Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KORBAN MASAL

DALAM KONDISI BENCANA


TIM Keperawatan Bencana
BENCANA- KORBAN MASAL
 Apa Sih Bencana Itu?

PERTOLONGAN KORBAN
BANYAK
 Korban banyak dapat dinyatakan bila jumlahnya
 sekurang – kurangnya 3 atau jumlah korban
lebih
 banyak dari jumlah tim yang pertama kali tiba.
BENCANA- KORBAN MASAL

PERAN PENOLONG PADA SITUASI KORBAN BANYAK

Tugas penolong yang pertama kali tiba :


1. Mendirikan posko atau tempat berkumpul
2. Menilai keadaan
3. Meminta bantuan
4. Melakukan triage
TRIAGE
Asal dari bahasa perancis : memilih / mensortir

Prinsip utama triage adalah


menolong para penderita yg mengalami
cedera/keadaan yg berat namun memiliki
harapan hidup
• Adalah proses untuk mengidentifikasi/
seleksi prioritas penanganan pasien
berdasarkan kegawat daruratan /
keparahan kondisi pasien

• Triage diperlukan pada


– Korban masal (saat terjadi bencana)
dilapangan
– Pasien yang memerlukan transportasi segera.
(rujukan pada saat jumlah sarana
transportasi lbh sedikit dari jumlah pasien yg
harus ditangani)
– Pasien dalam keadaan emergensi/ kedaruratan
(di IGD –RS)
TRIAGE TAG
 Penilaian lengkap berisi identitas, penilaian
keadaan saat itu yang diketemukan, prioritas
penanganan dan prioritas transportasi dari
lapangan ke RS

 Warna untuk label dapat digunakan pita, tinta


warna, ketas berwarna yang dicetak.

7
TRIAGE TAG
Label/ Tag harus berisi data antara lain:
1. Identitas pasien
2. Penilaian berdasarkan klinis yang ditemukan
3. Identifikasi tentang prioritas penanganan atau
prioritas transportasi
4. Track (alur) pasien dalam penanganan setelah
triage
5. Identifikasi bila terdapat ancaman lain atau
terjadinya kontaminasi

8
TINDAKAN/
BENCANA/ OPERASIONAL JUMLAH KORBAN
KORBAN MASAL YG DAPAT
EVAKUASI DISELAMATKAN

PERMASALAHAN: TERGANTUNG
1. Jumlah korban 1. Organisasi
2. Kondisi korban 2. Fasilitas
3. Keadaan Geografi 3. Komunikasi
4. Kemudahan 4. Data/ Documen
mendapat fasilitas
5. Manajemen
5. SDM
Sektor triage ini biasanya
melakukan penilaian penderita,
menandai dan memindahkan
penderita ke areal perawatan yang
sudah disiapkan.

Komponen yang sebaiknya ada adalah


Penanggung jawab
Keselamatan ( Safety Officer ) bertugas
memastikan semua
tindakan aman dan sesuai prosedur.
S.T.A.R.T
SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT
 Dalam triage START pasien diurutkan berdasarkan kriteria
yang obyektif,triase diurutkan berdasarkan kode warna
sehingga pengobatan dan transportasi piprioritaskan
berdasarkan tingkat keparahan. proses memprioritaskan
atau menyortir orang sakit atau terluka untuk perawatan
sesuai dengan keseriusan kondisi atau cedera.

Merah Kuning Hijau Hitam

•Segera! •Delayed, •cedera •Meninggal


bisa minor (luka
menunggu yang
berjalan)
TRIAGE
Metode yang paling sederhana dan umum digunakan
adalah metode S.T.A.R.T
(Simple Triage and Rapid Treatment )
Metode ini dibagi 4 kategori
1. Prioritas I Merah:
Merupakan prioritas utama, diberikan pada korban dalam
keadaan kritis, seperti :
 gangguan jalan napas
 Perdarahan besar/tidak terkontrol
 Penurunan respon/status mental
2. Prioritas II Kuning :
tidak ada ancaman nyawa, tapi perlu
pertolongan, contoh :
 Luka bakar tanpa gangguan jalan napas atau
kerusakan alat gerak
 Patah tulang tertutup yang tidak bisa jalan
 Cedera punggung
3. Prioritas III Hijau :
kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal
juga sebagai “walking wounded” atau orang cedera
yang dapat berlajan sendiri
4. Prioritas 0 hitam:
korban sudah meninggal/mengalami cedera yang
mematikan
PELAKSANAAN TRIAGE METODE S.T.A.R.T

1. Langkah pertama korban yang dapat ditunda.


kenali dan kelompokkan semua penderita
yang dapat/mampu berjalan ke areal yg
telah ditentukan, beri label HIJAU
2. Langkah kedua pemeriksaan pernapasan
sekarang para penolong menghampiri
mereka yang tidak mampu berjalan.
Kemudian menilai pernapasannya. Bila
korban tidak bernapas buka napas dengan
tekan dahi angkat dagu. Bila tetap tidak
bernapas setelah jalan napas dibuka maka
berikan tanda HITAM, jika ia bernapas 30
kali atau lebih per menit berikan tanda
MERAH
3. Langkah ketiga – Penilaian Sirkulasi
Melakukan penilaian sirkulasi dengan cara
memeriksa WPK (Waktu Pengisian Kapiler) denagn
cara menekan diatas kuku ujung jari korban, ujung
jari dibawah kuku akan pucat. Bila tekanan dilepas
maka ujung jari akan menjadi merah. Apabila
ternyata llebih dari 2 detik beri warna MERAH bila
kurang dari 2 detik lakukan langkah selanjtunya
4. Langkah keempat Penilaian status Mental
a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah2 sederhana
b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah
sederhana maka beri MERAH
c. Bila mampu beri label KUNING
BAGAN PELAKSANAAN
TRIASE Penderita dapat ya
Hijau
berjalan
Tidak
Tidak ya
Penderita
Bernafas
Penderita > 30 X
Tidak ya Frekuensi
Bernafas
pernafasan
Setelah jalan
Nafas dibuka

MERAH
HITAM > 2 dtk Perfusi

< 2 dtk
Tidak
Status mental
Perintah sederhana
ya
KUNING

Anda mungkin juga menyukai