Anda di halaman 1dari 9

Nama : Eka Yunitasari

NIM : 202201028
Prodi : D3 Keperawatan A

RESUME
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

Eliminasi atau pengeluaran melalui saluran urinari dan pencernaan berarti bahwa
tubuh dibersihkan dari bahan- bahan yang melebihi kebutuhan dan produk kotoran. Pola
eliminasi pada setiap individu berbeda- beda, selama usus dan kandung kemih secara efektif
mengeluarkan kotoran dari dalam tubuh. Kondisi ketegangan maupun penyakit dapat
mengganggu kebiasaan normal dari eliminasi.

ELIMINASI USUS/BAB
A. Fungsi Colon:
1. Absorbsi air dan nutrient
2. Proteksi dengan memproduksi mucus yang akan melindungi dinding usus dari trauma
oleh feses dan aktifitas bakteri
3. Mendorong sisa makanan sampai keanus dengan cara berkontraksi
B. Gerak Colon
1. Haustral Shuffling : Gerakan mencampur chyme untuk membantu absorbsi air
2. Kontraksi Haustral : Untuk mendorong materi cair dan semi padat sepanjang colon
3. Peristaltik : Berupa gelombang yang bergerak maju menuju anus
C. Panjang Colon Dewasa + 125-150 Cm
1. FISIOLOGI DEFEKASI

A. Reflek Defekasi Instrinsik

Feses masuk Rektum => Distensi rektum => Rangsang pleksus Mesentrikus => Tjd
Peristaltik di c. Ascenden, Sigmoid dan rektum => Feses terdorong keanus => Sfingter
internal tidak menutup sfingter esk relaksasi.
B. Reflek Defekasi Parasimpatis
Feses masuk rektum => Rsg saraf rektum => Dibawa ke spinal cord => Kembali ke
Ascenden, sigmoid dan rektum => Relaksasi sfingter internal => Defekasi.
Kontraksi otot abdomen dan diagfragma => Tekanan intra abdomen naik => Otot levator
anus kontraksi => Menggerakkan feses melalui anal => Defekasi
2. Flatus
Gas yang terbentuk sebagai hasil pencernaan diusus besar dalam waktu 24 jam. Jumlah gas
yang terbentuk normal 7-10 It dim waktu 24 jam, Terdiri dari CO2, H2S, Methane, 02 dan
Nitrogen
3. Feses
a. Terdiri dari 75% air dan 25% material padat
b. Berwarna coklat karena pengaruh stercobilin, urobilin dan aktifitas bakteri
c. Berbau khas karena pengaruh mikroorganisme
d. Konsistensi lembek namun berbentuk
4. Proses yang mempengaruhi defikasi
 Usia
 Diit: Kualitas, jumlah dan frekwensi
 Intake cairan : Jumlah.
 Tonus otot: terutama otot abdomen dan aktifitas
 Psikologis : mempengaruhi peristaltik
 Life style: ADL yang biasa dilakukan dan bowel training saat anak-anak
5. Masalah yang biasa terjadi
A. Konstipasi
Gangg. Pada eliminasi akibat adanya feses yang kering, keras yang melewati usus besar
dikarenakan jumlah air yang diabsorbsi sangat kurang.

_ Etiologi:

 Pola defekasi yang tidak teratur


 Penggunaan laksatif sejak kecil
 Stress psikologis
 Diit yang tidak sesuai
 Obat-obatan
 Kurang aktifitas
 Usia

Untuk mengeluarkan feses diperlukan tenaga untuk mengedan dan terjadi peregangan otot
hal ini dapat menyebabkan :

1. Ruptur perineum
2. Naiknya tekanan intracrania
3. Naiknya tekanan intrathoraks
B. Fecal Impaction
Masa yang keras dilipatan rectum akibat retensi dan akumulasi feses yang
berkepanjangan

_Tanda dan gejala:

1. Rasa ingin BAB yang diabaikan


2. Sakit dibagian rectum

_Etiologi:

1. Pola defekasi tidak teratur


2. Konstipasi
3. Intake cairan kurang
4. Kurang aktifitas
5. Diit rendah serat
6. Kelemahan tonus otot
C. Diare
Keluarnya feses cair dan meningkatnya frekwensi BAB akibat cepatnya chyme melewati
usus sehingga usus besar tidak mempunyai cukup waktu untuk menyerap air.

_Tanda dan Gejala

1. Spasmodik
2. Nyeri abdomen
3. Kadang disertai darah dan mucus
4. Kadang vomitus atau nausea

Bila berlangsung lama, akan terjadi:

Malaise => Kelemahan => Kurus => Dehidrasi

_Etiologi

1. Stress psikis
2. Obat-obatan
3. Alergi
4. Penyakit-penyakit Colon
5. Iritasi intestinal
6. Inkontinensia alvi
Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas yang melalui
sfingter anus akibat kerusakan fungsi sfingter atau kerusakan persarafan didaerah anus. Hal
ini disebabkan masalah-masalah kejiwaan.

