Anda di halaman 1dari 8

STRUKTUR DAN MORFOLOGI GINJAL DAN URIN

A. TUJUAN
Kegiatan 1 :
a. Mengamati struktur anatomi makroskopi ginjal mamalia.
Kegiatan 2 :
a. Malakukan pemeriksaan warna urine.
b. Melakukan pengukuran drajajt keasaman (pH) urine dan kejernihan urine.
Kegiatan 3 :
a. Melakukan pemeriksaan kandungan protein dalam urine.
b. Melakukan pemeriksaan kandungan glukosa dalam urine.

B. ALAT DAN BAHAN


Kegiatan 1 :
a. Bak parafin
b. Penusuk
c. Gunting/Pisau
d. Ginjal kambing segar
Kegiatan 2
a. Wadah urine
b. pH stik
c. Urine
Kegiatan 3
a. Tabung reaksi dan rak
b. Pembakar spiritus
c. Penjepit tabung reaksi
d. Larutan asam sulfosalisilat 3%
e. Larutan fehling A
f. Larutan fehling B
g. Pipet tetes

C. CARA KERJA
Kegiatan 1 :
a. Amati struktur bagian luar ginjal dengan seksama.
b. Kemudian belahan ginjal tersebut dan amati bagian-bagiannya.
Kegiatan 2 :
a. Siapkan urine didalam wadah.
b. Uji pertama adalha kejernihan dengan cara menerawang diwadah dari arah datangnya
sinar matahari.
c. Nyatakan warna urine tersebut.
d. Uji kedua adalah kejernihan urine dengan cara sama seperti pemeriksaan warna urine
namun dinyatakan dalam : jernih, agak keruh, keruh, dan sangat keruh.
e. Ketiga adalah uji pH urin dengan cara memasukan pH stik kedalam urine. Amati
perubahan warna pH stik dan tentukan tingkat keasaman urine.
Kegiatan 3 :
a. Langkah perata untuk uji glukosa ialah memasukan urine kedalam tabung reaksi
sebanya 20 tetes.
b. Kemudian ditambah dengan larutan felling A dan larutan felling B masing-masing
sebanya 20 tetes.
c. Setelah itu dipanaskan menggunakan pembakar sepiritus sampai mendidih.
d. Amati perubahan yang terjadi.
e. Selanjutnya adalah pemeriksaan protein dalam urine dengan cara memasukan 20 tetes
urine kedalam tabung reaksi.
f. Kemudian ditambah dengan 20 tetes larutan asam sulfosalisilat 3%, amati perubahan
yang terjadi.

