Disusun oleh:
2016720078
A. Konsep Kebutuhan
1. Definisi/deskripsi kebutuhan
Eliminasi bowel/fekal/Buang Air Besar (BAB) atau disebut juga defekasi merupakan
proses normal tubuh yang penting bagi kesehatan untuk mengeluarkan sampah dari
tubuh.
3. Perencanaan
Diagnosa 1: inkontinesia fekal
Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): pasien akan
- Mengeluarkan feses yang lunak setiap 1-5 hari
- Membentuk kebiasaan defekasi rutin yang teratur
- Secara progresif mengalami episode inkontinesia yang lebih sedikit
- Terbebas dari iritasi kulit di area perianal
Intervensi keperawatan:
Observasi
- Identifikasi penyebab inkontinesia fekal baik fisik maupun psikologis
- Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan konsistensi feses
- Monitor kondisi kulit perianal
- Monitor keadekuatan evakuasi feses
- Monitor diet dan kebutuhan cairan
- Monitor efek samping pemberian obat
Terapeutik
- Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air
- Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian
- Laksanakan program latihan usus
- Jadwalkan BAB ditempat tidur
- Berikan celana pelindung/pembalut/popok
- Hindari makanan yang menyebabkan diare
Edukasi
- Jelaskan definisi, jenis inkontinesia, penyebab inkontinesia fekal
- Anjurkan mencatat karakteristik feses
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat diare
Diagnosa 2: konstipasi
Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): pasien akan:
- Menunjukkan pengetahuan program defekasi yang dibutuhkan untuk mengatasi
efek samping obat
- Melaporkan keluranya feses disertai berkurangnya nyeri dan mengejan
- Memperlihatkan hidrasi yang adekuat (misalnya., turgor kulit baik, asupan cairan
kira-kira sama dengan haluaran)
Intervensi keperawatan:
- Manajemen defekasi
- Pelatihan usus
- Manajemen konstipasi/impaksi
- Manajemen cairan
- Manajemen cairan/elektrolit
- Perawatan ostomi
Diagnosa 3: risiko konstipasi
Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): pasien akan:
- Menunjukkan pengetahuan tentang program defekasi yang dibutuhkan untuk
mengatasi efek samping obat
- Menggambarkan kebutuhan diet (mis., cairan dan serat) yang dibutuhkan untuk
mempertahankan pola defekasi yang biasanya
- Mengeluarkan feses dengan konsistensi dan frekuensi yang sesuai dengan
kebiasaan klien
- Melaporkan pengeluaran feses tanpa disertai nyeri atau mengejan
Intervensi keperawatan:
- Dukungan perawatan diri: - Pemantauan cairan
BAB/BAK - Pemantauan nutrisi
- Edukasi diet - Pemberian obat oral
- Edukasi toilet training - Penurunan flatus
- Identifikasi risiko - Perawatan kehamilan trimester
- Irigasi kolostomi kedua dan ketiga
- Konseling nutrisi - Perawatan kehamilan trimester
- Latihan eliminasi fekal pertama
- Manajemen cairan - Perawatan stoma
- Manajemen elektrolit - Promise kesehatan mulur
- Manajemen eliminasi fekal - Promosi latihan fisik
- Manajemen mood - Reduksi ansietas
- Manajemen nutrisi - Surveilens
- Manajemen nyeri - Terapi aktivitas
- Manajemen prolapses rectum - Terapi relaksasi
C. Daftar Pustaka
Indonesia, S. I. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia . Jakarta: DPP PPNI.
Perry, P. I. (2017). Dasar-Dasar Keperawatan Volume 2. Singapore: Elsevier.
PPNI, D. P. (2017 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia . Jakarta: DPP PPNI.
Uliyah, A. A. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson, J. M. (2014). Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.
CASE E
Bapak K usia 58 tahun dirawat sudah 2 minggu dengan keluhan pusing, lemas, nyeri. Hasil
pemeriksaan Bapak K, terdapat abses perianal dengan diameter 10 cm dan sepsis, terdapat
abses, kemerahan. Bapak K tampak meringis kesakitan. Bapak K memiliki riwayat DM sejak
2 tahun yang lalu. Dokter mengambil tindakan untuk membersihkan absesnya.Hasil observasi
Bapak K sesak, pneumonia dan bed rest. Skala nyeri 7. Ketika dipalpasi abdomen terdapat
ribu, Hb 11 mg%/dl.Bapak K tidak mau makan, BB turun. Istri pasien mengatakan Tn.K
PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien:
Nama: Tn. K
Tempat tanggal lahir/umur: Jakarta, 22 Mei 1962 (58 Tahun)
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Islam
Suku bangsa: Jawa/ Indonesia
Pendidikan: SLTA
Pekerjaan: pensiunan swasta
Status perkawinan: kawin
Alamat: jalan sumur batu raya
Tanggal masuk rs: 29 Agustus 2020
No medrec: 000100620
Diagnosa medis. DM
Keterangan:
: Male
: Female
Ny. K Tn.
K
C. Pola Aktifitas Sehari-hari
(Dapat menggunakan pola fungsi kesehatan dari sumber lain/Gordon)
A: TB 146, BB 35
kg, IMT = 16
(kurus)
B: gula darah
sewaktu 358
mg/dl, HB 11,
C:badan tampak
kurus, pasien tidak
nafsu makan
D:sebelum masuk
RS tidak
menerapkan
program diet, dan
setelah masuk RS
makan sesuai yg di
sediakan RS
2. Pola Eliminasi Pasien mengatakan pasien mengatakan
“ saya BAB 1 x tidak bisa BAB
sehari di lakukan selama 6 hari, tapi
pada pagi hari bisa platus dan
dengan feses pasien mengatakan
lembek tidak keras bisa buang air
dan tidak cair dan kecil ± 3x sehari,
saya BAK ± 6-7 x warnanya
setiap harinya kekuningan.
dengan warna
kuning bening bau
yang khas (bau air
kencing pesing)”.
3 Pola istirahat/tidur Pasien mengatakan pasien mengatakan
pasien biasa tidur susah tidur karena
dengan nyenyak situasi yang
dari pkl 22.00 ramai,berisik dan
sampai pkl 05.00. ruangan
Terkadang pasien bercahaya. Pasien
bangun untuk mengatakan hanya
buang air kecil. bisa tidur ± 5 jam
dari pkl 23.00-
04.00, Pasien juga
mengatakan tidak
terbiasa tidur
siang.
4 Personal Hygiene Mandi Pasien mengatakan rambut pasien
biasa mandi dan terlihat berminyak,
gosok gigi 2x kulitnya kotor,
sehari. tercium bau badan.
Pasien dibantu
keluarganya dalam
menjaga
kebersihan diri.
5 Pola Aktifitas/latihan fisik Pasien mengatakan Pasien tidak bisa
Mobilisasi pasien biasa duduk, berjalan,
melakukan aktifitas berdiri hanya bisa
dan bergerak mika miki karena
secara mandiri terdapat abses di
area perianal
6 Kebiasaan Lain Merokok Alkohol Pasien mengatakan Pasien mengatakan
biasanya sebelum semenjak sakit
sakit bisa pasien tidak
menghabiskan pernah merokok
2bungkus lagi
rokok/hari
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran:
Kualitatif : Apatis
Kuantitatif: GCS E:3 M:5 V:5
b. Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Respirasi: 24 x/menit
Suhu: 37,5 oC
2. Data Fisik (Head to Toe) atau Persistem, metode : inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi
Pemeriksaan Fisik Head To Toe (tetapi dalam dokumentasi persistem)
a. Kepala dan Rambut
Bentuk simetris, rambut putih ubanan, tidak ada benjolan
b. Mata
Simetris, konjungtiva anemis, sclera mata anikterik
c. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada secret, tidak ada polip.
d. Telinga
Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada alat
bantu pendengaran
e. Mulut
Bibir kering, gigi agak kotor, tidak ada gigi palsu, mukosa kering
f. Leher
Tidak ada odema, tidak ada pembesaran kelenjar tyorid
h. Paru-paru
- Inspeksi : pernapasa cepat, frekuensi pernapasan 24 x/menit, pengembangan
dada sejajar, simetris, penggunaan otot bantu pernapasan: dyspnea
- Palpasi : taktil fremitus (getaran) raba kanan dan kiri sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : tidak ada tambahan nafas, RR 24 x/menit
i. Jantung
- Inspeksi: ictus cordis tampak pada ICS 5
- Palpasi: iktus cordis teraba 2cm dari md clavikula sinistra
- Perkusi: bunyi pekak ICS 2 para sternum dextra (batas area), ICS 3,ICS4 parasentral
(batas bawah)- jantung kanan, bunti pekak ICS 2 parasternum sinistra (batas atas), ICS 6 –
jantung kiri (jantung melebar)
- Auskultasi: BJ1 terdengar di ICS 5 sinistra dan ICS 3 sinistra parasternum, BJ2
terdengar di ICS2 baik sinistra maupun dextra, suara 1-2 reguler
j. Abdomen
Inspeksi: abdomen kanan kiri sama
Auskultasi: peristaltic usus 7 x/menit
Palpasi: hepar tidak teraba, distensi abdomen kuadran kanan bawah
Perkusi: bunyi redup
k. Genitalia
Tidak ada gangguan pada genetalia
l. Anus
Terdapat luka berdiameter 10cm, sepsis terdapat abses perianal dan kemerahan
m. Kulit
Turgor kulit tidak elastis, kering, warna sawo matang, terdapat lesi pada perianal
abses dan sepsis kemerahan
E. Data Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan laboraturium pada tanggal 13 september 2014
Pemeriksasan Hasil Satuan Harga normal Keterangan
Hematologi
GDS 350 g/dl 110
Darah lengkap
Hemoglobin 11 g/dl 12-16
Leukosit 17.000 H /ul 4800-10.000
LED 35 H /mm 0-20
Hitung jenis sel
Eosinofil% 10.9 H % 1-3
Basofil% 0.2 % 0-1
Neutrofil batang% 0L % 1-6
Neutrofil segmen% 69.8 L % 50-70
Limfosit % 9.2 L % 20-40
Monosit 9.9 H % 2-8
Ht 40.1 % 37-47
Proitein plasma g/dl 6-8
Trombosit 494 H 10 3/ul 150-450
Eritrosit 4.96 10 6/ul 4.2-5.4
MCV 80.8 Fl 80-100
MCH 27.6 Pg 27-32
MCHC 34.2 g/dl 32-36
RDW 13.2 %
Pemeriksaan Hasil Satuan Harga Normal
BGA paket elektrolit
O2 saturasi (SO2) 98,7 % 94-98
Suhu 37,5 C 36,5-37,5
F1O2 53
pH 7,369 7,35-7,45
PCO2 40,8 mmol 35-45
PO2 148,4 Mmol 80-100
Total CO2 plasma 24,4 Mmol 24-31
(TCO2)
Base excess (Beb) -1,8 Mmol 0-1,25
A-aDO2 Mmol 0-2,1
O2 cap Mmol 10-20
O2 ct Mmol Negatif
HCO3 23,3 Mmol 22-36
Natrium 136,7 Mmol 135-148
Kalsium 3,95 Mmol 3,5-5,3
Ca 0,50 Mmol 1,15-1,27
F. Therapi
a. Diet
Diit DM makan biasa 1700 kalori
b. Therapi
Terapi yang didapatkan IV RL 20 tetes/menit dilengan sebelah kanan,
Paracetamol 3x500 mg, Antacid syrup 3x1, Captropil 3x12,5 mg, OMZ
2x1Capsul, Clindamycin 2x300 mg,
G. ANALISA DATA
Do : peristaltic usus
menurun, kelemahan
umum, terlihat lemas,
saat dipalpasi terasa
distensi abdomen,
teraba massa pasa
rektal, anoreksia
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi berhubungan dengan Ketidakcukupan asupan serat
I. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi
keperawatan hasil
Konstipasi Setelah dilakukan asuhan Intervensi utama:
berhubungan keperawatan 1. Manajemen Eliminasi Fekal:
dengan selama 3 x 2 jam - Berikan air hangat setelah
Ketidakcukupa diharapkan: makan
n asupan serat 1. keluhan defekasi - Anjurkan mengkonsumsi
lama dan sulit makanan yang mengandung
menurun tinggi serat
2. mengejan saa - Anjurkan meningkatkan
defekasi menurun asupan cairan
3. distensi abdomen 2. Manajemen konstipasi
menurun - Lakukan masase abdomen
4. terasa massa pada Intervensi pendukung:
rektal menurun 1. Dukung perawatan diri BAB/BAK
5. konsistensi feses - Monitor integritas kulit
membaik pasien
6. frekuensi defekasi - Buka pakaian yang
membaik diperlukan untuk
7. peristaltic memudahkan eliminasi
membaik - Latih BAB/BAK sesuai
jadwal
2. Manajemen nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor BB
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan
J. CATATAN PERKEMBANGAN