Anda di halaman 1dari 15

Keterampilan dasar kebidanan

“eliminasi”
Dosen Pembimbing : Nur Islamyati, S.Tr. KEB.,M.KM

kelompok 2

1. Atri Adiyanti
2. Fitri
3. Haerunnisah
4. Junati
5. Runi Khairunnisa
6. Sintya Washfa Adilia
Definisi Eliminasi

Kata Eliminasi secara bahasa berarti


pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, dan
penyisihan.
Dalam istilah kesehatan Eliminasi berarti
proses pembuangan sisa metabolisme tubuh
baik berupa Urien atau Bowel (Fases).
Definisi Eliminasi Urine

Pembuangan Urine adalah proses


pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Eliminasi Urine
merupakan kebutuhan dasar manusia
yang harus dipenuhi namun sering
dianggap tidak penting oleh sebagian
orang.
Anatomi dan fisiologi Eliminasi Urine
Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-fungsi organ Eliminasi
seperti
1. Ginjal : Memiliki fungsi yaitu:
Mengekresikan sebagian terbesar produksi akhir metabolisme tubuh berupa
urine.
Mengatur konsentrasi garam dalam dari keseimbangan asam basa, darah serta
keseimbangan cairan.
2. Ureter Berfungsi menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
3. Kandung Kemih (Bledder).
Kandung kemih berfungsi:
Sebagai reservoir dari urine yang di produksi terus menerus dari kedua ginjal.
Mencegah terjadinya refluk yaitu aliran balik urine dari buli-buli ke sistim uriter
dan ginjal.
4.Uretra berfungsi mengeluarkan urine dari kandung kemih.
Faktor yang mempengaruhi eliminasi
Urine
1. Diet dan asupan.
Tipe makanan seperti protein dan natrium dapat
menentukan jumlah urine yang di bentuk, contohnya kopi
dapat meningkatkan pembentukan urine.
2. Respon keinginan awal untuk berkemih.
Kebiasaan mengabaikan keinginan berkemih dapat
menimbulkan urine banyak tertahan di VU sehingga
mempengaruhi ukuran VU dan jumlah urine.
3. Gaya hidup.
Perubahan gaya hidup mempengaruhi ketersediaan
fasilitas toilet.
Lanjutt….
4. Pertumbuhan dan perkembangan.
Bayi dan anak tidak dapat memekatkan urine secara
efektif sehingga urine berwarna kuning dan jernih.bayi
dan anak mengekskresi urine lebih banyak dari pada
orang dewasa.
5. Faktor psikologis.
Seseorang jika dalam kondisi psikologis emosional
atau ansieatas frekuensi berkemihnya lebih sering dan
cenderung tidak tuntas.
masalah dalam Eliminasi
1. Retensi urine.
Retensi urine adalah akumulasi urine di dalam
kandung kemih akibat ketidak mampuan mengosongkan
kandung kemih.
2. Infeksi saluran kemih bawah.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi pada saluran
kemih yang didapat selama klien di rumah sakit (infeksi
nosokomial)
3. Inkontinensia urine.
Inkontinensia urine yaitu kehilangan kontrol buang air
kecil, dapat terjadi sementara tau menetap.
Mengkaji riwayat masalah eliminasi
pada klien
1. Pola eliminasi
2. Gejala perubahan perkemihan
3. Faktor yang mempengaruhi perkemihan
4. Identifikasi masalah masalah terkait dengan
eliminasi uri
5. Penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan
perkemihan normal
6. Pengosongan kandung kemih dan pencegahan
infeksi
Upaya yang dilakukan untuk klien
eliminasi urine yaitu:
1. Membantu klien buang air kecil dan buang air
besar di tempat tidur
2. Mempertahankan kebiasaan eliminasi dengan
terapi obat
3. Menguatkan otot dasar panggul
4. Bladder trainning (melatih kembali kandung kemih)
5. Memasang dan Mencabut Kateter
Macam-macam eliminasi
1. Defekasi
Buang air besar (Defekasi) adalah suatu tindakan
atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran
atau tinja yang padat atau setengah padat yang
berasal dari sistem pencernaan.
2. Miksi
Buang air kecil (Miksi) adalah proses pengosongan
kandung kemih bila kandung kemih berisi.
Gangguan buang air besar
1. Diare: keadaan individu mengalami atau berisiko sering
mengalami pengeluaran feses cair/tidak berbentuk atau
keluarnya tinja yang encer terlalu banyak dan sering. Frekuensi
defekasi lebih dari 3 kali sehari, nyeri/kram abdomen, bising
usus meningkat.
2. Kembung: keadaan flatus yang berlebihan di daerah testinal
yang dapat menyebabkan terjadinya distensi pada intestinal,
hal ini dapat disebabkan karena konstipasi atau penggunaan
obat-obatan.
3. Fecal impaction keadaan dimana masa feses keras di lipatan
rectum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi
feses yang berkepanjangan.
Gangguan buang air kecil
Ada 2 jenis yaitu:
1. Retensi urine akut.
Retensi urin akut adalah retensi urine yang muncul secara
tiba-tiba dan di tandai dengan rasa ingin buang air kecil yang
mendesak, tetapi urine tidak bisa keluar. Retensi urine akut
terjadi dalam waktu beberapa hari hingga minggu.
2. Retensi urine kronis
Berbeda dengan urine akut, retensi urine kronis muncul
secara bertahap dan menetap hingga beberapa bulan. Retensi
urine kronis biasanya tidak menyebabkan nyeri. Gejala utama
rentensi urine kronis adalah rasa ingin membuang air kecil
lebih sering, namun urine yang di keluarkan hanya sedikit.

Anda mungkin juga menyukai