_ Etiologi

1. Penyakit-penyakit neuromuskuler
2. Trauma spinal cord
3. Trauma sfingter anus eksterna

_ Tanda dan gejala

1. Feses keluar untuk waktu tertentu


2. Feses bersifat iritan
3. Iritasi pada daerah sekitar anus atau bokong

7. Kembung
Yaitu flatus yang berlebihan diintestinal

_Etiologi

1. Konstipasi
2. Penggunaan obat-obatan Konsumsi makanan yang menghasilkan gas
3. Efek anestesi

_Tanda dan gejala

1. Distensi intestinal dan gaster


2. Pemeriksaan fisik : Tympani
3. Rasa tidak nyaman di abdomen
8. Hemoroids
Yaitu pelebaran vena didaerah anus, sebagai akibat penigkatan tekanan didaerah tersebut.

_Etiologi

1. Konstipasi kronis
2. Peregangan maksimal saat defekasi
3. Kehamilan
4. Obesitas

_Tanda dan gejala

1. Rasa gatal
2. Rasa nyeri
3. Kadang perdarahan.

ELIMINASI URINE

1. Anatomi dan fisiologi system urine

Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra (saluran
kencing).

2. Ginjal

_Fungsi Ginjal

1) Mengatur keseimbangan cairan tubuh


2) Mengatur keseimbangan elektrolit
3) Pengaturan konsentrasi garam dalam darah & keseimbangan asam-basa
4) Ekskresi bahan buangan & hasil metabolisme
5) Fungsi hormonal & metabolisme
3. Sekresi urine & mekanisme fungsi ginjal
1) Filtrasi glomerolus
2) Reabsorbsi tubula
3) Ekskresi tubula

4. Komposisi urine normal

1. Air: 96 %
2. Larutan : 4%

5. Ureter

1. 2 Ureter tebal : setebal tangkai bulu angsa


2. P: 35-40 cm
3. Dinding luar→ Fibrus

6. Vesika Urinaria

1. Bentuk kendi : seperti buah pir /


2. Letak : di dalam panggul besar diantara simfisis, pubis, uterus & vagina

7. Urethra

Yaitu Sebuah saluran dari bladder ke lubang luar dilapisi membrane mukosa

_Meatus urinarius → serabut otot lingkar → S.urethra

_Pada : Wanita : 2,5-3,5 cm

Pria : 17 - 22,5 cm

8. Mekanisme berkemih

produksi urine => Berkemih => Menekan v.u => Syaraf2 sensorik (ddg v.u) bag.
Reseptor => Med. Spinalis (di kortex cerebral) => Neuromotorik (di daerah sacral) =>
kontraksi otot detrusor - relaksasi otot s. interna => urine dilepas div.u (S. eksternal) =>
berkemih => 1-2 liter per hari.
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi miksi

1. Tingkat perkembangan
2. Toilet training
3. Stress psikologik
4. Makanan & cairan/diet & intake
5. Kebiasaan hidup/pola hidup
6. Hal yang fisiologis
7. Tingkat aktifitas
8. Kondisi patologik
9. Medikasi/obat-obatan

10. Asuhan keperawatan

a. Pengkajian
1. Pengumpulan data
2. Pemeriksaan fisik dan saluran perkemihan
3. Pemeriksaan penunjang
b. Pengkajian karakteristik urine
1. Warna
2. Bau
3. Turbidity/kekeruhan
4. Ph
5. Berat jenis
6. Jumlah
7. Anamnesa
8. Keluhan utama
9. Masalah/keluhan sesuai dengan persepsi pasien
10. Upaya atau bantuan yang telah/biasa dilakukan

11. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi
b. Palpasi
12. Beberapa masalah yang mungkin timbul dalam pemeriksaan adalah :

a. Klien menolak pemeriksaan


b. Klien pria mengalami ereksi
c. Adanya beberapa masalah/kelainan pada pasien

13. Problem umum sistem urinary

1. Anuria
2. Dysuria
3. Glucosuria
4. Eneuresis
5. Hematuria
6. Incontinentia urine
Ada 2 pemikiran spesifik untuk membedakan incontinentia
a. Stress incontinentia
b. Urge incontinentia
7. Oliguria
8. Proteniuria-albuminura
9. Polyuri /dysuria
10. Pyuria / bernanah
11. Urinary supression
12. Retensio urine.

14. Diagnosa keperawatan

1. Perubahan pola eliminasi urine


2. Potensial gangguan integritas kulit
3. Perubahan rasa nyaman (nyeri, panas, risih)
4. Keidaktahuan pasien
5. Potensial terjadinya infeksi
6. Gangguan keseimbangan cairan (kurang/lebih)
7. Gangguan konsep diri (self esteem)
8. Gangguan psikologis (cemas/takut)
9. Dysfungsi seksual
10. Ketidakmampuan / kurangnya perawatan diri (toileting)
11. Gangguan dalam aktivitas sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai