Anda di halaman 1dari 37

ANAMNESA GANGGUAN ELIMINASI

AKIBAT PATOLOGIS SISTEM


PENCERNAAN

Ns. HENDRI BUDI, M.Kep Sp.MB


HP: 081363440632
By : Ns. Hendri Budi, M.Kep Sp.MB
Tujuan Kerja Organ GI :
1. Mengabsorbsi cairan dan makanan
2. Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi &
digunakan oleh sel2 tubuh
3. Menyediakan tempat penyimpanan feses
sementara
Pencernaan Normal & Eliminasi
1. Mulut : dicerna secara mekanis & kimia.
 Gigi  m`ngunyah&memecah mknan
 saliva  m`cerna & melunakan bolus, shg
mudah ditelan
2. Esofagus : p = 25 cm, selama 15’’
Otot sirkular : m`cegah udara masuk &
refluks makanan
Faktor2 yg m`pengaruhi spinc.esofagus :
a. Antasid : meminimalkan refluks
b. Nikotin& mknan berlemak : meningkatkan
refluks
3. Lambung : HCl, lendir, pepsin, & faktor
intrinsik (Vit. B12)
Vit B12  p`bentukan eritrosit
(-) : anemia pernisiosa
 KIMUS
4. Usus Halus : 2,5 cm x 6 m
 Kimus b`campur dgn empedu, amilase
 Duodenum & jejunum : m`absorbsi nutrisi,elektrolit,
dll
 Ileum : vitamin, Fe, garam empedu
5. Usus Besar : 6 cm x 1,5-1,8 m
 Caecum : katup ileosekal : m`cegah regurgitasi
 Colon : absorbsi, proteksi,sekresi, & eliminasi
Flatus : 400-700 ml/hr (menelan gas, difusi gas, dr
aliran darah ke dlm usus, kerja dr bakteri pd KH yg tdk
diabsorbsi)
 Rectum : menyimpan feses
1. Haustral churning
Gerakan mencampur chyme untuk membantu
mengabsorpsi air. 2, 5 L air diabsorbsi dlm 24
jam, berlangsung selama 5 menit.

2. Colon Peristaltik
gelombang mencampur yang lambat oleh otot
longitudinal dan otot sirkuler , mendorong
chyme ke colon
PROSES ELIMINASI
1. Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan
tubuh ,dengan hasil feses.
2. Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan
rektum
Rectum :
• Dewasa 15-20 cm (2,5- 5 cm bagian distal = anal)
• Terdapat jaringan yang bersilangan dan vertikal berisi vena dan
artery sehingga membantu menahan feses dalam rectum 
hemoroid
Anus :
• Anus terdiri dari spincter Internal dan spincter Ekternal
• Spincter Internal : Kontrol tidak sadar, Innervasi nervous
autonom
• Spincter Ekternal : Kontrol sadar, M . Levator Ani, innervasi
nervous somatic.
Proses Defekasi
Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa
metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari
saluran pencernaan melalui anus

Defekasi dipengaruhi 2 reflek :


1. Refleks Pendek
2. Refleks Panjang
1. Refleks Pendek
Feses masuk ke rektum Distensi dinding rektum

Impuls sampai ke flexus


mesenterikus

gelombang peristaltik di dalam kolon


desending & sigmoid dalam rectum

Mendorong feses ke anus

Spinkter internal relaksasi

Defekasi
2. Refleks Panjang
Saraf di rektum terstimulasi oleh feses

Sinyal ditransfer ke spinal cord

Colon desenden,sigmoid dan rektum.

Signal parasymphatic gelombang peristaltik.

Relaksasi spinkter internal

Defekasi
Asuhan Keperawatan
• Pengkajian
– Anamnesa
– Pemeriksaan Fisik
– Laboratorium dan pemeriksaan diagnostig
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi Keperawatan
• Implementasi
• Evaluasi
ANAMNESIS
1. Anamnesis ALLO/ AUTO
• Data statistik pasien:
– Nama, jenis kelamin, umur, tempat/ tanggal lahir, alamat, status
perkawinan, pekerjaan suku bangsa, agama, kanan/ kidal
• Keluhan utama (KU)
– Gangguan eliminasi
• Riwayat Kesehatan Sekarang (keluhan yg dirasakan pasien
s/d saat sekarang/pengkajian) dikaji dengan P,Q, R, S, T
– Riwayat perjalanan penyakit
• RKD (faktor resiko yang dimiliki)
• RKK (Apakah genetis atau penyakit menular di keluarga)
ANAMNESIS
Keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit:  PQRST
(provokatif, qualitas dan kuantitas, region, severe, time)
• Waktu terjadinya keluhan
• Sifat dan hebatnya keluhan
• lokalisasi dan penyebaran
• hubungan dengan waktu
• keluhan yang menyertai
• keadaan yang memperberat/ memperingan keluhan,
• pengobatan yang telah diberikan
• hasil pengobatan
• perkembangan apakah penyakit merupakan kekambuhan dari
penyakit yang sudah sembuh atau makin berat dari penyakit
yang dulu
KELUHAN PASIEN : MASALAH DEFEKASI UMUM

I. Konstipasi
II. Fecal Impaction
III. Diare
IV. Incontinensia Uri & Incontinensia alvi
V. Flatulence
VI. Hemorroid
VII. Retensi uri
I. Konstipasi
Defenisi karakteristik Konstipasi :
1. Menurunnya frekuensi BAB
2. BAB keras dan kering.
3. BAB yang tertahan, susah BAB
4. Sakit pada saat defekasi
5. Nyeri abdominal
6. Distensi abdomen
7. Tekanan pada rektum dan perasaan penuh
8. Teraba massa fecal
9. Sakit kepala
10. Nafsu makan kurang
11. Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.
II. Fecal Impaction

• Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi


feses yang lama.
• Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual dan
muntah
• Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak teratur
dan konstipasi, penggunaan barium untuk
radiologi, menurunnya aktivitas, diet rendah
serat, kelemahan otot.
III. Diare
Keluarnya BAB yang cair dan
meningkatnya frekuensi BAB akibat
cepatnya masa feses melalui usus
besar akibat gerakkan peristaltik yang
meningkat
IV. Incontinensia
Hilangnya kemampuan secara sadar untuk
mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui
sprinter anal
V. Flatulence
• Udara/gas didalam saluran pencernaan (flatus)
• Penyebab :
1. Adanya bakteri pada Chyme
2. Udara yang bergerak lambat
3. Udara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.(N =
0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal)
• Dewasa terjadi Flatus di usus besar 7-10 ltr selama 24 jam
• Gas terdiri dari CO2 , Methana, Hidrogen, Oksigen dan
Nitrogen.Sebagian gas dikeluarkan dengan eructation
(Belching) sendawa dan melalui colon.
VI. Hemorroid

• Terjadi pelebaran vena di anus


• Penyebab : Meningkatnya tekanan pada
daerah anus karena konstipasi yang kronik ,
tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan
obesitas.
• Macam :
1. Internal = terjadi pada anus
2. Ekternal = prolaps melalui anus
DIVERSI USUS
a. Ostomi Inkontinen
b. Ostomi Kontinen
Perimbangan psikologis
RKD : Faktor yang berpengaruh terhadap
Defekasi :
1. Usia
2. Diet
3. Asupan Cairan
4. Aktivitas fisik
5. Faktor psykologis
6. Kebiasaan pribadi
7. Posisi selama defekasi
8. Nyeri : hemoroid, bedah rectum,bedah abd
9. Kehamilan : trimester akhir  konstipasi
10. Obat2an
11. Prosedures Diagnostik : BE
12. Anasthesy dan Surgery
RKD : Faktor – faktor yang mempengaruhi
konstipasi :
1. Kebiasaan BAB yang tidak teratur
2. Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan
3. Meningkatnya stress psikologi
4. Diet yang tidak seimbang.
5. Kurangnya cairan
6. Medication
7. Kurangnya aktivitas
8. Usia
9. Proses penyakit : organ/ otot sal cerna -- saraf
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN ELIMINASI
PENGKAJIAN
I. Nursing History
1. Pola defekasi
2. Perilaku defekasi
3. Feses
4. Diet
5. Cairan
6. Aktifitas
7. Kegiatan spesifik
8. Penggunaan medikasi
9. Masalah Eliminasi BAB
10. Pembedahan/ penyakit yang menetap
II. Physical Examination
• Abdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik adanya massa
pada perut.
• Rectum dan Anus : Tanda-tanda inflamasi, perubahan warna,
lesi, fistula, hemorroid, adanya massa

III. Kharakteristik Feses


• Konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam
feses, lendir

IV. Pemeriksaan Diagnostik

• Anoscopy = pemerikasan anal


• Protoscopy = pemeriksaan rektum
• Pritosigmoidcopy = pemeriksaan rektum dan colon sigmoid
• Colonoscopy = Pemeriksaan usus besar.
2. Pengambilan Specimen
Feses yang diambil adalah 2,5 cm atau 15 -30 ml cairan specimen.
DIAGNOSA
1. Gangguan Eliminasi BAB ; konstipasi (aktual/ resiko)
adalah kondisi dimana seseorang mengalami perubahan
yang normal dalam berdefekasi dengan karakteristik
menurunnya frekuensi BAB dan feses yang keras.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Immobilisasi
b. Menurunnya aktivitas fisik
c. Illeus
d. Stress
e. Kurang privasi
f. Menurunnya mobilitas intestinal
g. Perubahan atau pembatasan
diet

Kemungkinan ditandai dengan :


a. Menurunnya bising usus
b. Mual
c. Nyeri abdomen
d. Adanya massa pada abdomen bag kiri bawah
e. Perubahan konsistensi feses, frekuensi BAB
Kondisi Klinik yang mungkin terjadi :
a. Anemia
b. Hipotiroidisme
c. Dialisa ginjal
d. Pembedahan abdomen
e. Paralisis
f. Cedera spinal cord
g. Immobilisasi yang lama

Tujuan yang diharapkan :


1. Pasien kembali ke pola BAB normal
2. Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor
penyebab konstipasi
PLANNING
INTERVENSI RASIONAL
1. Catat dan kaji 1. Pengkajian dasar
warna, konsistensi, untuk mengetahui
jml dan waktu BAB masalah BAB
2. Kaji dan catat 2. Deteksi dini
pergerakan usus penyeban konstipasi
3. Jika terjadi fecal 3. Membantu
impaction : mengeluarkan feses
• Lakukan
pengeluaran manual
• Lakukan gliserin
klisma
INTERVENSI RASIONAL
4. Kolaborasi dengan 4. Meningkatkan
dokter ttg : eliminasi
• Pemberian laksatif
• Enema
• Pengobatan
5. Berikan cairan 5. Membantu feses
adekuat lebih lunak
6. Berikan diit tinggi 6. Menurunkan
serat, hindari makanan konstipasi
mengandung gas
7. Bantu klien untuk 7. Meningkatkan
aktifitas Pasif & aktif pergerakan usus
INTERVENSI RASIONAL
8. Berikan pendidikan 8. Menguatkan otot
kesehatan ttg : dasar pelvis
• Personal Hygiene 9. Mengurangi/
• Kebiasaan diet menghindari
• Cairan & makanan inkontinensia
yang mengandung gas
• Aktifitas
• Kebiasaan BAB
Mempertahankan /mengembalikan pola eliminasi normal

IMPLEMENTASI
1. Mempertahankan pola eliminasi normal
• Privacy
• Timing
• Nutrition and Fluids
• Exercise
• Positioning
• Laxatives
Suppositoria dimasukkan 7,5-10 cm (3-4 inch),
efektif dalam 30 menit.
• Enema
Cairan yang dimasukkan ke rektum dan colon sigmoid
berfungsi untuk feses atau flatus
• Colostomy
Pembedahan saluran eliminasi di colon yang bersifat
Permanen /tempory
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai