Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYAKIT STROKE

Dosen Pengampu : Ns. Alfianur, S.Kep,. M.Kep


Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas I
Oleh : Novita sari (19010008)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan, rahmat, taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MAKALAH PENYAKIT
STROKE”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar alam kita
yaitu Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan............................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................
Bab II Tinjauan Teori........................................................................................................
A. Pengertian Stroke ........................................................................................
B. Faktor Risiko Stroke....................................................................................
C. Penyebab Stroke...........................................................................................
D. Gejala Stroke................................................................................................
E. Diagnosis Stroke..........................................................................................
F. Komplikasi Stroke........................................................................................
G. Pengobatan Stroke........................................................................................
H. Pencegahan Stroke.......................................................................................
I. Data penyakit stroke.....................................................................................
Bab IV Penutup.................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke
otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya fungsi neurologis. Pada tahun 2008 stroke
merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian utama ke-empat di Amerika Serikat. Hampir
setengah dari pasien stroke yang selamat mengalami kecacatan dari yang ringan sampai berat.

Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 700.000 orang baru menderita stroke dan 20% diantaranya meninggal
pada tahun pertama setelah stroke dan jika ini berlanjut maka pada tahun 2050 akan ada 1 juta orang
menderita stroke setiap tahunnya. Biaya perawatan untuk penderita stroke mencapai $18,8 miliar selama tahun
2008 di Amerika Serikat.

Di Asia sebagai dampak dari perkembangan industri dan ekonomi menyebabkan gaya hidup yang tidak sehat,
sehingga meningkatkan angka kejadian stroke dan penyakit kardiovaskular. Akibatnya, angka kematian dan
kecacatan stroke tertinggi berada di Asia. Di China angka kejadian stroke iskemik meningkat dan stroke
hemoragik menurun dengan insidensi 483 per 100.000 penduduk, sedangkan di Jepang 200 per 100.000
penduduk.

Di Indonesia, data nasional dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan stroke sebagai
penyebab kematian tertinggi (15,4%) dan diperkirakan insidensinya akan semakin meningkat. Dua diantara
karakteristik demografik yang berperan adalah usia dan gender. Usia rata-rata penderita stroke dari data 28
rumah sakit di Indonesia adalah 58,8 ± 13,3 tahun, dengan kisaran 18-95 tahun. Usia rata-rata wanita lebih tua
daripada pria (60,4± 13,8 tahun versus 57,5±12,7 tahun).

Pasien-pasien yang selamat dari serangan stroke mengalami berbagai gejala sisa seperti spastisitas, hilangnya
lapangan pandang, defisit memori, perubahan kepribadian, hemiplegi dan yang paling menonjol adalah
hemiparesis (dijumpai pada 88% pasien stroke). Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke dapat merupakan
disabilitas jangka panjang, di mana lebih dari 40% penderita tidak dapat diharapkan untuk mandiri dalam
aktifitas kesehariannya dan 25% menjadi tidak dapat berjalan secara mandiri.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut :
1. Stroke merupakan masalah kesehatan yang penting karena angka kecacatan yang tinggi, serta dapat
menyebabkan mortalitas.

2. Pada pasien stroke mengalami beberapa gangguan

3. Gangguan fungsi motorik membutuhkan fisioterapi untuk pemulihan dalam jangka waktu tertentu.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan fisioterapi dengan peningkatan kemampuan fungsi
motorik pada pasien stroke.

2. Tujuan khusus:

a. Untuk mengetahui cara menilai fungsi motorik pasien stroke

b. Untuk mengetahui rerata perbaikan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik setiap hari ketika dilakukan
fisioterapi.

D. Manfaat
Agar Mahasiswa Dapat Memahami Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Perilaku Kekerasan Dan
Resiko Bunuh Diri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak
akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi
ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan
baik.

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya
dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan
otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

B. Faktor Risiko Stroke

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor risiko ini juga dapat
meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi:

Faktor kesehatan, yang meliputi:

 Hipertensi.
 Diabetes.
 Kolesterol tinggi.
 Obesitas.
 Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau
 aritmia.
 Sleep apnea.
 Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.

Faktor gaya hidup, yang meliputi:

 Merokok.
 Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
 Konsumsi obat-obatan terlarang.
 Kecanduan alkohol.

Faktor lainnya:

 Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, berisiko
tinggi mengalami penyakit yang sama juga.
 Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan orang yang
lebih muda.
C. Penyebab Stroke
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:

 Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan
oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat
berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis,
stroke trombotik dan stroke embolik.

 Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan
menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi
pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh
darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu perdarahan
intraserebral dan subarachnoid. 

D. Gejala Stroke

Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke tergantung pada
bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi
pada tiap pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara tiba-tiba. Ada tiga gejala utama stroke yang
mudah untuk dikenali, yaitu:

 Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau
mata terkulai.
 Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak
hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
 Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita
terlihat sadar.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

 Mual dan muntah.


 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar
(vertigo).
 Penurunan kesadaran.
 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

E. Diagnosis Stroke

Bila mengalami gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Agar bisa
menentukan jenis penanganan yang paling tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mengevaluasi terlebih
dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke.

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien tentang
beberapa hal, yang meliputi:

 Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala
tersebut muncul.
 Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
 Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
 Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga pengidap terkait penyakit jantung, stroke
ringan (TIA), dan stroke.

Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya diawali dengan
memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan
menggunakan stetoskop.
Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah, CT scan, MRI,
elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan ekokardiografi.

F. Komplikasi Stroke

Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian besar komplikasi tersebut berakibat
fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin muncul, antara lain:

 Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami penggumpalan darah di tungkai yang
mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut dikenal sebagai deep vein thrombosis. Kondisi ini terjadi akibat
terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena tungkai terganggu. Hal ini
meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah. Deep vein thrombosis dapat diobati dengan obat
antikoagulan.
 Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus, yaitu menumpuknya
cairan otak di dalam rongga jauh di dalam otak (ventrikel). Dokter bedah saraf akan memasang sebuah
selang ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.
 Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan, akibatnya
makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut
dikenal sebagai disfagia. Disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi. 

G. Pengobatan Stroke

Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke tergantung pada jenis stroke yang dialaminya,
stroke iskemik atau stroke hemoragik.

 Pengobatan stroke iskemik. Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas,
mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
 Pengobatan stroke hemoragik. Pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan
untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan terhadap
stroke hemoragik, antara lain dengan mengonsumsi obat-obatan dan operasi.
 Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack). Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan
faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung tersebut dapat dicegah. Obat-
obatan akan diberikan oleh dokter untuk mengatasinya. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi
endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis. 

H. Pencegahan Stroke

Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan
hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

 Menjaga pola makan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat
meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu
terjadinya stroke. Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang ideal adalah sebanyak 6
gram atau satu sendok teh per hari. Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak
jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh,
dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.
 Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem
peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat
badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
 Berhenti merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke, karena rokok
dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti juga
mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika
dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes
dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak
teratur.
 Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan penyempitan
arteri dan mengurangi aliran darah.
I. Data penyakit stroke
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf manusia, yang dapat berakibat pada kelumpuhan sistem-sistem
lainnya. Secara umum patologistroke berlangsung secara progresif dan bertahap, mulai dari gejala stroke ringan hingga dapat
menyebabkan kematian. Secara garis besar,.Stroke memiliki beberapa faktor resiko Faktor resiko medis penyakit
tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: Hipertensi,  Penyakit Jantung,  Diabetes Mellitus,
Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah), Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), 
Riwayat Stroke dalam keluarga, Migrain.Dan Faktor resiko perilaku, antara lain:  usia lanjut,  obesitas,
merokok (pasif/ aktif), Alkohol, Mendengkur, Narkoba, Kontrasepsi oral, suku bangsa (negro/spanyol),
jenis kelamin (pria),  Makanan tidak sehat (junk food, fast food), kurang olah raga.
Stroke sangat dapat dicegah, hampir 85% dari semua Stroke dapat dicegah , karena ancaman Stroke hingga
merenggut nyawa dan derita akibat Stroke. Hidup bebas tanpa Stroke merupakan dambaan bagi semua
orang. Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko
dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau
suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.
Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati
misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru.
Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi
dengan obat-obatan atau terapi psikis.
B. Saran
Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya
bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke
infodatin-stroke-dont-be-the-one.pdf
https://vikben9.blogspot.com/2012/10/makalah-kesehatan-tentang-penyakit.html

Anda mungkin juga menyukai