D. HASIL
a. Anatomi ginjal

Gambar 1: http://biologiumum.com

Praktikum ini berjudul anatomi makroskopis ginjal mammalian (kambing),


bertujuan untuk mengamati struktur anatomi makroskopis ginjal mamalia ( kambing ).
Sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Sistem ini
membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urin yang merupakan
hasil sisa metabolisme. Ginjal yang mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui
berbagai proses yaitu: (1) filtrasi glomerular, yaitu filtrasi plasma darah oleh glomerulus
(2) reabsorbsi tubular, yaitu melakukan reabsorbsi secara selektif zat-zat seperti garam,
air, gula sederhana, asam amino dari tubulus ginjal ke kapiler peritubular., dan (3) sekresi
tubular, sekresi zat-zat dari kapiler darah ke dalam lumen tubulus. Proses sekresi
mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organik, dan ion hidrogen, yang
berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat-zat yang
mungkin merugikan (Soewolo, 2005: 321).
Bentuk ginjal seperti biji kacang dan sisi dalamnya atau hilum menghadap ke
tulang punggung. Sisi luarnya cembung, pembuluh-pembuluh ginjal semuanya masuk
dan keluar pada hilum. Beratnya 150 gram sebuah. Di atas sebuah ginjal terdapat supra
renalis. Ginjal kanan lebih pendek dan lebih tebal dari yang kiri. Setiap ginjal dipisahkan
di sebelah luar, bagian korteks yang dibentuk oleh massa berbentuk bulat disebut
glomerulus. Di sebelah dalam, bagian medula tersusun atas 6 sampai 18 massa berbentuk
piramid yang disebut piala ginjal. Puncak-puncaknya langsung mengarah ke hilum dan
berakhir di kalises ginjal yang menghubungkan dengan pelvis ginjal. Pelvis membentang
terus dari badan ginjal sampai ke ureter, suatu tabung dengan otot polos pada dindingnya
yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing. Otot polos pada dinding
kandung kencing berkontraksi secara refleks (Nangsari,Nyayu Syamsiar.1988:177-178).
Ginjal tersusun atas beberapa struktur, yaitu :
1. Korteks renalis
Korteks renalis merupakan bagian luar ginjal yang berwarna merah cokelat
atau relatif lebih terang dibandingkan dengan medula, terletak langsung di
bawah kapsula fibrosa dan berbintik-bintik. Bintik-bintik pada korteks
renalis karena adanya korpuskulus renalis dari Malphigi yang terdiri atas
kapsula Bowman dan glomerulus.
2. Kapsula Bowman
Kapsula Bowman merupakan permulaan dari saluran ginjal yang meliputi
glomerulus.
3. Glomerulus
Glomerulus merupakan anyaman pembuluh-pembuluh darah pada ginjal.
Secara fisiologis pada glomerulus terjadi filtrasi darah untuk mengeluarkan
zat-zat yang tidak digunakan tubuh.
4. Tubulus renalis
Tubulus renalis merupakan bagian korteks yang masuk ke dalam medula di
antara piramida renalis, sering disebut kolumna renalis (Bertini).
Glomerulus dan tubulus ginjal menyusun nefron (nephron) yang berperan sebagai
unit fungsional terkecil dalam pembentukan urin. Kapsula Bowmani dari glomerulus
merupakan tempat filtrasi darah, kemudian cairan hasil filtrasi (ultrafiltrat) melewati
tubulus ginjal dan akhirnya terbentuk urine (Heru Nurcahyo dan Tri Harjana, 2013: 45)
Medula renalis terletak dekat hilus, sering terlihat berupa garis-garis putih oleh
karena adanya saluran-saluran yang terletak dalam piramida renalis. Tiap piramida
renalis mempunyai basis yang menjurus ke arah korteks dan apeksnya bermuara ke dalam
kaliks minor sehingga menimbulkan tonjolan yang disebut papila renalis, pada papil ini
terdapat lubang-lubang keluar dari saluran-saluran ginjal sehingga disebut lamina
kribrosa (jumlah duktus papilaris ginjal kurang lebih 18-20 buah). Jaringan medula dari
piramida renalis ada yang menonjol masuk ke dalam jaringan korteks disebut fascilus
radiatus ferreini. Saluran-saluran di dalam medula lengkung Henle (pars ascenden dan
pars descenden), duktus koligentes, dan duktus Bellini (duktus papilaris) (Mashudi,
Sugeng, 2011:82).
Homeostasis di dalam cairan ekstraseluler ada hubungannya dengan fisiologi
ginjal. Ada 4 aktivitas dasar yaitu ultrafiltrasi selektif, penyerapan, sekresi, dan proteksi.
