Anda di halaman 1dari 27

PEMENUHAN KEBUTUHAN

ELIMINASI

 Oleh : Diah Astutiningrum, M. Kep


Pendahuluan
 Islam memang agama sempurna, sehingga
dalam urusan ‘ke belakang’ pun ada aturan dan
adabnya. Begitu pentingnya urusan ini dalam
syariat Islam sehingga Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam kerap
memperingatkan umatnya agar senantiasa
berhati-hati dalam urusan ini. Mengabaikan
adab ini bisa berakibat mendapatkan adzab.
Pengertian
 Eliminasi atau pengeluaran melalui saluran
urinari dan pencernaan berarti bahwa tubuh
dibersihkan dari bahan-bahan yang melebihi
kebutuhan dan produk kotoran.
 Pengeluaran yang efektif perlu untuk
memelihara kesehatan maupun kehidupan itu
sendiri.
Prinsip umum dalam eliminasi
 Fungsi fisiologis yang efisien memerlukan
pembuangan bahan-bahan kotoran dari dalam tubuh
 Pola eliminasi pada setiap individu berbeda-beda,
selama usus dan kandung kemih secara efektif
mengeluarkan kotoran dari dalam tubuh
 Kondisi ketegangan maupun penyakit dapat
mengganggu kebiasaan normal dari eliminasi
Eliminasi Usus/ BAB
 Fungsi Colon:
1. Absorbsi air dan nutrient
2. Proteksi dengan memproduksi mucus
yang akan melindungi dinding usus dari
trauma oleh feses dan aktifitas bakteri
3. Mendorong sisa makanan sampai
keanus dengan cara berkontraksi
Gerak Colon
Haustral Shuffling
Gerakan mencampur chyme untuk membantu absorbsi air

Kontraksi Haustral
Untuk mendorong materi cair dan semi padat sepanjang colon

Peristaltik
Berupa gelombang yang bergerak maju
menuju anus
 Panjang Colon Dewasa + 125 – 150 Cm

 Panjang Rektum bervariasi sesuai dengan


usia :
 Bayi : 2,5 cm – 3,8 cm
 Toddler : 4 cm
 Pra sek : 7,6 cm
 Sekolah : 10 cm
 Dewasa : 10 cm – 15 cm
FISIOLOGI DEFEKASI
1. Reflek Defekasi Instrinsik
Feses masuk Rektum

Distensi rektum

Rangsang pleksus Mesentrikus

Tjd Peristaltik di c. Ascenden, Sigmoid dan rektum

Feses terdorong keanus

Sfingter internal tidak menutup sfingter esk relaksasi


2. Reflek Defekasi Parasimpatis
Feses masuk rektum

Rsg saraf rektum

Dibawa ke spinal cord

Kembali ke C. Ascenden, sigmoid dan rektum

Relaksasi sfingter internal

Defekasi
Kontraksi otot abdomen dan diagfragma

Tekanan intra abdomen naik

Otot levator anus kontraksi

Menggerakkan feses melalui anal

Defekasi
 FLATUS

Gas yang terbentuk sebagai hasil pencernaan diusus


besar dalam waktu 24 jam

Jumlah gas yang terbentuk normal 7 – 10 lt dlm waktu


24 jam

Terdiri dari CO2, H2S, Methane, O2 dan Nitrogen


FESES

 Terdiri dari 75% air dan 25% material padat


 Berwarna coklat karena pengaruh stercobilin,
urobilin dan aktifitas bakteri
 Berbau khas karena pengaruh mikroorganisme
 Konsistensi lembek namun berbentuk
Faktor yang mempengaruhi proses
defekasi
1. Usia
2. Diit : Kualitas, jumlah dan frekwensi
3. Intake cairan : Jumlah
4. Tonus otot : terutama otot abdomen dan aktifitas
5. Psikologis : mempengaruhi peristaltik
6. Life style : ADL yang biasa dilakukan dan bowel
training saat anak-anak
Masalah yang biasa terjadi
1. Konstipasi
Gangg. Pada eliminasi akibat adanya feses yang
kering, keras yang melewati usus besar
dikarenakan jumlah air ysng diabsorbsi sangat
kurang.
Etiologi:
* Pola defekasi yang tidak teratur
* Penggunaan laksatif sejak kecil
* Stress psikologis
* Diit yang tidak sesuai
* Obat-obatan
* Kurang aktifitas
* Usia

Untuk mengeluarkan feses diperlukan tenaga untuk


mengedan dan terjadi peregangan otot, hal ini dpt
menyebabkan
 Ruptur perineum

 Naiknya tekanan intracranial

 Naiknya tekanan intrathoraks


2. Fecal Impaction

Masa yang keras dilipatan rectum akibat retensi dan


akumulasi feses yang berkepanjangan

Tanda dan gejala:


* Rasa ingin BAB yang diabaikan
* Sakit dibagian rectum
Etiologi:

 Pola defekasi tidak teratur


 Konstipasi
 Intake cairan kurang
 Kurang aktifitas
 Diit rendah serat
 Kelemahan tonus otot
3. Diare
Keluarnya feses cair dan meningkatnya
frekwensi BAB akibat cepatnya chyme
melewati usus sehingga usus besar tidak
mempunyai cukup waktu untuk menyerap air.

Tanda dan Gejala


* Spasmodik
* Nyeri abdomen
* Kadang disertai darah dan mucus
* Kadang vomitus atau nausea
Bila berlangsung lama, akan terjadi :

Malaise
Kelemahan
Kurus

Dehidrasi
Etiologi

1. Stress psikis
2. Obat-obatan
3. Alergi
4. Penyakit-penyakit Colon
5. Iritasi intestinal
4. Inkontinensia Alvi

Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol


pengeluaran feses dan gas yang melalui
sfingter anus akibat kerusakan fungsi sfingter
atau kerusakan persarafan didaerah anus.

Hal ini disebabkan masalah-masalah kejiwaan.


 Etiologi
1. Penyakit-penyakit neuromuskuler
2. Trauma spinal cord
3. Trauma sfingter anus eksterna

Tanda dan gejala


Feses keluar untuk waktu tertentu
Feses bersifat iritan
Iritasi pada daerah sekitar anus atau bokong
5. Kembung
Flatus yang berlebihan diintestinal

Etiologi
Konstipasi
Penggunaan obat-obatan
Konsumsi makanan yang menghasilkan
gas
Efek anestesi
 Tanda dan gejala

Distensi intestinal dan gaster


Pemeriksaan fisik : Tympani
Rasa tidak nyaman diabdomen

6. Hemoroids
Pelebaran vena didaerah anus, sebagai akibat
penigkatan tekanan didaerah tersebut
.Etiologi
Konstipasi kronis
Peregangan maksimal saat defekasi
Kehamilan
Obesitas

Tanda dan gejala


Rasa gatal
Rasa nyeri
Kadang perdarahan

Anda mungkin juga menyukai