Panjang rectum :
•Bayi 2,5 – 3,8 cm
•Todler 5 cm
•Pra sekolah 7,5 cm
•Anak usia sekolah 10 cm
•Dewasa 15 – 20 cm
Rectum dibangun oleh lipatan-lipatan
jaringan vertikal dan transversal setiap
lipatan vertikal berisi sebuah arteri dan lebih
dari satu vena. Apabila vena menjadi distensi
akibat tekanan selama mengedan
hemoroid proses defekasi terasa nyeri
Apabila masa feses atau gas bergerak ke dalam
rectum untuk membuat dindingnya berdistensi
defekasi di mulai
• Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian
diteruskan ke spinal cord/medula spinalis/sumsum tulang belakang
kemudian dilanjutkan ke otak, kemudian di otak dipersepsikan bahwa feses
sudah penuh di rektum dan hrs segera dikeluarkan , otak akan mengirimkan
rangsangan kembali dalam bentuk perintah utk feses ini dikeluarkan,
kemudian dikembalikan ke kolon descenden, sigmoid dan rektum yang
menyebabkan intensifnya peristaltik
• Refleks defekasi intrinsik yang lemah menjadi suatu gerakan peristaltik yang
kuat dr refleks defekasi parasimpatis, yang kadang-kadang efektif dalam
pengosongan usus besar scr sekaligus dr fleksura splenikus kolon sampai ke
anus
• Intensifnya gerakan peristaltik menstimulasi otak untuk mengirimkan
perintah inhibisi aktifitas N pudendal segmen sakra 2-4, inhibisi N pudendal
merangsang relaksasi sfingter ani eksterna shg terjadi defekasi
Faktor Yang Memengaruhi
●Usia dan perkembangan
●Diet Rendah/tinggi serat
●Intake cairan sedikit penyerapan di colon
konsistensi padat
●Tonus otot
●Factor psikologik stress
● Gaya Hidup : konsumsi pola
makan, aktifitas fisik
● Penyakit
● Kebiasaan
● Operasi & anestesi
● Obat – obatan
Susunan feses terdiri dari :
• Terdiri dr 75% air dan 25% materi padat
• Bakteri yang umumnya sudah mati E. Coli
• Lepasan epitalium dari usus
• Sejumlah kecil zat nitrogen terutama musin
(mucus)
• Garam terutama kalsium fosfat
• Sedikit zat besi dari selulosa
• Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100
ml)
Masalah pada Eliminasi Fecal
1. Konstipasi
5. Hemorrhoid
Hemorrhoid merupakan keadaan terjadinya pelebaran
vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan
di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi
kronis, peregangan saat defekasi dan lain-lain
6. Fecal impaction
• Konstipasi
• Defisit Perawatan Diri : toileting
• Gangguan citra tubuh
• Inkontinensia fekal
• Risiko kerusakan integritas kulit
• Diare
Perencanaan
Tujuan :
•Memahami eliminasi normal
•Mengembangkan kebiasaan defekasi yang teratur
•Memahami & mempertahankan asupan cairan &
makanan yang tepat
•Mengikuti program olahraga teratur
•Memperoleh rasa nyaman
•Mempertahankan integritas kulit
•Mempertahankan konsep diri
Implementasi
• Enema
• Perawatan ostomi
• Memberikan diet yang mendukung
defekasi teratur
• Membantu kebersihan pasien
• Meningkatkan konsep diri
• dll
Penanganan klien dengan masalah sistem
eliminasi fekal
- Katartik dan laksatif u/ klien yang tidak
mampu defekasi normal karena nyeri,
konstipasi, impaksi
# efek jangka pendek mengosongkan usus
# bentuk dosis oral, tablet, bubuk supositori
- Enema memasukkan suatu larutan ke dalam
rectum atau kolon sigmoid untuk meningkatkan
defekasi dengan menstimulasi peristaltik
volume cairan dimasukkan memecah masa
feses meregangkan dinding rectum mengawali
proses defekasi
- # untuk menghilangkan konstipasi sementara,
membuang feses yang mengalami impaksi,
mengosongkan usus sebelum pemeriksaan
diagnostik, pembedahan.
Volume maksimum yang dianjurkan :
-Bayi 150 – 250 ml
-Todler 250 – 350 ml
-Anak Usia Sekolah 300 – 500 ml
-Remaja 500 – 750 ml
-Dewasa 750 – 1000ml
Cairan yang digunakan :
-air kran (sifat : hipotonik),
-salin normal (fisiologis),
-larutan sabun, salin hipertonik volume
rendah (memberikan tekanan osmotik
menarik cairan keluar dari ruang interstisial)
Perawatan Ostomi Untuk klien yang
mengalami diversi usus
Pendidikan kesehatan
-Mempertahankan asupan cairan dan nutrisi
yang adekuat
-Meningkatkan latihan fisik secara teratur
-Meningkatkan rasa nyaman
Evaluasi