Aktivitas pertama disebabkan oleh tekanan darah tinggi relatif di dalam glomerulus,
memaksa plasma darah melalui membran selektif, membentuk ultra filter darah disebut
glomerular filtrat. Glomerular filtrat akan diproses oleh nefron melalui aktivitas
penyerapan dan sekresi. Sedangkan terakhir menyebabkan pembentukan urine, nefron
telah selesai mengembalikan material yang berguna ke dalam darah dari filtrat. Sisa-sisa
dari semua aktivitas ini adalah urine. Semua aktivitas ini juga melindungi dan membantu
menjaga sistem seluruhnya. Ginjal membentuk substansi kimiawi, seperti renin,
melindungi tubuh dengan cara khusus (Nangsari, Nyayu Syamsiar, 1988:180).
b. Uji Fisik
Secara umum urin berwarna kuning. Urin yang didiamkan agak lama akan
berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu  berbau ammonia. Ph urin berkisar antara
4,8 – 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein serta urin akan
menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.  Berat jenis urin yakni 1,002 –
1,035 g/ml (Dehelmi 1991). Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat
terlarut. Di dalam urin  terkandung bermacam – macam  zat, antara lain  (1) zat sisa
pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang
memberikan  warna kuning pada  urin, (3) garam, terutama NaCl, dan (4)  zat – zat yang
berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat – obatan serta  juga kelebihan zat
yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormon (Anshori 1988). 
Berdasarkan praktikum yang dilakukan yaitu pemeriksaan warna, kejernihan dan
pH urine didapatkan hasil sebagai berikut :
N NAMA WARNA KEJERNIHAN Ph
O
1 Lisna Listiyani Kuning Jernih 7
2 Soleh Saputra Kekuningan Jernih 6
3 Icha Galuh P Bening Jernih 7
4 Andi Mustofa Kekuningan Jernih 6
Pertama pemeriksaan warna urin dari 4 orang anggota kelompok ada 3 orang yang
urinenya berwarna kuning dan satu lagi berwarna bening. Urine yang berwarna kuning
disebabkan karena adanya zat warna empedu sedangkan yang berwarna bening
dikarenakan terlalu banyak mengonsumsi air putih dan sering buang air kecil zat empedu
belum sempat mempengaruhi warna urine tersebut.
Kedua adalah kejernihan urine, pada teori yang telah disebutkan diatas urine akan
keruh jika didiamkan agak lama dalam artian orang tersebut jarang buang air atau sering
menahan saat ingin buang air. Hal ini tidak sehat karena urine yang mengandung bahan-
bahan sisa dibuang namun ditahan dibuang. Pada kelompok kami semua anggota
kelompok memiliki urine yang jernih.
Ketiga ialah pemeriksaan keasaman (pH) urine, pH urine orang yang normal yang
disebutkan pada teori adalah dalam keadaan asam berkisar 4,8-7,5 dan akan menjadi
asam saat orang tersebut banyak mengkonsumsi sayuran. Pada kelompok kami semuanya
memiliki pH asam berkisar 6-7 dan hal ini menujukan hal yang wajar.
c. Uji Karbohidrat dan Protein
Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung
protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Jika urin
mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna.
Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula karena kadar gula
dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat
menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula yang tinggi
diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena produksi
hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis
(diabetes melitus). Zat warna makanan juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering
memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau pewarna membuat ginjal bekerja keras
sehingga dapat merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan karena pencemaran
atau terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan juga dapat merusak ginjal (Ganong
2000).
N NAMA UJI UJI PROTEIN
O KARBOHIDRAT
1 Lisna Listiyani Negatif Negatif
2 Soleh Saputra Negatif Negatif
3 Icha Galuh P Negatif Negatif
4 Andi Mustofa Negatif Negatif
Uji glukosa bertujuan untuk memeriksa adakah kandungan glukosa pada urine kita
sendiri-sendiri. Pertama memasukan urine sebanyak 20 tetes kedalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan 20 tetes fehling A dan fehling B kemudian dipanaskan diatas
pembakar sepiritus. Pada uji ini hasilnya menunjukan negatif. Pada praktikum ini fehling
berguna untuk mereduksi glukosa sehingga membentuk endapan merah bata pada tabung
reaksi sedangkan pemanasan menggunakan pembakar spiritus berguna untuk mempercepat
reaksi tersebut. Hasilnya menunjukan negatif berarti urine keseluruhan anggota kelompok ini
tidak mengandung karbohidrat.
Selanjutnya uji protein dengan cara mencampurka 20 tetes urine dengan 20 tetes asam
sulfosalisilat didalam tabung reaksi dan lihat perbedaan yang terjadi. Larutan asam
sulfosalisilat merupakan asam kuat yang berfungsi untuk mengikat protein yang ada pada
urine sehingga saat diberi asam sulfosalisilat akan muncul perbedaan antar urine yang sehat
dengan urine yang mengandung protein dengan adanya gumpalan atau keruhan di dalam
tabung reaksi. Hasilnya menunjukan negatif berarti urine keseluruhan anggota kelompok ini
tidak mengandung protein.
5. KESIMPULAN
Jadi berdasatrkan praktikum yang dilakukan dapat saya simpulkan :
Kegiatan 1 :
Struktur anatomi mikroskopis ginjal mamalia ( kambing ) secara umum terdiri dari:
a. Kapsula renalis adalah jaringan ikat tipis yang menyelubungi ginjal di bagian paling
luar.
b. Pelvis, yaitu bagian pada ginjal yang berfungsi untuk menampung air kencing. Pelvis
membentang terus dari badan ginjal sampai ke ureter.
c. Ureter yaitu suatu tabung dengan otot polos pada dindingnya yang menyalurkan
urine dari ginjal ke kandung kencing/ vesica urinaria.
d. Piramida renalis yaitu bentukan pada medulla seperti piramida yang merupakan
kumpulan saluran pengumpul air kemih yang bersatu membentuk pelvis renalis
e. Tiap piramida renalis mempunyai basis yang menjurus ke arah korteks dan apeksnya
bermuara ke dalam kaliks minor sehingga menimbulkan tonjolan yang disebut papila
renalis
f. Hilum yaitu cekungan pada ginjal yang di dalamnya terdapat bundel saraf, arteri
renalis, vena renalis, dan ureter. Batas cekungan tersebut berada di bagian tengah
(medial) dan merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah mayor dan renal
pelvis, bagian hulu dari ureter.
g. Korteks renalis, yaitu bagian ginjal sebelah luar yang warnanya lebih terang, terletak
langsung di bawah kapsula fibrosa dan berbintik-bintik. Bintik-bintik pada korteks
renalis karena adanya korpuskulus renalis dari Malphigi yang terdiri atas kapsula
Bowman dan glomerulus.
h. Medulla renalis, yaitu bagian ginjal sebelah luar yang warnanya lebih gelap. Medula
renalis terletak dekat hilus, sering terlihat berupa garis-garis putih oleh karena adanya
saluran-saluran yang terletak dalam piramida renalis.
Kegiatan 2 :
Setelah melakukan pemeriksaan fisik urine seperti : warna, kejernihan, dan pH
dapat diasumsikan semua anggota kelompok sehat karena pH sekitar 6-7 termasuk
kedalam hal yang wajar. Warna urine bening dan kuning berarti sehat, warna kuning
disebabkan karena zat pewarna empedu. Kemudian semua urine jernih.
Kegiatan 3 :
Setelah dilakukan uji glukosa dan protein menujukan hasil negatif hal dapat
disimpulkan sehat karena dalam urin tidak mengandung glukosa maupun urine.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anshori. 1988. Biologi Jilid I. Bandung. Geneca Exat.
Ganong WF,2000. Fisiologi Kedokteran edisi 14. Penerbit buku kedokteran, EGC.

Heru Nurcahyo dan Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Yogyakarta
: FMIPA UNY.
Mashudi, Sugeng. 2011. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar Aplikasi Model
Pembelajaran Peta Konsep. Jakarta : Salemba Medika.
Nangsari, Nyayu Syamsiar. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta : Depdikbud.
Soewolo,dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang : UM Press

7. LAMPIRAN

Ginjal Kambing Hasil Uji Protein

Hasil Uji Karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai