Anda di halaman 1dari 22

AKTIVITAS DIURETIK DARI TANAMAN

KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON


ARISTATUS)

Kelompok 7 :

GESNIA ANGGREINI 2030122024


INDRI SUSTIA RAHMI 2030122029
MEMI MEIYUNI 2030122038
VICKY BUANA 2030122071

DOSEN PENGAMPU :
apt. Verawati, M. Farm.
Latar Belakang

Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun


tujuan lain cenderung meningkat, terlebih dengan adanya isu
back to nature. Obat tradisional dan tanaman obat banyak
digunakan masyarakat terutama dalam upaya preventif,
promotif dan rehabilitatif. Salah satu tanaman yang
bermafaat sebagai obat adalah tanaman kumis kucing
(Orthosiphon stamineus Benth), mudah sekali ditemukan di
seluruh nusantara. Tanaman ini sangat mudah tumbuh
sehingga mudah dikembangbiakan
Tanaman ini pertama kali disebarluaskan dari India, Indo
China, dan Thailand melewati kawasan Malesia
(Indonesia, Filipina, Papua Nugini) hingga Australia.
Sebagai tanaman yang tumbuh liar disepanjang anak
sungai dan selokan, Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
mulai banyak ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan
obat dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah
sampai ketinggian 700 mdpl. Bagian tanaman yang sering
digunakan sebagai obat adalah daunnya, baik yang segar
maupun yang telah dikeringkan
Tanaman Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Klasifikasi
• Divisio : Spermatophyta
• Sub division : Angiospermae
• Classis : Dicotyledoneae
• Sub Classis : Sympetalae
• Ordo : Tubiflorae / Solanales
• Famili : Labiatae
• Genus : Orthosiphon
• Species : Orthosiphon stamineusBenth,
Aristatus, Spicatus Grandiflorus
Tinjauan Kimia

Senyawa metabolit sekunder penanda atau marker dari tanaman ini


adalah sinensetin (Depkes, 2008), Farmakope herbal indonesia
menyatakan bahwa kadar senyawa sinensetin pada ekstrak kumis kucing
tidak kurang dari 0,10 %.
Sedangkan kandungan senyawa turunan flavonoid yang lain antara lain
yaitueupatorin, 3 - hydroxy-5,6,7,4-tetrametoksi flavon, rosmarinic acid
dan cichoric acid (Zhong et al.2012).
• Kumis kucing berkhasiat untuk menghancurkan
batu ginjal, melancarkan pengeluaran urin,
mengurangi proses radang kandung kemih,
dan menurunkan kadar glukosa darah. Aktivitas
farmakologi dari tanaman ini disebabkan
adanya senyawa metabolit sekunder seperti
orthosiphon, sinensetin, saponin
Hasil penyaringan fitokimia daun alpukat dan kumis kucing disajikan
pada
Tabel 1. Kedua ekstrak tersebut positif mengandung flavonoid, fenolik,
saponin, tanin dan triterpenoid. Kumis kucing memiliki kandungan
saponin
yang lebih tinggi secara kualitatif dibandingkan ekstrak daun alpukat
(Madyastuti et all, 2020)
Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan komponen kristal yang sering ditemukan di


kaliks atau pelvis ginjal dan bila keluar melalui ureter menimbulkan
gesekan, yang menyebabkan nyeri yang bergantung pada
besarnya kristal tersebut. Sebagian besar kristal tersebut adalah
kalsium, oksalat, dan fosfat yang bersatu membentuk kristal yang
lebih besar saat proses pembentukan urin
Patoginesis

Proses terbentuknya batu ginjal di nefron tepatnya di


tubulus distal dan pengumpul, yaitu saat urin
dipekatkan. Pembentukan Kristal atau batu ini
membutuhkan supersaturasi, dan inhibitor pembentukan
ini ditemukan di dalam urin normal. Terbentuknya batu
kalsium dapat dipicu oleh reaktan asam urat, tetapi
dapat juga dihambat oleh inhibitor sitrat dan glikoprotein
Kumis kucing banyak mengandung flavon,
polifenol, protein aktif, glikosida, minyak atsiri dan
kalium. Lebih dari 12 senyawa fenolik yang telah
diisolasi dari tanaman kumis kucing seperti :flavon
lipofilik, glikosida flavonol, turunan asam kafeat
(asam rosmarinat an 2,3-dicaffeoyltartaric acid),
asam oleanolat, asam ursolat dan β-sitosterol.
Khasiat SecaraTradisional

Obat asam urat


• Kumis kucing mengandung senyawa yang mampu mengendalikan
kerja enzim xantinoksidase. Enzim xantinoksidase merupakan
enzim yang berperan dalam produksi asam urat.

Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi


Kumis kucing mengandung flavonoid yang berfungsi menurunkan
tekanan darah. Selain itu flavonoid juga mampu meningkatkan
sistem daya tahan tubuh serta memperbaiki mood

Obat Kencing Batu dan Infeksi Kandung Kemih


Kumis kucing memiliki sifat diuretik yang artinya peluruh kencing. Hal
ini yang membuat daun kumis kucing bisa mengobati penyakit kencing
batu. Dengan cara merebus daun kumis kucing.Daun kumis kucing
muda memiliki sifat diuretik lebih kuat dibandingkan daun kumis kucing
tua. 
PEMBUKTIAN DARI PENELITIAN

(Gambar A), ditemukan banyak kristal pada urin. Bentuk kristal yang merupakan
kalsium oksalat dihidrat (COD) berbentuk oktahedral dan dodecahedral di dalam
urine termasuk dalam golongan EG, EG + AV, dan Mix2.
Kristal golongan D tampak mirip dengan jarum, yang artinya merupakan kristal
dalam bentuk BLB yang sangat labil. Kristal urin di EG + WJ dan Mix1 lebih
sedikit dan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok lain. (Madyastuti et all,
2020)
pada Gambar 5. EG (Gambar A) menunjukkan sebaran kristal yang luas dengan
kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya, seperti BG
pada gambar B, EG + AV pada gambar C , EG + WJ pada gambar D, Mix1 pada
gambar E dan Mix2 pada gambar F. Jumlah kristal pada gambar Mix1 tampak
lebih sedikit dan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok EG, BG, dan Mix2.
Hasil penelitian (Madyastuti et all, 2020)
menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun alpukat (250 mg / Kg BB)
dan ekstrak kumis kucing (300 mg / Kg BB) (Mix1) mampu menghambat
pembentukan kristal kalsium oksalat pada tikus yang diinduksi
nefrolitiasis, melalui peningkatan glomerulus. laju filtrasi dan dengan
demikian meningkatkan volume buang air kecil, menjaga keseimbangan
faktor litogenik dalam urin, dan menekan sel epitel tubulus dengan
aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi.
Gambaran histopatologi jaringan ginjal juga terlihat bagaimana kelompok
Mix1 memiliki aktivitas protektif terhadap ginjal yang meminimalkan lesi
seperti sel nekrotik, pengendapan protein, dan dilatasi lumen tubulus.
• Pada penelitian (Muryanto. S,et all) bahwa Ekstrak
daun kumis kucing dapat mengubah morfologi
kristal, yaitu kristal terfregmentasi. Sehingga
ekstrak tersebut juga dapat bermanfaat untuk
pengobatan batu saluran kemih.

Penelitian (kamal & yazid, 2003) juga


menyatakan bahwa fraksi air daun kumis kucing
dapat melarutkan batu ginjal sangat baik.
MEKANISME SENYAWA METABOLIT
SEKUNDER TANAMAN KUMIS KUCING

Mekanisme diuretikum dari metabolit sekunder ini adalah


flavonoid mampu meningkatkan laju filtrasi glomerulus
sehingga terjadi peningkatan volume urin (Jouad et al.
2011 dan Madyastuti et al. 2015), stimulasi aliran darah
regional atau inisial vasodilatasi (Stanic dan Samarzija,
1993) dan menghambat reabsorpsi air dan ion pada
daerah tubulus (Pantoja et al. 1991).
• Hasil penelitian (kamal & yazid, 2003)
menyatakan bahwa daun kumis kucing
mempunyai aktifitas yang tinggi dalam
melarutkan kalsium batu ginjal, terutama
flavonoid dan masih terdapat senyawa
aktif lain selain flavonoid antara lain
alkaloid dan saponin yang memiliki khasiat
sebagai peluruh batu ginjal maupun
sebagai diuretik.
• Perlakuan ekstrak tanaman kumis kucing
menghasilkan volume urin diatas normal
karena adanya flavonoid (Olahet al. 2003).
Selain flavonoid, senyawa metabolit
sekunder yang berperan terhadap aktivitas
diuretik adalah polifenol dan saponin
(Maghraniet al. 2005).
• Beberapa penelitian sebelumnya yang
mengevaluasi aktivitas diuretik dari ekstrak
herbal medicine menyatakan mekanisme lain
dari flavonoid selain yang disampaikan diatas.
Flavonoid berperan dalam menstimulasi
pelepasan renal prostaglandin (Gasparottoet
al. 2009). Mekanisme yang lain disampaikanya
itu meningkatkan aktivitas pembentukan
prostasiklin (Schramm et al. 2001).
Kesimpulan

Kumis kucing (Orthosiphon Stamineus) merupakan salah satu


tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Salah
satu pengobatan tradisional yang sering di jumpai dalam terapi kumis
kucing ini adalah pengobatan peluruha air seni atau pun peluruhan batu
ginjal. Efek terapi pengobatan yang bermanfaat ini dikarenakan kumis
kucing memiliki kandungan senyawa kimia seperti Flavonoid, saponin
dan fenolik, dimana senyawa kimia ini memiliki efek farmakologi bagi
tubuh. Dengan pembahasan di atas dapat disimpulkan kumis memiliki
potensi untuk terapi peluruhan urin dan batu ginjal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai