13 Desember 2018
Kelompok 4
Kelas A
UNIVERSITAS GARUT
2018
1.1 TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pentingnya peranan system eksresi urinary dalam menjaga
homeostatis tubuh
2. Mengidentifikasi beberapa karakteristik urin normal sehingga dapat
melakukan analisa secara sederhana adanya kelainan-kelainan dalam tubuh
berdasarkan pemeriksaan sampel urin
Alat Bahan
Mikroskop Penangas air Perak nitrat
Piknometer Pipet tetes Asam nitrat
Indikator universial Pembakar Bunsen Larutan Na-nitroprusida
Tabung reaksi Penjepit kayu Larutan NaOH 1 N
Object glass Asam asetat pekat
Cover glass Asam asetat glacial
Larutan fehling A dan
fehling B
1.4 PROSEDUR
a. Pengamatan mikroskopik urin
Urin
Mikroskop
Selesai
Urin
Diamati warna serta bau
Diukur pH menggunakan indicator universal atau pH
meter
Ditentukan bobot jenis urin dengan piknometer yaitu
ditimbang piknometer kosong sehingga diperoleh nilai
W1, diisi piknometer dengan aquadest bebas gas lap
bagian luar hingga kering kemudian ditimbang
sehingga diperoleh nilai W2, dibuang air dari
piknometer dan dibilas dengan alcohol dan dikeringkan
kemudian diisi urin dalam piknometer dan ditimbang
sehingga memperoleh W3.
Selesai
c. Analisa kimia zat-zat yang terlarut dalam urin (penetapan urea)
Urin
Selesai
d. Penetapan ion klorida
Urin
Selesai
e. Penetapan aseton
Urin
Selesai
f. Penetapan gula pereduksi
Fehling
Selesai
Selesai
1.6 PEMBAHASAN
Terdapat beberapa system pada pembuangan yaitu ekresi, sekresi dan
defekasi. Eksresi yaitu pembuangan zat sisa yang sudah tidak digunakan oleh
tubuh, jika tidak dibuang maka akan terjadi efek yang berbahaya, hasil dari
eksresi adalah keringat, urin, cairan empedu dan CO2 dan uap air. Sekresi adalah
pembuangan zat sisa yang masih digunakan oleh tubuh, contohya hormone dan
enzim. Defekasi adalah pembuangan zat sisa hasil metabolism berupa feses.
Pada praktikum ini, system eksresi urinary terjadi pada organ khususnya
ginjal. Ginjal terdiri dari tiga organ utama yaitu korteks, medulla dan pelvis.
Korteks merupakan bagian ginjal paling luar, medulla merupakan bagian tengah
ginjal atau yang sering disebut sumsum ginjal sedangkan pelvis adalah bagian
ginjal yang menyambungkan atau mengalirkan urin dari ginjal menuju ureter.
Urin adalah cairan sisa metabolisme tubuh yang dikeluarkan oleh ginjal yang
sudah tidak di pergunakan lagi. Organ yang dilalui urin yaitu glomerulus, kapsula
Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal,
tubulus kolektivus, ureter, kantung kemih dan uretra. Fungsi ginjal secara eksresi
yaitu menyaring darah, mempertahankan kadar elektrolit dalam tubuh,
mempertahankan pH, mengeksresikan produk akhir dari metabolism protein
berupa urea, asam urat dan kreatinin membantu memelihara homeostatis tubuh,
sedangkan fungsi ginjal secara non eksresi yaitu menghasilkan renin,
menghasilkan protagladin, menghasilkan eritropoetin.
Urin primer dihasilkan saat proses filtrasi, kandungan urin primer berupa air,
protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Urin sekunder dihasilkan
saat proses reabsorpsi, kandungan urin sekunder berupa air, garam, urea dan
pigmen empedu. Zat yang di reabsorpsi yaitu glukosa, asam amino dan NaCl.
Pada praktikum uji mikroskopik urin yang digunakannya berupa sedimen urin
yang mengalami sentifugasi. Setelah sedimen diamati di bawah mikroskop
hasilnya seperti gambar dibawah ini:
Calcium
oxalate
Hipuric acid
Tyrosine Crystine
Pada praktikum uji karakteristik urin, urin berwarna kuning bening, bau urin
aromatic dan pH urin 6. Ini menunjukan bahwa urin yang diamati dalam keadaan
normal. Bj urin yang diamati adalah 1,070 didapat dari perhitungan
Bj=(W3-W1) / (W2-W1)
w 3−w 1
Bj= w −w ¿
2 1
¿
46,23−20,92
=
44,56−20,92
25,31
= = 1,070
23,64
Pada praktikum analisa kimia zat-zat yang terlarut dalam urin yaitu, urea.
Dibuktikan dengan adanya kristal urea yang ada di dalam urin dihasilkan dari
pemecahan protein.
(kristal urea)
Pada praktikum penetapan aseton, urin berwarna tetap dan jernih tidak terjadi
endapan. Ini menandakan bahwa urin yang diamati dalam keadaan normal. Jika
dalam urin terdapat aseton menandakan adanya gangguan dalam sistem eksresi
urinari atau terjadi akibat kekurangan karbohidrat pada tubuh, sehingga sumber
energi diganti dari cadangan lemak, dan metabolisme lemak secara berlebihan
akan menghasilkan aseton.
1.7 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum sistem eksresi urinari, dapat disimpulkan bahwa:
- Peranan sistem urin dalam menjaga homeostasis tubuh adalah dengan cara
menjaga dan mengatur cairan tubuh, mengontrol komposisi dan volume
darah dengan memindahkan dan menyimpan sejumlah tertentu air dan zat
terlarut.
- Urin normal memiliki karateristik warna kuning jernih, bau amoniak, pH
berkisar 6, bobot jenis berkisar antara 1,001 – 1,060. Zat terlarut didalam
urin diantaranya ada urea dan klorida. Zat yang seharusnya tidak ada
dalam urin adalah aseton, gula pereduksi, dan albumin.