Anda di halaman 1dari 14

Tugas

URINE

Di susun oleh,
Kelompok II

910312906105.010
910312906105.011
910312906105.012
910312906105.014
Wahyuda
910312906105.015
910312906105.016
910312906105.017
910312906105.018
910312906105.019

RatnaAtriana
Ridayani
Subing
Angga Prasetya
Muh. Ikhsan
Yusrin
A. Nurdianah
Talim Ahmad
Safril

Kelas IIA
S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICENNA
(STIKA)
Kendari
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang


mana telah memberikan kita kekuatan, kesehatan, baik
jasmani maupun rohani sehingga dalam penulisan tugas
kelompok kami ini yang berjudul URINE dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Tak lupa pula Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pembibing, dan teman2 yang
telah meluangkan
banyak
waktunya
untuk
membantu
kami
dalam
menyelesaikan tugas kelompok ini.
Dan kami sadari bahwa tugas kelompok kami masih banyak
kekurangannya untuk itu kami sangat mengharapkan
sumbang saran dan pemikiran yang sifat membangun untuk
kami jadikan sebuah pedoman kedepan dalam membuat
tugas selanjutnya.

Kendari,
..2012

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi
manusia. Semua tidak akan sempurna apabila kesehatan
seseorang
terganggu.
Gangguan
kesehatan
dapat
menghambat segala aktivitas manusia.Oleh sebab itu penting
bagi seseorang untuk menjaga kesehatan.Bukan hanya satu
organ tubuh saja yang perlu dijaga namun keseluruhan.Dalam
kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar istilah urin.
Bukan hanya mendengar namun kita selalu menemui dan
melakukan pembuangan urin atau metabolisme tubuh melalui
urin yang biasa kita sebut buang air kecil ( BAK ). Buang air
kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan
tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urin yang kita
keluarkan tidak seperti biasanya.Mengalami perubahan warna
misalnya. Atau merasakan nyeri saat melakukan proses buang
air kecil. Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab
mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang
perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan pada urin dapat menentukan
penyakit apa yang sedang diderita oleh seeorang. Oleh sebab
itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana
proses pemeriksaan urin, alat-alat yang digunakan dan apa
saja kegunaan urin dalam menentukan diagnosa suatu
penyakit.
B. Rumusan masalah.

Bagaimanakah definisi urin ?


Apa saja komposisi urin ?
Apakah fungsi dan kegunaan urin ?
Bagaimanakah ciri-ciri urin yang tidak sehat ?
Bagaimana cara pemeriksaan urin ?

C. Manfaat

Manfaat yang kami harapkan dari pembahasan makalah


ini adalah bagi penulis dan pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang cara pemeriksaan urin. Dan kami juga
berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan sebagai ilmu
penunjang untuk mahasiswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Urin
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh.Namun, ada juga beberapa spesies
yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi
olfaktori.Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh
melalui uretra.
B. Komposisi Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi
organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah
atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang
proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh,
misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui
molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea
dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih
atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui
urinalisis.
Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber
nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan
untuk mempercepat pembentukan kompos.Diabetes adalah
suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin

seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang


tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
C. Fungsi dan Kegunaan Urin
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa
seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.Anggapan
umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini
berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari
ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya
pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari
ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin
sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan
berasal dari urea.Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu
merupakan zat yang steril.Urin dapat menjadi penunjuk
dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita
dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat
atau cokelat.
D. Kegunaan Lain Urin
Seorang Doktor sedang bereksperimen menggunakan
urin.Dukun Aztec menggunakan urin untuk membasuh luka
luar sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan
sakit lambung dan usus.Bangsa Romawi Kuno menggunakan
urin sebagai pemutih pakaian. Di Siberia, orang Kroyak
meminum urin orang yang telah mengkonsumsi fly agaric
(sejenis jamur beracun yang menyebabkan halusinasi bahkan
kematian) atau sejenisnya untuk berkomunikasi dengan roh
halus.
Dahulu di Jepang, urin dijual untuk dibuat menjadi
pupuk.Penggunaan urin sebagai obat telah dilakukan oleh
banyak orang, diantara mereka adalah Mohandas Gandhi, Jim
Morrison, dan Steve McQueen. Menurut ahli urinoterapis (Dr.
Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU) urin mengandung
mineral, vitamin, enzim, hormon, asam amino, antibodi,
antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya.
Sejauh ini, ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto urin:
1. Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien.

2. penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang


dapat mencegah infeksi, rematik dan asma. Atau,
melationin sebagai obat penenang dan anti kanker.
3. penyerapan kembali enzim.
4. penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram
urea per hari. Urea yang diserap akan diubah menjadi
asam amino.
5. memberi efek kekebalan.
6. memberi efek bakterisida dan virusida.
7. sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar
metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah, dan
mengeluarkan zat-zat toksik dari cairan dan jaringan
tubuh.
8. memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal,
meningkatkan produksi air seni, membersihkan ginjal serta
mencuci gula darah dan zat-zat toksik.
9. sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan
gambaran keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi
dan memulihkan keseimbangan fisiologi tubuh yang
terganggu penyakit.
10. memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai
penyembuhan dari dalam tubuh secara mekanistik dan
holistik
pada
tingkat
energi.
Berdasarkan penelitian di dunia barat sendiri, di dalam
urin terkandung zat anti-neoplasma (anti keganasan)
sehingga berguna untuk pengobatan kanker selain itu
terdapat pula zat dehydroepiandrosterone (DHEA) dalam
jumlah cukup banyak yang mempunyai efek anti-penuaan,
anti-kanker, dan anti-kegemukan.Terapi auto urin ini memang
masih mengundang pro dan kontra, terutama pandangan air
seni itu kotor dan harus dibuang tetapi terlepas dari itu, terapi
ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengobatan
alternatif bila pengobatan secara medis tidak berhasil.
E. Urin yang Tidak Sehat
Ketika kita sedang buang air kecil, mungkin kita akan
menemukan warna air seni yang tampak tidak wajar, dibawah
ini terdapat informasi warna air seni yang tidak wajar dan
penyebabnya :

Merah muda, merah atau kecoklatan penyebabnya


mungkin terdapat darah dalam air seni yang diakibatkan

infeksi, peradangan atau suatu pertumbuhan pada saluran


kemih. Namun, bahan pewarna makanan juga bisa muncul
dalam air seni dan menimbulkan perubahan warna.
Kuning gelap atau oranye penyebabnya jika kekurangan
air minum, air seni akan menjadi lebih pekat dan
warnanya menjadi lebih gelap. Kekurangan cairan karena
diare, muntah atau banyak berkeringat, dapat membuat
air seni lebih pekat dari biasanya.
Cokelat bening dan gelap penyebabnya penyakit kuning
akibat gangguan pada hati atau empedu (hepatitis) adalah
salah satu kemungkinan, terutama bila kotoran tinja
menjadi pucat, warna kulit serta putih mata menjadi
kekuningan.
Hijau atau biru penyebabnya hampir pasti akibat bahan
pewarna pada makanan atau obat, jadi tidak perlu cemas
sebab warna tersebut akan hilang tanpa akibat
membahayakan.

F. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang
menggunakan
bahan
atau
spesimen
urine.adapun
pemeriksaannya dapat dilakukan antara lain:

Asam urat
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai
kelainan padapenyakit ginjal, eklamsia, keracunan timah
hitam, leukimia dengan diet tinggi purin, ulseratif kolitis ,
dll.
Cara pemeriksaannya:
a. Tampung urine 24 jam dan masukkan kedalam botol
atau tabung.
b. Berikan label nama dan tanggal pengambilan.
Protein
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya
protein dalam urine.
Cara pemeriksaannya:
a. Dua tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
b. Tabung A+8 tetes asam sulfosalisilat 20 % digoyang
secara perlahan agar tercampur.

c. Kekeruhan dilihat dengan latar belakang


bandingkan dengan tabung B
d. Jika tidak ada keruh : negative
Jika kekeruhan ringan tanpa butiran : positif 1
Jika kekeruhan dengan butiran : positif 2
Jika kekeruhan dengan kepingan : positif 3
Jika kekeruhan dengan gumpalan : positif 4

gelap,

Glukosa
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan adanya
glukosa dalam urine.
Cara pemeriksaannya :
a. Masukkan 2,5cc reagen benedict ke dalam tabung
reaksi
b. Tambahkan urine 4 tetes
c. Panaskan dalam air mendidih selama 5 menit atau
dengan api spiritus selama 2 menit, jaga jangan
sampai mendidih
Angkat tabung dan baca hasilnya.
Warna tetap biru atau hijau :negatif
Warna hijau kekuningan keruh : positif 1
Warna kuning keruh : positif 2
Warna jingga atau lumpur keruh : positif 3
Warna merah bata keruh : positif 4

Bilirubin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit
obstruktif saluran empedu, penyakit hepar, kanker hepar,
dll.
Cara pemeriksaannya:
a. Menggunakan ictotet ataun tablet bili-labstex untuk
pemeriksaan bilirobiuria.
b. Teteskan urine kurang lebih 5 tetes pada tempat
pemeriksaan asbestos-selulosa.
c. Masukkan tablet dan tambahkan 2 tetes air.
d. Hasil positif jika warna biru atau ungu.dan hasil negatif
jika berwarna merah.
Human chorionic gonadotropin(HCG)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya


kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi
oleh placenta.
Cara pemeriksaannya:
a. Anjurkan puasa 8 sampai 12 jam cairan
b. Ambil urine 60ml,kemudian lakukan pengumpulan
selama 24 jam.
c. Berikan label nama dan tanggal.
Adapun pemeriksaan lain yang menggunakan spesimen
urine antara lain pemeriksaan urobilinogen untuk menentukan
kadar kerusakan hepar, penyakit hemolisis, dan infeksi berat;
pemeriksaan urinealisis digunakan untuk menentukan adanya
berat jenis, kadar glukosa, keton, dll. Pemeriksaan kadar
protein dalam urine untuk menentukan kadar kerusakan
glomerulus;pemeriksaan pregnadion dalam urine untuk
menetukan adanya gangguan dalam menstruasi dan menilai
adanya ovulasi.
G. Persiapan Pemeriksaan Diagnostik
Hasil dari suatu pemeriksaan laboratorium sangat
penting dalam membantu diagnos, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa.Karena itu perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium. Terdapat faktor yang dapat mengakibatkan
kesalahan hasil laboratorium yaitu :
Pra instrumentasi
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara
petugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa
kerjasama
yang
baik
akanmengganggu
atau
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang
termasuk dalam tahapan pra instrument meliputi :
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
b. Persiapan penderita
- Puasa
- Obat
- Waktu pengambilan
- Posisi pengambilan
Pemeriksaan Urin

Tujuan : - Untuk menafsirkan proses-proses metabolisme


- Untuk mengetahui kadar gula pada pasien
Persiapan Alat
a. Formulir khusus untuk pemeriksaan urin
b. Urin
c. Wadah urin dengan tutupnya
d. Handscoon
e. Kertas etiket
f. Bengkok
g. Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Reduksi Urin dengan Metode Fehling
Tujuan : Untuk menentukan kadar gula dalam urin
sehingga dapat diambil diagnosa.
Cara kerja :
1) Persiapan alat :
a. Handschoon
b. Celemek
c. Fehling A dan Fehling B
d. Tabung reaksi dalam raknya
e. Kertas saring dan corong
f. Tabung reaksi
g. Spuit 3 cc sebanyak 3 buah
h. Lampu spirtus
i. Larutan klorin 0, 5 %
j. Korek api
2) Persiapan Pasien
Pasien diminta untuk kencing dan urin ditampung pada
wadah yang telah disiapkan.
3) Persiapan Petugas
a. Mencuci tangan dan lap kering
b. Memakai handscoon
4) Prosedur Tindakan
a. Saring urin dengan kertas saring menggunakan
corong ke dalam tebung reaksi.
b. Denagn spuit masukkan ke dalam tabung reaksi urin
fehling A : fehling B (6: 3 : 3).

c. Panaskan tabung reaksi yang berisi campuran urin


fehling A dan fehling B denagn menggunakan
penjepit di atas lampu spirtus.
d. Pegang miring dan goyangkan agar panas merata
dan tidak meluap keluar.
e. Setelah mendidih diamkan sebentar dan lihat
hasilnya :
- Hijau = negative
- Kuning = +
- Oranye = ++
- Coklat atau merah bata = +++
5) Tulis Hasilnya
a. Bersihkan dan rapikan alat
b. Masukkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %
dan lepas terbalik
c. Cuci tangan dan lap kering
Pemeriksaan Albumin Urin
Tujuan : Untuk mengetahui kadar protein pada urin
1) Persiapan Alat
1. Asam asetat 6% dan pipet
2. Tabung reaksi dan raknya
3. Penjepit tabung reaksi
4. Kertas saring dan corong
5. Lampu spirtus
6. Larutan klorin
7. Sarung tangan
8. Bengkok
2) Persiapan Pasien
1. Pasien diminta BAK dan urin ditampung
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan
3. Beri etiket padaurin
4. Persiapan petugas
5. Mencuci tangan
6. Memakai sarung tangan
3) Prosedur Tindakan
1. Saring urin dengan kertas saring atau corong
2. Urin dituangkan ke dalam 2 tabung reaksi masingmasing 5 cc

3. Tabung 1 dipanaskan diatas lampu spirtus dengan


posisi miring dan digoyangkan sampai mendidih
4. Perhatikan adakekeruhan atau tidak, bandingkan
dengan tabung 2 ( tabung pembanding )
5. Kemudian tetesi urin yang sudah dipanaskan
dengan asam asetat 6 % 2-3 tetes, lalu panaskan
kembali
6. Amati apakah ada perubahan :
- Urin jernih = negative
- Urin keruh = +
- Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus
= ++
- Kekeruhan mudah dilihat dan endapan terlihat
jelas = +++
- Urin sangat keruh disertai endapan menggumpal
= ++++
4) Catat hasilnya
1. Bersihkan dan rapikan alat
2. Masukkan tangan ke dalam larutan klorin dan buka
sarung tangan secara terbalik
3. Cuci tangan

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Komposisi urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa

sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi


organik. Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa
seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Adapun urin
yang tidak sehat dapat dilihat dari warnanya :
Merah muda, merah atau kecoklatan penyebabnya mungkin
terdapat darah dalam air seni yang diakibatkan infeksi,
peradangan atau suatu pertumbuhan pada saluran kemih.
Namun, bahan pewarna makanan juga bisa muncul dalam air
seni dan menimbulkan perubahan warna.
Kuning gelap atau oranye penyebabnya jika kekurangan air
minum, air seni akan menjadi lebih pekat dan warnanya
menjadi lebih gelap. Kekurangan cairan karena diare, muntah
atau banyak berkeringat, dapat membuat air seni lebih pekat
dari biasanya.
Cokelat bening dan gelap penyebabnya penyakit kuning
akibat gangguan pada hati atau empedu (hepatitis) adalah
salah satu kemungkinan, terutama bila kotoran tinja menjadi
pucat, warna kulit serta putih mata menjadi kekuningan.
Hijau atau biru penyebabnya hampir pasti akibat bahan
pewarna pada makanan atau obat, jadi tidak perlu cemas
sebab
warna
tersebut
akan
hilang
tanpa
akibat
membahayakan.
2.8 Kritik dan Saran
Dari pembahasan diatas, penyusun mengharapkan
mahasiswa dapat menambah wawasan dalam hal ini dapat
mengerti apa yang dimaksud dengan urin sehingga dapat
membedakan urin yang sehat dengan yang tidak sehat juga
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul dan Alimul, Aziz. 2008. Keterampilan Dasar
Praktik Klinik. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Ambarwati, Eny Retna dan Sunarsih, Tri. 2009. KDPK
Kebidanan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai