KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
1. Aura Bilqis Kautsar (2311100001)
2. Nabila Fatimah Nuraini (2311100005)
3. Nisrina Endah Wismaya (2311100010)
4. Hashfi Syaidan Hanif (2311100012)
5. Thoriq Abd Aziz M.A (2311100016)
6. Aditya Fajri Pradipta (2311100032)
7. Kamilah Nur Azkiyyah (2311100033)
8. Nurul Aulia Amanda Putri (2311100040)
9. Mariska Febriani (2311100044)
10. Asti Reza Oktaviani (2311100046)
KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Latif Hisbulloh, S.
Kep., M. Kep selaku Dosen mata Kuliah PKDM 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah PKDM 1.
PENDAHULUAN
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat-zat sisa seperti racun atau obat- obatan
dari dalam tubuh. Secara umum, urine terdiri atas urea dan bahan kimia organik serta
anorganik lain yang larut dalam air. Urine biasanya terdiri atas 95% air dan 5% zat terlarut,
yang dimana konsentrasi zat terlarut tersebut dapat sangat beragam, yang dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti asupan diet, aktivitas fisik, metabolisme tubuh, dan fungsi
endokrin. Pada urine terdapat unsur organik dan anorganik, unsur organik dalam urine
berasal dari sesuatu organ atau jaringan antara lain epitel, eritrosit, leukosit, silinder,
potongan jaringan, sperma, bakteri, parasit. Sedangkan unsur anorganik tidak berasal dari
sesuatu organ atau jaringan, tetapi berasal dari makanan yang dicerna seperti urat
amorf dan kristal.
Urinalisis adalah pemeriksaan spesimen urine secara fisik, kimia dan mikroskopik
(Hardjoeno, dan Fitriyani, 2007). Urinalisis tidak hanya menggambarkan gangguan keadaan
intrinsik ginjal, tetapi juga memberi 11bukti yang penting tidak hanya pada kondisi
kerusakan primer dari ginjal dan taktus urinearius. Perubahan pada urine mungkin menjadi
pertanda yang pertama kali muncul pada penyakit vaskuler yang serius (Bishop dkk, 1996).
Pemeriksaan urinalisis merupakan pemeriksaan yang sering dikerjakan pada praktik dokter
sehari-hari, apalagi kasus urologi. Pemeriksaan ini menurut Purnomo tahun 2011 meliputi:
b. Kimiawi meliputi pemeriksaaan derajat keasaman/ Ph, protein, dan gula dalam urine.
c. Mikroskopik mencari kemungkinan adanya sel- sel, cast (silinder), atau bentukan lain
didalam urine.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebgai berikut
Prinsip Dasar Membantu Pasien Buang Air Kecil (BAK) di Tempat Tidur. Buang Air
Kecil (BAK) adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan eliminasi
urin dengan membantu BAK pada klien di tempat tidur. BAK merupakan kebutuhan setiap
manusia yang harus terpenuhi. Tindakan memberikan bantuan pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar eliminasi urin karena ketidakmampuan atau keterbatasan
untuk melakukan sendiri karena masalah imobilitas fisik atau keadaan sakit.
Diaper rash (ruam popok) adalah sebuah ruam atau iritasi pada kulit bayi terjadi di daerah
bokong. Diaper rash ini merupakan bentuk ruam kontak iritan primer yang paling umum
ditemukan, disebabkan oleh kontak kulit dengan urin dan feses yang berkepanjangan, karena urin
dan feses mengandung bahan kimia yang bersifat iritan seperti urea dan enzim-enzim usus. Bisa
terjadi jika popok basahnya telah diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rash
merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai timbul nya bercak merah-merah
di kulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi.
Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau krim khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam
popok adalah yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi umur
kurang dari 15 bulan, terutama pada Terutama pada kisaran usia 8-10 bulan.
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi
yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan,maupun paha. Bahkan, jika bakteri
yang terdapat dalam urine bayi terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu
saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil. Bayi yang senang tidur lama
sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi masalahnya bila popoknya basah berkali-kali dan
membuatnya lembab. Karena penyebab ruam popok yang paling utama adalah popok yang
lembab. Popok yang lama terkena air seni dan tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Bila tak
segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab ada juga bayi
yang memang alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan
resiko Bunda harus lebih seringmenggantinya bila bayi buang air kecil atau besar. Penggunaan
produk bayi yang mengandung parfum juga bisameningkatkan resiko terkena ruam popok
termasuk juga deterjen untuk mencuci pakaiannya. Disarankan menggunakan diapers tanpa
pewangi. Tetapi alangkah baiknya bila melakukan upaya pencegahan, seperti :
a. Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, janganmenunda-nunda untuk
segera menggantinya.
b. Minimalisasikan penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air bersih
adalah pilihan terbaik.
c. Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut.Sebaiknya tepuk-tepuk dan
angin-anginkan saja pantat si kecil untukmengeringkannya.
d. Beri sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan popok
kain, khususnya pada waktu tidur.
• Bila ruam tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera kedokter, terutama bila timbul
demam dan tidak nafsu makan.
•Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil. Gunakan salep anti
jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan .
a. Pengkajian
Identitas pasien dan keluarga,pola sensori, pemeriksaan fisik (status kesehatan umum,
pemeriksaan head to toe, pemeriksaan penunjang), pemeriksaan tanda-tanda vital dan
riwayat penggunaan obat-obatan
b. Aktivitas/istrahat
Gejala: baik
d. Eliminasi.
Gejala : oliguri
Tanda: penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya untuk BAK akibat
e. Makanan/cairan.
f. Nyeri Kenyamanan
Gejala : nyeri pada area pemakaian popok. Nampak kemerahan dan iritasi, lecet
g. Pernapasan
Gejala : kecemasan
i. Prioritas keperawatan
4. Mencegah infeksi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi urine saat ini mulai dikenal masyarakat. Pada umumnya pengguna terapi
urine adalah orang-orang yang berpenyakit kronis dan telah gagal mencoba dengan
berbagai pengobatan farmakologis maupun pengobatan alternatif lain. Masyarakat awam
mengenal urine sebagai air kotor dan tidak sehat, tetapi kenyataan hasil riset yang
berkembang adalah urine mengandung beberapa zat yang telah terbukti dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Penyakit yang dapat disembuhkan adalah
kanker, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, asma, rheumatik, diabetes, hepatitis,
infeksi saluran cerna, infeksi saluan nafas, kelamin, sirosis, batu empedu, psoriasis,
AIDS, Systemic Lupus Eritromatous dan berbagai penyakit autoimmun lainnya.
Diaper rush adalah iritasi pada kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Ini bisa
terjadi jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush
merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya
bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan
mudah terkena iritasi. Bercak-bereak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh
dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus atau dengan melepaskan popok
beberapa waktu. Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi
ibu, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok pada umumnya terjadi pada bayi
denagn kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi ibu disebabkan oleh popok yang
basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarka kulitnya
terkena angin sudah mampu menyembuhkan. Pastikan ibu mengganti popoknya dengan
rutin. Membasuh pantatdan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat
ruam popok.
3.2 Saran
Popok yang lama terkena air seni dan tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit.
Bila tak segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab
ada juga bayi yang memang alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan
popok tradisional dengan resiko Bunda harus lebih seringmenggantinya bila bayi buang
air kecil atau besar. Penggunaan produk bayi yang mengandung parfum juga
bisameningkatkan resiko terkena ruam popok termasuk juga deterjen untuk mencuci
pakaiannya. Disarankan menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi alangkah baiknya
bila melakukan upaya pencegahan, seperti :
a. Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, janganmenunda-nunda
untuk segera menggantinya.
b. Minimalisasikan penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air
bersih adalah pilihan terbaik.
c. Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut.Sebaiknya tepuk-tepuk
dan angin-anginkan saja pantat si kecil untukmengeringkannya.
d. Beri sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan
popok kain, khususnya pada waktu tidur.
e. Jangan mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang. Perhatian :
• Bila ruam tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera kedokter, terutama bila
timbul demam dan tidak nafsu makan.
•Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil. Gunakan
salep anti jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Darma, Benyamin Tri. 2018 “Prosedur Membantu Pasien BAK Menggunakan Urinal”.
Magelang : RS. Lestari Raharja. Diakses Pada Tanggal 19 Desember 2023.
Ernoviana. 2014. “pemeriksaan feses”. Sumatera Barat : RSUD SOLOK1. Diakses pada tanggal
19 Desember 2023.
Ernoviana. 2019. “Prosedur pengambilan spesimen urine”. Sumatera Barat: RSUD M. Natsir.
Diakses Pada tanggal 19 Desember 2023.
Faren, Pratiwi.2022. “Hubungan Kadar Glukosa Darah Dengan kadar Glukosa Urine Metode
Benedict”. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diakses pada tanggal 19
Desember 2023. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=
pengertian=urine+&btnG=#d=gs_qabs&t=1702945934456&u=%23p%3D8svK_ZEawcoJ
NPA, Febriyanti.2022. “Urine”. Bali: Poltekkes Denpasar. Diakses pada tanggal 19 Desember
2023.
Nugroho, Bagas Setya.2019. “Pengaruh Penundaan Pemeriksaan Terhadap Kadar Darah Dalam
Urine”. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diakses pada tanggal 19 Desember
2023. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+urine+
&btnG=#d=gs_qabs&t=1702945906362&u=%23p%3DVfmkkag1w9YJ
Steven Jerome Parker, MD. “Diaper Rash: Causes, Symptoms, and Treatment”.
http://children.webmd.com/guide/diaper-rash. Diakses pada 10 oktober 2023