Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Keperawatan

Anak Dengan Hisprung


DISUSUN OLEH :
Ardian Angga Nim. 1721002
Dhoni Rohim Nim. 1721007
Suparlan Nim. 1721017
Vino Martino Nim. 1721018
Wahyu Apriyani Nim. 1721019
Definisi Hirschsprung

 Penyakit Hirschsprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon.


Penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai
persarafan (aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari
anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi
“kelumpuhan” usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus
menjadi membesar (megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda-
beda untuk setiap individu.
Pembagian Penyakit Hirschprung

Berdasarkan panjang segmen yang terkena, dapat dibedakan 2 tipe :


1. Penyakit Hirschprung segmen pendek
Segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid, ini merupakan 70% dari kasus
penyakit Hirschprung dan lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibanding anak
perempuan.

2. Penyakit Hirschprung segmen panjang


Kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh kolon atau usus
halus. Ditemukan sama banyak pada anak laki maupun prempuan. (Ngastiyah, 2005 :
219).
Etiologi Hirschsprung

 Mungkin karena adanya kegagalan sel-sel ”Neural Crest” ambrional yang


berimigrasi ke dalam dinding usus atau kegagalan pleksus mencenterikus dan
submukoisa untuk berkembang ke arah kranio kaudal di dalam dinding usus.
 Disebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para simpatis dari pleksus Auerbach di
kolon.
 Sebagian besar segmen yang aganglionik mengenai rectum dan bagian bawah kolon
sigmoid dan terjadi hipertrofi serta distensi yang berlebihan pada kolon.
Manifestasi Klinis

 Kegagalan lewatnya mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan.


 Konstipasi kronik mulai dari bulan pertama kehidupan dengan terlihat tinja
seperti pita.
 Obstruksi usus dalam periode neonatal.
 Nyeri abdomen dan distensi.
 Gangguan pertumbuhan.
Lanjutan

 Masa Neonatal  Masa bayi dan anak-anak


 Gagal mengeluarkan mekonium  Konstipasi
dalam 48 jam setelah lahir.
 Diare berulang
 Muntah berisi-empedu.
 Tinja seperti pita, berbau busuk
 Enggan minum.
 Distensi abdomen
 Distensi abdomen.
 Gagal tumbuh
Komplikasi

Gawat pernapasan (akut)


Enterokolitis (akut)
Striktura ani (pasca bedah)
Inkontinensia (jangka panjang)
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan bedah Penatalaksanaan


Pembedahan hirschsprung dilakukan
keperawatan
dalam 2 tahap, yaitu dilakukan
Masalah utama adalah terjadinya
kolostomi loop atau double-barrel
gangguan defekasi (obstipasi).
Perawatan yang dilakukan adalah
melakukan spuling dengan air garam
fisiologis hangat setiap hari (bila ada
persetujuan dokter) dan
mempertahankan kesehatan pasien
dengan memberi makanan yang cukup
bergizi serta mencegah terjadinya
infeksi. (Ngastiyah 2005 : 220)
ASUHAN KEPERAWATAN HISPRUNG

1. Pengkajian
 Identitas pasien
 Keluhan utama : misalnya, sulit BAB, distensi abdomen, kembung, muntah.
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat Nutrisi
 Riwayat psikologis
 Riwayat tumbuh kembang
 Riwayat kebiasaan sehari-hari
 Pemeriksaan Fisik
 Sistem integument
 Sistem respirasi
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem penglihatan
 Sistem Gastrointestinal
2. Diagnosa Keperawatan

 1. Gangguan eliminasi BAB: obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan


tidak adanya daya dorong.
 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah dan
pembatasan diit.
 3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi abdomen.
 4. Kecemasan orang tua berhubungan dengan perubahan status kesehatan
anak dan rencana pembedahan.
 5. Risiko injuri berhubungan dengan pasca prosedur bedah, iskemia, nekrosis
dinding intestinal sekunder dari kondisi obstruksi usus.
 6. Risiko infeksi berhubungan dengan pasca prosedur pembedahan
3. Intervensi
4. Implemetasi
5. Evaluasi
 Pola eliminasi berfungsi normal.
 Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
 Nyeri pada abdomen berkurang atau hilang.
 Kecemasan orang tua berkurang.
 Rewel pasien berkurang dan mulai nyaman dengan terpasangnnya kolostomi.
 Suhu pasien normal.
Kesimpulan

 Penyakit Hirschsprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon.


Penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai
persarafan (aganglionik). Pembagian Penyakit Hirschprung : Penyakit
Hirschprung segmen pendek dan Penyakit Hirschprung segmen panjang.
Penyebab penyakit Hirschsprung karena ada kegagalan sel neural pada masa
embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi kraniokaudal pada myenterik dan
submukosa dinding pleksus.
 Manifestasi Klinis Hirschsprung: Konstipasi, Diare berulang, Tinja seperti pita,
berbau busuk, Distensi abdomen dan Gagal tumbuh. Komplikasi : Gawat
pernapasan, Enterokolitis, Striktura ani (pasca bedah), Inkontinensia (jangka
panjang). Pemeriksaan Diagnostik dapat berupa Foto abdomen, Enema
barium, Biopsi rectal dan Manometri anorektal.

Anda mungkin juga menyukai