ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon
Abstrak
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang terjadi dengan karakteristik
hiperglikemia karena asanya kelainan sekresi insulin, cara kerja insulin ataupun keduanya. Diabetes teridiri
dari 2 tipe yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2 dan 90-95% kasus diabetes adalah Diabetes tipe 2 yang sebagian
besar disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Penelitian ini menggunakan ekstrak buah mengkudud
dengan tujuan mengetahui dosis minimum ekstrak mengkudu yang bisa digunakan untuk mengurangi kadar
glukosa dalam darah. Metode yang digunakan yaitu dengan cara eksperimental menggunakan hewan uji
percobaan mencit galur wistar dengan induksi aloksan. Hewan uji dibagi ke dalam 4 kelompok berbeda
kemudian diberikan ekstrak mengkudu, aloksan, dan hanya air sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Hasil yang didapatkan yaitu mencit-mencit yang mengalami DM kemudian diberi ekstak mengkudu
mengalami penurunan kadar glukosa dalam darah secara signifikan pada waktu jam ke-6 dan ke-24.
Kesimpulannya ekstrak mengkudu memiliki aktivitas menurunkan kadar gliukosa dalam darah dan bisa
berpotensi sebagai obat DM dengan dosis 500mg/kgBB.
Abstract
Diabetes Mellitus is a group of metabolic diseases that occur with characteristic hyperglycemia due to
insulin secretion disorders, the way insulin works or both. Diabetes consists of 2 types namely DM type 1
and DM type 2 and 90-95% of diabetes cases are type 2 diabetes which is mostly caused by an unhealthy
lifestyle. This study used mengkudu fruit extract with the aim of knowing the minimum dose of mengkudud
extract that can be used to reduce glucose levels in the blood. The method used is in an experimental way
using experimental animals to pinch wistar strains with aloksan induction. The test animals were divided
into 4 different groups then given extracts of pitted, aloksan, and only water according to their respective
groups. The result was that mice that had DM and then were given a significant decrease in glucose levels
in the blood during the 6th and 24th hours. In conclusion, the extract has the activity of lowering levels of
glycukose in the blood and could potentially be a DM drug with a dose of 500mg/kgBB.
1
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol XX, No X, (2020). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon
gangguan endokrin dan diabetes jenis-4 yaitu mengkudu adalah aroma dan rasanya yang
diabetes gestasional.(Corwin,2000) menyengat sehingga masyarakat enggan
Pada diabetes mellitus, langkah untuk mengkonsumsinya (Hardoko, dkk.,
pertama yang harus dilakukan adalah dengan 2003). Aroma yang kurang sedap ini dapat
melaksanakan tanpa obat berupa pengaturan disiasati dengan cara merebus untuk
diet dan olah raga. Apabila dalam langkah mengurangi aroma yang tidak sedap, tetapi
pertama ini tujuan belum tercapai, dapat dengan cara merebus dapat mengurangi
dikombinasi dengan langkah farmakologis senyawa yang ada dalam mengkudu (Yang,
berupa terapi insulin atau terapi obat 2010).
hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya Menurut penelitian yang dilakukan
(Dirjen Bina Farmasi, dkk., 2005). terdapat penurunan kadar glukosa darah dari
Indonesia memiliki tingkat kesuburan ekstrak buah mengkudu dengan dosis 500
tanah yang baik karena terletak di daerah mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB.
tropis. Ada banyak jenis tumbuhan yang (Andnyana,dkk.,2004)
sering dijumpai dan banyak diantaranya dapat
dijadikan sebagai obat. Misalnya tanaman Penelitian ini dilakukan untuk
yang dapat menurunkan kadar gula darah mengetahui dosis minimal dari ekstrak buah
salah satunya buah mengkudu atau Morinda mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap
citrifolia L. penurunan kadar glukosa darah pada tikus
Beberapa publikasi menyatakan Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi
bahwa buah mengkudu berkhasiat untuk aloksan.
mengobati aterosklerosis, diabetes, tekanan
darah tinggi, radang tenggorokan, batuk, serta METODE PENELITIAN
mencegah penyerapan lemak dan Tempat Penelitian
melancarkan air seni.(Arianto,2002). Penelitian ini dilakukan di
Mengkudu merupakan buah yang memiliki Laboratorium Farmakologi dan Labolatorium
fungsi konstruktif bagi penderita diabetes, Fitokimia Fakultas MIPA Universitas Garut.
yaitu membangun kembali jaringan-jaringan Desain Penelitian
yang rusak, menyembuhkan penyakit Penelitian ini adalah eksperimental dengan
komplikasi lain, menurunkan kadar gula tikus sebagai hewan coba.
darah (Kirtishanti, dkk., 2008). Alat dan Bahan
Buah mengkudu memiliki kandungan Alat yang digunakan dalam penelitian
senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat ini adalah wadah plastik, batang pengaduk,
bagi kesehatan, di samping kandungan gelas ukur, sonde lambung tikus, dan
nutrisinya yang beragam seperti vitamin A, C, Glukometer. Bahan yang digunakan dalam
niasin, tiamin, dan riboflavin serta mineral penelitian ini adalah buah mengkudu
yang terdapat pada mengkudu merupakan (Morinda citrifolia L.), etanol 96 %, aloksan,
antioksidan yang hebat seperti zat besi, glibenklamid, aqudes, air minum, pakan AD2,
kalsium, natrium, dan kalium (Winarti, 2005). dan spektrofotometer UV-Vis.
