Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA“

Pelaksanaan : Hari, Tanggal


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi yang diampu oleh
Ratna Lestari, S.Pd.

KELAS XI MIPA …
Kelompok …

Nama No. Absen


Nama No. Absen
Nama No. Absen
Nama No. Absen
Nama No. Absen

SMA NEGERI 3 SURABAYA


JL. MEMET SASTROWIRYO KOMPLEKS TNI AL KENJERAN SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1
I. Judul
Sistem Ekskresi pada Manusia
II. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh antara karakteristik urine, kandungan klorida, kandungan
glukosa dan kandungan protein terhadap kondisi kesehatan sistem ekskresi?
III. Tujuan
Mengamati karakteristik urine, kandungan klorida, kandungan glukosa dan
kandungan protein
IV. Hipotesis
Ho :
Tidak ada pengaruh antara karakteristik urine, kandungan klorida, kandungan
glukosa dan kandungan protein terhadap kondisi kesehatan sistem ekskresi
Ha :
Ada pengaruh antara karakteristik urine, kandungan klorida, kandungan glukosa
dan kandungan protein terhadap kondisi kesehatan sistem ekskresi
V. Dasar Teori
Urin atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan ginjal.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin
disaring ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi
pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin
berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh,
misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa.
Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik
untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan
kompos
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau
obat-obatan dari dalam tubuh. Ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Di
dalam tubuh terdapat ginjal yang terletak di dekat tulang-tulang pinggang dan
terdapat sepasang. Ginjal terdiri atas 2 lapisan yaitu :
a. Lapisan luar (korteks) mengandung ± 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri
atas badan malphigi yang terdiri dari kapsula Bowman dan Glomerulus.
b. Lapisan dalam (medula) mengandung banyak tubulus kontorti yang
bermuara pada pelvis renalis. Tubuh kontortus terdiri atas tubulus
kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal yang diantaranya terdapat
loop henle ascenden (naik) dan loop henle descende (turun). Urine yang
dihasilkan ginjal dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine
(vesika urinaria) dan melalui ureter, urine dikeluarkan dari tubuh.
Fungsi ginjal adalah :

2
1. Mengatur keseimbangan air
2. Mengeksresikan bahan buangan yang mengandung nitrogen dan
kelebihan garam.
3. Mengatur konsentrasi garam dan keseimbangan asam basa darah.
Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut :
a. Di dalam badan malphigi, kapsula bowman menyaring darah dalam
glomerulus yang mengandung air, garam, gula dan zat-zat lain kecuali zat
bermolekul besar seperti sel darah dan protein. Filtrat yang dihasilkan
adalah urine primer yang masih mengandung zat-zat yang diperlukan
tubuh (glukosa, garam dan asam amino).
b. Di dalam tubulus kontorti proksimal, zat urine primer yang masih berguna
direabsopsi (glukosa). Filtrat yang dihasilkan adalah urine sekunder.
c. Di dalam tubulus kontorti distal, pembuluh darah menambah zat-zat lain
tidak dipergunakan lagi dan menyerap kelebihan air, dan terbentuk urine
sesungguhnya yang disalurkan melalui tubulus kolektivus ke pelvis
renalis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah urine :
1. Banyaknya air minum
2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan, agar tekanan osmosis darah
tetap
3. Hormon Antiduretika (ADH) yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian
posterior mempengaruhi penyerapan air dari tubulus kontorti, bila
kekurangan hormon tersebut dapat menyebabkan jumlah urine menjadi 20
sampai 30 kali lipat.
Gangguan pada sistem urinaria :
a. Albuminuria yaitu terdapat albumin dan protein di dalam urine suatu
gejala kerusakan alat filtrasi dalam ginjal.
b. Diabetes melitus (kencing manis) yaitu adanya gula dalam urine hal ini
disebabkan kekurangan hormon insulin.
c. Diabetes insipidus yaitu jumlah urine menjadi berlipat ganda karena
gangguan hormon Antidiuretika (ADH).
Karakteristik normal di lihat dengan adanya :
1. Mikroskopik urin : dilihat dari jumlah/volume yang menggambarkan cairan
dan fungsi ginjal. Faktor yang mempengaruhi terhadap volume urin antara
lain suhu, temperatur, jumlah perspirasi, faktor hormonal seperti ADH.
2. Warna dan kejernihan : Warna kuning pada urin disebabkan oleh pigmen
urokrom hasil metabolime tubuh. Peningkatan urokrom disebabkan kondisi
tiroid. Warna urin sebagai bahan pemeriksaan sangat bervariasi. Warna
kuning berkaitan dengan keadaan hidrasi tubuh, sedangkan warna yang
lebih gelap biasanya berkaitan erat dengan konsentrasi urin. Variasi warna
urin :
 Normal berwarna kuning muda sampai kecoklatan
 Kuning kecoklatan atau kuning kehijauan: oksidasi bilirubin
 Hijau : pseudomonas, indikan, klorofil
3
 Merah muda/merah : eritrosit, Hb, mioglobin, porfirin
 Coklat hitam : oksidasi eritrosit, alkaptonuria, melanin
3. Bau : Urin normal dan segar mempunyai karakteristik bau aromatik.
Implikasi :
a. Bau aseton (fruity) karena ketosis terdapat pada penderita.
b. Bau busuk akibat pemecahan urea menjadi amoniak oleh bakteri.
c. Bau seperti sirup maple/karamel : bayi dengan kelainan metabolisme
asam amino bawaan.
d. Bau sulfur pada sistinuria dan homosistinuria.
e. Bau yang dipengaruhi oleh makanan.
VI. Variabel
1. Variabel kontrol
Indikator pH universal, larutan benedict, larutan biuret, AgNO3.
2. Variabel manipulasi
Jenis urine.
3. Variabel respon
Kondisi kesehatan sistem ekskresi.
VII. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi g. Pipet tetes
b. Rak tabung reaksi h. Kertas tisu
c. Gelas beker 500 ml i. Kertas label
d. Pemanas asbes j. Botol sampel urine
e. Kaki tiga k. Indikator pH universal
f. Korek api
2. Bahan
a. Sampel urine pagi (urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari
setelah bangun tidur)
b. Larutan AgNO3 10%
c. Larutan biuret
d. Larutan benedict
VIII. Cara kerja
A. Sifat fisik urine
1. Amati dan bandingkan beberapa sampel urine dalam hal sifat fisiknya
(warna, kekeruhan, pH). Analisislah menggunakan table berikut.
a. Warna

