Disusun Oleh
Kelompok 2:
1. Nurjihan (1808062121)
2. Dwi Melisa Utari (1808062123)
3. Yosi Puji Astuti (1808062157)
4. Barokah Meri Dwi Rahayu (1808062158)
5. Elva Norlianti (1808062159)
6. Nur Utami Pakaya (1808062160)
7. Rima Andriani Safida (1808062167)
Apoteker sedang bekerja di klinik herbal, kemudian ada seorang ibu mengeluh
nyeri pada pinggang bagian belakang dan terasa anyang-anyangan. Tidak ada
keputihan dan tidak ada rasa nyeri pada saluran kencing. Apoteker di klinik
tersebut memberikan sediaan herbal yang mengandung tempuyung. Setelah
pemakaian selama 2 hari, ibu tersebut kondisinya menjadi lebih baik.
Learning Outcome 4. Zat-zat aktif, golongan zat aktif, struktur dan sifat fisika
kimia zat aktif dalam tanaman
a) Zat Aktif : Luteolin-7-O-glikosida
b) Golongan : Flavonoid
c) Struktur Kimia
(Pubchem)
d) Sifat Fisika Kimia
- Bobot Molekul : 448,38 g/mol
- Sifat Fisik : Berbentuk padatan
- Titik Didih : 838,10˚C
- Titik Leleh : 256-258˚C
- Kelarutan : Larut dalam air 288 mg/L pada suhu 25˚C
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa daun tempuyung (Sonchus arvensis) dapat
digunakan sebagai peluruh batu ginjal dengan zat aktif Luteolin-7-O-
glikosida. Mekanisme dari zat aktif tersebut adalah meningkatkan kelarutan
kalsium oksalat dengan membentuk komplek kelat sehingga dapat
diekskresikan melalui urin.
Berdasarkan hasil pencariaan literatur, level EBM daun tempuyung tidak
dapat ditentukan dikarenakan tidak didapatkan jurnal RCT untuk tanaman
tersebut (4 praklinik). Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai peluruh
batu ginjal, yaitu Meniran (grade B), Kumis Kucing (grade B), dan Paku
Ligodium (grade C).
Berdasarkan pencarian literature, kami merekomendasikan daun kumis
kucing sebagai peluruh batu ginjal, karena daun kumis kucing memiliki level
EBM grade B. Sedangkan daun tempuyung tidak dapat ditentukan level EBM
nya dikarenakan belum ditemukan literartur RCT terhadap daun tempuyung
sebagai peluruh batu ginjal.