Berdasarkan penelitian yang Pembuatan Ekstrak Mengkudu
dilakukan oleh Nayak, dkk., (2010) Buah mengkudu segar diiris-iris
kandungan flavanoid, saponin pada buah dengan pisau, dihaluskan dengan blender.
mengkudu terbukti dapat menurunkan kadar Kemudian buah mengkudu dimaserasi dengan
gula darah. Saponin bekerja dalam etanol 96% sampai semuanya terendam.
menghambat pengosongan lambung. Saponin Diaduk sekali-sekali dan dibiarkan selama 5
juga dapat mengurangi absorpsi nutrisi yang hari kemudian disaring dan ampasnya
masuk ke darah sehingga kadar gula darah dimaserasi lagi. Perlakuan ini dilakukan
berubah. Salah satu faktor kelemahan buah secara berulang sebanyak tiga kali selama 5
2
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol XX, No X, (2020). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon
3
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol XX, No X, (2020). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon
rata-rata kadar glukosa darah darah yang pada dengan baik sehingga dapat menurunkan
batas normal, yaitu 70-77 mg/dl. Hasil kadar glukosa darah.
pengukuran kadar glukosa darah pada Pada pemberian pembanding
kelompok II, III, dan IV yang diberikan (glibenklamid 0.9 mg/kg bb), kadar glukosa
aloksan mengalami kenaikan dari rentang serum mencit tidak menunjukkan penurunan
normal. Hal itu disebabkan karena efek yang berarti dibandingkan dengan kelompok
aloksan yang merusak sel β pankreas, yang diberikan ekstrak mengkudu. Hal ini
sehingga membuat tikus penelitian dalam disebabkan glibenklamid tidak bekerja
kondisi DM. memperbaiki sel pankreas-β yang rusak akibat
Hasil pengukuran kadar glukosa darah imbasan aloksan, tetapi menstimulasi
pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak pelepasan insulin dari sel pankreas-β.
buah mengkudu dengan dosis 500 mg/kg BB Berdasarkan data tersebut diduga mekanisme
memiliki efek penurunan drastic kadar kerja ekstrak buah mengkudu dalam
glukosa darah dimulai pada jam ke-6 dan 24. menurunkan kadar glukosa serum mencit
Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa efek berbeda dengan glibenklamid.
ekstrak buah mengkudu pada dosis 500 mg/kg
BB memiliki efek pada 6 jam pertama setelah KESIMPULAN
pemberian ekstrak. Rata-rata penurunan Dari hasil percobaan diatas dapat
gukosa darah yang terjadi pada tikus dari jam disimpulkan bahwa ektrak dari mengkudu
ke-0 hingga jam ke-24 setelah pemberian memiliki potensi mengurangi kadar glukosa
ekstrak buah mengkudu ialah sebesar 44%. darah dalam tubuh pada dosis 500mg/kgBB
Adapun efek dari buah mengkudu karena pada kelompok hewan uji percobaan
terhadap penurunan kadar glukosa darah dapat dilihat dihasil bahwa kadar glukosa
dikarenakan buah mengkudu mengandung mencit yang DM ketika diberi ekstrak
prekursor alami xeronin yang dinamakan mengkudu mengalami penurunan pada jam ke
proxeronin. Proxeronin diubah menjadi 6 secara signifikan. Percobaan diatas juga
xeronin alkaloid dalam tubuh oleh enzim yang membandingkan ekstrak mengkudu dengan
bernama proseroninase. Adapun pengertian obat DM sendiri yaitu glibenklamid yang
dari xeronin adalah alkaloid yang relatif kecil memiliki mekanisme kerja menstimulasi
yang secara fisiologis sangat aktif dan penting pelepasan insulin. Glibenklamid pada
untuk fungsi yang tepat dari semua sel tubuh. percobaan tidak menunjukan hasil yang
Xeronin bekerja pada tingkat molekuler untuk signifikan seperti pada ekstrak mengkudu.
memperbaiki sel-sel yang rusak. Dalam Pada ekstrak mengkudu mekanisme secara
penelitian ini, kemungkinan xeronin berperan spesifik belum diketahui tetapi ada
untuk memperbaiki sel-sel β pankreas yang kemungkinan mekanismenya berbeda dengan
rusak sehingga produksi insulin dapat bekerja glibenklamid.
Daftar Pustaka
Adnyana IK, Yulinah E, Soemardji AA, Kumolosasi E, Iwo MI, Sigit JI, et al. Uji Aktivitas
Antidiabetes Esktrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Acta Pharmaceutica
Indonesia. 2004; 29:43-9
Arianto, Y., 2002, Khasiat Buah Mengkudu, PT. Dian Rakyat, Jakarta, 101-102.
nd
Corwin, E.J., 2000, Handbook of Pathophysiology, 2 ed., Lippincott, New York, 573.
Ditjen Bina Farmasi., Alkes, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes
Mellitus. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
4
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol XX, No X, (2020). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon