Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Profesi (KDP)
Disusun oleh :
Yuzi Tania,S.Kep
NIM. 1907149010184
Disusun oleh :
Yuzi Tania,S.Kep
NIM. 1907149010184
Mengetahui,
( ) ( )
KONSEP KEBUTUHAN ELIMINASI FEKAL
1. PENGERTIAN
berupa urin atau feses. Eliminasi fekal adalah proses pembuangan atau
pencernaan melalui anus. Perawat sering kali menjadi tempat konsultasi atau
akhirnya keluar menjadi feses melalui anus dalam proses defekasi. Frekuensi
defekasi sangat bersifat individual, yang beragam dari beberapa kali sehari
hingga dua atau tiga kali seminggu.Jumlah yang dikeluarkan juga bervariasi
menjadi ingin defekasi. Jika sfingter anal internal relaks, maka feses akan
bergerak menuju anus. Setelah individu di dudukkan pada toilet, sfingter anal
abdomen dan oleh kontraksi otot dasar panggul, yang memindahkan feses ke
saluran anus.
b. Faring
c. Esofagus
antara faring dan lambung. Pada saat menelan, makanan akan dipicu
d. Lambung
menit.
e. Usus halus
penyerapan berlangsung.
f. Usus besar
masa padat yang disebut feses.Fungsi utama usus besar adalah untuk
Lendir ini berperan untuk melindungi usus besar dari trauma akibat
akan menyatukan materi fekal. Lendir ini juga akan melindungi usus
usus kedepan. Gerakan ini sangat lambat dan diduga sangat sedikit
peristalsis massa hanya terjadi beberapa kali dalam sehari pada orang
dewasa.
somatik.
3. TANDA DAN GEJALA
fekal, yaitu:
a. Konstipasi
volunter defekasi.
lain melakukan defekasi lebih dari satu kali sehari. Pengkajian cermat
dibuat.
Sakit kepala
konstipasi, yaitu:
Kurangn privasi
b. Impaksi Fekal
cairan fekal (diare) dan tidak ad feses normal. Cairan feses merembes
sampai keluar dari massa yang terimpaksi. Impaksi dapat juga dikaji
adanya impaksi fekal, klien sering kali diberikan suatu minyak sebagai
c. Diare
feses dengan frekuensi sering, tetapi diare tidak terjadi kecuali feses
Seseorang yang mengalami diare sering kali merasa sulit atau tidak
elektrolit berat di dalam tubuh, yang dapat terjadi dalam periode waktu
singkat yang menakutkan, terutama pada bayi, anak kecil, dan lansia.
mengiritasi kulit. Oleh karena itu, area di sekitar area anus harus dijaga
tetap bersih dan kering dan dilindungi dengan zink oksida atau salep
d. Inkontinensia Alvi
fekal dan gas dari spingter anal.Inkontinensia dapat terjadi pada waktu-
waktu tertentu, seperti setelah makan, atau dapat terjadi secara tidak
anal eksternal.
atau kolostomi.
e. Flatulens
a. Perkembangan
Bayi yang baru lahir, batita, anak – anak,dan lansia adalah kelompok
makan. Karena usus belum matur, air tidak diserap dengan baik
berkurang.
2) Batita
Sedikit kontrol defekasi telah mulai dimiliki pada usia 1 ½ sampai
2 tahun. Pada saat ini anak – anak telah belajar berjalan dan sistem
eliminasi.
bermain.
4) Lansia
setiap hari. Mereka yang tidak memenuhi kriteria ini sering kali
Bagi beberapa orang dapat setiap dua hari sekali bagi orang lain,
dua kali dalam satu hari. Kecukupan serat dalam diet, kecukupan
menyembuhkannya.
b. Diet
rendah serat berkurang memiliki massa dan oleh karena itu kurang
yang encer.
c. Cairan
d. Aktivitas
e. Faktor psikologis
f. Kebiasaan defekasi
g. Obat-obatan
Beberapa orang memiliki efek samping yang dapat
obat lain seperti obat penenang tertentu dalam dosis besar dan
h. Proses diagnostik
kondisi ini, defekasi normal biasanya tidak akan terjadi sampai klien
j. Kondisi patologis
anal.
k. Nyeri
5. PENGKAJIAN
a. Riwayat keperawatan
satu hari.
khas feses, konsistensi feses yang biasanya encer atau padat atau
Gambaran asupan cairan setiap hari. Hal ini meliputi tipe dan jumlah
cairan
yang muncul.
feses.
b. Pengkajian fisik
1) Mulut.
kemampuan mengunyah.
2) Abdomen.
terjadi distensi.
hipoaktif (bising usus kurang dari lima kali per menit) terjadi
usus 35 kali atau lebih per menit) terjadi pada obstruksi usus
c. Pemeriksaan lab
atau media diberikan sebagai enema Salah satu media yang paling
lebih baik.
Dialysis Acces
Maintenance
4. Resiko NOC NIC
ketidakseimbangan
eletrolit
8. DAFTAR PUSTAKA