Jeine Wentuk
Nim : 2014201084
Viviyanti Manope
Nim : 2014201086
Definisi
1)Periode Neonatal
• Pengeluaran mekonium yang terlambat (lebih dari 24-28 jam pertama)
• Muntah hijau dan distensi abdomen.
• Gejalanya berupa diarrhea
• Distensi abdomen
• Feces berbau busuk dan disertai demam
2)Anak
• Pada anak yang lebih besar, gejala klinis yang menonjol adalah konstipasi kronis
• Gizi buruk (failure to thrive)
• Dapat pula terlihat gerakan peristaltic usus di dinding abdomen
• Jika dilakukan pemeriksaan colok dubur, maka feces biasanya keluar menyemprot, konsistensi semi-liquid
dan berbau tidak sedap
• Penderita biasanya buang air besar tidak teratur, sekali dalam beberapa hari dan biasanya sulit untuk
defekasi.
Pathway
Penatalaksanaan
1. Medis
• Konservatif.
• Tindakan bedah sementara.
• Tindakan bedah defenitif.
2. Pembedahan
Pembedahan dilakukan dalam 2 (dua) tahap mula-mula dilakukan kolostomi loop
atau double-barrel sehingga tomus dan ukuran usus yang dilatasi dan hipertropi
dapat kembali normal. (memerlukan waktu kira-kira 3-4 bulan).
• Prosedur Duhamel
• Prosedur Swenson
• Prosedur Soave
Lanjutan…
3. Perawatan
• Perhatikan perawatan tergantung pada umur anak dan tipe pelaksanaannya bila
ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal, perhatikan utama antara
lain :
• Membantu orang tua untuk mengetahui adanya kelainan kongenital pada anak
secara dini
• Membantu perkembangan ikatan antara orang tua dan anak
• Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi medis ( pembedahan )
• Mendampingi orang tua pada perawatan colostomy setelah rencana pulang.
Pemeriksaan Penunjang
2. Vital sign
1. Suhu: ºc
2. Nadi: x/menit
3. Respirasi: x/menit
4. Tekanan darah:
m. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi.
Palpasi : saat ditekan tidak ada nyeri tekan.
2. Mata :inspeksi : bentuk simetris, sklera bening, konjungtiva an anemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Hidung : inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi,dan tidak ada sekret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
4. Telinga : Inspeksi : bentuk simetris, telinga bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Mulut :inspeksi : mukosa bibir lembab, kebersihan gigi baik.
Palpasi : lidah tidak ada nyeri tekan.
6. Leher :inspeksi : tidak ada pembesaran jaringan limfatik di kedua sisi orofaring.
7. Kardiovaskuler
inspeksi: bentuk dada simetris, saat bernafas pengembangan rongga dada sama
Palpasi : tidak ada benjolan pada bagian aorta dan pulmonal
Perkusi : biasanya saat di perkusi suara redup pekak.
Auskultasi : saat di auskultasi tidak ada suara tambahan (ronkhi, murmur)
8. Paru paru
inspeksi : biasanya bentuk dada simetris (normal)
Perkusi : saat di perkusi ada nyeri tekan
Auskultasi : irama nafas tidak teratur karna membesarnya abdomen
Palpasi : pergerakan paru paru sama.
9. Abdomen
inspeksi: perut tampak buncit, tidak ada lesi
Palpasi : saat ditekan adanya nyeri tekan.
Auskultasi : bising usus tidak normal
Perkusi : perut kembung, dan tegang.
10. Gasointenstinal
Palpasi : saat di palpasi adanya nyeri tekan pada usus
11. Integumen
Inspeksi : adanya gangguan integritas kulit post op.
Palpasi : ada nyeri tekan post op
12. Muskuloskeletal
inspeksi : klien terlihat tidak nyaman, dan lemas
Diagnosa Keperawatan