4
b. Tingkat kekeruhan
Tidak keruh -
Sedikit keruh +
Keruh ++
Sangat keruh +++
c. pH
1. Masukkan sampel urin ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 cm
2. Celupkan kertas lakmus (Indikator Universal) ke dalam urin
3. Tunggu selama ± 5 menit
4. Cocokkan perubahan warna kertas indikator dengan warna
standart pH
5. Catat hasil pengamatan.
B. Uji kandungan klorida
1. Masukkan sampel urin ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 cm
2. Teteskan larutan AgNO3 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
3. Goyang-goyangkan tabung reaksi
4. Amati perubahan warna yang terjadi,adanya endapan warna
putih/bening menunjukkan bahwa adanya klorida radikal di dalam urin
5. Catat hasil pengamatan
C. Uji kandungan protein
1. Masukkan sampel urin ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 cm
2. Teteskan Biuret ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
3. Goyang-goyangkan tabung reaksi di depan kertas putih
4. Amati perubahan warna yang terjadi
5. Catat hasil pengamatan

D. Uji kandungan glukosa


1. Masukkan sampel urin ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 Cm
2. Teteskan Benedict kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
3. Panaskan diatas api Bunsen,sambil digoyang-goyangkan selama 2
menit
5
4. Setelah timbul gelembung kecil pada urin, segera jauhkan dari api
5. Amati warna urin di dalam tabung reaksi
6. Catat hasil pengamatan

6
IX. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Praktikum Sistem Ekskresi
Sifat fisik Uji Glukosa Uji Protein
Nama Klorida
Warna Kekeruhan pH Warna awal Warna akhir Kandungan Warna Kandungan
Sampel X

7
X.

8
XI. Diskusi
1. Bagaimanakah sifat fisik urine yang baik?
2. Apa fungsi AgNO3, pH universal, biuret, dan benedict?
3. Mengapa pada urine mengandung klorida (kaitkan dengan fungsi klorida)?
Berasal dari manakah klorida yang terdapat dalam kandungan urine?
4. Adakah urine yang mengandung protein? Jika ada, jelaskan.
5. Bagian ginjal manakah yang bermasalah jika urine mengandung protein?
6. Jenis penyakit apakah yang menyebabkan urine mengandung protein?
7. Adakah urine yang mengandung glukosa? Jika ada, jelaskan.
8. Bagian ginjal manakah yang bermasalah jika urine mengandung glukosa?
9. Jenis penyakit apakah yang menyebabkan urine mengandung glukosa?
10. Jelaskan cara-cara untuk menjaga Kesehatan ginjal!

XII. Simpulan
Ho ditolak, Ha diterima. Ada pengaruh antara karakteristik urine,
kandungan klorida, kandungan glukosa dan kandungan protein terhadap kondisi
kesehatan sistem ekskresi. Urin dengan warna pekat mengindikasikan tubuh
mengalami ………., urin yang mengandung glukosa mengindikasikan tubuh
memiliki gangguan …………, dan urin yang mengandung protein
mengindikasikan tubuh memiliki gangguan …………………

XIII. Daftar Pustaka


Irnaningtyas. 2013. BIOLOGI : Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai