA TRAUMA
3
TUJUAN MENOLONG
PENDERITA DENGAN TRAUMA
:

 Mencegah kematian dan kecacatan.

Kata Kunci : Waktu


4

Initial assesment

 Menilai hal hal yang mengancam nyawa


penderita dan bagaimana menanganinya
dengan cepat dan benar
5

A.T.L.S. :

1.Survai primer & resusitasi


(kenali keadaan yang mematikan)

-------------------------> stabil ?
2. Survai sekunder
(pemeriksaan dari kepala  kaki)

3. Terapi definitip (rawat – ICU - OK)


6

TIM EMERGENCY

Anggota Tim Tergantung Type RS


 RS tipe A : Full Trauma Team (utk multiple
trauma)
 RS tipe B : Trauma Team
 RS tipe C :
7

Prinsip

 Kenali terlebih dahulu keadaan yang


mengancam nyawa
Terdiri dari :
1. Primery Survey (Survei Primer)
2. Secondary Survey (seurvei sekunder)

Terapi Definitif
8

PRIMARY SURVEY

A= Airway ( + C-spine control )


B= Breathing (+ Ventilasi)
C= Circulation (+ hemorrhage
control)
D= Disability (GCS + tanda lat.)
E= Exposure
9

Langkah 1 :

Selalu pakai alat proteksi diri

- sarung tangan
- kaca-mata
- dll
10

Langkah 2 :

Pegang Kepala
(manual inline stabilization)
11

Langkah 3 :

Pasang Cervical Collar

Collar dan “strapping”

Setiap usaha memperbaiki Airway


akan menggerakkan kepala
12

AIRWAY

1. Nilai Airway (assess)

2. Bila ada kelainan  atasi


13

AIRWAY

Cara menilai Airway :


 Sadar

Masih dapat berbicara  Airway baik


(tanpa suara tambahan)
14

AIRWAY

Cara menilai Airway

Tidak Sadar :
Look
Listen
Feel
15

AIRWAY : Obstruksi..?

Total : - akut
- insidous
Obstruksi
Partial
16

AIRWAY : Gejala obstruksi

1. Sesak
• Mengeluh sesak (pasien sadar)
• Takipnea
• Retraksi :
* suprasternal
* infrasternal
* antar-iga
17

AIRWAY : Gejala obstruksi

2. Pernafasan berbunyi :
• Gurgling (bunyi kumur-kumur)
Cairan
• Snoring (mengorok)
Lidah
• Stridor Sumbatan
anatomis
18

AIRWAY: Penanganan obstruksi

Cairan (gurgling) :

•Suction
19

AIRWAY: Penanganan obstruksi

Lidah (snoring) :
• Manual : - Head tilt-chin lift
trauma : head tilt (-)
- Jaw thrust
• Jalan nafas sementara :
- oro/nasofaringeal
20

Airway Maintenance
21

Airway Maintenance

Naso-pharingeal
Oro-pharingeal
22

Airway Maintenance

Oro-
faringeal
Anak (-)

Ukur panjang Masukkan terbalik

Putar
23

Definitive Airway
adl. pipa (tube) dalam trakea
Indikasi : Proteksi Airway (“A”)
= Ancaman obstruksi
= Ancaman aspirasi

Nasotrakeal
Orotrakeal

Kriko \
Trakeostomi
24

Definitive Airway

Blind
Naso-Tracheal
dengarkan
nafas
25

Definitive Airway

Intubasi
oro-trakeal
26

Definitive Airway
27

Airway definitif

Kriko-tirotomi :
1. Dengan jarum
2. Surgikal oleh dokter
28

Kriko-tiroidotomi

Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
29

Airway definitif

Krikotirotomi - jarum :
- Ditusukkan lewat membrana
kriko-tiroidea
- Sambung dengan oksigen,
1 detik tutup, 4 detik buka
- Waktu ekstra 30-45 menit
30

Krikotiroidotomi jarum

Paling
kecil 14 G

Kepala
31
Kriko-tiroidotomi AGD 118

surgikal
6
32

Breathing

1. Nilai Breathing (assess)


2. Oksigenasi
3. Ventilasi (bila breathing
tidak adekuat)

Bila ada kelainan (tension pneumothorax dsb)


 atasi
33

Breathing

Gejala gangguan breathing :


1. Frekuensi pernafasan
2. Dispnea-sianosis
3. Pemeriksaan fisik :
Look - listen - feel
4. Saturasi O2 (bila ada)
34

Breathing

Oksigen :
Selalu berikan bila KU kurang baik

Ventilasi tambahan :
- (Mouth to Mouth)
- Mouth to mask
- Bagging
- Ventilator
35

BREATHING

O2

Mulut - mulut Mulut - Masker


36

BREATHING

"Bagging" : lebih baik berdua


37

BREATHING

Frekuensi ventilasi tambahan


Dewasa 10 - 12 kali / menit
Anak 20 kali / menit
Bayi 20 kali / menit
38

BREATHING

O2=50%
O2

Valve
O2>90%
Bag

Mask
O2
39

Breathing

Bila Sat O2 < 95 % :


-- Airway baik ?
-- Ada sebab ? atasi
-- (O2 kanul 6 LPM)
-- (O2 face mask 10 LPM)
-- O2 non-rebreathing mask
-- assissted ventilation (sering perlu
airway definitif)
-- bila ada sebab gangguan breathing :
atasi
40

5 gangguan breathing yang


mengancam nyawa :

 1. open pneumothorax
 2. Tension Pneumothorax
 3. Masif Hematothotax
 4. Flail chest
 5. Tamponade Jantung
41

Tindakan pada ganguan


Breathing:

 1. open pneumothorax ( kasa 3 sisi)


 2. Tension Pneumothorax (needle
thorakosintesis)
 3. Masif Hematothotax ( Thorakotomi cito)
 4. Flail chest (Analgetik)
 5. Tamponade Jantung (Pericardiosintesis)
42

Circulation

1. Nilai Circulation (assess)


2. Kontrol Perdarahan
3. Perbaikan volume
Kenali dan atasi Syok..!
43

CIRCULATION

Meraba denyut nadi


44

CIRCULATION

Frekuensi denyut jantung :


Dewasa : 60 - 80
Anak : 60 - 140
Bayi : 85 - 200
Dewasa- tachycardia bila > 100
45

Syok :

1. Kenali syok !
2. Sebab syok ?
3. Terapi :
= stop bleeding !
= perbaikan volume
46

Pengenalan syok

1. Takikardia
2. Akral dingin
} syok !
3. Kesadaran 
4. Takipnea
5. Tensi 
47

Pengenalan syok

4 Kelas Syok :

1. Kelas 1 : <15% vol.darah


2. Kelas 2 : 15-30% vol.darah Tensi N.

3. Kelas 3 : 30-40% vol.darah Tensi 


4. Kelas 4 : > 40 % vol.darah
48

Terapi Syok :

* Stop bleeding

* Perbaikan volume
49

Terapi Syok : Stop bleeding

Perdarahan luar : tekanan langsung /


perban tekan
Turniket : hanya bila hancur /
akan amputasi
Klem : merusak struktur lain
Jahit : hanya bila perlu
50

Terapi Syok : Volume

* Infus 2 jalur
* Kateter pendek-besar
(jangan lupa crossmatch!)
* RL yang dihangatkan
* Tetesan cepat / guyur
* Dapat diulang
51

Terapi Syok : Monitoring

Monitor respon !
- Perbaikan perfusi
• akral hangat
• nadi lebih besar
• kesadaran membaik dsb
- Paling baik pantau urin
52

Terapi Syok : Monitoring

Urin normal :
dewasa : 30-50 cc/jam
0.5 cc / kg BB
anak : 1 cc / kg BB
bayi : 2 cc / kg BB
53

Disability

1. Nilai Disability (assess):


* Tingkat kesadaran
(AVPU / GCS)  Score
* Pupil / tanda lateralisasi lain
2. Bila ada kelainan :
Cegah kerusakan otak sekunder !
(perbaiki hipoksia-hiperkarbia-hipovolemia)
54

Exposure

1. Buka pakaian penderita :


- pakaian basah  hipotermia
- ada cedera lain yang
mengancam nyawa ?

2. Selimuti penderita :
- supaya tidak hipotermia
55

Exposure :

 Periksa DOTS :
 D : deformity (deformitas)
 O : Open Wounds (luka terbuka)
 T : Tenderness (Nyeri tekan )
 S : swelling (bengkak)
56

Tambahan pada primary survey

1. Kateter Uretra (“Foley Cath.”) :


Kontra Indikasi : ruptur uretra
(bagaimana memeriksa adanya ruptur uretra ?)

2. Naso-gastric tube (NGT) :


Kontra Indikasi : fraktur basis
kranii anterior
(bagaimana mengetahui adanya fr.basis kranii ?)
57

Tambahan pada primary survey

3. Monitor :
* EKG
* Pulse oxymeter (kalau ada)
* Capnograph (kalau ada)
4. X-foto rutin : (tidak boleh menganggu
proses resusitasi)
* servikal lateral
* toraks AP
* pelvis AP
58

Penderita stabil ?
(Re-evaluasi A-B-C-D)

Bila stabil  secondary survey


59

SURVAI SEKUNDER

“From Head to toe”


“Finger in every orifice”
• Anamnesis terinci (“AMPLE”)
• Pemeriksaan dari kepalakaki
• Pemeriksaan neurologis terinci
• Pemeriksaan imaging
• Pemeriksaan endoskopis
• Re-evaluasi
60

Secondary Survey

History  AMPLE
A Allergies
M Medications
P Past Illnesses
L Last meal
E Events / Environment
61

Secondary Survey
Mekanisme trauma
62

Secondary Survey

Kepala
 Status neurologi terinci
 GCS skor
 Periksa mata/telinga

Hati-hati...
 Penderita tidak sadar

 Udem Periorbita
63

Secondary Survey

Maxillofacial
 Krepitasi tulang wajah
 Deformitas

Hati-hati...
• Ancaman obstruksi airway
64

Secondary Survey

Vertebra
 Palpasi  Nyeri
 Periksa status
motorik / sensoris
 Refleks
65

Secondary Survey

Leher (Soft tissue)


 Hati-hati...
 Mekanisme trauma :
Tumpul vs Tajam • Gejala dan Tanda

 Gejala  Airway lanjut


obstruksi • Obstruksi Airway
 Tanda Krepitasi, Progressive
hematom, stridor, • Trauma berat
66

Secondary Survey

Thoraks  Hati-hati.....
 Inspeksi • Orang tua
 Palpasi • Anak-anak
 Perkusi
 Auskultasi
 X-ray
67

Secondary Survey

Abdomen
 Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi
 Evaluasi ulang

Hati-hati....
• Trauma organ berongga dan organ retroperitoneal
• Manipulasi pelvis berlebihan
68

Secondary Survey

Perineum Memar, hematom,


Luka terbuka, darah dari uretra

Rectum Tonus spincter , prostat,


Fraktur pelvis, perdarahan

Vagina Perdarahan, Luka terbuka


69

Secondary Survey

Musculoskeletal : Ekstremitas
 Memar, deformitas
 Nyeri
 Perfusion
 Status neurovascular perifer
 X- rays
70

Secondary Survey

Musculoskeletal : Pelvis
 Nyeri pada palpasi
 Instability
 X-rays
71

Secondary Survey

Musculoskeletal

 Hati-hati....
• Ancaman blood loss
• Fraktur yang tak tampak
• Trauma soft-tissue atau ligament
• Tanda-tanda Kompartemen syndrom
72 AGD 118

Anda mungkin juga menyukai