INTRA ANESTESI
Posisi pasien: Diagram preparasi: Hitungan alat-alat Bedah:
Supinasi Litotomi _____________
Item I
Tambahan
II Total
Pronasi Lateral Ka/Ki 1 2 3 4
Kassa lipat
Cairan preparasi :
Kassa gulung
Alkohol 70% ___cc ___________ ___cc
Kassa deppers
Iodine pov. ____cc ___________ ___cc
Jarum lepas
Penggunaan alat : Jarum Atraumatic
Suction pump Elektrosurgery Doek Klem
Thermal blanket Monopolar Bipolar Mosquito
Fluoroscopy Cut ______ Cut ______ Bulldog
Röntgen Coag ____ Coag ____ Pean
Lainnya, ________ Negatif dipasang di: ______________ Kocher
Instrumen set yang digunakan: Sterilisasi alat di OK: Material operasi Kejadian penting selama pembedahan :
Bengkok _______________ Sterimat Jumlah ______ bh _______________________________________________
Slang _______________ Formalin tablet Cairan pengawet : _______________________________________________
Korentang _______________ Rebus Formalin 10% _______________________________________________
Hak otomatis _______________ Cidex _______________ _______________________________________________
_____________ _______________ _______________ _______________ _______________________________________________
REKAM KEPERAWATAN ANESTESI Tanggal ______/________/________
WAKTU OPERASI Monitor : Anestesi : Mulai :_______________
O2 L/mnt Tekanan darah EKG Selesai : _______________
N2O / Udara L/mnt Stetoskop esophageal/precordial Pembedahan : Mulai :_______________
Pulse oxymeter
Gas
Selesai : _______________
Peripheral nerve stimulator
End Tidal CO2 Pengkajian pre anestesi
Selimut pasien dapat segera dilengkapi
Induksi :
Rapid Sequence Cricoid Pressure diberi alas
Pre O2 ____ IV ____ IM ____ IH ____
Airway : Oral Nasal
ANESTESI REGIONAL
Teknik Anestesi General : Teknik AR Caudal
CO2 tidal akhir Mask Oral ETT Epidural
Pulse Oksimeter (SPO2) Nasal ETT LMA SAB
Ritme EKG Nasal cann. O2 Mask Posisi ______________________
O2 inspirasi Ukuran ETT :__________ mm Interspace ______________________
0
Suhu tubuh C Plester @ ______________ cm Jarum ______________________
Volume tidal Blade : Paresthesia ______________________
Respiratory Rate Ukuran :_________ Tipe : ________ CSF ______________________
Suara nafas bilateral Agen ______________________
SIMBOL Kesulitan intubasi ______________________
Tekanan krikoid Dosis ______________________
x 200
Intubasi tanpa trauma Diluent ______________________
Anestesi
(Lihat CATATAN) Volume ______________________
180
~ ______________________________________
Operasi Akses intravena (IV Line): ______________________________________
160
V
Lokasi : Sinistra Dekstra Derajat ______________________
Arteriline _____________________________
Λ 140
Ukuran jarum _________________________ AREA TOURNIQUET
Tekanan darah
_____________________________________
120
y Mata : Diisolasi _____________________________________
Heart Rate
100
Diberi pelembab Tekanan : ____________ mmHg
Waktu I : ___________ s.d. _____________
S
80
Drainage No.____ CVP No.____ Waktu II : ___________ s.d. _____________
Spontaneous respiration
Urin cath. No.____ NGT No. ____
A
60
Traksi cath. No.___ Tanpa komplikasi yang nyata
Assisted respiration
INTAKE & OUTPUT:
Komplikasi selama pembedahan
C 40 Kristaloid: ____________________ ml
Keadaan akhir pembedahan
Controlled respiration Koloid: ______________________ ml
Keadaan bayi pada Sectio Caesarea
20
S
Packed Red Blood Cells: _______ ml
Terapi khusus pasca bedah
A
Platelet: _____________________ ml
Teknik khusus
C
Lainnya : ____________________ ml
Komplikasi pasca bedah
Estimasi perdarahan : __________ ml
Hipersensitivitas / alergi
Output urin : __________________ ml
Pasien jatuh
Kematian
(lihat CATATAN)
SIRKUIT : Draw Over
T-Piece Circle
.
Penanggungjawab : Pelaksana :
Na Cl ml
RI ml
CAIRAN
Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008
POST ANESTESI
SIMBOL Vesopres/Inotrop +/- Disritmia ___________ Resusitasi Jantung Paru (bila ada):
Indikasi resusitasi : Apneu Henti jantung
Kesadaran :
200 RJP : A C E G I
V Composmentis Gelisah BDFH
Λ
180
Apatis Soporus
Tekanan darah Somnolen Koma Posisi pasien post op ____________________
Alat yang ditanam_______________________
y 160 Jenis anestesi : GA RA ______________________________________
Heart Rate
S 140
Skor ALDRETE: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ______________________________________
______________________________________
Respirasi Skala BROMAGE: 0 1 2 3
¾ 120 Penyerahan pasien beserta:
Skala Nyeri Obyektif :
Suhu Rekam Medis ______________________
100 Material PA ______________________
SaO2 (%)
80 0 2 4 6 8 10 Catatan :
Penatalaksanaan nyeri:
60 Anestesi topikal
Anestesi lokal , ____________ dos ___mg/kg
40 Procaine Lidocaine Bupivacaine
Medikamentosa , dos ___mg/kg
20 Ibuprofen Dicolfenac _________
Non Invasif, ___________________________
PROSES KEPERAWATAN PRE-INTRA-POST ANESTESI
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF Waktu & Paraf DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN KEPERAWATAN Waktu & Paraf PERENCANAAN / IMPLEMENTASI Waktu & Paraf EVALUASI
DATA SUBYEKTIF: Cemas b/d kurang pengetahuan masalah Setelah dilakukan keperawatan cemas berkurang/hilang Kaji tingkat kecemasan Pasien mengatakan paham akan
Pasien menyatakan : pembiusan/operasi - Pasien menyatakan tahu tentang proses kerja obat Orientasikan dengan tim anestesi/kamar operasi tindakan pembiusan atau anestesi
Belum tahu tentang pembiusan DS: Pasien menyatakan belum tahu tentang anestesi/ pembiusan Jelaskan jenis prosedur tindakan anestesi yang akan dilakukan Pasien mengatakan siap dilakukan
Mulut terasa pahit Haus proses/akibat anestesi - Pasien menyatakan siap dilakukan pembiusan Beri dorongan pasien untuk menggungkapkan perasaan prosedur anestesi dan operasi
Pusing Dingin - Pasien mengkomunikasikan perasaan Dampingi pasien untuk mengurangi rasa cemas Pasien lebih tenang
Bibir terasa tebal DO: Gelisah, Keringat dingin negatif secara tepat Ajarkan teknik relaksasi Ekspresi wajah cerah
Mulut terasa pahit TD_____mmHg, N____ x/mnt - Pasien tampak tenang dan kooperatif Kolaborasi untuk pemberian obat penenang Pasien kooperatif: R____ x/mnt
Kaki kesemutan R____ x/mnt - Tanda-Tanda vital normal TD_____mmHg, N____ x/mnt
Kaki terasa hilang nyeri Risiko gangguan keseimbangan cairan dan Setelah dilakukan keperawatan keseimbangan cairan Kaji tingkat kekurangan volume cairan Kebutuhan volume cairan seimbang
elektrolit b/d vasodilatasi pembuluh darah dalam ruang intrasel dan ektrasel tubuh tercukupi Kolaborasi untuk pemberian cairan dan elektrolit Lokasi tusukan infus: tidak bengkak,
DATA OBYEKTIF: dampak obat anestesi - Pasien menyatakan tidak haus/tidak lemas Monitor masukan dan keluaran cairan dan elekrtolit infus lancar
Gelisah Keringat dingin DS: Pasien menyatakan puasa sejak 10 jam - Akral kulit hangat Monitor haemodinamik cairan masuk :______cc
Bibir kering Dispnoe yang lalu, pasien menyatakan haus - Haemodinamik normal Monitor perdarahan cairan keluar :______cc
Penurunan tekanan inspirasi DO: Tensi rendah, nadi cepat dan kecil, respisasi - Masukan cairan dan keluaran cairan imbang Haemodinamik:
atau ekspirasi Nafas pendek cepat, akral dingin, bibir tampak kering - Urine output 1-2cc/ kg BB/jam R____ x/mnt, N____ x/mnt
Penggunaan obat nafas - Hasil lab elektrolit darah normal Laboratrium:
tambahan untuk bernafas Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi Setelah selesai tindakan anestesi/ pembiusan Bersihkan skeret pada jalan nafas:hidung,oral,trachea (ETT) Pola nafas efektif
Menggigil Takikardi neuromuscular dampak sekunder pola nafas pasien menjadi efektif atau normal: Jaga jalan nafas Nafas spontan
Nadi kecil Menangis obat pelumpuh otot pernafasan/obat - Frekuensi nafas normal Pasang peralatan oksigen Lama teratur
Peningkatan salivasi Orthopnea general anestesi - Irama nafas sesuai yang diharapkan Beri suplai oksigen 2-3 l/mnt Tidak sianosis
Bergerak tak bertujuan/mulai sadar DO: - Penurunan tek inspi/ekspirasi - Ekspansi dada simetris Monitor aliran oksigen TD_____mmHg, N____ x/mnt
Perubahan haemodinamik Apnea - Penurunan ventilasi, dispnea - Bernafas mudah, tidak didapatkan nafas pendek Monitor ritme, irama, kedalaman dan usaha respirasi R____ x/mnt
Neuropatie ekstrimitas bawah - Frekuensi nafas +/- dari normal - Tidak menggunakan obat tambahan Monitor pola nafas tachipnea,apnea
Tidak mampu menggerakkan - Penggunaan obat nafas - Tidak sianosis Monitor tanda hipoventilasi
ekstrimitas bawah Belum sadar tambahan untuk bernafas - Auskultasi vokal sesuai yang diharapkan
Penurunan suara nafas Hipotermi b/d berada atau terpapar Setelah dilakukan keperawatan pasien Mempertahankan suhu tubuh selama pembiusan Suhu tubuh normal_____oC
Perubahan frekuensi nafas di lingkungan dingin menunjukan termoregulasi: atau operasi sesuai yang diharapkan R____ x/mnt, N____ x/mnt
Terpasang ETT Mengeluh DS: Pasien menyatakan dingin - Kulit hangat, Suhu tubuh d.b.n Pantau tanda vital Kesadaran: _______________
Penurunan ventilasi Tidak sadar DO: Pucat,kulit dingin, menggigil, - Perubahan warna kulit tidak ada Beri penghangat Warna kulit tidak ada perubahan
Kuku sianosis Muntah takikardi, kuku sianosis - Keletihan dan mudah tersinggung tidak nampak Tidak menggigil
Tensi turun Merintih Mudah tersinggung tidak tampak
Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF Waktu & Paraf DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN KEPERAWATAN Waktu & Paraf PERENCANAAN / IMPLEMENTASI Waktu & Paraf EVALUASI
Data Obyektif lain, sebutkan : Risiko aspirasi b/d penurunan Setelah dilakukan keperawatan tidak akan Atur posisi pasien Aspirasi terhindari atau tidak terjadi:
tingkat kesadaran terjadi aspirasi yang dibuktikan dengan Pantau tanda-tanda aspirasi Tidak ada muntah
- Terpasang ETT kemampuan kognitif dan status neurologis Pantau tingkat kesadaran: reflek batuk, Mampu menelan
- Banyak skert/salivasi di oral yang tidak berbahaya reflek muntah, kemampuan menelan Nafas normal
- Pasien belum sadar - Mampu menelan Pantau status paru Tidak ada suara paru tambahan
- Bunyi paru yang bersih Bersihkan jalan nafas
- Tonus otot yang adekuat Kolaborasi dengan dokter
Komplikasi potensial syok kardiogenik Setelah dilakukan keperawatan pompa jantung Atur posisi pasien Komplikasi shock kardiogenik
b/d sekunder obat anestesi (RA) dan sirkulasi efektif: Kaji toleransi aktifitas: awal nafas pendek, nyeri, tidak terjadi
DS: Pasien menyatakan pusing, - Tekanan darah sistolik,diastolik d.b.n. pusing, palpitasi Tensi stabil atau normal
bibir terasa tebal, telinga - Denyut jantung d.b.n. Kaji tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan Warna kulit normal
berdenging - Hipotensi aorta statis tidak ada Beri oksigen Pola nafas normal
DO: Apnae, nadi kecil, tensi turun, - Distensi vena leher tidak ada Evaluasi respon pasien terhadap terapi oksigen Tidak pusing
kulit bibir biru, akral dingin - Pasien menyatakan tidak pusing Kolaborasi dengan dokter Tidak mual muntah
- Denyut nadi perifer kuat dan teratur
Gangguan rasa nyaman mual Setelah dilakukan keperawatan mual muntah Atur posisi pasien Perasaan pasien lega
muntah b/d sekunder obat berkurang, tidak terjadi: Meningkatan keseimbangan cairan dan Pasien menyatakan tak pusing
anestesi (RA) - Pasien menyatakan mual berkurang pencegahan komplikasi Pasien melaporkan bebas dari
DS: Pasien menyatakan mual, - Pasien tidak muntah Pantau vital sign mual
pusing, mulut terasa pahit - Pasien menyatakan bebas dari mual,pusing Pantau gejala mual Kulit hangat
DO: - Kulit pucat,lembab,dingin - Haemodinamik stabil Pantau jumlah muntah Kulit tidak pucat
- Peningkatan saliva - Akral kulit hangat Pantau turgor kulit Nadi kuat atau normal
- Taki kardi Pantau masukan dan keluaran cairan Tidak muntah
- Muntah Kolaborasi dengan dokter TD_____mmHg, N____ x/mnt
Risiko kecelakaan cedera b/d efek Pasien aman selama dan setelah pembiusan: Tingkatkan keamanan dan ketajaman Pasien aman selama dan setelah
anestesi umum - Selama operasi tidak bangun / tenang Jaga posisi imobil pembiusan
SERAH TERIMA PASIEN DO: - Pasien dalam pembiusan - Pasien sadar setelah anestesi selesai (AS=8-10) Ubah tempat atau tubuh pasien untuk meningkatkan Pasien nyaman selama pembiusan
(Paraf) - Pasien bergerak tak terkontrol - Kemampuan untuk melakukan gerakan fungsi fisiologis dan psikologis / operasi, tanda vital normal/stabil
(mulai sadar atau bangun) yang bertujuan Cegah risiko injuri jatuh Pasien sadar atau bangun setelah
Tgl : ____/____/_____ - Pasien belum sadar penuh - Kemampuan untuk bergerak atau berkomunikasi Pasang pengaman tempat tidur pembiusan atau operasi
Jam : _____________ - Pasien aman tidak jatuh Pantau penggunaan obat anestesi dan efek yang timbul Pasien mampu beraktivitas
Pasien aman atau tidak jatuh
Skor Alderet: 10
Hambatan mobilitas ekstrimitas Setelah dilakukan perawatan selama 3-4 jam Atur posisi pasien Hambatan pergerakan ekstrimitas
Perawat Kamar Terima bawah b/d pengaruh sekunder pasien mampu menggerakan extrimtas bawah Bantu pergerakan ekstrimits bawah bawah normal
obat anestaesi (RA) (sendi dan otot): Ajarkan proses pergerakan Mampu menggerakan kedua
Tgl : ____/____/_____ DS: - Pasien menyatakan kaki kesemutan - Tidak ada neuropatie. Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan pergerakan ekstrimitas bawah (kaki)
Jam : _____________ - Pasien menyatakan kaki terasa hilang - Mampu menggerak-kan extrimitas bawah Ajarkan teknik pergerakan yang aman Mampu mengangkat kedua
DO: - Neuropati ekstrimitas bawah (BS : 0) Latihan angkat atau gerakan extrimitas bawah ekstrimitas bawah (kaki)
- tak mampu mengerakan ekst bawah Lakukan penilaian Bromage Scale (BS) Neuropati hilang, Skala Bromage : 0
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Setelah pasien sadar dari efek anestesi umum Atur posisi pasien Jalan nafas efektf
Perawat Anestesi mukus banyak, sekresi tertahan bersihan jalan nafas efektif: Pantau tanda-tanda ketidak efektifan dan pola nafas Nafas spontan
efek dari general anestesi - Pola nafas normal:frekuensi kedalaman,irama Ajarkan batuk efektif Lama teratur
Tgl : ____/____/_____ DO: - Gelisah - Suara nafas bersih Pantau respirasi dan status oksiginasi Tidak sianosis
Jam : _____________ - Dispnea - Tidak sianosis Buka jalan nafas TD_____mmHg, R____ x/mnt
- Penurunan suara nafas Bersihkan sekresi
- Ortopnea Beri hyperoksiginasi antar tindakan suction
- Sianosis Ajarkan nafas dalam
Perawat Bedah - Perubahan frekuensi nafas Auskultasi suara nafas
- Stridor (ngorok) Pantau status oksiginasi dan dinamik
Tgl : ____/____/_____ Nyeri akut b/d agen cedera fisik Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam nyeri Kaji derajat, lokasi, durasi, frekwensi, dan Rasa nyeri berkurang atau hilang
Jam : _____________ (tindakan operasi) berkurang atau hilang. karakteristik nyeri Haemodinamik normal
DS: Pasien melaporkan rasa nyeri - Pasien menyatakan nyeri berkurang atau Gunakan tehnik komunikasi terapeutik Pasien menyatakan rasa nyeri (-)
DO: Gelisah, menangis, mengeluh, hilang Ajarkan tehnik relaksasi Pasien bisa istirahat atau tidur
merintih, perubahan hemodenamik - Pasien mampu istirahat atau tidur Kolaborasi dengan dokter Ekspresi wajah cerah, tenang
Perawat Recovery Room - Expresi wajah nyaman atau tenang atau nyaman
Program D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi Poltekkes Depkes Yogyakarta (c) 2008