Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK PENYAKIT


HIRSCPRUNG

Nama :
Novita sari (19010008)
Pengertian Hirscprung

Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel – sel ganglion
dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak adaan ini menimbulkan
keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya evakuasi usus spontan
(Cecily Betz & Sowden : 2002).
Penyakit Hirschsprung atau Mega Kolon adalah kelainan bawaan penyebab gangguan
pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan terjadi pada bayi aterm dengan
berat lahir  3 Kg, lebih banyak laki – laki dari pada perempuan. (Arief Mansjoeer :
2000 ).
Hirschprung adalah penyakit akibat tidak adanya sel –sel ganglion di dalam usus yang
terbentang ke arah proksimal mulai dari anus hingga jarak tertentu. (Behrman &
vaughan,1992:426)
Hirschprung adalah aganglionosis ditandai dengan tidak terdapatnya neuron
mienterikus dalam sengmen kolon distal tepat disebelah proksimal sfingter ani
(Isselbacher,dkk,1999:255)
Pathway
Hisprung

Tidak adanya neuron meissner dan aurbach di


segmen

Retoamoid colon

Serabut Saraf dan otot polos menebal

Tidak adanya paristaltik serta spingter rectum tidak mempunyai daya


dorong

Daya propulsit tidak ada, proses evakuasi feses dan udara terganggu
Pasase usus terganggu

Obstruksi dan dilatasi bagian proksimal Tidak adanya evakuasi usus spontan

Spinger rectum tidak mengalami


Reflex inhibisi rektro spingter terganggu
relaksasi

Mencegah keluarnya fases dari usus besar


Spingter ani interma tidak relaksasi

Akumulasi yang berlebihan pada usus


Fases lama dalam kolom rectum

Konstipasi Obstruksi mekanis usus

Management konstipasi Menagement elevasi vekal


ASKEP HISPRUNG

PENGKAJIAN:
Menurut Suriadi (2001:242) fokus pengkajian yang dilakukan pada
penyakit hischprung adalah :
1. Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah lahir,
biasanya ada keterlambatan
2. Riwayat tinja seperti pita dan bau busuk.
3. Pengkajian status nutrisi dan status hidrasi.
a) Adanya mual, muntah, anoreksia, mencret
b) Keadaan turgor kulit biasanya menurun
c) Peningkatan atau penurunan berat badan.
d) Penggunaan nutrisi dan rehidrasi parenteral
4. Pengkajian status bising usus untuk melihat pola bunyi hiperaktif pada
bagian proximal karena obstruksi, biasanya terjadi hiperperistaltik
usus.
Lanjutan

5. Pengkajian psikososial keluarga berkaitan dengan


Anak : Kemampuan beradaptasi dengan penyakit, mekanisme koping
yang digunakan.
Keluarga : Respon emosional keluarga, koping yang digunakan keluarga,
penyesuaian keluarga terhadap stress menghadapi penyakit anaknya.
6. Pemeriksaan laboratorium darah hemoglobin, leukosit dan albumin
juga perlu dilakukan untuk mengkaji indikasi terjadinya anemia, infeksi
dan kurangnya asupan protein.
Lanjutan…
Menurut Wong (2004:507) mengungkapkan pengkajian pada
penyakit hischprung yang perlu ditambahkan selain uraian
diatas yaitu :
1. Lakukan pengkajian melalui wawancara terutama
identitas, keluhan utama, pengkajian pola fungsional dan
keluhan tambahan.
2. Monitor bowel elimination pattern : adanya konstipasi,
pengeluaran mekonium yang terlambat lebih dari 24 jam,
pengeluaran feses yang berbentuk pita dan berbau busuk.
3. Ukur lingkar abdomen untuk mengkaji distensi abdomen,
lingkar abdomen semakin besar seiring dengan
pertambahan besarnya distensi abdomen.
4. Lakukan pemeriksaan TTV, perubahan tanda viatal
mempengaruhi keadaan umum klien.
5. Observasi manifestasi penyakit hirschprung
1. Periode bayi baru lahir
a. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24 -48 jam setelah lahir
b. Menolak untuk minum air
c. Muntah berwarna empedu
d. Distensi abdomen

2. Masa bayi
a. Ketidakadekuatan penembahan berta badan
b. Konstipasi
c. Distensi abdomen
d. Episode diare dan muntah
e. Tanda – tanda ominous (sering menandakan adanya enterokolitis : diare berdarah, letargi
berat)

3. Masa kanak –kanak


a. Konstipasi
b. Feses berbau menyengat dan seperti karbon
c. Distensi abdomen
d. Anak biasanya tidak mempunyai nafsu makan dan pertumbuhan yang buruk
e. Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian
1. Radiasi : Foto polos abdomen yang akan ditemukan gambaran obstruksi usus letak
rendah
2. Biopsi rektal : menunjukan aganglionosis otot rektum
3. Manometri anorectal : ada kenaikan tekanan paradoks karena rektum dikembangkan /
tekanan gagal menurun.
Lakukan pengkajian fisik rutin, dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat terutama yang
berhubungan dengan pola defekasi
Kaji status hidrasi dan nutrisi umum
a. Monitor bowel elimination pattern
b. Ukur lingkar abdomen
c. Observasi manifestasi penyakit hischprung

Periode bayi baru lahir


a. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24 – 48 jam setelah lahir
b. Menolak untuk minum air
c. Muntah berwarna empedu / hijau
d. Distensi abdomen

Masa bayi
a. Ketidakadekuatan penambahan berat badan
b. Konstipasi
c. Distensi abdomen
d. Episode diare dan muntah
e. Tanda – tanda ominous (sering menandakan adanya enterokolitis)
f. Diare berdarah
g. Demam
h. Letargi berat

Masa kanak – kanak (gejala lebih kronis)


a. Konstipasi
b. Feses berbau menyengat seperti karbon
c. Distensi abdomen
d. Masa fekal dapat teraba
e. Anak biasanya mampu mempunyai nafsu makan & pertumbuhan yang buruk
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif


Intervensi
Manajemen Cairan
1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
2. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output pasien
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Berikan terapi IV
5. Berikan cairan dengan tepat
6. Tawari makanan ringan
Manajemen Elektrolit
7. Monitor nilai serum elektrolit
8. yang abnormal
9. Berikan cairan sesuai resep,jika diperlukan
10.Berikan suplemen elektrolit
Monitor Cairan
11.Tentukan faktor-faktor resiko yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan
12.Monitor asupan dan pengeluaran
Monitor tanda-tanda vital
Evaluasi

1. Tekanan darah dalam batas normal


2. Denyut nadi radial dalam batas normal
3. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam dalam batas normal
4. Berat badan dalam batas normal
5. Turgor kulit dalam batas normal
6. Kelembaban membrane mukosa dalam batas normal
Kesimpulan

Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel– sel ganglion
dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak adaan ini menimbulkan
keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya evakuasi usus spontan
(Cecily Betz & Sowden : 2002).
Penyakit Hirschsprung atau Mega Kolon adalah kelainan bawaan penyebab
gangguan pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan terjadi pada bayi
aterm dengan berat lahir  3 Kg, lebih banyak laki – laki dari pada perempuan (Arief
Mansjoeer : 2000 ).
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai