URINALISIS

LEONI RANNU MANGIRI, 2022

Kelompok II, Pendidikan Biologi A
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Makassar
rannumangiri@gmail.com

Abstract
Urine is a waste product of metabolism. Substances contained in urine include: 1). Urea is the end product of
protein metabolism. Urea comes from amino acids that do not contain ammonia anymore, because the
ammonia has been transferred to the liver. Urea is secreted an average of 30 grams per day. 2). Creatine is a
waste product from muscles. 3). gout. 4). Sodium chloride or salt. Urine examination consists of macroscopic,
microscopic, and chemical examination of urine.Urinary excretion is needed to get rid of residual molecules
in the blood that are filtered by the kidneys to maintain body fluid homeostasis. In one day, humans and animals
excrete urine up to several times. Broadly speaking, there are three processes in the formation of urine, namely
glomerular filtration, reabsorption, and tubular secretion. The urinalysis unit practicum has the aim of
determining some of the properties of urine by performing several tests on several possible abnormalities in
the urine.

Keywords : Benedict’s test, Glucose, Renal absorption, Urine colors, Urine pH.

1. PENDAHULUAN toksin, 2,5% urea, kalsium, bikarbonat, kreatain N,

1.1 Latar Belakang
Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, vesika
urinaria (kandung kemih) dan uretra. Ginjal
mengeluarkan urine disalurkan melalui ureter ke
vesika urinaria. Vesika urinaria menyimpan urine
untuk sementara dan mengosongkannya melalui
uretra pada waktu-waktu tertentu. Urine atau air
seni adalah sisa yang disekresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinalisis. Ekskresi urine diperlukan
untuk membuang molekulmolekul sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan
homeostasis tubuh, peran urine sangat penting
karena sebagai pembuang cairan oleh tubuh adalah
melalui proses sekresi urine. Sehingga komposisi
urine dapat mencerminkan kemampuan ginjal
untuk menahan dan menyerap bahan-bahan yang
penting untuk metabolisme dasar dan
mempertahankan homeostasis tubuh. Normalnya
jumlah bahan yang terdapat dalam urine selama 24
jam adalah 35 gram bahan organik dan 25 gram
bahan anorganik.
Ekskresi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal untuk menjaga homeostasis cairan
tubuh. Dalam satu hari, manusia dan hewan
mengeluarkan urin sampai beberapa kali. Secara
garis besar ada tiga proses dalam pembentukan urin
yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi, dan sekresi
tubulus. Pada manusia sehat sekitar 1200 ml darah
melalui jaringan ekskresi ginjal yang berfungsi
setiap menit, dan membentuk sekitar 125 ml filtrat
glomerulus. Komposisi urine adalah 96% air,
natrium, pigmen empedu, 1,5% garam, kalium,
magnesium, kreatin, klorida, sulfat anorganik,
asam urat, fosfat anorganik dan amino N. Salah
satu komponen dalam urin yang dapat mengendap
adalah struvite [Mg(K,NH4)(PO4)6H₂O], yang
terbentuk dari magnesium dengan fosfat dalam
keberadaan ion amonium. Selama dalam
penyimpanan, amonium urin terjadi karena reaksi
hidrolisis urea. Urin manusia mengandung ion
amunium yang relatif lebih banyak dari fosfat,
tetapi lebih sedikit dibanding magnesium.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat
sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam
tubuh. Sifat fisik urin memiliki warna yang
umumnya kuning kecoklatan (tergantung dari
konsentrasi urin). Semakin banyak minum akan
menyebabkan konsentrasi urin menurun sehingga
warnanya menjadi lebih muda. Bau dari urin dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kesehatan
seseorang. Urin dari seorang penderita diabetes
akan berbau agak manis karena keberadaan
senyawa organik yaitu keton. Urin yang baru saja
diekskresikan biasanya berbau tidak menyengat,
tetapi yang sudah lama berbau menyengat seperti
bau amonia. Keasaman urin normal mempunyai
kisaran pH 4,6 - 8. Umumnya pH urin sekitar 6.
Kerapatan (densitas) urin normal memiliki kisaran
densitas sebesar 0,001 - 0,0035 gram/cm³.
1.2 Tujuan
Praktikum unit urinalisis memiliki tujuan
untuk menentukan beberapa sifat urine dengan
melakukan beberapa pengujian terhadap beberapa
kemungkinanan adanya abnormalitas di dalam
urine.
1.3 Manfaat
 Praktikan dapat mengetahui dan menentukan
beberapa sifat urine dan melakukan uji atas
beberapa kemungkinanan adanya abnormalitas di
dalam urine.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal manusia adalah sepasang organ kelenjar
terletak rero-peritoneal dekat dinding posterior
abdomen kiri kanan kolumna vertebralis, setinggi
vertebra torakalis 12 dan setinggi vertebra lumbalis
3.Tiap ginjal beratnya sekitar 150 gram dengan
panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cmdan tebal 3-4 cm.
Pinggir lateral cembung, pinggir medial cekung.
Ginjal dibungkus oleh suatu kapsula (jaringan ikat
kolagen). Setiap ginjal bagian medial terhadap
fisura (lekuk) disebut hilus ginjal, menuju
keruangan seperti celah dalam ginjal disebut sinus
renalis, berisi arteri dan vena renalis, dan pelebaran
ujung atas ureter berbentuk corong disebut pelvis
renis. Pelvis renis bercabang dua, cabang besar,
dua atau tiga kaliks mayor (G, calyx = bagian piala
suatu bunga), selanjutnya bercabang-cabang
pendek (kecil), 5-11 kaliks minor
(Adnan,dkk.2020).
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat
penyaring darah yang disebut nefron. Glomerulus
berupa anyaman pembuluh kapiler darah,
sedangkan kapsul bowman berupa cawan
berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus.
Saluran panjang yang berlengkung (tubulus)
dikelilingi oleh pembuluh kapiler darah. Tubulus
yang letaknya dekat badan Malpighi disebut
tubulus proksimal dan tubulus yang letaknya jauh
dari badan Malpighi disebut tubulus distal. Tubulus
proksimal dan tubulus distal dihubungkan oleh
lengkung henle. Tempat lengkung Henle
bersinggungan dengan arteri aferen disebut
apparatus juxta glomerular, mengandung macula
densa dan sel juxta glomerular. Sel juxta
glomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan
sekresi renin. Cairan menjadi makin kental
disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk
urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih
melewati ureter.Lengkung Henle ini berupa
pembuluh menyerupai leherangsa yang turun ke
arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju
koretks ginjal.Bagian akhir dari tubulus ginjal
adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak
pada sumsum ginjal (Risa,dkk.2017).
Urin merupakan zat bungan sisa metabolisme
Zat-zat yang terkandung di salam urin antara lain
seperti 1). Ureum merupakan hasil akhir dari
metabolisme protein. Ureum berasal asam amino
yang tidak mengandung asam amonia lagi, karena
amonianya sudah dipindahkan ke hati. Ureum
disekresikan rata-rata 30 gram per hari. 2). Kreatin
merupakan zat hasil buangan dari otot. 3). asam
urat. 4). Natrium klorida atau garam. Pemeriksaan
urine terdiri dari pemeriksaan makroskopik,
mikroskopik, dan kimia urine. Pemeriksaan
makroskopik urine terdiri dari menilai warna,
kejernihan. bau, berat jenis, dan pH. Pemeriksaan
mikroskopik untuk melihat adanya sedimen urine
seperti eritrosit, leukosit, sel epitel, kristal, silinder,
bakteri, jamur, parasit, dan spermatozoa.
Pemeriksaan kimia urine dilakukan terhadap
protein, glukosa, keton, bilirubin, dan urobilinogen
(Ayu,dkk.2020).
Metode yang dipakai untuk memperoleh hasil
pemeriksaan urine pun bermacam-macam, salah
satunya dengan pemeriksaan glukosa urine dengan
uji benedict. Pemeriksaan glukosa urin dengan uji
benedict memanfaatkan sifat glukosa sebagai
pereduksi. Prinsip pemeriksaan benedict adalah
glukosa dalam urin akan mereduksi cuprisulfat
menjadi cuprosulfat yang terlihat dengan
perubahan warna dari larutan benedict. Hasil
positif ditunjukkan dengan adanya kekeruhan dan
perubahan warna dari biru menjadi hijau
kekuningan sampai merah bata. Kelebihan metode
init biayanya lebih murah, membutuhkan urin yang
lebih sedikit.
Hasil Positif pada urine dapat memperkuat
dugaan penyakit diabetes mellitus jika merasakan
tanda tanda gejala penyakit diabetes mulai terasa.
Diabetes Melitus atau yang lebih dikenal dengan
penyakit gula atau kencing manis diakibatkan oleh
kekurangan hormon insulin (Tjokroprawito,1986
dalam Studiawan dan Santosa, 2005). Hal ini
disebabkan pankreas sebagai produsen insulin
tidak memproduksi insulin dalam jur yang cukup
besar daripada yang dibutuhkan oleh tubuh,
sehingga pembakar 3/4 penggunaan karbohidrat
tidak sempurna. Penyakit ini merupakan suatu
peny gangguan metabolisme karbohidrat yang di
tandai dengan adanya glukosa dalam urin
(glukosuria) (Dian,dkk.2019).
3. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum dilakukan pada hari
Selasa, 26 April 2022 pukul 10.50-12.30 WITA,
bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Analisis Fisik
Bahan yang digunakan pada praktikum
kegiatan 1 untuk analis fisik adalah urin orang
yang berpuasa selama 5-6 jam dan urin orang yang
tidak berpuasa, serta menggunakan pH dengan
menggunakan indikator universal.
3.2.2. Analisis Kimia
Alat yang digunakan pada praktikum kegiatan
1 untuk analisis kimia uji glukosa pada urin adalah
tabung reaksi 2 buah, gelas ukur 1 buah, pipet tetas,
gelas kimia, kaki tiga dan kasa, rak tabung, serta
bunsen. Bahan yang digunakan pada kegiatan ini
adalah urin (berpuasa dan tidak berpuasa) dan
larutan bennedict.
3.3. Prosedur Praktikum
3.3.1. Analisis Fisik
Kegiatan ini merupakan pengamatan fisik dari 4.1.2 Uji Kimia
warna urin yang akan diamati. Pertama-tama Tabel 4.1.2 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)
menyiapkan dua jenis urin (orang berpuasa dan Kelompok 1
tidak berpuasa), kemudian diamati warna urin Perubahan
menggunakan tabel yang telah tersedia pada buku No Jenis Urin Hasil
Warna
penuntun. Setelah itu, selain mengamati warna urin
dilakukan juga pengamatan pH terhadap urin 1. Puasa Biru Negatif
dengan menggunakan indikator universal.
3.3.2. Analisis Kimia 2. Tidak Puasa Biru Negatif
Pada analisis kimia uji glukosa, pertama-tama
menyediakan urin (orang berpuasa dan tidak Dokumentasi
berpuasa), kemudian menyiapkan tabung reaksi Awal Hasil Akhir
sebanyak dua buah. Untuk setiap tabung yang
disediakan, memasukkan urin sebanyak 8 tetes,
kemudian ditambahkan larutan benedict sebanyak
5 ml. Larutan benedict yang telah ditambahkan ke
dalam tabung reaksi berisi urin tersebut akan
diletakkan dalam air mendidih selama 5 menit.
Setelah dipanaskan selama 5 menit, memindahkan Tabel 4.1.3 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)
dari pemanas dan membaca hasilnya sesuai dengan Kelompok 2
daftar yang ada pada tabel yang telah disediakan
Perubahan
pada buku penuntun. No Jenis Urin Hasil
Warna
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Puasa Biru Gelap Negatif
4.1 Hasil
4.1.1 Analisis Fisik Biru
2. Tidak Puasa Negatif
Tabel 4.1.1 Pengamatan Analisis Fisik Terang
No Jenis Urin Warna pH
Dokumentasi
Kuning Awal Hasil Akhir
1. Puasa 4 (Asam)
berbuih
Tidak 6 (Nor
2. Tidak Puasa
berwarna mal)

Dokumentasi
Urine puasa dan Tidak Puasa
Tabel 4.1.4 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)
Kelompok 3
Perubahan
No Jenis Urin Hasil
Warna
1. Puasa Biru Gelap Negatif
Biru
2. Tidak Puasa Negatif
Terang
pH Urine Tidak
pH Urine Puasa
Puasa
Dokumentasi
Awal Hasil Akhir
Tabel 4.1.5 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa) Tabel 4.1.8 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)
Kelompok 4 Kelompok 7
Perubahan Perubahan
No Jenis Urin Hasil No Jenis Urin Hasil
Warna Warna
1. Puasa Biru Gelap Negatif 1. Puasa Biru Gelap Negatif

Biru Biru
2. Tidak Puasa Negatif 2. Tidak Puasa Negatif
Terang Terang
Dokumentasi Dokumentasi
Awal Hasil Akhir Awal Hasil Akhir

Tabel 4.1.6 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)

Kelompok 5
Tabel 4.1.2 Pengamatan Analisis Kimia (Protein)
Perubahan Perubahan
No Jenis Urin Hasil No Jenis Urin Hasil
Warna Warna
1. Puasa Biru Gelap Negatif Kuning Tanpa
1. Puasa
Bening Endapan
Biru Kuning Tanpa
2. Tidak Puasa Negatif 2. Tidak Puasa
Terang Gading Endapan

Dokumentasi Dokumentasi
Awal Hasil Akhir Sebelum Pemusingan Setelah pemusingan

Awal Hasil Akhir

Tabel 4.1.7 Pengamatan Analisis Kimia (Glukosa)

Kelompok 6
Perubahan
No Jenis Urin Hasil
Warna
1. Puasa Biru Gelap Negatif
4.2 Pembahasan
Biru Kegiatan pertama yaitu analisis fisik dimana
2. Tidak Puasa Negatif
Terang hasil dari data kelompok warna urine yang
berpuasa kuning berbuih sedangkan warna urine
Dokumentasi yang tidak berpuasa tak berwarna dengan masing-
Awal Hasil Akhir masing pH 4 dan 6. Maka dari hasil data tersebut
 dapat disimpulkan bahwa urine yang berpuasa
berwarna kuning berbuih karena naiknya pigmen
melanin akibat dari kurangnya serapan air dan
nutrisi makanan lainnya pada tubuh selama 5-6 jam
tersebut sehingga menyebabkan warna urine
berwarna sedikit pekat, dimana hal ini tergolong
urine normal walaupun sedikit asam karena pH-
nya berkisar 6 yaitu tidak terlalu asam karena
mendekati PH netral yaitu 7. Sedangkan urine yang
tidak berpuasa berdasarkan hasil pengamatan
didapatkan bahwa urine tersebut tak berwarna atau
transparan karena jumlah air dan nutrisi makanan
lainnya terpenuhi baik di dalam tubuh, sehingga
proses penyerapan di ginjal berlangsung baik dan
menghasilkan urine dengan kandungan air yang
normal. Dimana ditandai dengan pH-nya yang 7
hal ini menandakan bahwa urine tersebut normal.
Dan untuk kegiatan 1 analisis kimia glukosa,
dimana menggunakan data kelas, hasil yang
didapatkan adalah warna akhir dari urine setelah
diberi perlakuan dengan cara dipanaskan di dalam
gelas beaker selama 5 menit hasilnya berwarna biru
terang , hal ini menandakan bahwa semua urine
dari perwakilan tiap perwakilan kelompok baik
yang berpuasa dan tidak berpuasa urinenya tidak
mengandung glukosa. Hal ini dikarenakan larutan
benedict yang ditambahkan pada setiap sampel
urine berfungsi untuk mengidentifikasi keberadaan
glukosa di dalam urine. Glukosa dalam urine akan
mereduksi garam-garam kompleks yang terdapat
pada pereaksi benedict (ion cupri direduksi
menjadi cupro) dan mengendap dalam bentuk CuO
dan Cu20. Menurut metode Benedict, hasil yang
dapat menginterpretasikan perubahan warna pada
bahan coba adalah (-): tetap biru, biru kehijauan,
(+1): hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai
dengan 0,5 - 1 % glukosa), (+2): kuning keruh (1
1,5 % glukosa). (+3) jingga atau warna lumpur
keruh (2 – 3,5 % glukosa), (+4): merah bata (lebih
dari 3,5 % glukosa, Berdasarkan warna yang
diamati pada hasil uji, warna yang terlihat adalah
biru yang menandakan didalam urin tidak terdapat
glukosa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
glomerulus, dan tubulus kontortus proximal setiap
praktikan dari perwakilan setiap kelompok dalam
keadaan normal.
5. KESIMPULAN
Di dalam urine terdapat beberapa kandungan zat
hasil metabolismee tubuh, dan paling banyak
mengandung glukosa asam urea , air dan protein dan
natrium klorida. Berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan untuk mengetahui kandungan glukosa di
dalam urine bisa menggunakan larutan benedict
untuk mendeteksinya, dimana warna akhir setelah
diberikan larutan benedict urine akan berubah warna
tergantung dari berapa banyak kandungan glukosa
di dalamnya. Jika kandungan glukosa dalam urin
banyak maka akan berwarna merah mata,dan jika
kandungan glukosa sedikit akan berwarna biru
terang. Urine tersebut diproses melalui tiga tahap di
dalam ginjal yaitu pertama tahap filtrasi yaitu tahap
penyaringan pertama sel-sel darah merah, keping
darah dan sebagian besar protein plasma
menghasilkan urine primer. Kemudian tahap kedua
yaitu reabsorpsi yaitu menghasilkan urine sekunder
setelah melalui proses penambahan zat-zat yang
tidak diperlukan tubuh dan juga penyerapan kembali
zat-zat yang diperlukan tubuh seperti glukosa air
dan garam. dan tahap terakhir yaitu tahap
augmentasi yaitu tahap menghasilkan urine
sebenarnya untuk dikeluarkan melalui uretra.
6. REFERENSI
Adnan, Halifah, Arsad, Arifah. 2020. Buku Ajar
Struktur Hewan. Makassar.
Nadeak, Fitri Dian Puspa, Riyanto , dan Rosliana
Lubis.2019. Penentuan Kadar Glukosa Urine di
Laboratorium Rumah Sakit Sari Mutiara
Medan. Fakulitas Biologi : Universitas Medan
Area. Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA).
1(2): 53-57
Parwati, Putu Ayu, Ni Wayan Desi Bintari, I. 2020.
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kimia Urine
Dengan Variasi Jenis Pengawet Urine.
Fakulitas Teknologi Laboratorium Medis :
STIKes Wira Medika Bali. Jurnal Analisis
Laboratorium Medik. 5(2): 2527-712x
Purnamasari, Risa, Dwi Rukma Santi. 2017.
Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel.