Anda di halaman 1dari 4

RESUME PBL HERBAL

Sonchus arvensis L. untuk Batu Ginjal

Disusun Oleh
Kelompok 2:
1. Nurjihan (1808062121)
2. Dwi Melisa Utari (1808062123)
3. Yosi Puji Astuti (1808062157)
4. Barokah Meri Dwi Rahayu (1808062158)
5. Elva Norlianti (1808062159)
6. Nur Utami Pakaya (1808062160)
7. Rima Andriani Safida (1808062167)

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXVII


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2019
Skenario 2

Apoteker sedang bekerja di klinik herbal, kemudian ada seorang ibu mengeluh
nyeri pada pinggang bagian belakang dan terasa anyang-anyangan. Tidak ada
keputihan dan tidak ada rasa nyeri pada saluran kencing. Apoteker di klinik
tersebut memberikan sediaan herbal yang mengandung tempuyung. Setelah
pemakaian selama 2 hari, ibu tersebut kondisinya menjadi lebih baik.

Learning Outcome 1. Definisi dan istilah


1. Anyang-anyangan adalah suatu kondisi tidak tuntas pada saat buang air kecil
dan volume urin yang dikeluarkan sedikit.
2. Keputihan adalah kondisi yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ
reproduksi dan bukan berupa darah (Diar, 2009).
3. Ekstrak daun tempuyung adalah suatu sediaan herbal dari daun tempuyung
yang mengandung zat aktif luteolin yang dapat meluruhkan batu ginjal.

Learning Outcome 2. Fisiologi Tubuh dan Patofisiologi Penyakit


1. Fisiologi Ginjal
Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air, mengatur konsentrasi
garam dalam darah, keseimbangan asam basa, dan mengekskresikan zat-zat sisa.
Ginjal berperan menentukan zat-zat yang harus disimpan dan yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Sebagian cairan yang berguna diserap kembali dan
dialirkan ke dalam aliran darah, sedangkan zat yang tidak diperlukan tertinggal
dalam urin. Pada waktu urin mengalir menuju ke pusat ginjal, urin di kumpulkan
didalam pelvis ginjal. Kemudian mengalir ke kandung kemih sampai keluar dari
tubuh (Soenanto & Kuncoro, 2005).
2. Patofisiologi penyakit batu ginjal
Nefrolithiasis atau batu ginjal merupakan gangguan klinis akibat adanya
komponen batu kristal yang menyumbat dan menghambat kerja ginjal pada kaliks
atau pelviks ginjal yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan pada kelarutan
dan pengendapan garam di saluran urin dan ginjal (Fikriani, 2018).
Terdapat tiga jalur pembentukan batu ginjal, yaitu:
a. Hipersaturasi yaitu peningkatan subtansi penyusun batu ginjal dalam urin
(asam urat, kalsium oksalat, kalsium fosfat, sistin, dan xantin).

b. Nukleasi yaitu asam urat, kristal hidroksipati, natrium hidrogen membentuk


inti menjadi tempat penempelan kalsium oksalat.
c. Penurunan sitrat yaitu adanya penurunan pada sitrat (komponen yang bisa
menghancurkan batu ginjal) sehingga terbentuk batu ginjal.
Learning Outcome 3. Tanaman yang berkhasiat untuk mengatasi batu ginjal
beserta level EBM
No Nama Tumbuhan Keterangan Grade EBM
1 Tempuyung (Sonchus arvensis) 4 Pra Klinik -
2 Meniran (Phyllanthus urinaria) 1 Klinik, 2 Pra Klinik B
Kumis kucing (Orthosipon
3 2 RCT, 2 Pra Klinik B
stamineus)
Paku Ligodium (Lygodium
4 1 RCT C
japonicum)

Learning Outcome 4. Zat-zat aktif, golongan zat aktif, struktur dan sifat fisika
kimia zat aktif dalam tanaman
a) Zat Aktif : Luteolin-7-O-glikosida
b) Golongan : Flavonoid
c) Struktur Kimia

(Pubchem)
d) Sifat Fisika Kimia
- Bobot Molekul : 448,38 g/mol
- Sifat Fisik : Berbentuk padatan
- Titik Didih : 838,10˚C
- Titik Leleh : 256-258˚C
- Kelarutan : Larut dalam air 288 mg/L pada suhu 25˚C

Learning Outcome 5. Mekanisme zat aktif sebagai obat


Mekanisme dari zat aktif tersebut adalah meningkatkan kelarutan kalsium
oksalat dengan membentuk komplek kelat sehingga dapat diekskresikan
melalui urin.
Learning Outcome 6. Dosis
- Dosis empiris : 250 mg dalam 250 mL air diminum 3 kali sehari
(Winarto, 2004).
- Dosis praklinik : 0,15 mg/kgBB (Luteolin) (Dianawaty dkk, 2003).
BB tikus rata-rata 200 gram = 0,2 kg
Dosis untuk tikus : 0,15mg/kg x 0,2 kg = 0,03 mg
Dosis untuk manusia (rata-rata BB 70kg) = 0,03 mg x 60,5 = 1.815 mg/hari
- Dosis klinik : Calcusol 3 kali sehari 2 kapsul (392 mg)

Learning Outcome 7. Indikasi, Interaksi, Efek Samping, Kontraindikasi, dan


Toksisitas
- Indikasi : Meluruhkan batu ginjal baik di ginjal maupun saluran
kemih penderita batu ginjal, mengatasi hiperurisemia, batu empedu,
menurunkan kadar kolesterol.
- Interaksi : Berinteraksi dengan golongan Xantine oksidase
- Toksisitas : LD >15 g/kgBB Tikus
- Efek Samping :-
- Kontraindikasi :-

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa daun tempuyung (Sonchus arvensis) dapat
digunakan sebagai peluruh batu ginjal dengan zat aktif Luteolin-7-O-
glikosida. Mekanisme dari zat aktif tersebut adalah meningkatkan kelarutan
kalsium oksalat dengan membentuk komplek kelat sehingga dapat
diekskresikan melalui urin.
Berdasarkan hasil pencariaan literatur, level EBM daun tempuyung tidak
dapat ditentukan dikarenakan tidak didapatkan jurnal RCT untuk tanaman
tersebut (4 praklinik). Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai peluruh
batu ginjal, yaitu Meniran (grade B), Kumis Kucing (grade B), dan Paku
Ligodium (grade C).
Berdasarkan pencarian literature, kami merekomendasikan daun kumis
kucing sebagai peluruh batu ginjal, karena daun kumis kucing memiliki level
EBM grade B. Sedangkan daun tempuyung tidak dapat ditentukan level EBM
nya dikarenakan belum ditemukan literartur RCT terhadap daun tempuyung
sebagai peluruh batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai