Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

UJI URINE

Disusun oleh: Kelompok 4

Eldaa Susanti Padinga

Irene Mi’raj Nur Sari

Muhammad Rizky Ramadani Anwar

Rina Aulia Damayanti

Tia Christine Dahai Kaya

Kelas: XI MIPA 2

SMA PLUS MELATI SAMARINDA

2021/2022

Alamat: Kampus Melati Jl. H.A.M.M. Rifaddin Kelurahan Harapan Baru Kec. Loa Janan Ilir,
Samarinda 75131 Telp. 0541-411461
PERCOBAAN

V UJI URINE

A. Tujuan

Mengetahui perbedaan urine orang sehat dan orang sakit berdasarkan hasil

pemeriksaan.

B. Dasar Teori

Sistem Eksresi Manusia memiliki organ atau alat-alat eksresi yang berfungsi

membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa

pembongkaran zat makanan, misalnya : karbondioksida (CO2), air (H20), ammonia

(NH3), urea dan zat empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi

bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan

penyakit. Organ atau alat-alat eksresi pada manusia terdiri dari : Paru-paru, Hati,

Kulit, dan Ginjal (Retnaningtyas,2011).

Menurut Retnaningtyas (2011) ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan

kelainan karena berbagai hal antara lain : bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal/

karena pembentukan batu ginjal. Jenis-jenis kelainan akibat kerusakan salah satu

bagian ginjal adalah :

1. Nefritis

Nefritis merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun

kuman biasanya karena bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan

mengalami uremia dan dedema.

2. Batu Ginjal

Terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran

ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu

banyak mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.

2
3. Albuminuria

Adalah ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan

indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena iritasi

sel-sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri, eter, atau logam

berat.

4. Glikosuria

Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan

bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal.

5. Hematuria

Adalah ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada

organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

6. Ketosis

Adalah ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang

melakukan diet karbohidrat.

7. Diabetes insipitus

Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebab

diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH, hormone ADH (anti

diuretika) ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Komposisi urin

bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urin normal

berwarna jernih transparan sedangkan warna kuning muda urin berasal dari zat

warna empedu. Urin normal pada manusia mengandung air, urea, asam urat,

amoniak, keratin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam-garam

terutama garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan didalam darah misalnya

vitamin C dan obat-obatan.

3
A. Definisi Urine

Urine, air seni, kemih, atau air kencing adalah cairan sisa yang

diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh

melalui saluran kemih di dalam proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk

membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk

menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang

menggunakan urine sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di dalam

ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar

tubuh melalui uretra.

B. Proses Pembentukan

Organ yang berperan dalam pembentukan urine yaitu ginjal. Di dalam

ginjal, zat sisa metabolisme akan dipilah-pilah kembali. Hasil pemilahan tersebut

berupa zat yang sudah tidak berguna dan zat yang masih bisa dipergunakan

kembali. Zat yang tidak berguna tersebut akan dikeluarkan dari tubuh, sedangkan

zat-zat yang masih dapat dipergunakan lagi akan dikembalikan ke sirkulasi.

Nefron terdiri atas seperangkat glomerulus dan tubulus. Glomerulus

mempunyai fungsi filtrasi, sedangkan tubulus mempunyai fungsi sekresi dan

reabsorbsi. Setidaknya salah satu dari tiga proses berikut akan dialami suatu zat

ketika diangkut melalui darah ke sistem filtrasi kompleks ginjal, yaitu filtrasi

glomerular, sekresi tubular dan reabsorbsi tubular.

Filtrat glomerulus memiliki zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh,

sehingga filtrat akan berpindah dari dalam tubulus ke plasma kapiler peritubulus.

Perpindahan ini disebut sebagai reabsorpsi tubulus. Zat-zat yang direabsorpsi

4
tidak keluar sebagai urine, tetapi akan diangkut oleh kapiler peritubulus ke sistem

vena dan kembali ke jantung untuk diedarkan. Zat-zat yang akan diserap kembali

adalah glukosa, sodium, klorida fosfat, dan beberapa ion bikarbonat yang terjadi

secara pasif di tubulus proksimal. Setelah zat yang masih dibutuhkan tubuh

diserap kembali, proses selanjutnya adalah sekresi tubulus yaitu perpindahan

selektif zatzat dari darah kapiler peritubulus ke lumen tubulus. Sisa dari

penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis

selanjutnya diteruskan ke luar tubuh dalam bentuk urine.

C. Kandungan di dalam urine

Komposisi zat didalam urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air

yang diminumnya. Urine normal terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak,

kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam- garam terutama

garam dapur dan zat- zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin C dan

obat-obatan. Semua cairan dan pembentuk urine trsebut berasal dari darah atau

cairan interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika

molekul yang penting bagi tubuh, misalnya glukosa diserap kembali ke dalam

tubuh melalui molekul pembawa (Halander, dkk., 2000).

1. Urinalisis

Urinalisis adalah pemeriksaan spesimen urine secara fisik, kimia dan

mikroskopik (Hardjoeno, dan Fitriyani, 2007). Urinalisis tidak hanya

menggambarkan gangguan keadaan intrinsik ginjal, tetapi juga

memberibukti yang penting tidak hanya pada kondisi kerusakan primer dari

ginjal dan taktus urinearius. Perubahan pada urine mungkin menjadi

pertanda yang pertama kali muncul pada penyakit vaskuler yang serius

(Bishop dkk, 1996). Pemeriksaan urinalisis merupakan pemeriksaan yang

5
sering dikerjakan pada praktik dokter sehari-hari, apalagi kasus urologi.

Pemeriksaan ini menurut Purnomo tahun 2011 meliputi:

a. Makroskopik dengan menilai warna, bau dan berat jenis urine.

b. Kimiawi meliputi pemeriksaaan derajat keasaman/ Ph, protein, dan

gula dalam urine.

c. Mikroskopik mencari kemungkinan adanya sel- sel, cast (silinder),

atau bentukan lain didalam urine.

2. Jenis urine

Ada beberapa jenis urine berdasarkan waktu pengumpulannya yang

digunakan untuk diagnosis maupun penunjang suatu diagnosis penyakit.

Jenis urine tersebut meliputi : urine sewaktu, urine pagi, urine postprandial,

urine 24 jam, urine 3 gelas dan urine 2 gelas pada orang lelaki, urine porsi

tengah, dan urine terminal (Gandasoebrata, 2013).

3. Wadah Spesimen Urine

Botol penampung urine harus bersih dan kering. Adanya air dan

kotoran dalam wadah berarti adanya kuman-kuman yang kelak berkembang

biak dalam urine dan mengubah susunannya. Wadah urine yang terbaik

adalah yang berupa gelas dengan mulut lebar yang dapat disumbat rapat dan

sebaiknya urine dikeluarkan langsung ke wadahtersebut. Jika hendak

memindahkan urine dari wadah ke wadah lain, kocoklah terlebih dahulu,

supaya endapan ikut terpisah. Berikan keterangan yang lengkap tentang

identitas sampel pada wadah spesimen (Gandasoebrata, 2013).

6
C. Alat Dan Bahan

a. Alat

1) Tabung reaksi dan rak tabung reaksi 2 unit

2) Penjepit tabung reaksi 4 unit

3) Kertas PH 2 buah

4) Pipet tetes 2 unit

5) Pembakar spiritus 1 unit

6) Korek api 1 unit

b. Bahan

1) Urine

2) Larutan Biuret (CuSO4 1% NaCl 1%)

3) Larutan Benedict

4) Larutan AgNO3

D. Prosedur Kerja

1. Pengujian pH urine

a. Masukan 2 ml urine kedalam tabung reaksi.

b. Celupkan kertas pH kedalam tabung reaksi.

c. Cocokan perubahan warna kertas pH dengan warna standar pH.

d. Amati dan catat Ph urine tersebut.

2. Pengujian kandungan ammonia dalam urine.

a. Masukkan 2 ml urine kedalam tabung reaksi

b. Jepitlah dengan penjepit tabung lalu panaskan dengan pembakar spirulitis

selama 2 menit.

c. Catatlah bau yang keluar dari urine yang dipanaskan tadi.

3. Pengujian kandungan klorida dalam urine

7
a. Masukkan 2 ml urine kedalam tabung reaksi.

b. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 kemudian biarkan sebentar.

c. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.

4. Pengujian kandungan protein dalam urine.

a. Masukkan 2 ml urine kedalam tabung reaksi.

b. Tambahkan 5 tetes larutan Biuret dan biarkan selama 5 menit.

c. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.

1) Hijau: kadar glukosa 1%

2) Merah: kadar glukosa 1,5%

3) Jingga: kadar glukosa 2%

4) Kuning: kadar glukosa 5%

5. Pengujian kandungan glukosa dalam urine.

a. Masukkan 2 ml urine kedalam tabung reaksi.

b. Tambahkan 2 tetes larutan Benedict dan diamkan sebentar.

c. Jepitlah tabung reaksi, kemudianpanaskan dengan pembakar spiritus selama 2

menit kemudian amati dan catat perubahan warna yang terjadi.

6. Masukkan seluruh data kedalam tabel.

8
E. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Uji Urine.

Perubahan Warna Keadaan Larutan


Jenis Uji
No Sebelum Setelah Sebelum Setelah
Urine Keterangan
Uji Uji Uji Uji

1. Uji pH Kuning Hijau Jernih Normal Normal

Ada indikasi
Ada
prostat
2. Uji Klorida Kuning Keruh jernih endapan
terkena batu
keruh
ginjal

Kuning
3. Uji Protein Kuning Jernih Normal Normal
memudar

Terdapat
Ada
buih dan
4. Uji Glukosa kuning oranye Jernih kemungkinan
berubah
2,6-3,5%
warna

9
No Gambar Keterangan

1. Uji pH 7 (Normal)

1. Uji Klorida : larutan

setelah diuji menjadi

keruh serta terdapat

endapan keruh pada

dasar gelas ukur.

2. Uji Protein : Larutan

setelah diuji berubah

warna menjadi kuning


2.
memudar (Normal)

3. Uji Glukosa : Larutan

setelah diuji berubah

warna menjadi oranye

dan terdapat buih

ketika dipanaskan

dengan pembakar

spiritus.

10
F. Pembahasan

Pada uji pH di dapatkan pH 7 Yang membuktikan kondisi probandus normal.

pH urine normal berada di angka 4,5-8,0 dengan nilai rata-rata 6,0. Sedangkan

nilai pH urine netral adalah 7,0. PH urine dinyatakan asam saat berada di

bawah angka 5,0, dan dinyatakan basa saat berada di atas angka 8,0. Oleh sebab itu,

kadar asam basa harus selalu seimbang agar fungsi tubuh bekerja dengan baik

(homeostasis). Kadar asam basa dalam darah diukur dengan skala pH, dari 0 (sangat

asam) hingga 14 (sangat basa). Normalnya, kadar pH darah normal berkisar antara

7,35–7,45. Urine yang kami uji awalnya berwarna kuning setelah diuji pun berubah

menjadi keruh serta ada endapan keruh pada dasar tabung ukur. Apabila melihat

Skala PH maka urine yang kami uji berada pada tingkat PH rendah yang berarti PH

tersebut bersifat asam.

Uji glukosa di dapatkan hasil yaitu berwarna oranye Yang menunjukan

kondisi glukosa tidak normal Kemudian pada uji protein di dapatkan hasil urine

yang kami uji semula berwarna kuning lalu menjadi kuning memudar yang

menunjukan urine normal. Yang menunjukan terdapat kandungan protein pada

urine.. Pada uji Klorida di dapatkan hasil larutan yang keruh Yang menunjukan urine

tidak normal. Urine yang mengandung endapan mengindikasikan penyakit batu

ginjal.

Berikut beberapa penyakit jika kadar gula urine positif:

a) Penyakit Ginjal

Yang dimaksud penyakit ginjal adalah ketika adanya kelainan pada organ

ginjal yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, tumor, kelainan

bawaan, sampai penyakit metabolik.

11
b) Diabetes Melitus

Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti

sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang

dikeluarkan melebihi jumlah normal.

c) Hepatitis B

Urine yang berwarna cukup gelap juga cukup identik dengan masalah organ

hati. Salah satunya hepatitis B. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini

seringkali tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya.

d) Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih atau ISK merupakan penyakit di mana terdapat

mikroorganisme dalam urine.

12
G. Penutup

1. Kesimpulan

Berdasarkan pratikum serta laporan yang telah kami lakukan, kami

menemukan sejumlah kesimpulan antara lain :

A. PH urine yang asam dikarenakan banyaknya mengonsumsi bermakanan

protein tinggi seperti sayuran dan buah-buahan.

B. Protein yang berlebihan dapat menyebabkan faktor Protenuria yang

merupakan gejala awal batu ginjal dan penyakit sintetik signifikan. Serta

faktor lainya adalah karena aktivitas fisik yang berat, demam tinggi, serta

konsumsi protein yang berlebihan.

2. Saran

Bagi pembuat kebijakan prosedur pemeriksaan laboratorium, hendaknya

penelitian ini mampu menjadi landasan bagi pembuat kebijakan dalam hal

pemeriksaan sedimen urine, dimana urine harus dilakukan sentrifugasi sebelum

dilakukan pemeriksaan mikroskopis.

Bagi peneliti lain hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menambahkan parameter lain seperti pemeriksaan terhadap sedimen organik lain

dan sedimen anorganik. Serta saya berharap agar laporan ini bisa menjadi

peringatan serta informasi agar orang-orang mengonsumsi makanan bergizi serta

minum banyak air putih agar terhindar dari berbagai penyakit.

13
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. and Anggraeni, D. 2013. Pengantar Epidemiologi. 2nd edn. Jakarta:

EGC. Hal. 9

Novianty, Masita, 2022. Petunjuk Pratikum Biologi. Samarinda

Ma’arufah. 2004. Perbedaan Antara Hasil Carik Celup Dengan Metode

Mikroskopis Sebagai Indikator Adanya Sel Darah Merah Dalam Urin.

Jurnal Akademi Analis Malang 2(2) : 1-12.Malang :Akademis Analis

Kesehatan Malang.

Riswanto dan Rizki, M. 2015. Urinalisis: Menerjemahkan Pesan Klinis Urine.

Yogyakarta: Pustaka Rasmedia.

Sherwood, Lauralee, 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : ECG

Yuni, Melli Anggra, DKK. 2015. Gambaran Protein Urine pada Penderita Diabetes

Melitus Tipe II. Jurnal Studi Literatur STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang

14
HALAMAN PENGESAHAN

Mengetahui,

Samarinda, 7 Februari 2022

Ketua Kelompok Asisten Praktikum

Irene Mi’raj Nur Sari Masita Novianty, S.Pd

15

Anda mungkin juga menyukai