KEKERASAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
2. Faktor presipitasi
Secara umum , seseorang akan mengeluarkan respon marah
apabila merasa dirinya terancam.ancaman dapat berupa internal
ataupun eksternal.contoh stressor eksternal : serangan secara
psikis , kehilangan hubungan yang dianggap bermakna , dan
adanya kritikan dari orang lain, sedangkan contoh dari stressor
internal : merasa gagal dalam bekerja,merasa kehilngan orang
yang dicintai , dan ketakutan terhadap penyakit yang diderita .bila
dilhat dari sudut perawat – klien , maka faktor yang mencetuskan
terjadinya perilaku kekerasan berbagi dua,yakni :
1. Klien :
kelemahan fisik , keputusaan , ketidakberdayaan , kurang percaya
diri.
2. Lingkungan :
N DATA MASALAH
O
1. DO : Gangguan konsep
1. Wajah memerah dan tegang diri perilaku
2. Pandangan tajam kekerasan
3. Mengatupkan rahang dengan
kuat
4. Mengepalkan tangan
5. Bicara kasar
6. Suara tinggii ,menjerit atau
berteriak ( kemenkes RI ,2012)
DS:
1. Ungkapan berupa ancaman
2. Ungkapan kata-kata kasar
3. Ungkapan ingin memukul /
melukai
H. Pohon masalah
I. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan : risiko perilaku kekerasan
Diagnosa medis : skizofrenia
J. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan individu
Sp 1 pasien : membina hubungan saling percaya ; identifikasi
penyebab perasaan marah , tanda , dan gejala yang dirasakan ;
perilaku kekerasan yang dilakukan: akibatnya serta cara
mengontrol secara fisik.
1. ORIENTASI :
‘’Assalamualaikum pak , perkenalkan nama saya Ak, panggil
saja A , saya perawat yang bertugas diruangan soka ini.hari ini
saya dinas pagi pukul 07.00-14.00.saya yang akan merawat
bapak selama bapak berada dirumah sakit ini . namun bapak
siapa?senangnya dipanggil apa?’’
‘’Bagaimana perasaan bapak saat in?masih ada perasaan kesal
atau marah?’’
Baiklah, sekarang kita akan berbincang – bincang tentang
perasaan marah bapak.’’
‘’berapa lama bapak mau kita berbincang – bincang ?
bagaimana kalau 10 menit?”
‘’dimana enaknya kita duduk sambil berbincang – bincang ya
pak? Bagaimana kalau diruang tamu ?”
2. KERJA
‘’ apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya
bapak penuh marah? Lalu apa penyebabnya? Samakah
dengan sekarang?O, jadi ada 2 penyebab kemarahan bapak.’’
‘’pada saat penyebab kemarahan itu ada , seperti kita bapak
pulang kerumah namun istri belum menyediakan makanan
( misalnya ini adalah penyebab kemarahan pasien ) , apa yang
bapak rasakan?’’(tunggu respon pasien )
‘’apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak
berdebar – debar , mata melotot , rahang terkatup rapat , dan
tangan mengepal ?’’
‘’ada beberapa cara untuk mengontrol emosi, pak .salah
satunya adalah dengan cara fisik dengan cara ini, bapak dapat
menyalurkan amarah melalui kegiatan fisik.’’
‘’ ada berapa cara , bagaimana kalau kita belajar satu cara
dulu ?’”
3. TERMINASI
‘’baik. Bagaimana kalau 2 jam lagi saya dating dan kita latihan
lagi cara yang lain untuk mengontrol / mencegah marah .
tempatnya disini saja ya pak , assalamualaikum .’’
SP 2 pasien : latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
kedua
a. Evaluasi latihan nafas dalam
b. Latih cara fisik kedua : memukul kasur dan bantal
c. Susun jadwal kegiatan harian cara kedua
1. ORIENTASI
‘’Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang
lalu sekarang saya dating lagi.’’
2. KERJA :
‘” jika ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul
perasaan kesa; , berdebar – debar , dan mata melotot selain
bernafas dalam –dalam , bapak bisa melampiaskannya dengan
memukul bantal atau kasur.’’
3. TERMINASI
“bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan
marah tadi?”
2. KERJA :
3. TERMINASI :
1. ORIENTASI :
“assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu
sekarang saya datang lagi.”“bagaimana pak,latihan apa yang
sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur? Bagus sekali,bagaimana rasa
marahnya?”“bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk
mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah?”“dimana enaknya kita
berbincang-bincang ? bagaimana kalau ditempat tadi?”“berapa
lama bapak mau kita berbincang-bincang ?bagaimana kalau 15
menit ?
2. KERJA :
3. TERMINASI :
1. ORIENTASI :
“assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita
bertemu lagi.”“bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas
dalam-dalam, memukul kasur dan bantal,bicara yang baik serta
sholat? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur?” coba kita cek kegiatannya.”“bagaimana kalau sekarang kita
bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk
mengontrol rasa marah?”“dimana enaknya kita berbincang-bincang ?
bagaimana kalau ditempat kemarin?”“berapa lama bapak mau kita
berbincang-bincang ?bagaimana kalau 15 menit ?”
2. KERJA :
3. TERMINASI :
1. Pengkajian
A. . Aspek biologis
Respons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom
bereaksi terhadap sekresi epineprin sehingga tekanan darah
meningkat, tachikardi, muka merah, pupil melebar, pengeluaran
urine meningkat. Ada gejala yang sama dengan kecemasan
seperti meningkatnya kewaspadaan, ketegangan otot seperti
rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat.
Hal ini disebabkan oleh energi yang dikeluarkan saat marah
bertambah.
B. Aspek emosional
Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak
berdaya, jengkel, frustasi, dendam, ingin memukul orang lain,
mengamuk, bermusuhan dan sakit hati, menyalahkan dan
menuntut.
C. Aspek intelektual
Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan melalui
proses intelektual, peran panca indra sangat penting untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang selanjutnya diolah dalam
proses intelektual sebagai suatu pengalaman. Perawat perlu
mengkaji cara klien marah, mengidentifikasi penyebab
kemarahan, bagaimana informasi diproses, diklarifikasi, dan
diintegrasikan.
D. Aspek social
Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan
ketergantungan. Emosi marah sering merangsang kemarahan
orang lain. Klien seringkali menyalurkan kemarahan dengan
mengkritik tingkah laku yang lain sehingga orang lain merasa sakit
hati dengan mengucapkan kata-kata kasar yang berlebihan
disertai suara keras. Proses tersebut dapat mengasingkan
individu sendiri, menjauhkan diri dari orang lain, menolak
mengikuti aturan.
E. Aspek spiritual
Kepercayaan, nilai dan moral mempengaruhi hubungan
individu dengan lingkungan. Hal yang bertentangan dengan
norma yang dimiliki dapat menimbulkan kemarahan yang
dimanifestasikan dengan amoral dan rasa tidak berdosa.
G. analisa data
No Data Masalah
1 Ds : RPK diri sendiri, orang lain dan
Klien mengatakan marah dan lingkungan.
jengkel kepada orang lain, ingin
membunuh, ingin membakar
atau mengacak-acak
lingkungannya.
Do :
Klien mengamuk, merusak dan
melempar barang-barang,
melakukan tindakan kekerasan
pada orang-orang disekitarnya.
4. Diagnosa Keperawatan
RPK diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Perilaku kekerasan / amuk
Gangguan konsep diri: HDR
5. Intervensi Keperawatan
N DX KEP TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
O
1 Perilaku TUM: Setelah Beri salam /
kekerasan - Pasien dapat dilakukan ...x20 panggil nama
melanjutkan menit interaksi pasien.
hubungan peran diharapkan klien Sebut
sesuai tanggung menunjukkan nama perawat
jawab. tanda-tanda sambil
TUK: Salaman
1. PPasiena . Pasien mau Jelaskan
dapat Membina membalas salam. maksud
Hubungan salingb . Pasien mau hubungan
percaya jabatan Interaksi
c. Pasien Beri rasa
menyebutkan Nama nyaman dan
d. Pasien tersenyum sikap Empatis
e. Pasien ada Lakukan
kontak Mata kontrak
f. Pasien tahu nama singkat tapi
Perawat sering
Pasien
menyediakan waktu
untuk kontrak
TUK: PP asien eri kesempatan
3. PPasien dapat untuk
mengidentifikasi dapaBt Mengungkapk
tanda marah Mengungkapkan an
perasaannya. perasaannya.
Pasien dapat · Bantu
menyebutkan pasien untuk
perasaan marah / mengungkapk
jengkel
an marah atau
jengkel.
TUK: Pa sien dapat Anjurkan
3. PPasien dapat mengungkapkan pasien
mengidentifikasi perasaan saat mengungkapk
tanda marah marah /jengkel. an perasaan
b. Pasien dapat saat marah
menyimpulkan /jengkel.
tanda-tanda jengkel Observasi
/ kesal tanda perilaku
kekerasan
pada pasien
Beri perhatian
kepada pasien
dan perhatikan
kebutuhan
dasar pasien
TUK : a. Daftar kemampuan diskusikan
2. yang dimiliki pasien kemampuan
di rumah sakit, dan aspek
Pasien dapat
rumah, sekolah dan positif yang
mengidentifikasi
tempat kerja dimiliki buat
kemampuan dan
b. Daftar positif daftarnya
aspek positif
keluarga pasien § Setiap bertemu
yang dimiliki
c. Daftar positif pasien
lingkungan pasien dihindarknn
dari metnberi
penilni; negatif
Utamakan
memberi
pujian yang
realistic pada
kemampuan
dan aspek
positif pasien
TUK a. Pasien menilai Diskusikan
3. kemampuan yang dengan pasien
digunakan kemampuan
Pasien dapabt. Pasien memiliki yang masih
menilai kemampuan yang dapat
kemampuan dapat digunakan di digunakan
yang digunakan rumah selama sakit
Diskusikan
kemampuan
yang dapat
dilanjutkan
pengguna di
rumah sakit.
Berikan pujian
TUK : Pasien menilai Meminta
Pasien dapat kemampuan yang pasien
menetapkan dan akan . dilatih untuk:memilih
merencanakan Pasien mencoba satu kegiatan
kegiatan sesuai Susunan jadwal yang mau
dengan harian dilakukan di
kemampuan rumah sakit.
yang dimiliki Bantu pasien
melakukannya
jika perlu beri
contoh. Beri
pujian atas
keberhasilan
pasien.
Diskusi kaji
jadwal
kegiatan
harian atas
kegiatan yang
telah
dilatihCatatan
: Ulangi untuk
kemampuan
lain sampai
semua selesai
TUK: a. Pasien Beri
Pasien dapat melakukan kegiatan kesempatan
melakukan yang telah di latih pada pasien
kegiatan sesuai (mandiri, dengan untuk
kondisi sakit dari bantuan atau mencoba
kemampuannya tergantung) kcgiatan yang
b. Pasien marnpu telah
melakukan direncanakan.
beberapa kegiatan Beri pujian
secara mandiri atas
keberhasian
pasie.
Diskusikan
kemungkinan
penaksiiran di
rumah
TUK : K keluarga ri pendidikan
6. kesehatan
membeBrie pada keluarga
Pasien dapat
b. dakungan dan tentang cara
memanfatkan
pujian merawat
system
Keluarga pasien dengan
pendukung yang
memahami jadwal harga diri
ada
kegiatan harian rcndah.Bantu
pasien keluarga
memberikan
dukungnn
selama pasien
dirawat.Bantu
keluarga
menyiapkan
lingkungan di
rumah.
Jelaskan cara
pelaksmann
jadwal
kegiatan
pasien di
rumah.
Anjurkan
memberi
pujian pada
pasien setiap
berhasil
DAFTAR PUSTAKA