BOWEL
• Merupakan suatu keadaan individu yang mengalami
gangguan pada system gastrointestinal bawah yang
meliputi usus halus dan usus besar, yaitu gangguan
eliminasi BAB.
• Dalam memenuhi kebutuhan eliminasi sangat
diperlukan pengawasan terhadap masalah yang
berhubungan dengan gangguan kebutuhan eliminasi,
seperti obstipai, inkontenensia, retensi urine, dan lain-
lain. Gangguan tersebut dapat mengganggu pola
aktivitas sehari- hari
• Eliminasi bowel/ buang air besar (BAB) atau disebut
juga defekasi merupakan feses normal tubuh yang
penting bagi kesehatan untuk mengeluarkan sampah
dari tubuh. Sampah yang dikeluarkan ini disebut feses
atau stool
Fisiologi Bowel
• Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan/ absorpsi makanan
bila isi usus halus mencapai sektum, maka semua zat makanan
telah diabsorpsi dan isinya cair (disebut chime). Selama
perjalanan di dalam kolon (16-20 jam) isinya menjadi makin
padat karena air diabsorpsi dan sampai di rectum faeces bersifat
padat – lunak.
• Fungsi utama usus besar/kolon adalah:
– Absorpsi/penyerapan air, Na Cl dan glukosa yang dikeluarkan
dari katup ileosekal berbentuk chime. Ada 1500 chyme melalui
usus besar setiap hari.
– Protektif, oleh sekresi musin (ion karbonat) yang
pengeluarannya dirangsang oleh nervus parasimpatis, seperti
pada saat emosi sekresi mucus akan meningkat.
• Fungsi: Melindungi didnding usus dari aktifitas bakteri.
Fisiologi Bowel
• Melindungi dari tarauma asam yang dihasilkan faeses.
– Eliminasi fekal (defekasi dan flatus). Falatus adalah udara besar yang
dihasilkan dari pemecahan karbohidrat. Defekasi adalah pengeluaran faeses
dari anus dan rectum. Frekuensi defekasi tergantung individu, bervariasi
dan beberapa kali per hari sampai dengan 2-3 kali per minggu. Defekasi
biasanya terjadi karena adanya reflek gastro-colika. Yaitu reflek peristaltic
di dalam usus besar yang dihasilkan ketika makanan masuk lambung yang
menyebabkan defekasi. Biasanyanya bekerja sesudah makan pagi.
• Susunan Faeces:
– Bakteri yang umumnya sudah mati.
– Lepasan epithelium dari usus.
– Sejumlah kecil zat nitrogen terutama musin.
– Garam, terutama kalsium fosfat.
– Sedikit zat besi, selulose.
– Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml)
Proses defekasi
• Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa
metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran
pencernaan melalui anus.
• Dalam proses defakasi ada dua macam refleks :
– Refleks defeksi intrinsic
Berawal dari feses yang masuk ke rectum sehingga terjadi distensi
rectum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus
mesentrikus dan terjadilah gerakan periltastik. Setelah feses tiba di
anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah
defekasi.
– Refleks defekasi parasimpatis
Feses yang masuk ke rectum akan merangsang saraf rectum yang
kemudidan diteruskan ke spinal cord kemudian dikembalikan ke
kolon desenden, sigmoid dan rectum yang menyebabkan intensifnya
periltastik, relaksasi spinter internal, maka terjadilah defekasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
bowel
Usia
• Pada bayi kontrol defekasi belum berkembang, sedangkan pada lanjut usia kontrol defekasi
menurun
Diet
• Banyaknya makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi defekasi dan makanan berserat akan
mempercepat produksi feses.
Asupan Cairan
• Cairan mengencerkan isi usus, memudahkan bergerak melalui kolon. Asupan cairan yang
menurun memperlambat pergerakan makanan yang melalui usus.
Aktivitas fisik
• Gerakan periltastik akan memudahkan bahan feses bergerak sepanjang kolon.