Oleh :
SOAL
1.Cari masing-masing mekanisme kerja tanaman diatas dalam menjaga fungsi normal ginjal!
Jawaban:
1. Ginjal adalah organ utama dari sistem saluran kemih yang berfungsi untuk
mengekskresikan (mengeluarkan) zat sisa seperti urea, asam urat, keratin,da nzat lain
yang bersifat racun; mengatur volume plasma darah dan jumlah air dalam tubuh; menjaga
tekanan osmosis dengan ; mengatur plasma dan cairan tubuh dengan mengeksresikan
urin yang bersifat basa; menjalankan fungsi sebagai hormon. (Ganong, 1995) .Namun
bila ginjal mengalami gangguan maka akan terbentuk batu ginjal.Batu ginjal atau batu
saluran kemih tidak hanya terdapat di ginjal. Batu ini terbentuk bila terjadi pengendapan
kristal-kristal dalam urin.Dalam kondisi normal, konsentrasi kristalini dalam batas yang
bisa dikeluarkan bersama aliran urin. Tetapi karena factor tertentu, dapat mengakibatkan
terbentuknya endapan yang lebih besar sehingga tidak dapat dikeluarkan bersama urin.
(Ganong, 1995)
A.Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) memiliki kandungan yang dapat
mengobati berbagai macam penyakit mulai dari sembelit, batu ginjal, hingga penyakit
kencing manis. Penyakit ginjal terbentuk oleh ion kalsium yang bereaksi dengan senyawa
oksalat dan karbonat, kemudian membentuk kristal. Batu ginjal ini dapat diobati dengan
mineral yang terkandung dalam daun kejibeling. Mineral yang dapat menghancurkan
batu ginjal ini dibagi menjadi dua yaitu, natrium dan kalium, namun komponen
terbesarnya adalah kalium. Daun kejibeling mengandung kalium sebesar 51 % dari bobot
daun kering. Kalium dan natrium dapat memutuskan ikatan antara kalsium dengan
senyawa oksalat dan karbonat. Daun kejibeling memberikan efek diuretic yang dapat
menyebabkan ikatan antara kalium atau natrium dengan senyawa-senyawa oksalat dan
karbonat serta ion kalsium keluar melalui urin, sehingga urin bersifat alkalis, dan juga
menghambat pembentukan batu ginjal karena efek diuretic meningkatkan ekskresi
elektrolit dan air.(Price dan Wilson, 1994).
B.Tanaman meniran (Phyllantusniruri folium extract) selalu menjadi pilihan utama untuk
mengatasi berbagai penyakit, seperti batu ginjal, batu kandung kemih, batu kandung
empedu, serta gejala infeksi yang menyertainya. Gugus hidroksi (OH) dari senyawa
flavonoid bereaksi terhadap kalsium pada batu ginjal, kemudian membentuk senyawa
kompleks kelat Ca-flavonoid. Senyawa kompleks ini lebih mudah larut dalam air, yang
membuat air yang ada dalam urin akan membantu kelarutan kalsium. Selain itu, senyawa
flavonoid dalam ekstrak bekerja secara aktif untuk menghambat kerja enzim xanthine
oksidase sehingga pembentukan asam urat (salah satu komponen pembentuk batu ginjal)
akan terhambat. Selain itu, kalium juga merupakan faktor yang penting dalam proses
kelarutan kalsium pada batu ginjal. Hal ini dikarenakan kalium akan memperebutkan atau
menggeserposisi kalsium pada batu ginjal dan memisahkan ikatan antara kalsium dengan
fosfat sehingga kalsium pada batu ginjal menjadi terlarut (Winarti 2014)
Ganong, W. F., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Kedokteran EGC, Jakarta. 1995
Hariana, Arief. 2003. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. PT. Niaga Swadaya. Jakarta
Jackman, R. L., and J.L. Smith., 1996, Anthocyanin and Betalain In Hendry, G.A.P. dan
J. D. Houghton (eds). Natural Food Colorants, Second Edition. Capman and Hall
London
Mangan, Y., 2003, Cara Bijak Menaklukkan Kanker, Sehat dengan Ramuan Tradisional,
Jakarta, AgroMedia Pustaka
Price, Sylvia Anderson and Wilson, Lorraine Mc. Carthy (alih bahasa: Adji Dhanna);
1994; Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit; Edisi kedua, bagian 1;
Penerbit buku kedokteran EGC; Jakarta
Soewito, D.,S. 1989. Manfaat dan Khasiat Flora. Stella Maris. Jakarta