Anda di halaman 1dari 4

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN , VOL. 2, NO.

2 Juli-Desember 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PUSKESMAS


DENGAN TERLAKSANANYA PROGRAM
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
DI KABUPATEN KUNINGAN

Oleh:
Heri Hermansyah ; Nanang Saprudin**; Muhammad Yahya Muhaimin***
*

*Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan


** Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kuningan
*** Alumni Keperawatan STIKes Kuningan

http://jurnal.stikeskuningan.ac.id/jurnal/tahun/2013

ABSTRAK

Pendahuluan: Sebanyak 37 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan hanya ada 6 Puskesmas yang sudah
menjalankan program secara optimal dan memiliki Nursing Center, dan 31 Puskesmas lainnya belum
menjalankan program secara optimal sertabelum memiliki Nursing Center.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis Penelitian yang
digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Responden penelitian berjumlah
100 responden yang diambil secara Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan data primer kemudian di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan
rank spearman dengan standar signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat Hubungan Yang
Signifikan Antara Pengetahuan Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) denganp value0,005, terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Sikap Perawat
Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) dengan p value
0,001. Kesimpulan: Sebagian kecil perawat puskesmas di Kabupaten Kuningan belum melaksanakan program
Perkesmas secara optimal dikarenakan masih ada perawat Puskesmas yang belum memahami pentingnya
program Perkesmas. Dengan penelitian ini diharapkan perawat Puskesmas dapat terus meningkatkan
pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan program Perkesmas sehingga pelaksanaan program Perkesmas
bisa lebih optimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perkesmas

PENDAHULUAN kesehatan secara menyeluruh di wilayah


kerjanya, Puskesmas memiliki atau
Pusat Kesehatan Masyarakat menjalankan program pokok yang meliputi:
(Puskesmas) merupakan salah satu sarana Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga
pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau Berencana (KB), Usaha Perbaikan Gigi,
tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana Kesehatan Lingkungan (Kesling), Pencegahan
peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM),
pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat
(Alamsyah, 2012:43). Sedangkan menurut Karena Kecelakaan, Penyuluhan Kesehatan
Depkes (2004), Puskesmas merupakan unit Masyarakat (Promkes), Kesehatan Sekolah,
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kesehatan Jiwa, Laboratorium Sederhana,
atau Kota yang bertanggung jawab Pencatatan Pelaporan Dalam Rangka Sistem
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Imunisasi Kesehatan, Kesehatan Olahraga,
wilayah kerja. Kesehatan Usia Lanjut, Kesehatan Gigi dan
Menurut Alamsyah (2012:44), supaya Mulut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, dan
dapat memberikan kontribusi dan distribusi Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
terhadap masyarakat dalam pelayanan Dari beberapa program yang ada di Puskesmas,

115
program Perkesmas sangat penting bagi lainnya belum menjalankan program secara
masyarakat, salah satunya untuk memandirikan optimal serta belum memiliki Nursing Center.
masyarakat dalam mengatasi masalah Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
kesehatan, agar masyarakat mendapatkan dan menganalisis hubungan antara pengetahuan
kesehatan yang optimal, terutama pada lansia dan sikap perawat puskesmas dengan
yang rentan terhadap masalah kesehatan terlaksananya program perawatan kesehatan
(Depkes, 2006). masyarakat (Perkesmas) di Kabupaten
Menurut WHO (1959), Perawatan Kuningan.
Kesehatan Masyarkat mencakup perawatan
kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan dan BAHAN DAN METODE
kesejahteraan masyarakat luas, membantu Jenis penelitian yang dipakai pada
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian
sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan ini dilaksanakan di 37 Puskesmas se-Kabupaten
sesuai dengan kemampuan yang ada pada
Kuningan. Populasi penelitian adalah Populasi
mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepada orang lain. Keperawatan Kesehatan dalam penelitian ini adalah perawat di 37
Masyarakat sendiri merupakan salah satu Puskesmas se-Kabupaten Kuningan yang
kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada berjumlah 203 orang. Cara pengambilan sampel
sejak konsep Puskesmas di perkenalkan. dalam penelitian ini adalah menggunakan
Sedangkan menurut Depkes (2006), upaya teknik Probability Sampling jenis
Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah Proportionate Stratified Random Sampling
pelayanan profesional yang terintegrasi dengan
dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang.
pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
dilaksanakan oleh perawat, yang menjadi tugas Instrumen penelitian yang digunakan
pokok memberikan pelayanan keperawatan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup
dalam bentuk asuhan keperawatan: individu, yang terdiri dari data-data yang diperlukan
keluarga, kelompok dan masyarakat, untuk sesuai dengan desain penelitian. Setelah
mencapai kemandirian masyarakat baik di terkumpul, data diolah dan dianalisa dengan
sarana pelayanan kesehatan Puskesmas maupun menggunakan analisis univariat dan bivariat
Rumah Sakit.
dengan menggunakan uji korelasi Rank
Menurut Fajriani (2013), Kabupaten
Kuningan merupakan salah satu Kabupaten Spearman.
yang terletak di Provinsi Jawa Barat dengan
jumlah UPTD Puskesmas sebanyak 37 HASIL
Puskesmas. Program Perkesmas di Puskesmas Dari 100 responden yang diteliti, dapat
Kabupaten Kuningan berjalan sudah lama, dilihat distribusi pengetahuan, sikap, dan
namun sempat terhenti dan kembali berjalan terlaksananya program perkesmas dengan hasil
pada bulan juni sampai dengan november tahun sebagai berikut :
2012. Tabel 1. Distribusi Pengetahuan, Sikap, dan
Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti Terlaksananya Program Perkesmas
melakukan wawancara terbuka kepada Penyelia
No Pengetahuan f %
Perkesmas Kabupaten di Dinas Kesehatan
1 Baik 73 73
Kabupaten Kuningan pada tanggal 14 maret
2 Tidak Baik 27 27
2014 dengan hasil jumlah perawat di
Puskesmas berjumlah 203 orang dan tersebar di Sikap
37 Puskesmas se-Kabupaten Kuningan, 1 Mendukung 64 64
kemudian untuk program Perkesmas di 2 Tidak 36 36
Kabupaten Kuningan sendiri semua Puskesmas Mendukung
sudah terpapar informasi mengenai program Terlaksananya
Perkesmas tetapi belum semua Puskesmas bisa Program
menjalankan program secara optimal. Dari 37 Perkesmas
Puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan 1 Terlaksana 63 63
hanya ada 6 Puskesmas yang sudah 2 Tidak 37 37
menjalankan program secara optimal dan Terlaksana
memiliki Nursing Center, dan 31 Puskesmas

116  JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN , VOL. 2, NO. 2 Juli-Desember 2013


Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan perawat maka diharapkan semakin tinggi pula
bahwa dari 100 orang responden didapatkan kemampuannya untuk mengerahkan
bahwa sebanyak 73 orang memiliki pengetahuan yang dimilikinya untuk
pengetahuan yang baik, sebanyak 64 orang melaksanakan program Perkesmas. Peningkatan
memiliki sikap yang mendukung, dan sebanyak domain kognitif yang dimiliki perawat dapat
63 orang terlaksana dalam melaksanakan dilakukan dengan peningkatan pendidikan,
program perkesmas. pelatihan, seminar, atau workshop keperawatan.
Di samping gambaran pengetahuan, Teori diatas di dukung oleh pernyataan
sikap, dan terlaksananya program perkesmas, Bloom dalam Notoadmodjo (2003), yang
berikut ini disajikan hasil analisis uji hubungan menyatakan bahwa terbentuknya suatu perilaku
antara Pengetahuan Perawat Puskesmas Dengan dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek
Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang
Masyarakat (Perkesmas). berupa materi atau objek sehingga
Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan menimbulkan respons atau sikap yang
Perawat Puskesmas Dengan selanjutnya akan diterapkan dalam bentuk
Terlaksananya Program Perawatan tindakan (action).
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Teori diatas didukung oleh penelitian
Hariyati dkk (2004), dengan judul „‟Hubungan
No Indikator p value rho Kompetensi Perawat puskesmas dan tingkat
1 Pengetahuan 0,005 0,280 keterlaksanaan kegiatan Perkesmas di Kota
2 Sikap 0,001 0,331 Pontianak„‟. Hasil penelitiannya menunjukkan
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat adanya hubungan antara kompetensi perawat
dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara Puskesmas dengan tingkat keterlaksanaan
pengetahuan dan sikap dengan terlaksananya kegiatan Perkesmas dengan nilai (p=0,000; α=
program perkesmas. 0,05).
Hasil uji statistik rank spearman
PEMBAHASAN didapatkan nilai p value sebesar 0,001 < 0,05,
Hasil uji statistik rank spearman maka H1 diterima artinya “ada Hubungan Yang
didapatkan nilai p value sebesar 0,005< 0,05 Signifikan Antara Sikap Perawat Puskesmas
maka, H1 diterima artinya “ada Hubungan Dengan Terlaksananya Program Perawatan
Yang Signifikan Antara Pengetahuan Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di
Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Kabupaten Kuningan Tahun 2014. Dengan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) koefisien korelasi sebesar 0,331, hal ini
Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014.Dengan menunjukan kekuatan hubungan cukup kuat
koefisien korelasi sebesar 0,280, hal ini dan searah. Artinya semakin tinggi pengetahuan
menunjukan kekuatan hubungan cukup kuat seseorang maka berbanding lurus dengan sikap
dan searah. Artinya semakin tinggi pengetahuan positif.
seseorang maka semakin tinggi tingkat Hasil penelitian diatas didukung oleh
keterlaksanaan program Perkesmas. penelitian Septiyani (2012), dengan judul
Hasil penelitian ini sesuai dengan “Analisis Beberapa Faktor Individu, Organisasi,
pendapat Notoatmodjo (2003), menyatakan Psikologi yang Berhubungan dengan Kinerja
bahwa pengetahuan tercakup dalam domain Koordinator Program Keperawatan Kesehatan
kognitif yang terdiri dari enam tingkatan, yaitu Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas Kota
tahu (know), memahami (comprehension), Semarang Tahun 2012”. Hasil penelitiannya
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Tahu diperoleh nilai p value = 0,048 < 0,05, berarti
dijelaskan sebagai domain kognitif yang terdapat hubungan yang signifikan antara sikap
terendah karena domain ini mencakup dengan kinerja koordinator.
kemampuan untuk menyebutkan, Dalam hal ini peneliti berkesimpulan
mendefinisikan, dan sebagainya. Semakin bahwa sikap yang mendukung akan cenderung
tinggi tingkatan domain kognitif seseorang untuk melaksanakan sesuatu, sedangkan sikap
maka semakin baik kemampuannya dalam yang tidak mendukung akan cenderung untuk
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau tidak melaksanakan sesuatu. Artinya responden
objek. dengan sikap yang mendukung akan cenderung
Berdasarkan tingkatan domain tersebut, untuk melaksanakan program Perkesmas.
maka semakin tinggi kemampuan pengetahuan

JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN , VOL. 2, NO. 2 Juli-Desember 2013  117


KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Simpulan
Alamsyah, D. 2012. Manajemen Pelayanan
Gambaran Pengetahuan Perawat
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Puskesmas Terhadap Program Perawatan
Medika.
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di
Departemen Kesehatan RI.2006. Pedoman
Kabupaten Kuningan sebagian besar memiliki
Kegiatan Perawat Kesehatan
pengetahuan baik yaitu sebanyak 73 responden
Masyarakat di Puskesmas. Jakarta:
(73%). Gambaran Sikap Perawat Puskesmas
Direktorat Bina Pelayanan
Terhadap Program Perawatan Kesehatan
Keperawatan.
Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten
______.2006. Pedoman peningkatan kinerja
Kuningan sebagian besar memiliki sikap
perawat di puskesmas (panduanbagi
mendukung yaitu sebanyak 64 responden
Kabupaten/Kota). Jakarta:
(64%). Gambaran Terlaksananya Program
Direktorat Keperawatan dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Keteknisian Medik.
Di Kabupaten Kuningan sebagian besar
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan
terlaksana yaitu sebanyak (63%).
Dari hasil penelitian terdapat hubungan Perilaku Kesehatan.
yang signifikan antara pengetahuan perawat Fajriani, D.N. 2013. Persepsi Lansia Mengenai
puskesmas dengan terlaksananya program Pelaksanaan Perkesmas Di Desa
perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) Nusaherang Kecamatan Nusaherang
di Kabupaten Kuningan dengan p value sebesar Kabupaten Kuningan Tahun 2013.
0,005. Terdapat hubungan yang signifikan Skripsi S1 Keperawatan Stikes
antara sikap perawat puskesmas dengan
terlaksananya program perawatan kesehatan Kuningan
masyarakat (Perkesmas) di Kabupaten Septiyani, R. 2012. Analisis Beberapa Faktor
Kuningan dengan p value sebesar 0,001. Individu, Organisasi, Psikologi yang
Berhubungan dengan Kinerja
Saran Koordinator Program Keperawatan
Diharapkan perawat meningkatkan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di
kompetensi dalam melaksanakan program
Puskesmas Kota Semarang Tahun
Perkesmas dengan cara mengikuti pelatihan dan
seminar mengenai program Perkesmas. 2012. Program Magister Ilmu
Bagi Puskesmas diharapkan untuk Kesehatan Masyarakat Universitas
mengoptimalkan program Perkesmas di Diponegoro.
wilayah kerjanya masing-masing dengan cara
melakukan studi banding ke Puskesmas lain
yang sudah menjalankan program Perkesmas
secara optimal dan sudah memiliki Nursing
center, kemudian menerapkannya dalam
program kerja Perkesmas di wilayah kerja
Puskesmas tersebut.
Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kuningan diharapkan bagi Dinas Kesehatan
untuk meningkatkan monitoring berupa
kunjungan ke setiap Puskesmas dan
mengevaluasi program Perkesmas di Kabupaten
Kuningan secara rutin.

118  JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN , VOL. 2, NO. 2 Juli-Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai