Anda di halaman 1dari 45

Prinsip dan Teori Dasar Pencampuran

Padat/Granulasi Basah dan


Pengenalan Alat High Speed Mixer/Super Mixer

KELOMPOK 1
Dylan/ 90718002 Rima Yunita E/90718070
Mellisa/ 90718005 Rifa Fitriani/90718074
Vika Yulian/90718013 Dwi Wahyu R/90718075
Dian Arista/90718019 Marsha Asmaradita D/90718076
Christoper/90718035 Fitriani Ilma S/90718083
PENCAMPURAN PADAT
Pencampuran
DEFINISI
• Pencampuran adalah proses dimana dua atau lebih
komponen yang terpisah diperlakukan sedemikian rupa
sehingga partikel komponen satu terletak sedekat
mungkin dengan partikel komponen lainnya.

TUJUAN
• Memastikan terjadinya keseragaman pada bahan
yang dicampurkan
• Menginisiasi atau meningkatkan reaksi fisika
atau kimia seperti disolusi
Cair-cair

PENCAMPURAN
DALAM Padat-cair
PROSES FARMASI
Padat-padat

Berdasarkan sifat alirannya, zat Padat dibagi menjadi :


• Kohesif : Ada hambatan untuk mengalir dan lebih sulit untuk dicampur
• Non kohesif : Mudah mengalir dan mudah dicampur
• Pencampuran yang terjadi ketika adanya
Pencampuran kumpulan partikel dalam jumlah besar yang
konvektif bergerak dari bagian satu ke bagian lainnya

Pencampuran • Selama pencampuran, gaya geser dibuat dengan


Geser agitator arm.

• Selama pencampuran, bahan dimiringkan


Pencampuran sehingga gaya gravitasi menyebabkan lapisan
Difusi atas tergelincir

Mekanisme Pencampuran
Campuran • Dua atau lebih gas atau cairan yang bercampur dicampur melalui proses difusi.

Positif • Tidak diperlukan energi, tidak menyebabkan masalah dalam pencampuran

• Padatan yang tidak larut dicampur dengan pembawa untuk membentuk suspensi.
Campuran • Dua cairan yang tidak bercampur dicampurkan untuk membentuk emulsi
• Memiliki kesulitan tertentu, membutuhkan gaya eksternal yang cukup kuat,
Negatif karena dapat terjadi pemisahan jika pengadukan tidak dilakukan secara terus-
menerus

• Komponen dalam campuran tidak memiliki kecenderungan untuk bercampur


Campuran secara spontan, namun ketika sudah bercampur, komponen-komponen tersebut
tidak mudah untuk dipisahkan.
Netral • Contoh: pasta dan salep

Tipe Campuran
Faktor yang Mempengaruhi Pencampuran
• Sifat alami bahan: Permukaan tidak rata pada bahan serbuk dapat menyebabkan bahan lainnya
terserap ke dalam pori serbuk tersebut. Penambahan zat yang dapat teradsorpsi di permukaan
dan menutupi pori bahan dapat menurunkan kemungkinan terjadinya agregasi.
• Ukuran Partikel: Variasi ukuran partikel dapat menyebabkan segregasi, karena partikel yang
lebih kecil dapat turun ke bawah diantara rongga antar partikel besar
• Bentuk partikel: Agar pencampuran homogen, bentuk partikel harus spheric.
• Muatan partikel: Beberapa partikel dapat saling tarik menarik akibat adanya muatan
elektrostatik. Hal ini dapat menyebabkan agregasi atau segregasi.
Peralatan Pencampuran

Dry Mixer
Double Cone Mixer

Vertical Screw Mixer V-Blender


GRANULASI BASAH
Granulasi
Basah

GRANULASI
Granulasi
Kering

KEMPA
LANGSUNG

PENDAHULUAN
• Granulasi adalah proses penggabungan partikel kecil menjadi agregat
yang lebih besar dan lebih kuat, dengan partikel pembentuk masih
teridentifikasi sehingga dapat meningkatkan aliran dan atau kemampuan
kempa.

• Prinsip granulasi basah yaitu penambahan cairan pengikat pada serbuk


sehingga terbentuk granul.

• Granulasi basah diperuntukkan pada zat aktif atau campuran tahan panas
dan lembab, namun memiliki aliran, kompresibilitas, dan kompaktibilitas
kurang baik.

PRINSIP GRANULASI BASAH


1 Memperoleh aliran yang baik
KEUNTUNGAN METODE GRANULASI

2 Meningkatkan kompresibilitas

3 Meningkatkan kecepatan disolusi


BASAH

4 Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses

5 Distribusi keseragaman kandungan

6 Mengontrol pelepasan
1 Peningkatan biaya  ruangan, waktu, peralatan
METODE GRANULASI
KEKURANGAN

2 Banyak tahap  Kemungkinan ada bahan yang hilang selama proses


BASAH

3 Terdapat kemungkinan besar kontaminasi silang

4 Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini
TITIK KRITIS

Pembentukan granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan 
membutuhkan bahan pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut
dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah.

Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara
partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya
tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah
ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah
bekerja.

Setelah diperoleh massa basah atau lembab  massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat
penggiling atau oscillating granulator agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses
pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada
alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Pengikat
Penghancur

Formula
Zat Aktif
Pengisi
Eksipien
Lubrikan
Glidan
Antiadhere
n
PENGIKAT/BINDER

• Memberi daya adhesi pada massa serbuk


pada granulasi
• Ada 3 kategori :
1. Natural binders, ex: tragakan, gelatin,
patih, asam alginat
2. Sugar, ex: sukrosa, glukosa
3. Synthetic binders, ex: HPMC, PVP,
PVA
PENGHANCUR/DESINTEGRAN

• Membantu hancurnya tablet


menjadi granul, selanjutnya
menjadi partikel-partikel
penyusun, ketika tablet
kontak dengan cairan
lambung sehingga akan
meningkatkan disolusi tablet
PENGISI

• Mendapatkan suatu ukuran atau bobot yang sesuai sehingga layak untuk
dikempa menjadi tablet
• Contoh dari bahan pengisi adalah laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol,
kalsium sulfat, kalsium fosfat, kalsium karbonat,dan amilum.
LUBRIKAN

• Bahan yang berfungsi


untuk mengurangi friksi
antara permukaan
dinding/tepi tablet dengan
dinding die selama
kompresi
GLIDAN

• Menaikkan/meningkatkan
fluiditas massa yang akan
dikempa, sehingga massa
tersebut dapat mengisi die
dalam jumlah yang seragam
• Bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet pada
punch atas dan punch bawah

ANTIADHEREN
Contoh Formula

Fase Dalam
Kalsium glukonat 200 mg
Musilago amilum 10 %
Amilum 10%
Laktosa
Fase Luar
Amilum 5%
Talk 2%
Mg-stearat 1%
Perhitungan Teoretis
Fase Dalam (92% x 400 mg = 368 mg)

Bahan Untuk 1 Tablet (400 mg) Untuk 1 batch (300 tablet)

Kalsium Glukonat 200 mg 200 mg x 300 = 60 g

Musilago Amili 10% 1/3 Fase Dalam = 1/3 x 368 mg = 122,7 mg 12,27 mg x 300 = 3,681 g
(massa basah)
Massa kering = 10% x 122,7 mg = 12,27 mg

Amilum 10% x 400 mg = 40 mg 40 mg x 300 = 12 g

Laktosa 368 mg – (200+12,27+40) mg = 115,73 mg 115,73 mg x 300 = 34,72 g

TOTAL FASE DALAM 110,4 g

Misalkan, akan dibuat 300 tablet kalsium glukonat dengan


Fase Luar (400 mg – 368 mg = 32 mg)

Talk 2% x 400 mg = 8 mg 8 mg x 300 = 2,4 g


bobot per tablet adalah 1%
Mg-Stearat
400 mg :
x 400 mg = 4 mg 4 mg x 300 = 1,2 g

Amilum 5% x 400 mg = 20 mg 20 mg x 300 = 6 g


Fase Luar Praktek

Setelah Bahan
proses pengeringan danPerhitunganIPC penentuan
Baru kadar air,Bobot
didapatkan
untuk 1 batch

Talk massa granul (berisikan94,71


fase dalam)
g / 110,4 g x 2,4 g sebanyak 94,71
2,06 g gram dengan

kadar air 2,33%. Maka 94,71


Mg-Stearat : g / 110,4 g x 1,2 g 1,03 g

Amilum 94,71 g / 110,4 g x 6 g 5,15 g

TOTAL FASE LUAR 8,24 g

Total Fase Dalam + Luar = 94,71 + 8,24 = 102,95 g


Jumlah Tablet 1 Batch Praktek = 102,95/120 x 300 = 257,38 = 257 tablet
Bobot Per Tablet = 102,95 / 257,38 = 399,9 mg
Proses Pembuatan Tablet dengan
Granulasi Basah
Zat aktif, bahan
Masing-masing zat pengikat, pengisi, dan
Bahan-bahan Pembentukan masa
aktif dan eksipien yang desintegran di campur
ditimbang lembab.
digunakan dihaluskan dalam mesin
pencampur.

Massa lembab Granul kering


dibentuk menjadi Granul lembab (kandungan lembab 2-
granul, diekstruksi dikeringkan di dalam 3%) dilewatkan IPC granul kering
menggunakan ayakan oven melalui ayakan 16-20
10-14 mesh mesh

Pencampuran granul Masa kempa dikempa


kering dengan fase luar menjadi tablet
Mekanisme Pembentukan Granul
• Pembasahan: Tahap awal granulasi basah, meliputi distribusi cairan pengikat ke dalam bahan tablet.
Pembasahan mempengaruhi redistribusi masing-masing bahan dalam granul, proses pengeringan,
Pembasahan dan redispersi granul dalam fase cair, sifat granul.
Nukleasi • Nukleasi: Partikel di sekitar daerah yang terbasahi akan saling bergabung untuk membentuk granul
baru yang lebih besar

Koalesens dan • Pertumbuhan granul membentuk granul yang lebih besar dan spheric
Pertumbuhan

• Granul mengalami pemadatan akibat gaya pemadatan


Konsolidasi • Tahap konsolidasi mempengaruhi porositas granul, kekuatan granul, kekerasan, atau disolusi
tablet

• Granul yang ikatannya lemah atau mengalami kerusakan akibat proses pengeringan
Atrisi/Pengikisan dapat mengalami pengikisan
EVALUASI
• Granulometri
• Berat Jenis (BJ sejati, BJ nyata, BJ mampat)
• Kadar Mampat
• Kompresibilitas
• Kecepatan Aliran
• Kandungan Lembab (Spesifik untuk granul hasil granulasi basah)

EVALUASI IPC GRANUL


Kandungan Lembab
Evaluasi Prinsip Massa yang Hasil Syarat
Dibutuhkan
Kandungan lembab Kandungan lembab yang teradsorpsi 2 gr granul 1-3%
pada permukaan granul ditentukan
dengan alat moisture balance untuk
menentukan % massa yang hilang
selama pemanasan pada suhu 70C.
Sebanyak 2 gram granul dimasukkan
dalam plat aluminium foil, diratakan,
dan dimasukkan dalam moisture
balance yang telah ditara. Granul
dipanaskan pada uhu 700C hingga %
kadar air terukur konstan.
EVALUASI SEDIAAN AKHIR TABLET (UMUM)
• Organoleptik
• Keseragaman Bobot
• Keseragaman Ukuran
• Kekerasan Tablet
• Friabilitas dan Friksibilitas
• Waktu Hancur
• Uji Disolusi
• Kadar Zat Aktif
• Keseragaman Kandungan
HIGH SPEED MIXER
PENDAHULUAN
• High Speed Mixer atau High Shear Mixer (HSM) adalah suatu alat yang
mengombinasikan proses mixing, dispersing, dan granulating dalam pengoperasian
tunggal dengan siklus waktu yang optimal.
• Proses granulasi dengan menggunakan alat ini merupakan metode yang paling umum
digunakan sejak 1980 (Gokhale et al. 2005).
• Secara umum, terdapat dua jenis HSM berdasarkan orientasi dan posisi impeller.

Top-
driven
Vertikal
Bottom-
HSM
driven
Horizontal
Pencampuran
semua bahan Penambahan
Pemasukan semua
kering (seperti zat cairan pengikat
bahan ke dalam
aktif, pengisi, dan pada campuran
mixing bowl:
disintegran) kering dengan
1. Gravity feeding dengan menggunakan
2. Pneumatic menggunakan kecepatan
valve kecepatan impeller impeller dan
dan chopper yang chopper yang
3. Vacuum feeding
tinggi selama 2-5 rendah.
menit.

PROSES HIGH SHEAR WET


GRANULATION
Pemindahan granul
Pembentukan basah yang
massa basah dihasilkan dari
dengan granulator bowl, Pengayakan
menggunakan kemudian granul yang
kecepatan impeller dilakukan sudah kering.
dan chopper yang pengeringan
tinggi. dengan metode
yang sesuai.

PROSES (lanjutan)
• Proses mixing, desinfikasi dan aglomerasi dari material basah akibat adanya
gaya geser dan gaya kompaksi yang dilakukan oleh komponen impeller yang
berotasi secara vertikal.
• Ukuran dan kecepatan chopper yang terdapat pada dinding alat berkontribusi
dalam menentukan distribusi ukuran granul (memotong gumpalan menjadi
fragmen yang lebih kecil selama proses granulasi ) tidak punya efek
signifikan dalam menentukan ukuran granul.
• Impeller berotasi secara vertikal dengan kecepatan rotasi yang bergantung
dari kecepatan setiap radial blade tip (5 – 15 m/s).

RAPID MIXER GRANULATOR


• Terdiri atas sistem display dan mikroprosessor dan terdapat lampu indikator
mengenai aliran udara terkompresi, motor utama, motor chopper, tombol
batas bowl serta status buka/tutup dari pintu bowl.
• Pada saat ketidakcukupan dari aliran udara terkompresi maka secara otomatis
mesin tidak akan berjalan (berdasarkan petunjuk dari sinyal pada panel )
• Udara terkompresi (dengan tekanan sekitar 3 – 5 kg/cm2) masuk melalui
discharge port bersama dengan bahan pengikat akan keluar dari spray nozzle
akan bersatu dengan massa yang hendak dibuat granul.
• Udara panas akan membantu proses deposisi dalam mengurangi kadar lembab
pada massa granul yang dihasilkan.

CONTROL PANEL
• Kecepatan rotasi impeller
• Kecepatan rotasi Chopper
• Laju aliran cairan pengikat dan waktu penambahan
• Proses penambahan bahan pengikat
• Loading mixer

VARIABEL PROSES
• Jumlah dan karakteristik bahan pengikat
• Tegangan permukaan
• Viskositas
• Keadesivan
• Karateristik bahan
• Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel
• Derajat keterbasahan
• Sifat permukaan partikel

VARIABEL PRODUK
IMPELLER DAN CHOPPER
• Produksi farmasetik: Pencampuran, granulasi basah
• Kosmetik: Face powder, body porder, eye shadow, brush on, two way powder
• Makanan: Seasoning, makanan sehat, pemberian rasa, pembuatan permen, zat
aditif, confectionery, spices
• Agrikurtural: Pakan hewan, premix
• Kimia: PVC/PE/PP compounds, pigmen dan konsentrat warna, dyes, resins
• Lainnya: Metal powders, cat, detergen

Aplikasi Penggunaan High


Speed Mixer
Keuntungan Penggunaan High
Speed Mixer
• Mendukung CPOB
• Kualitas reproduksibilitas produk baik
• Cycle time singkat
• Tidak membutuhkan ruang dalam jumlah besar
• Mudah dioperasikan, dibersihkan, dan dipelihara
Daftar Pustaka
Bhatt, Bhawna. 2007. Pharmaceutical Engineering, Mixing. New Delhi: Delhi Institute of
Pharmaceutical Science and Research.
Gokhale R, Sun Y, Shukla AJ, 2005, In: Swarbrick J (ed), Handbook of pharmaceutical granulation
technology, 2nd edn, Taylor & Francis Group, Boca Raton, 191-200.
Holm, P. 1987. Effect of impeller and chopper design on granulation in a high speed mixer. Drug
Development and Industrial Pharmacy, 13(9-11), 1675-1701.
Parikh, D.M. 2010. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology 3 rd ed. London: Informa
Healthcare, 10-11
http://www.geapen.nl/gpenl/cmsresources.nsf/filenames/Granulation%20Aeromatic%20Field diakses
Rabu, 29 Agustus 2018, pukul 18.00)
http://chitramachineries.com/pdf/rapidMixer Granulator (diakses Rabu, 29 Agustus 2018, pukul
20.00)
http://www.pms-group.net/PDF_catalog/high_speed_mixer2.pdf (diakses Rabu, 29 Agustus 2018,
pukul 19.30)

Anda mungkin juga menyukai