Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA

LAPORAN PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE DAN PROTEIN URINE

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. Indah Lestari (1914301029)


2. Nabila Amanda (1914301030)
3. Anissa Dian (1914301031)
4. Yeni Handayani (1914301032)
5. Revina Lutfitawaliya (1914301033)
6. Naila Gifiria A (1914301034)
7. Sonia Paramita (1914301037)
8. Kristanti Wulandari (1914301038)
9. Olva Nugrahemi T. (1914301039)
10. M. Abduh Musyaffa (1914301041)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PRODI SARJANA TERAPAN JURUSANKEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAAN

i
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE DAN PROTEIN URINE

Kamis, 09 april 2020

Oleh :

Kelompok 4

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

Rodhiansyah Djayasinga S.Pd,M.Si Olva Nugrahemi Triyono


NIP : NIM : 1914301039

Mengetahui :

Ketua Akademik

Jurusan Keperawatan

Tori Rihiantoro, M.Kep


NIP :197111291994021001

KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang di berikan
dosen dengan judul “Laporan Pemeriksaan Glukosa dan Protein Urin”.
Tujuan kami menyusun laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biokimia”
guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang “Laporan Pemeriksaan Glukosa dan
Protein Urin” yang telah di berikan oleh dosen.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan laporan ini sangat kami harapkan untuk
menyempurnaan laporan ini.

Bandar Lampung, 09 April 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i
Lembar Pengesahan..............................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Pratikum...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Teori Umum.................................................................................................2
BAB III METODE KERJA..................................................................................4
3.1 Alat Dan Bahan Praktikum..........................................................................4
3.2 Cara Kerja....................................................................................................4
3.3 Data Hasil Pengamatan................................................................................5
3.4 Gambar Hasil Pengamatan...........................................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................8
DAFTAR PUTAKA...............................................................................................9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem urinaria adalah sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih). Fungsi utama urin itu sendiri adalah untuk membuang
zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Selain itu urin tidakhanya
merupakan cairan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh tetapi juga dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya suatu penyakit atau infeksi yang terjadi didalam tubuh seseorang maka
hal tersebutmendasari pemeriksaan urin.
Pemeriksaan urin adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan bahan atau
spesimen dari urin dimana pemeriksaan urin dapat menentukan ataupun mendiagnosa suatu
penyakit yang sedang diderita oleh seseorang. Pemeriksaan urin dapat meliputi pemeriksaan
bobot jenis, warna, bau, pH, mikroskopik dan pemeriksaan zat organik didalam urin seperti
glukosa, protein dan lainsebagainya.

1.2 Tujuan Pratikum


Tujuan yang akan di capai setelah dilakukannya praktikum kali ini yaitu untuk
mengetahui dan memeriksa secara kualitatif adanya glukosa dan protein dalam urine juga
untuk mengetahui kekeruhan, berat jenis dan uji buih pada urin

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Umum


Urine adalah hasil pembuagan dari metabolisme tubuh melalui ginjal. Pada keadaan
normal, urine yang keluar antara 900 – 1,500 ml per 24 jam (bervariasi dengan asupan cairan
dan jumlah kehilangan cairan melalui rute lain). Komposisi urin terdiri dari air, amonia, urea
(20-3- g/24 jam), natrium klorida, asam urat (0,6 g/24 jam), kreatinin (1-2 g/24 jam), kalium
sulfat, dan fosfat (Permadi,2006).
Sistem perkemihan adalah suatu system yang didalamnya terjadi proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih) Dan
zat-zat yang diperlukan tubuh akan beredar kembali ke dalam tubuh melalui pembuluh
kapiler darah ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan selanjutnya beredar ke seluruh
tubuh. (Setiadi, 2007). Sistem perkemihan ini merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri
dari ginjal, ureter, veskia urinaria dan uretra dengan organ fungsi sebagai berikut : (Setiadi,
2007).

a. Ginjal, membuat urine.


b. Ureter, menyalurkan urine dari ginjal kekandung kencing.
c. Kandung kencing (vesika urinaria), bekerja sebagai penampung
d. Uretra, menyalurkan urine dari kandung kencing.

Pembentukan urine yaitu ginjal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolik
dan mengatur komposisi cairan tubuh tubuh melalui tiga proses utama filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus. Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung
zat terlarut. Di dalam urin terkandung bermacam – macam zat, antara lain (1) zat sisa
pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang
memberikan warna kuning pada urin, (3) garam, terutama NaCl, dan (4) zat – zat yang
berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat – obatan serta juga kelebihan zat yang
yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormon (Sloane, 2003).

2
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran
urin, tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh, maka sangat penting sekali untuk
memilih sampel urin sesuai dengan tujuan pemeriksaan (Gandasoebrata, 2006) :

1. Urin sewaktu, yaitu urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan
dengan khusus. Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang
menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.
2. Urin Pagi,yang dimaksudkan dengan urin pagi ialah urin yang pertama-tama
dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.
3. Urin Postprandial, sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap glukosuria ; ia
merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 1½ - 3 jam sehabis makan.
4. Urin 24 Jam, cara pengumpulkan umpamanya sebagai berikut ; jam 7 pagi penderita
mengeluarkan urinnya ; urin dibuang. Semua Urin yang dikeluarkan kemudian,
termasuk juga urin jam 7 pagi esok harinya, harus ditampung dalam botol urin yang
tersedia dan isinya dicampur. Tinjauan klinis pemeriksaan bobot Jenis urin Dewasa :
1,015 - 1,025 g/mL. Bayi baru lahir : 1,001-1,020 g/mL. Anak : 1,005-1,030 g/mL.
Pemeriksaan pH dewasa : 4,8-7,4. Bayi baru lahir : 5,0-7,0. Anak : 4,5-8,03.
Pemeriksaan Glukosa pada Urin Negatif (-) : tidak ada perubahan warna, tetap biru
sedikit kehijauan (tidak ada glukosa). Positif 1 (+) : warna hijau kekuningan dan
keruh ( terdapat 0, 51% glukosa). Positif 2 (++) : warna kuning keruh ( terdapat 1-
1,5% glukosa). Positif3 (+++) : warna jingga, seperti lumpur keruh ( 2 - 3,5%
glukosa). Positif 4 (++++) : merah keruh (> 3,5% glukosa).

3
BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat Dan BahanPratikum


1) Alat
1. Jas lab
2. Masker
3. Handscoon
Uji protein urin metode asam sufosilat:
1. Tabung reaksi
2. Api spirtus dan bunsen
3. Penjepit kayu
4. Mikropipet
5. Pipet tetes
6. Blue tip
7. Pot urine
2) Bahan
1. Urin sewaktu
2. Reagen benedict
3. Reagen asam sufosalisilat

3.2 Cara Kerja


1) Uji glukosa urin metode benedict
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pakai APD dengan baikbenarsesuai SOP yang berlaku
c. Masukan 2,5 ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi.
d. Tambahkan 3-4 tetes urin ke dalam tabung tersebut.
e. Panaskan diatas api spirtus sampai mendidih, homogenkan.
f. Lihat perubahan warna yang terjadi, homogenkan.
g. Kemudian, baca hasil
h. Buang APD Disposable ke tempat sampah infeksius dengan baik dan benar

4
2) Uji protein urin metode asam sulfosasilat
a. Siapkan alat dan bahan
b. Pakai APD dengan benar
c. Masukan 2,5 ml urin kedalam tabung reaksi
d. Tambahkan 3-4 tetes reagen asam sufosalisilat
e. Panaskan diatas api spirtus sampai mendidih, homogenkan
f. Lihat perubahan warna yang terjadi, homogenkan
g. Kemudian, baca hasil
h. Buang APD Disposable ke tempat sampah infeksius dengan baik dan benar

3.3 Hasil Pengamatan


1. Pengujian Kadar Glukosa Pada Urin Menggunakan Larutan Benedict
No Sampel Warna Urin Kadar Positif/ Endapan
. Sebelum Sesudah Glukosa Negatif
1. Urin A Biru Kuning Kehijauan/ 0,5 -1 % Positif + Ada
kuning keruh Glukosa +

Pembahasan : Hasil pengamatan glukosa urine metode benedict:

Jika:
a. Negatif - : tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh
b. Positif + atau 1+ : hijau kekuningan dan keruh (0,5 – 1% glukosa)
c. Positif ++ atau 2+ : kuning kehijauan atau kuning keruh (1-1,5% glukosa)
d. Positif +++ atau 3+ : jingga atau warna lumpur keruh (2-3.5% glukosa)
e. Positif ++++ atau 4+ : merah bata atau merah keruh (>3.5% glukosa)

Pembahasan :
Maka pada pratikum didapatkan hasil glukosa urine positif ++ (2+) karena urin yang semula
biru saat dicampur dengan larutan benedict berubah menjadi warna kuning kehijauan/kuning
keruh saat di panaskan, adanya endapan dan mengandung glukosa 0,5 – 1 %.

2. Pengujian Kadar Protein Pada Urin Menggunakan Larutan Asam Sulfosalisilat

5
No Sampel Warna Urin Kadar Positif/ Tampak
. Sebelum Sesudah Protein Negatif butir-butir/
gumpalan
1. Urin B Kuning Urin berwarna Lebih dari Positif + Bergumpal
sangatkeruh 0,5 g/dl +++
(4+)

Pembahasan : Hasil pengamatan protein urin metode asam sulfosasilat

Jika:
a. (-) tetap jernih
b. (+1) ada kekeruhan ringan tanpa butir butir (0,01-0,05 g/dl)
c. (+2) kekeruhan mudah dapat dilihat dan tampak butir butir (0,05-0,2g/l)
d. (+3) urin jelas keruh dan kekeruhan itu jelas berkeping keping (0,2-0,5 g/dl)
e. (+4) urine sangat keruh dan bergumpal (lebih dari 0,5 g/dl)

Pembahasan :
Maka dari pratikum didapatkan hasil protein urin positif ++++ (4+) karena urin yang
awalnya kuning setelah diberi larutan asam sulfosalisilat dan dipanaskan berubah menjadi
warna yang sangat keruh dan tampak bergumpal kadar protein pada urin didapatkan lebih
dari 0,5 g/dl.

3.4 Gambar Hasil Pengamatan


1. Gambar Glukosa Pada Urin Menggunakan Larutan Benedict

6
2. Gambar Protein Pada Urin Menggunakan Larutan Asam Sulfosalisilat

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemeriksaan urin adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan bahan atau
spesimen dari urin dimana pemeriksaan urin dapat menentukan ataupun mendiagnosa suatu
penyakit yang sedang diderita oleh seseorang. Pemeriksaan urin dapat meliputi pemeriksaan
bobot jenis, warna, bau, pH, mikroskopik dan pemeriksaan zat organik didalam urin seperti
glukosa, protein dan lain sebagainya.

Hasil pengamatan glukosa urine metode benedict :


Dari hasil pratikum didapatkan hasil glukosa urine positif ++ (2+) karena urin yang semula
biru saat dicampur dengan larutan benedict berubah menjadi warna kuning kehijauan/kuning
keruh saat di panaskan, adanya endapan dan mengandung glukosa 0,5 – 1 %.

Hasil pengamatan protein urin metode asam sulfosasilat :


Dari hasil pratikum didapatkan hasil protein urin positif ++++ (4+) karena urin yang awalnya
kuning setelah diberi larutan asam sulfosalisilat dan dipanaskan berubah menjadi warna yang
sangat keruh dan tampak bergumpal kadar protein pada urin didapatkan lebih dari 0,5 g/dl.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38556462/Laporan_kimia_klinik_dasar_pemeriksaan_urine

https://www.youtube.com/watch?v=gk8MIGAQnvE

Djojodibroto, R.D. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up):
Bagaimana Menyikapi Hasilnya. Pustaka Populer Obor: Jakarta.

Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika: Jakarta.

Pratiwi, DA, dkk. 2012. Biologi. Jakarta : Erlangga

Anonim, 2018,Penuntun praktikum kimia klinik , Tim dosen kimia farmasi UMI : Makassar.

Gandasoebrata., 2006, Penuntun Labratorium Klinik, PT. Dian

Rakyat:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai