OLEH:Kelompok 6
Kelas stifa A 019
LABORATORIUM FARMASETIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI(STIFA)
MAKASSAR
2020
BAGIAN 3
SERBUK
1. PengertianSerbuk
Sediaan farmasi bentuk serbuk (pulvis) merupakan suatau
campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi-bagi dalam
bentuk kering. Serbuk mungkin juga merupakan bagian halus dari
sediaan, himpunan produk yang kasar atau suatu produk dengan ukuran
partikelmenengah.Serbukbisadibuatdaribahanobattumbuh-tumbuhan
yang dikeringkan secara ilmiah atau campuran dua atau lebih unsuryang
dibuat serbuk dalam perbandingantertentu.
Beberapa serbuk disiapkan untuk pemakaian dalam (internal),
lainnya untuk pemakaian luar (eksternal). Beberapa serbuk diberikan
kepada pasien oleh ahli farmasi dalam jumlah besar dan ada juga yang
dibagi-bagi dalam bagian-bagian terbungkus, pada dasarnya tergantung
pada dosis atau potensi dari serbuk tersebut.
2. Keuntungan dan Kerugian Serbuk
Keuntungan:
1. Peningkatan stabilitas sediaan dapat diharapkan untuk obat yang
mudah mengalami kerusakan disebabkan oleh kelembaban dan
kemungkinan terjadinya inkompabilitas dalam cairan menjadi lebih
berkurang.
2. Dispersi dan absorbsi obat lebih cepat jika diberikan dalam bentuk
serbukdaripadayangtertelandalambentukkompakatauterkompresi
sepertitablet.
3. Mudah diminum, anak-anak biasanya susah untuk menelan tablet
ataukapsul,sehinggaparadokterlebihseringmeresepkanpuyer,agar
anak-anak mau meminum obat. Hal ini juga memudahkan pada saat
pasien meminum obat yang dalam jumlah banyak jika dibuat dalam
bentukpuyer.
Kerugian :
1. Keengganan meninum obat pahit atau rasa yang tidakenak
2. Kesulitan menahan terurainya bahan-bahan higroskopik
3. Mudah mencair atau menguap
4. Biaya yang dibutuhkan pada pengobatan dan pembungkusnya dalam
keseragamandosis
Ada 4 cara untuk mengukur besar gaya adhesi dan kohesi, yaitu :
1. Pengukuran besarnya gayarentang
Besarnya gaya rentang diperlukan dimana kumpulan serbuk
mulai jatuh berhamburan dihitung sebagai besarnya gaya adhesi dan
kohesi kumpulan serbuk tersebut.
2. Kecepatanpengayakan
Tabel 10. Hubungan diameter partikel dengan kecepatan pengayakan
Diameter partikel (µm) Kecepatan pengayakan
306 0,603
165 0,312
95 Terblokir
- Serbuk adalah campuran kering bahan obat zat kimia yang dihaluskan untuk
pemakaian dalam secara
oral atau untuk pemakain luar ( Syamsuni, 2006).
- Sifat-sifat vitamin C yaitu mudah larut dalam air dan rusak oleh pemanasan.
Stabilitas Vitamin C di
pengaruhi udara dan faktor-faktor lain seperti pemanasan (Almatsier 2002,
dan Winarno, 2004).
- Mekanisme Kerja
Vitamin C berperan dalam membantu pembentukan kolagen dan elastin
serta untuk pertumbuhannya. Sintesis kolagen oleh fibroblas dimulai antara
24 jam dari cedera (David,
2014). Asam Askorbat secara alami banyak terdapat di dalam buah buahan
dan sayur-sayuran berwarna
hijau. Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh dalam membantu
pembentukan sel dan jaringan.
kekurangan vitamin C akan menyebabkan gejala defisiensi yang ditandai
rapuhnya pembuluh darah
sehingga mudah terjadi pendarahan, pada gusi dan pembuluh darah yang
tipis (Arifin, 2006).
- Efek Samping
Mengkonsumsi vitamin C yang berlebih akan menyebabkan produksi
asam lambung meningkat
akan meningkat akan menimbulkan pencernaan seperti iritasi lambung,
diare, dan juga penyakit
gangstritis. Mengkonsumsi vitamin C yang berlebih mengakibtkan
terjadinya gangguan pada urikosuria
yaitu terjadinya peningkatan kadar asam urat di dalam kandungan kemih
akan memicu resiko gangguan
pada ginjal. Mengkonsumsi terlalu tinggi vitamin C dengan batas dosis
setiap hari berlebih akan menga-
kibatkan pusing dan mual. Pemberian secara langsung pada kulit anda akan
menimbulkan ruam, alergi
bahkan hingga menyebabkan iritasi kulit ( Rusdin, 2015).
- Kontraindikasi
Kontraindikasi pada pasien batu ginjal
- Perhatian
Penggunaan Vitamin C harus berhati-hati pada kondisi, Gangguan ginjal atau
memiliki riwayat
batu ginjal, penyakit genetic kelainan kadar zat besi berlebih
(hekmakromatosis) atau gangguan enzim
(defisiensi G6PD), Merokokakan menurunkan efektivitas dari vitamin C.
tidak memakai vitamin C
megadosis bersama-sama aspirin atau sulfonamide kerena dapat terbentuk
kristal dalam ginjal urin
(Hayes, 1996).
- Farmakokinetika
Vitamin C dapat sedikit meningkatkan absopsi besi, sedangkan
tetrasiklin dan antacid dapat menur-
ukan absorbsi. Vitamin C tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah melalui
saluran gastrointestinal dan
didistribusikan di seluruh cairan tubuh. Ginjal akan mengekskresi vitamin C
selurunya, hampir tanpa
ada perubahan (Hayes, 1996).
III.3 Studi preformulasi zat tambahan
(Uraikan pendapat anda berdasarkan minimal tiga pustaka textbook,
jelaskan satu per satu bahan tambahan)
Meliputi: Tujuan penggunaan, konsentrasi, dan mekanisme kerja, Kelebihan
dan kekurangan bahan yang digunakan dibandingkan dengan bahan lain
dengan fungsi yang sama
- Asam Tarta
Tujuan penggunaan : untuk mencapai konsentrasi asam yang ekivalen
pada saat reaksi effervescent
yang tidak mungkin dicapai oleh pemakaian asam
sitrat tunggal, karena sifat
asam sitrat triprotik (Siregar, 2010).
Konsentrasi : 10%.
Mekanisme Kerja : kelarutannya yang baik dalam air sehingga terjadi
effervescent dapat terjadi
dengan cepat (Mohler, 1989).
Kelebihan : mudah didapat dalambentuk granul atau serbuk
Kekurangan :-
- Asam SITRAT
Tujuan Penggunaan :penggunaan asam sitrat dalam makanan cenderung
aman karena mudah dimet-
abolisme dan dikeluarkan oleh tubuh, Zat ini juga
digunakan sebagai zat pemb-
ersih yang ramah lingkungan dan sebgai antioksidan.
Bahan Tunggal akan me-
ngasilkan campuran yang lekat dan sukar menjadi
serbuk (Pulungan, M,et al.,
2004). Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah
sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan.
Konsentrasi :15%
Mekanisme Keja : menghidrolisis bahan yang direaksikan dengan air
kemudian akan melepaskan
asam yang dalam proses selanjutnya akan bereaksi
dengan bahan karbonat
sehingga terbentuk gas CO2
Kelebihan : Mudah didapat, melimpah, relatif tidak mahal,
sangat mudah larut, memiliki
kekuatan asam yang tinggi (Siregar, 2007).
Kekurangan : kelemahnnya bersifat higroskopik (Siregar, 2007).
-Natrium Bikarbonat
Tujuan penggunaan : pembentuk reaksi basa dan bertindak dalam
menetralisir asam sitrat dan asam
tarta serta dapat menghasilkan buih dan
membebaskan karbon dioksidan serta
larut sempurna ( Syamsul & Supomo, 2014)
Konsentrasi :25%
Mekanisme Kerja : bekerja pada tubuh sebagai alkalizer
sistemik.Dengan meningkatkan plasma
bikarbonat pada darah, senyawa ini menyangga
konsentrasi ion hidrogen berle-
bih sehingga meningkatkan pH Darah, tablet
effeverscent dimasukkan dalam
air mulailah terjadi reaksi kimia sumber karbonat
tersebut kemudian menghasi-
lkan bentuk karbondioksida
Kelebihan : Tidak higroskopis, larut sempurna dalam air, tidak
mahal, banyak tersedia dipa-
saran dan dapat dimakan (Siregar, 2007).
Kekurangan :menyebabkan sakit perut
IV. Informasi Bahan Aktif
IV.1. Uraian farmakologi (minimal satu pustaka textbook)
Nama : Vitamin C
Kelas farmakologi : Sebagai antioksidan
Indikasi : Melindungi sel darah putih dari enzim yang dilepaskan
saat mencerna bakteri yang telah ditelannya, sintesa
hormon-hormon steroid dari kolestrol, membantu dalam
pembentukan kolagen, menyembuhkan penyakit sariawan,
proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan
infeksi dan stress dan sebagai antioksidan (Sibagariang,
2010).
Mekanisme kerja : Asam Askorbat secara alami banyak terdapat di dalam
buah buahan dan sayur-sayuran berwarna hijau. Vitamin C
sangat diperlukan oleh tubuh dalam membantu
pembentukan sel dan jaringan. kekurangan vitamin C akan
menyebabkan gejala defisiensi yang ditandai rapuhnya
pembuluh dara sehingga mudah terjadi pendarahan, pada
gusi dan pembuluh darah yang tipis (Arifin, 2006).
Inkompatibilitas : Asam sitrat tidak sesuai dengan kalium tarta, alkali dan
karbonat alkali tanah dan bikarbonat, asetat dan sulfonida
Penanganan : pelindung mata dan sarung tangan direkomendasikan.
kontak mata akan menyebabkan kerusakan serius.
Toksisitas : sering konsumsi asam sitrat akan menyebabkan erosi gigi
Asam sitrat meningkatkan aluminium usu penyerapan
pada pasien ginjal
Saran : wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering
penyimpanan
4. ()
Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS RB
Nama lain : Natrium Bikarbonat
Kelas fungsional : Agen alkali
Konsentrasi : 25-50%
RM : NaHCO3
BM : 84.01
Pemerian Warn :Putih
a
Rasa :Asin
Bau :Tidak berbau
Bentu :Serbuk Hablur
k
Kelarutan Dalam air : Larut dalam air
Dalam pelarut lain :Tidak larut dalam etanol
pKa dan pH
larutan
Titik lebur
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran :
penyimpanan
VI. Perhitungan
(uraikan perhitungan masing-masing bahan yang digunakan)
250
a. Vitamin C (250 mg) ¿15 =0,25 g
1000
b. Asam sitrat (15%) ¿ 10 × 4=0,6 g
¿ 100 × 4=0,4 g
c. Asam tartrat (10%)0,24
d. Sukrosa (0,24%) ¿ 100 × 4=0,0096
25 g
e. Natrium bikarbonat100(25%) =
210 × 4=1 g
f. Aerosil (210 mg) ¿ 100
=0,21 g
g. Laktosa (100%) ¿ 4−1000
( 0,25+ 0,6+0,4 +0,0096+1+0,21 )=1,5404 g
ApotekMitra
Jl. Goa ria Blok G No.15 Tlp(0221)7852637
APT: LULA FRISKA, S.Farm., Apt.
SIPA: 446/240.1.14/SIPA/DKK/XI/2016
No.25 Tgl:31 Maret 2021
Nama : Putri
AturanpakaiSehari 2x2
SebelumMakan/SesudahMakan
3. Wadah
Referensi
IX
REKAMAN PRODUKSI
Tanggal Pengesahan:
NAMA PRODUK : Nomor Reg:
Nomor Bets:
Tabel Formula
Produksi : ....................................................................................
Isi bersih :
Tgl Formula Tgl Produksi: Dibuat oleh : Disetujui oleh :
Alur Produksi
Taha Bahan Ala Paramet Hasi
p t er l
1. Asam sitrat Oven, Ayakan No. 16 Campuran 1
dan asam lumpang dan
tartrat alu
2. Laktosa, Lumpang dan Ayakan No. 16 Campuran 2
vitamin C, alu
sukralosa
3. Natrium Lumpang dan Ayakan No. 16 Campuran 3
bikarbonat alu
4. Asam sitrat, Lumpang dan Ayakan No. 40 Serbuk
asam tartrat, alu effervesen
laktosa,
vitamin C,
sukralosa dan
natrium
bikarbonat
Format Hasil Evaluasi
Nama Jenis Alat Bahan Kriteria Hasil
produk/No evaluasi
reg/No
batch