Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI

“Uji Kandungan Glukosa Dalam Urine”

Praktikum Biologi SMA PERSATUAN TULANGAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK V
XII MIPA 1

SMA PERSATUAN TULANGAN

Jl. Raya Kepadangan No. 36, Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61273
No. Telp : (031) 8854271
TAHUN PELAJARAN 2020-2021
JAWA TIMUR
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Uji


Kandungan Glukosa dalam Urine” disusun oleh :

Anggota Kelompok V :

1. Nur Isnaini Effendi (11)


2. Rindy Wahyu Oktavia (19)
3. Silvi Anita AlMunawaroh (23)
4. Syawala Putri Safinska (26)
5. Titania Alyssa Alifia (30)
6. Zidhan Syahrul Ramadhan (36)

Kelas :

XII MIPA 1

Dinyatakan selesai dibuat dan siap diperiksa oleh bapak/ibu guru kami.

Sidoarjo, 20 Februari 2021

Mengetahui Guru Penanggung Jawab

Sigit Nurwibowo S.Si


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong
kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolonganNya mungkin penyusun ini tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


“Kandungan Urine”. Yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepda Bapak/Ibu guru


yang telah membimbing saya dalam menjalankan pelajaran ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Trima Kasih.

Sidoarjo, 20 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PEGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Peneleitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
BAB III PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan
B. Cara Kerja
C. Tabel Penelitian
D. Pertanyaan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Tabel Pengamatan dan Jawaban Soal
B. Lampiran
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses


pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang
membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni adalah
cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan
dalam tubuh melalui proses urinisasi. Urin normal berwarna jernih
transparan warna kuning muda. Urin berasal dari zat warna empedu. Urine
berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2.
kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat. Asam
fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml.

Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi


membuang zat sisa hasil ammoniam. Zat sisa hasil ammoniam merupakan
sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air
(H20), ammonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa ammoniam
tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena
bersifat racun dan dapat menimbulkan racun dan dapat menimbulkan
penyakit.

B. Rumusan Masalah

Ada beberapa urin yang akan diuji, dari urin tersebut

Dibuktikan bahwa urin mengandung berbagai zat.

C. Tujuan Penelitan
Menguji adanya kandungan glukosa dalam urine.

D. Manfaat Penelitian
Dapat diketahui kandungan glukosa dalam urine.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
System ekskresi merupakan ammoni yang berperan dalam

Proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun
zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekskresi
terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa
nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi
asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel
tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang
ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah mmonia sm.
Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir mlewati saluran ureter
menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah mmoni. Dinding
kantug kemih akan berkontraksi secara mmonia s mendorong urine keluar
melalui uretra.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Proses pembentukan urine mengalami
3 tahapan, yaitu tahap filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi. Filtrasi
(penyaringan), hal ini terjadi di glomerulus. Sehingga, hasil proses filtrasi
ini disebut filtrate glomerulus atau urine primer.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine
digunakan sebagai indicator untuk mengetahui berbgai penyakit yang
dialami tubuh kita. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut
berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya
pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan
saluran kencing yang sehat, secara medis urin urin sebenarnya cukup steril
dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa dikatakan
bahwa urin itu merupakan zat yang steril.

Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi


membuang zat sisa hasil ammonia sm. Zat sisa hasil ammonia sm
merupakan hasil pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida
(CO2), air (H2O), ammonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa
ammonia sm tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus
dikeluarkan karna bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.

Proses reabsorpsi, terjadi pada tubulus kontortus proksimal,


lengkung henle, tubulus kontortus distal. Tujuan reabsorpsi adalah
menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, seperti glukosa,
−¿.¿

air, asam amino, vitamin, ion-ion, Na+¿¿, K +¿ ,Cl ¿ didalam tubulus kontortus
+ ¿.¿

distal. Juga terjadi augmentasi dari ion K +¿ ,H ¿ dan ammonia. Duktus


kolektivus membawa filtrate dari tubulus distal menuju pelvis renalis
ginjal. Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi NaCl secara aktif. Demikian juga
terjadi reabsorpsi air. Hasil proses yang terjadi pada tubulus kolektivus
menghasilkan urine sekunder, yang kemudian dikeluarkan ke pelvis
renalis.

Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring dalam ginjal, dibawah
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang melalui tubuh
lewat uretra.
BAB III

METODE PENGAMATAN

A. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi
2. Beaker glass
3. Pemanas spiritus
4. Kaki tiga
5. Penjepit tabung reaksi
6. Larutan benedict
7. Urine

B. Cara Kerja

1. Masukkan 5-6 ml larutan benedict kedalam tabung reaksi.


2. Kemudian tabung reaksi dimasukkan kedalam beaker glass berisi
air yang dipanaskan diatas kaki tiga dan spiritus kurang lebih 10
menit.
3. Selanjutnya,kedalam tabung reaksi diteteskan 8-10 tetes urine
yang telah anda siapkan biarkan sampai beberapa menit didalam
beaker glass yang dipanaskan.
4. Kemudian tabung reaksi tersebut diangkat untuk diamati
perubahan warnanya.
Kegiatan I : Uji Glukosa

1. Memasukkan 6 tetes ml urin kedalam tabung reaksi


2. Menambahkan 10 tetes larutan benedict
3. Menjepit dengan penjepit, kemudian memanaskan dengan spiritus
4. Mancatat perubahan warna yang terjadi
5. Menyimpulkan tentang urin yang telah diuji

C. Table Penelitian

Tes/Uji
No. Nama Warna mula Warna
Usia mula selanjutnya Glukosa Protein
1.
2.
3.

D. Pertanyaan

1. Perubahan warna apa sajakah yang terjadi setelah urine


diteteskan kedalam larutan benedict yang dipanaskan.
2. Apakah arti perubahan warna yang terjadi dalam percobaan ini.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Tabel Pengamatan dan Jawaban Soal

Tes/Uji
No. Nama Warna mula Warna
Usia mula selanjutnya Glukosa Protein
Hijau → Hijau
kekuningan →
2%-
kuning mentah
1. Lansia 3,5%
±60 Biru → kuning kunyit -
tahun
→ coklat →
coklat tua
2. Zidhan 17 tahun Biru Hijau Tosca - -
3. Siswa kelas XII 0,5% -
MIPA 2 (laki 18 tahun Biru Hijau Lumut 1% -
laki)
B. Lampiran
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka diambil kesimpulan
Urin dapat digunakan sebagai indicator, apakah ginjal berfungsi dengan
baik atau ginjal sedang mengalami kerusakan. Atau ginjal sedang
mengalami kerusakan dari hasil uji urine yang dilakukan, semua urine
sedang dalam keadaan netral sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
ginjal yang diuji berfungsi sebagaimana mestinya.

B. Saran
Saran untuk membaca makalah ini yang akan melakukan
Eksperimen saya sarankan agar tidak terlalu jijik atau tidak berani dengan
urine diri sendiri karna itu pelajaran bukan suatu yang menjijikkan dan
diperhatikan kebersihannya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D dkk. 2006. Biologi untuk SMA. Jakarta:Erlangga

LKS BIOLOGI Citra XI 2B

Saktiyonno. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta: Erlangga

Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga

Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi :SSCI

Syawala Putri, dkk. 2021. Biologi SMA Kelas XII. Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai