Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ismi Ahdiah

Kelas : IKP Non Reg Umum


Npm : 213219027
Mata Kuliah : Disaster Manajemen

RESUME TRIAGE

A. Triase START Disaster Manajemen


Triase berasal dari kata perancis yaitu “trier” yang berarti membagi dalam 3
group. Start triase merupakan metode yang dikembangkan untuk menentukan kategori
korban dengan cepat dan menentukan siapa yang menangani pasien tersebut.
Triase pada saat terjadi bencana atau kecelakaan terdiri dari 3 area bencana yaitu :
1. Hot Zone
2. Warm Zone
3. Cold Zone

Setelah membuat kategori area bencana/ kecelakaan kemudian dilanjukan


dengan melakukan penyelamatan korban dengan metode START (Simple Triage And
Rapid Treatment)

 Tujuan Triage
Tujuan triage adalah
1. Bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban
2. Untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan
pertolongan kedaruratan
3. Agar pasien mendapatkan prioritas pelayanan sesuai dengan tingkat
kegawatannya

 Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu


1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan
lanjut
3. Menfasilitasi alur pasien melalui unitgawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat
 Empat katagori sistem Triage:
1. Prioritas tertinggi :segera, klas 1, berat, emergency
2. Prioritas tinggi: sekunder, klas 2, sedang dan urgent
3. Prioritas rendah : dapat ditunda, klas 3, ringan dan non urgent
4. Meninggal : mungkin meninggal, klas 4, klas 0

 Kategori korban berdasarkan prioritas :


1. Prioritas Merah : merupakan prioritas utama, diberikan kepada para penderita
yang kritis keadaannya seperti penderita dengan gangguan jalan nafas,
perdarahan berat, penurunan status mental
2. Prioritas kuning : merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada para
penderita yang mengalami keadaan seperti penderita dengan luka bakar tanpa
gangguan nafas, cedera punggung, patah tulang tertutup yang tidak dapat
berjalan.
3. Prioritas hijau : walking wounded atau orang cedera yang dapat berjalan
sendiri.
4. Prioritas hitam : Meninggal/ cedera yang mematikan.

Implementasi dari triase start yang pertama mengumpulkan semua korban yang
mampu berjalan ke area yang telah ditentukan dan korban diberikan label warna hijau

Dilanjutkan dengan melakukan triase pada korban lain untuk menentukan label
kuning, merah dan hitam dengan melakukan pemeriksaan berurutan, terdiri dari :

1. R : Respirasi = 30
2. P : Perfusi = 2
3. M : Mental Status = Can Do

Respirasi asesement jika lebih dari 30 x permenit beri label merah, bila
pernafasan kurang dari 30 x permenit lanjutkan ke tahap perfusi atau waktu pengisian
kapiler. Pada respirasi juga dilakukan perubahan posisi kepala dan pembukaan jalan
nafas nuntuk membantu airways korban.

Perfusi assessment menghitung CRT (capillary refil time) jika lebih dari 2
detik beri label merah dan hentikan perdarahan besar bila ada, jika kurang dari 2 detik
dilanjutkan dengan penilaian status mental. Teraba kecil dan cepat beri label merah
dan jika teraba kuat lanjutkan ke tahap status mental.
Mental status assessment bisa dengan menanyakan nama, bila korban tidak mampu
mengikuti suatu perintah sederhana beri label merah, bila mampu beri label kuning

Setelah dilakukan triase berdasarkan tingkat keparahan korban, kemudian korban


dibawa ke pos medis atau ambulance untuk mendapatkan pertolongan sesegera
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai